Candi Joglo Purwodadi Raih Penghargaan Anugerah Wisata dari PWI Jateng
PURWODADI – Candi Joglo Purwodadi, Kabupaten Grobogan merupakan salah satu penerima penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah. Sebuah objek wisata di Desa Krangganharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan ini dinilai memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dari pandemi Covid-19. Penghargaan tersebut rencananya akan diserahkan pada Jumat, 23 September 2022 di Pelataran Panca Arga, Ketep Pas, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Direktur Candi Joglo Purwodadi, Muhadi, mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut. Dia mengatakan telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mempromosikan pariwisata di tengah pandemi ini. “Kami memiliki pasar dan acara seni dan budaya. Kami melihat kegiatan ini berpotensi untuk menciptakan ekonomi kreatif. Dengan adanya acara ini terbentuk mindset di masyarakat bahwa perekonomian mulai bergerak,” kata Muhadi, dikutip dari murianews.com, Rabu (21/9/2022). Selain menyelenggarakan acara tersebut, Muhadi mengatakan pihaknya bekerja sama dengan beberapa biro perjalanan lokal di Grobogan dan Jawa Tengah untuk menyelenggarakan perjalanan wisata ke Grobogan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata Grobogan. Dengan begitu, kunjungan ke Grobogan menjadi lebih menarik minat wisatawan. ”Sudah ada 168 biro tour yang bekerja sama dengan Candi Joglo. Grobogan ini strategis, karena berada di perempatan antar kota-kota daerah, khususnya masyarakat utara (Jawa),” imbuhnya. Tidak hanya itu, Candi Joglo juga menjalin kerjasama dengan objek wisata di kabupaten lain seperti Sragen, Solo, Klaten, Demak, Kudus, Boyolal, Blora dan Semarang. “Kami menciptakan konsep ‘two day tour’, atau perjalanan dua hari satu malam. Sehingga bisa terjalin antar destinasi wisata,” ujarnya. Muhadi mengatakan siap menjalin komunikasi dan bersatu dengan seluruh pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Grobogan. Jadi tidak hanya bangkit dari pandemi, tapi bisa bersaing dengan potensinya masing-masing. “Jika suatu objek wisata tidak bisa mandiri, bisa bermitra dengan orang-orang yang memiliki potensi ekonomi kreatif agar lebih menarik,” ujarnya.