Jowonews

Pesawat China Berhasil Mendarat di Mars

BEIJING, Jowonews- Sebuah pesawat luar angkasa tak berawak China berhasil mendarat di permukaan Mars pada Sabtu (15/5). China menjadi negara penjelajah luar angkasa kedua setelah Amerika Serikat yang mendarat di Planet Merah itu. Pesawat ruang angkasa Tianwen-1 mendarat di sebuah situs di dataran luas yang dikenal sebagai Utopia Planitia, “meninggalkan jejak China di Mars untuk pertama kalinya,” tulis kantor berita negara Xinhua sebagaimana dilansir Antara., Pesawat meninggalkan orbitnya sekitar pukul 17.00 GMT, Jumat (pukul 01.00 waktu Beijing, Sabtu). Modul pendaratan dipisahkan dari pengorbit tiga jam kemudian dan memasuki atmosfer Mars, kata pejabat China Space News. Dikatakan proses pendaratan terdiri dari “sembilan menit teror” saat modul melambat dan kemudian perlahan turun. Sebuah penjelajah bertenaga surya, bernama Zhurong, sekarang akan mensurvei lokasi pendaratan sebelum berangkat dari platformnya untuk melakukan inspeksi. Dinamai serupa dewa api mistis Tiongkok, Zhurong memiliki enam instrumen ilmiah termasuk kamera topografi resolusi tinggi. Penjelajah itu akan mempelajari permukaan tanah dan atmosfer planet. Zhurong juga akan mencari tanda-tanda kehidupan kuno, termasuk air dan es di bawah permukaan, menggunakan radar penembus tanah. Tianwen-1, atau “Pertanyaan ke Surga”, diambil dari sebuah puisi China yang ditulis dua milenium lalu, adalah misi independen pertama China ke Mars. Sebuah wahana yang diluncurkan bersama dengan Rusia pada 2011 gagal meninggalkan orbit Bumi. Pesawat luar angkasa seberat lima ton itu diluncurkan dari pulau Hainan di China selatan pada Juli tahun lalu, diluncurkan oleh roket Long March 5 yang kuat. Setelah lebih dari enam bulan transit, Tianwen-1 mencapai Planet Merah pada Februari di mana ia berada di orbitnya sejak saat itu. Jika Zhurong berhasil dikerahkan, China akan menjadi negara pertama yang mengorbit, mendarat, dan melepaskan penjelajah dalam misi perdananya ke Mars. Tianwen-1 adalah salah satu dari tiga yang mencapai Mars pada Februari, dengan penjelajah AS, Perseverance, berhasil mendarat pada 18 Februari dalam depresi besar yang disebut Kawah Jezero, lebih dari 2.000 km dari Utopia Planitia. Hope – pesawat ruang angkasa ketiga yang tiba di Mars pada Februari tahun ini – tidak dirancang untuk melakukan pendaratan. Diluncurkan oleh Uni Emirat Arab, saat ini mengorbit di atas Mars mengumpulkan data tentang cuaca dan atmosfernya. Pendaratan pertama yang berhasil dilakukan oleh NASA Viking 1 pada Juli 1976 dan kemudian oleh Viking 2 pada September tahun itu. Sebuah penyelidikan Mars yang diluncurkan oleh bekas Uni Soviet mendarat pada Desember 1971, tetapi komunikasi terputus beberapa detik setelah pendaratan. China sedang mengejar program luar angkasa yang ambisius. Ini sedang menguji pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali dan juga berencana untuk membangun stasiun penelitian bulan berawak. Dalam sebuah komentar yang diterbitkan pada Sabtu, Xinhua mengatakan China “tidak ingin bersaing untuk kepemimpinan di luar angkasa” tetapi berkomitmen untuk “mengungkap rahasia alam semesta dan berkontribusi pada penggunaan ruang damai umat manusia.”

China Pasang Matahari Buatan Terbaru

BEIJING, Jowonews-– Instalasi matahari buatan generasi terbaru yang dikenal dengan nama Tokamak HL-2M berhasil terpasang di Chengdu, Provinsi Sichuan, Jumat (4/12). Hal ini menunjukkan kemandirian China dalam menguasai desain, konstruksi, dan pengoperasian teknologi perangkat Tokamak canggih berskala besar, demikian Badan Energi Atom China (CAEA). Tokamak HL-2M dirancang untuk merespons reaksi alami yang terjadi di bawah sinar Matahari agar bisa menyediakan energi bersih melalui pengendalian fusi nuklir. Dengan struktur dan model yang lebih canggih dan terkendali, peralatan baru tersebut dapat menghasilkan plasma yang lebih panas dari 200 juta derajat Celcius dan tingkat arus listrik plasma dapat ditingkatkan hingga lebih dari 2,5 triliun ampere. CAEA mengklaim matahari buatan yang sudah terinstal di Chengdu itu yang tercanggih dan terbesar dengan parameter tertinggi di China. Mesin tersebut mampu memberikan dukungan teknis utama bagi China dalam mengembangkan fusi nuklir berkualitas tinggi dan menjadi platform internasional. Saat ini China sedang bekerja sama dengan berbagai negara dalam energi hall fusi nuklir, demikian CAEA sebagaiana dilansir Antara..

Vaksin Covid-19 Sinovac China Sudah Berkali-kali Dicek Keamananya

JAKARTA, Jowonews- Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China, yang sedang diuji klinis tahap tiga di Bandung, Jawa Barat sudah berkali-kali dicek aspek keamanannya (penggunaan). Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof Dr Kusnandi Rusmil Sp AK MM, Rabu (28/10), seperti dilansir Antara. “Lulus uji klinis fase tiga, vaksin ini bisa di pakai, di lanjutkan dengan post marketing surveillance. Jadi vaksin yang boleh digunakan sudah berkali-kali di cek keamanannya,” kata Prof Kusnandi Rusmil ketika dihubungi melalui telepon. Dia menuturkan dalam uji klinis vaksin ada beberapa tahap seperti preklinik dan uji klinik. Dalam preklinik calon vaksin telah di uji secara fisika dan kimia pada tumbuh-tumbuhan dengan sangat ketat. Kemudian dilanjutkan uji pada tikus dan monyet dengan pemberian berbagai cara dan dosis “Bila aman makan dilanjutkan pada manusia. Pada manusia ada empat tahap untuk melihat keamanan, imunogenisitas dan efikasinya,” kata dia.

China Bantah Tudingan Virus Corona Sengaja Diproduksi di Lab di Wuhan

BEIJING, Jowonews.com – Kementerian Luar Negeri China, Kamis, menyebut bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan virus corona diproduksi di sebuah laboratorium di negara itu. Juru bicara kementerian, Zhao Lijian, menyampaikan hal itu untuk menjawab pertanyaan media mengenai tuduhan bahwa virus corona jenis baru berasal dari laboratorium di Wuhan, episentrum pandemi COVID-19 sekaligus tempat pertama penyakit itu muncul. Sejak kasus pertama terjadi, kini virus corona telah menjangkiti lebih dari dua juta orang di seluruh dunia dengan 135 ribu lebih kasus berujung kematian. Dalam jumpa pers harian, Zhao merujuk pada para pejabat WHO yang “berulang kali telah menyatakan bahwa tidak ada bukti virus corona jenis baru diciptakan di sebuah laboratorium.” Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa pemerintahannya tengah menyelidiki kemungkinan virus COVID-19 berasal dari laboratorium di Wuhan. Sementara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyebut China “harus jelas” menyampaikan informasi yang mereka ketahui. Meskipun begitu, pernyataan Zhao tidak secara langsung ditujukan sebagai balasan atas komentar Trump tersebut. (jwn5/ant)

Secara Global Pertambahan Kasus Covid-19 Melampaui Di China

JAKARTA, Jowonews.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat untuk pertama kalinya pertambahan kasus positif COVID-19 secara global di berbagai negara melampaui pertambahan kasus baru virus tersebut di negara China. Berdasarkan laporan situasi harian terkait COVID-19 per tanggal 25 Februari 2020 yang dikutip dari laman resmi WHO di Jakarta, Kamis, kasus terkonfirmasi secara global sebanyak 81.109 dengan penambahan 871 kasus baru, dengan rincian 459 kasus baru terjadi di 37 negara di luar China dan 412 kasus bertambah di China. WHO mencatat, pertambahan kasus di luar China lebih banyak dibandingkan Negeri Tirai Bambu itu yang merupakan episentrum pertama virus sejak kemunculan kasus pertama pada 8 Desember 2019. Di China total kasus hingga hari kemarin menjadi 78.191 kasus positif dengan total angka kematian akibat virus mencapai 2.718 (52 kasus kematian baru). Total kasus di luar China sebanyak 2.918 kasus terkonfirmasi di 37 negara dengan angka kematian mencapai 43 jiwa (sembilan kasus kematian baru). Empat negara baru yang melaporkan kasus COVID-19 adalah Algeria, Kroasia, Austria, dan Swiss. Algeria merupakan negara dari kawasan Afrika pertama yang mencatatkan kasus positif virus corona jenis baru COVID-19. Sebelumnya Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan bahwa tim gabungan WHO dan otoritas China telah menyelesaikan laporan kajian terkait COVID-19 yang dikumpulkan dari berbagai wilayah daratan China. ¹Laporan itu menyebutkan bahwa wabah virus corona yang diyakini berasal dari kelelawar tersebut telah melewati masa puncaknya yaitu antara 23 Januari hingga 2 Februari 2020. Laporan tersebut juga mengungkapkan angka kematian per kasus antara 2 persen hingga 4 persen di Wuhan, dan 0,7 persen di provinsi lain di luar Wuhan. Orang yang terinfeksi dan mengalami gejala ringan akan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu, dan orang yang mengalami gangguan kesehatan serius bisa sembuh dalam waktu enam minggu. Di kawasan Pasifik Barat kasus terbanyak terjadi di Korea Selatan (1.261) dengan 284 kasus baru, Jepang (164) dengan tujuh kasus baru, Singapura (91) bertambah satu, Australia (23) bertambah satu, Malaysia (22), Vietnam (16), Filipina (3), Kamboja (1). Untuk wilayah Asia Tenggara yaitu Thailand (40) bertambah tiga, India (3), Nepal (1), Sri Lanka (1). Penyebaran di Benua Amerika terjadi di Amerika Serikat (53), dan Kanada (10) tanpa penambahan kasus baru. Wilayah Eropa paling banyak di Italia (322) bertambah 93 kasus, Jerman (18) bertambah dua, Inggris (13), Prancis (12), Austria (2), Israel (2), Rusia (2), Spanyol (2), Belgia (1), Finlandia (1), Swedia (1), dan Swis (1). Untuk wilayah Timur Tengah paling banyak dilaporkan terjadi di Iran (95) dengan penambahan 34 kasus baru, Bahrain (26) bertambah 18 kasus baru, Uni Emirat Arab (13), Kuwait (12) bertambah empat kasus baru, Irak (5) bertambah empat kasus, Oman (4) bertambah dua, Afghanistan (1), Lebanon (1), dan Mesir (1). Untuk Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan belum mengonfirmasi adanya kasus positif Covid-19. Pemerintah saat ini sedang berupaya memulangkan WNI yang berada di Kapal Diamond Princess Jepang setelah sebelumnya telah berhasil membawa 188 kru Kapal Dream World dari Selat Durian. Sebanyak 188 kru Kapal World Dream akan menjalani masa observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil Kepulauan Seribu DKI Jakarta yang diperkirakan akan sampai pada Jumat (27/2). Pemerintah Indonesia mengatakan masih akan sangat hati-hati dalam memulangkan WNI yang berada di Kapal Diamond Princess agar tidak menjadikan Indonesia sebagai episentrum baru virus COVID-19. (jwn5/ant)

Terendah Sejak 23 Januari, China Catatkan 394 Kasus Baru Corona

BEIJING, Jowonews.com – Daratan China mencatat 394 kasus baru virus corona terkonfirmasi pada Rabu, turun dari 1.749 kasus dari hari sebelumnya dan merupakan yang terendah sejak 23 Januari, menurut Komisi Kesehatan Nasional pada Kamis. Angka itu menambah jumlah keseluruhan kasus terkonfirmasi di daratan China hingga saat ini menjadi 74.576. Sementara itu, jumlah kematian akibat COVID-19 di daratan China mencapai 2.118 hingga Rabu, naik 114 dibanding hari sebelumnya. Provinsi Hubei di China tengah, yang menjadi pusat wabah, melaporkan 108 kematian baru sedangkan di Ibu Kota Provinsi Wuhan 88 orang lainnya meninggal akibat virus corona. (jwn5/ant)

Jumlah Kasus Virus Corona Capai 43.103 Secara Global

JAKARTA, Jowonews.com – Kasus positif virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCoV) per tanggal 11 Februari 2020 sudah mencapai 43.103 secara global dengan paling banyak terjadi di China dan yang paling banyak terjadi di luar China yaitu di kapal pesiar di perairan Jepang. Berdasarkan laporan resmi yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dikutip di Jakarta, Rabu, kasus terbanyak terjadi di China sebanyak 42.708 kasus dengan 2.484 kasus baru, 7.333 orang mengalami gangguan kesehatan serius, dan 1.017 kematian dengan 108 kasus kematian baru. Kasus virus corona tipe baru di luar China hingga hari kemarin sebanyak 395 kasus di 24 negara dengan bertambahnya 76 kasus baru. Sebanyak 65 dari 76 kasus baru dilaporkan di atas kapal pesiar yang sedang berada di perairan Jepang. Total kasus terkonfirmasi di kapal pesiar tersebut sebanyak 135 orang. Negara yang paling banyak melaporkan kasus positif virus corona adalah Singapura (45), Thailand (33), Korea Selatan (28), dan Jepang (26). Setelahnya diikuti oleh Malaysia (18), Australia (15), Vietnam (15), Jerman (14), Amerika Serikat (13), Prancis (11), Inggris (8), Uni Emirat Arab (8), Kanada (7), Italia (3), India (3), Filipina (3), Rusia (2), Spanyol (2), Kamboja (1), Nepal (1), Sri Lanka (1), Belgia (1), Finlandia (1), dan Swedia (1). WHO hingga saat ini masih terus melakukan penelitian terhadap novel coronavirus. Perkembangan terbaru, novel coronavirus atau 2019-nCoV memiliki kesamaan dengan virus corona yang ada bersirkulasi pada kelelawar, lebih tepatnya pada subspesies kelelawar Rhinolophus. Kelelawar subspesies tersebut tersebar luas di China bagian utara, di wilayah Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Hasil studi terbaru menyebutkan lebih dari 500 jenis virus corona teridentifikasi pada kelelawar di China. Berdasarkan studi serologis yang dilakukan bahwa daerah perdesaan yang penduduknya tinggal dekat dengan habitat alami kelelawar di gua-gua menunjukkan seroprevalensi kelelawar-CoV 2,9 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya paparan kelelawar-CoV kepada manusia menjadi sangat umum. (jwn5/ant)

Hubei Laporkan Korban Tewas Akibat Virus Corona Bertambah Jadi 902 Orang

BEIJING, Jowonews.com – Jumlah kematian di Provinsi Hubei, China, akibat merebaknya virus corona bertambah 91 orang menjadi 871 hingga Minggu (9/2), demikian komisi kesehatan provinsi itu dalam pernyataan di lamannya pada Senin. Ada 2.618 kasus baru yang terdeteksi di Hubei, pusat berjangkitnya virus sehingga jumlah keseluruhannya di provinsi itu menjadi 29.631 kasus. Sebagian besar dari korban tewas baru itu terjadi di Ibu Kota Hubei di Wuhan, tempat virus itu diyakini bermula. Wuhan melaporkan 73 kematian baru pada Minggu (9/2), naik dari 63 pada Sabtu (8/2). Total 681 orang di Wuhan saat ini meninggal akibat virus corona. Kasus baru yang terkonfirmasi di Wuhan meningkat menjadi 1.921 pada Minggu (9/2) dari 1.379 pada Sabtu (8/2). Pemerintah China dalam menghadapi wabah corona antara lain mendirikan rumah-rumah sakit darurat dengan mengubah sejumlah gedung pameran, gedung pertunjukan dan auditorium yang berkapasitas ribuan orang, di samping membangun rumah sakit khusus untuk pasien corona. Fasilitas baru itu sudah menerima pasien corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global atas berjangkitnya virus yang sudah menyebar ke 25 negara itu. (jwn5/ant)