Jowonews

Terdampak Wabah Corona, 8 Perusahaan di Jawa Tengah Terancam Tutup

SEMARANG, Jowonews.com – Delapan perusahaan yang berada di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Tengah terancam tutup akibat terkena dampak wabah virus corona jenis baru (COVID-19). “Berdasarkan hasil pantauan kami, perusahaan yang terancam bangkrut bergerak di bidang perkayuan dan vulkanisir ban itu ada di Kabupaten Batang, Kendal, serta Demak,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Sakina Rosellasari di Semarang, Minggu. Ia menjelaskan bahwa penyebab kedelapan perusahaan yang mengalami kesulitan finansial sehingga terancam tutup itu antara lain, tidak bisa melakukan produksi karena pasokan bahan baku dari Tiongkok berkurang. “Penyebabnya berbagai macam, di antaranya proses produksi terhenti karena ‘raw material ‘berasal dari China, ‘buyer’ dari China putus, dan ‘shipping’ terganggu,” ujarnya. Penyebab lain, kata dia, pemilik sejumlah perusahaan tersebut berlibur ke Tiongkok saat Hari Raya Imlek lalu, namun belum bisa kembali ke Indonesia karena jalur penerbangan ditutup sebagai antisipasi penyebaran COVID-19. “Dampaknya, ada perusahaan yang telah melakukan pengurangan pekerja borongan harian, ada juga yang sudah merumahkan pekerjanya,” katanya. Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Ahmad Ridwan mendorong Pemprov Jateng menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar perusahaan-perusahaan bisa tetap beroperasi di tengah goncangan wabah COVID-19. “Kalau tidak segera diantisipasi, nanti dampaknya perusahaan dan karyawan juga berbondong-bondong mengadu ke pemerintah juga,” ujar politikus PDI Perjuangan itu. (jwn5/ant)

Achmad Yurianto Sebut Jumlah Diduga COVID-19 di Indonesia Menjadi 23 Orang

JAKARTA, Jowonews.com – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengumumkan jumlah orang yang diduga terjangkit atau suspect, hingga Ahad siang menjadi 23 orang. “Kita tahu kemarin sudah ada empat yang terkonfirmasi positif dan 23 yang masih suspect,” ujar Yurianto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Ahad. Sebelumnya pada Sabtu, jumlah orang terduga terjangkit COVID-19 sebanyak 11 orang. Yurianto mengatakan pemeriksaan terhadap suspect dilakukan secara komprehensif. Jika masih ada tanda klinis seperti batuk dan demam, meskipun hasil pemeriksaan pertama menunjukkan negatif maka tidak dapat serta merta suspect tersebut diklasifikasikan sebagai negatif COVID-19. “Kita harus melakukan serial pemeriksaan negatif berkali-kali. Umumnya dilaksanakan seminggu, tujuh kali pemeriksaan,” ujar Yurianto. Dia mengatakan banyak laporan rumah sakit di luar bahwa pada pemeriksaan keenam, ketujuh bahkan kedelapan, kadang menjadi positif COVID-19. “Maka kita tidak boleh anggap ini (serta-merta) negatif dan boleh dipulangkan, karena memang gejala klinis masih ada. Karena itu 23 suspect ini masih kita tahan di RS untuk kita observasi lebih lanjut,” jelas Yurianto. Adapun sejauh ini, kata Yurianto, pemerintah telah memeriksa sebanyak 620 spesimen, di mana 327 di antaranya berasal dari 63 rumah sakit di 25 provinsi. Yurianto menyampaikan keberhasilan pengendalian penyakit ini adalah bagaimana memutus rantai penularan dengan mengisolasi kasus positif. “Karena itu pemeriksaan positif atau negatif lebih ditujukan bagaimana tindak lanjut untuk mengendalikan penyebaran dari penyakitnya, jadi bukan dalam rangka melakukan protokol pengobatan penderitanya,” kata Yurianto. Dia mengatakan sejauh ini sudah ada lebih dari 54.000 orang sembuh dari COVID-19 di seluruh dunia karena imunitasnya ditingkatkan. Peningkatan imunitas ini menjadi acuan pemerintah dalam menangani orang yang positif maupun suspect COVID-19. (jwn5/ant)

Cegah Virus Corona, JK Ingatkan Kebersihan Bagian dari Iman

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak seluruh umat Islam menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) sebagaimana diajarkan dalam Islam bahwa kebersihan sebagian dari iman. “Jangan lupa ajaran agama kita selalu pahami dan bahwa kebersihan bagian dari iman, jadi gini (menjaga kebersihan) kita meningkatkan iman, keimanan kita dengan kebersihan,” kata JK saat meninjau kegiatan penyemprotan cairan di Masjid Nurul Hidayah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu. Salah satu tempat yang harus dijaga kebersihannya terutama saat mewabahnya virus corona (Covid-19) adalah masjid yang setiap hari dipadati oleh jamaah. JK mengingatkan penyebaran virus corona cukup cepat berkembang terutama di tempat keramaian yang jadi banyak orang-orang berinteraksi seperti pasar dan tempat ibadah. “Karena virus ini cepat berkembang dan ingat sekali lagi di China dimulai dari dua orang dari pasar karena di pasar kita tidak tau banyak kegiatan kenalah semua orang. Di Korea juga dimulai dari gereja dari komunitas gereja, di Iran dimulai dari komunitas jamaah di kom itu, jadi karena masjid tiap hari penuh maka harus dijaga kebersihan masjid,” kata mantan Wakil Presiden RI tersebut. Menjaga kebersihan masjid secara rutin, lanjut JK, tidak hanya membersihkan secara nyata, tapi juga membersihkan masjid dari virus atau bakteri yang mungkin tidak terlihat. Menjaga kebersihan masjid untuk mencegah penyebaran corona (COVID-19) itu, lanjut dia, tidak harus dengan biaya yang mahal, cukup dengan membersihkan secara rutin lantai masjid menggunakan karbol yang berbiaya murah. “Saya anjurkan masjid-masjid melaksanakan bebersih seperti ini setidak-tidaknya membersihkan lantai dengan karbol, setidak-tidaknya itu murah sekali hanya Rp10-15 ribu sudah bersih tu lantai masjid,” kata JK. JK meminta dewan masjid untuk betul-betul memperhatikan kebersihan lantai masjid teruma tempat sujud yang digunakan para jamaah. Tidak hanya kebersihan masjid, JK juga mengimbau para jamaah yang hendak melaksanakan shalat di masjid juga melakukan pencegahan minimal dengan membawa sajadah milik sendiri. Sajadah yang dimaksud tidak harus sajadah yang biasa digunakan di masjid, tapi minimal kain kecil dan bersih yang bisa digunakan saat sujud. “Yang pertama karena shalat kita sujud ya, maka tempat sujud itu harus bersih,” katanya. “Nah…bersih itu antara lain diimbau diharapkan agar bawa sajadah sendiri, sajadah masjid bersih cuma dipakai berkali kali banyak orang setidak-tidaknya kalau tidak sempat bawa sajadah bawa kain yang bersih yang kecil untuk sujud saja, itu penting untuk menjaga satu sama lain, sekali lagi kebersiham sebagian dari iman,” sambung JK. Sebelumnya diberitakan, Masjid Nurul Hidayah yang berjarak sekitar 300 meter dari kediaman JK di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan melakukan kegiatan berbesih dan penyemprotan cairan disinfektan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (COVID-19). JK berharap langkah tersebut juga diikuti seluruh masjid yang ada di Indonesia dengan cara mudah menjaga masjid tetap bersih dalam rangka melindungi jamaah dari penularan virus corona baru (COVID-19). (jwn5/ant)

Pemerintah Kembali Umumkan Dua Kasus Positif COVID-19, Total 6 Orang

JAKARTA, Jowonews.com – Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengumumkan, kasus positif COVID-19 bertambah dua orang, hingga  menjadi enam kasus. “Hari ini dari hasil pemeriksaan laboratorium kita menambah lagi dua kasus positif,” kata Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu. Dengan adanya tambahan dua kasus positif, maka jumlah orang positif COVID-19 di Tanah Air menjadi enam orang. Dua orang tambahan yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu diklasifikasi sebagai kasus 05 dan 06. Yurianto menjelaskan kasus 05 merupakan seorang pria berusia 55 tahun, diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan dari penelusuran klaster Jakarta. Sedangkan kasus 06 merupakan pria 36 tahun, imported case dari Jepang. Yang bersangkutan terkena COVID-19 pada saat bekerja sebagai anak buah kapal Diamond Princess. “Kondisi keduanya stabil, tidak butuh oksigen, tidak diinfus, sadar penuh, tidak demam, tidak batuk dan tidak pilek. Jadi kondisi dalam keadaan baik,” ujar Yurianto. Dia mengatakan kedua orang itu diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dan RS Persahabatan. Adapun dua orang positif COVID-19 itu sebelumnya termasuk dalam daftar 23 orang diduga terjangkit COVID-19 atau suspect COVID-19. Status positif keduanya diperoleh melalui hasil laboratorium Minggu siang. Dengan demikian jumlah suspect COVID-19 berkurang menjadi 21 orang, sedangkan kasus positif COVID-19 menjadi enam orang. (jwn5/ant)

Karyawan Positif Corona, Kantor Facebook di London Tutup Sementara

JAKARTA, Jowonews.com – Facebook mengatakan akan menutup kantornya di London sampai Senin (9/3) setelah seorang karyawan yang berkunjung dari Singapura didiagnosis terkena virus corona. “Seorang karyawan yang berbasis di kantor kami di Singapura yang telah didiagnosis dengan COVID-19 mengunjungi kantor kami di London 24-26 Februari 2020,” kata Facebook dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Minggu. “Karena itu, kami menutup kantor London kami sampai Senin untuk pembersihan mendalam dan karyawan bekerja dari rumah hingga saat itu,” Facebook melanjutkan. Facebook juga menyarankan karyawan di kantor Singapura untuk bekerja dari rumah sampai 13 Maret. Raksasa media sosial itu juga mengatakan telah segera menutup area untuk pembersihan mendalam. Sebelumnya, Jumat (6/3), Facebook merekomendasikan karyawannya yang berada di kantor San Francisco bekerja dari rumah untuk meminimalkan risiko penyebaran virus corona. Apple juga mengeluarkan kebijakan yang meminta pekerja di Silicon Valley bekerja dari rumah, setelah Santa Clara County, wilayah kampus Apple Park, memiliki 20 kasus positif corona per 5 Maret. Secara terpisah, Google menawarkan pilihan bekerja dari rumah untuk pegawai di San Francisco Bay. Sementara itu, Microsoft membenarkan dua karyawan mereka di Puget Sound, Washington, positif terkena COVID-19. (jwn5/ant)

Imbas Corona, Kunjungan Turis Asing ke Candi Borobudur Turun 30 Persen

MAGELANG, Jowonews.com – Kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Februari 2020 turun sekitar 30 persen dibandingkan Februari 2019 akibat merebaknya virus COVID-19. Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko  Emilia Eny Utari di Magelang, Sabtu, menyebutkan kunjungan wisman pada Februari 2019 mencapai 16.642 orang, namun Februari 2020 turun menjadi 11.506 orang. Emilia menyampaikan penyebaran virus corona berdampak penurunan jumlah kunjungan wisman ke Candi Borobudur, termasuk beberapa candi lain yang dikelola TWC. “Dampak (virus corona) terhadap kunjungan, jelas wisman menurun. Penurunan ini tidak hanya terjadi di Borobudur, tetapi juga Prambanan dan Ratu Boko,” katanya. Menurut dia, wisman yang berkunjung saat ini kebanyakan berasal dari Eropa. Sebelumnya wisman yang berkunjung kebanyakan dari China, namun semenjak kasus virus corona tidak lagi ke Candi Borobudur. “Sekarang kebanyakan dari Eropa, karena dari Asia selama ini terbesar wisatawan China tutup, tidak boleh masuk. Korea juga, Singapura mulai begitu, tetapi masih ada beberapa,” katanya. Ia mengatakan upaya yang dilakukan menghadapi penurunan tersebut adalah meningkatkan kunjungan wisatawan domestik. Hal ini, lanjutnya, sesuai anjuran pemerintah agar wisatawan Nusantara tidak berwisata ke luar negeri. “Domestik kita tingkatkan supaya wisatawan domestik tidak usah keluar negeri, mereka di dalam negeri tetap aman,” katanya. Terkait antisipasi penyebaran COVID-19, khusus wisman dilakukan pengecekan suhu tubuh di raung pembelian tiket dan disediakan pembersih tangan. (jwn5/ant)

Dua Lagi WNI Positif Corona di Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan selaku juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa ada dua lagi warga negara Indonesia yang dikonfirmasi positif terserang COVID-19. “Kita dapatkan dua orang confront positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor tiga dan empat,” katanya di Jakarta, Jumat. Sebelumnya pemerintah mengumumkan dua kasus positif COVID-19 di Indonesia. Kasus COVID-19 pertama dan kedua di Indonesia dilaporkan terjadi pada seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun di Depok. Dua warga Indonesia yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi virus corona itu kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara. (jwn5/ant)

Kemenkes Telah Terima 227 Spesimen Pasien Dalam Pengawasan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan sedang memeriksa 227 orang yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) penyakit saluran pernafasan yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19). “Sampai tadi malam pukul 18.00 WIB kita terima 227 spesimen yang dikirim dari 61 RS di 25 provinsi. Ini kasus Pasien Dengan Pengawasan, dari keseluruhan ini sudah termasuk dua kasus positif, yaitu kasus 1 dan 2 yang sudah di RS,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes yang juga juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Jumat. Jumlah tersebut bertambah dari Kamis (5/3) yang 156 spesimen dari 35 RS di 23 provinsi. “Dari 227 tersebut juga ada 13 kasus ‘suspect’ yang sudah berada di RS dan dalam kondisi diisolasi, sedangkan sisa lainnya negatif,” kata dia. Dari 13 orang yang masuk dalam kategori “suspect”, ada empat orang yang sempat melakukan kontak dekat dengan kasus 1 dan 2 di Depok. Keempatnya juga memiliki tanda-tanda influenza sedang dengan suhu tubuh 37,6 derajat Celcius dan dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Istilah “suspect” adalah orang-orang yang mempunyai riwayat kontak dekat dengan mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 serta mengalami gejala influenza, seperti batuk, pilek, panas, dan sesak nafas. “Dari 227 PDP ini mereka adalah orang-orang dengan riwayat perjalanan ke negara lain dan kemudian jadi sakit meski ‘close contact’ dengan kasus positif tidak jelas,” ungkap Yurianto. Dia mengatakan rumah sakit-rumah sakit di daerah juga sudah memiliki ruang isolasi meski standarnya tidak sama dengan rumah sakit rujukan pusat, yaitu RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RS Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. “Ruang isolasi tidak dimaknai seperti di RS rujukan pusat dan tertinggi. Ruang isolasi hanya memisahkan yang sakit dan lingkungannya, tempat fasilitas untuk memisahkan pasien (yang diduga terkena COVID-19, red.) dengan pasien lain, jadi hanya butuh satu ruang jadi RS dan RS di daerah pasti mampu,” kata dia. Jika sebelumnya pemeriksaan spesimen dilakukan di Balitbangkes, maka kini pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) terhadap spesimen sudah bisa dilakukan di empat BBTKL (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan) dan enam BTKL (Balai Teknik Kesehatan Lingkungan) di Indonesia. BBTKL terdapat di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Banjarbaru, sedangkan BTKL terdapat di Batam, Medan, Palembang, Makassar, Manado, dan Ambon. Indonesia memiliki dua kasus positif COVID-19 yang dinamakan kasus 1 dan kasus 2, yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat. Keduanya sejak 1 Maret 2020 dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso. Hingga Jumat (6/3),  pukul 08.00 WIB, terkonfirmasi di dunia 98.038 orang yang terinfeksi virus corona dengan 3.349 kematian, sedangkan sudah ada 53.820 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.426 kasus, di Korea Selatan 6.088 kasus, di Italia 3.858 kasus, di Iran 3.513. Tingkat kematian di Italia menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 148 kematian dibandingkan dengan kasus yang positif, sedangkan di China ada 3.013 orang meninggal dunia karena virus tersebut. Hingga saat ini, sudah 65 negara, termasuk Indonesia, mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya. (jwn5/ant)