Jowonews

Pemprov Jateng Kaji Dampak Ekonomi Penyebaran Corona

PURWOKERTO, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat sekarang sedang mengkaji dampak penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) terhadap perekonomian di wilayah itu, kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. “Kemarin saya dari Undip (Universitas Diponegoro Semarang, red.), dikasih masukan bagus karena kami sedang konsolidasi untuk efek ekonominya. Jawa Tengah sudah lakukan itu, sampai efek ekonominya, ekspor ke mana, impornya apa, sampai sudah bicarakan itu, sudah berjalan dua minggu ini, sekarang dalam kontrol-kontrol,” katanya kepada wartawan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat. Ia mengatakan semua punya fungsi kekhususan tetapi tidak ada tim khusus, hanya memantau dalam fungsi peran masing-masing. Menurut dia, dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan dari penyebaran virus corona di antaranya penurunan jumlah wisatawan. “Kemarin saja kapal merapat atau tidak, orang berdiskusi panjang banget. Sekarang orang berkumpul menjadi takut,” katanya. Terkait dengan antisipasi terhadap dampak ekonomi yang ditimbulkan dari penyebaran virus corona, Ganjar mengatakan pihaknya sudah berhitung karena ekspor Jawa Tengah terbesar ke Amerika disusul Jepang dan China. “Nah, China ini memang pasti akan tergoda dan pasti akan terganggu, pasti, karena kita punya impor yang banyak dari China dan kita punya ekspor juga ke sana, contoh tekstil. Kapas kita itu dari China, maka kemarin ‘switch’-nya (pengalihannya, red.) apa, langsung kita siapkan, Presiden perintahkan juga untuk kita ganti rayon. Rayon kan punya kita sendiri, tidak akan bergantung, apalagi subtitusi yang harus dipenuhi, bawang,” katanya Menurut dia, produksi bawang putih lokal ternyata hanya mampu memehuhi 5 persen kebutuhan nasional. “Padahal hari ini kita butuh banyak, ternyata paling banyak dari China. Jadikan ini sebagai momentum untuk menanam bawang sebanyak-banyaknya agar daulat bawang,” katanya. Selain itu, kata dia, masyarakat juga tidak perlu takut terhadap bawang putih impor dari China karena komoditas tersebut tidak membawa virus corona “Momentum kita adalah meningkatkan konsumsi dalam negeri, sekarang antardaerah kita kembangkan, pariwisata lokal kita kembangkan agar ekonomi bergulir, sambil ya tentu kami dari pemerintah dikasih PR besar untuk mencari subtitusi-subtitusinya,” kata Ganjar menegaskan. (jwn5/ant)

Kemenkes Jelaskan Corona Bukan Menular Melalui Hewan ke Manusia

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan hingga kini tidak ada bukti bahwa virus corona masuk ke dalam kategori penyakit zoonotik atau dapat menular melalui hewan ke manusia. “Sampai sekarang tidak terbukti bahwa corona itu adalah penyakit zoonotik. Artinya bukan ditularkan dari hewan ke manusia,” kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Kejadian di Wuhan, China, kata dia, awalnya diduga hewan merupakan salah satu penyebab penyakit itu menular ke manusia. Namun, setelah dilakukan penelitian hal itu sama sekali tidak terbukti. “Iya, tapi kemudian setelah penelitian lebih lanjut kan tidak menular melalui hewan,” ujar dia. Tidak hanya di Wuhan, ujar dia, di Indonesia hingga kini juga tidak ada bukti bahwa penularan virus corona dapat terjadi melalui hewan tertentu ke manusia. Hasil penelitian tersebut, ujar dia, dapat dikatakan bahwa penularan virus corona lebih kepada atau dari manusia ke manusia bukan dari hewan seperti yang sempat heboh di China. Lebih jauh ia menerangkan ada banyak penderita-penderita yang kemudian positif tetapi tidak ada riwayat kontak dengan hewan atau pun pergi ke pasar hewan Wuhan, Provinsi Hubei. Virus corona, ujar dia, adalah jenis virus influenza biasa seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau Sindrom Pernapasan Akut Berat. “Bukan Mers-Cov, karena kalau Mers-Cov itu kan unta. Kalau SARS memang influenza yang kemudian menular dari manusia ke manusia,” kata dia. (jwn5/ant)

Kemenkes Sebut Kondisi 2 Pasien Positif Corona Membaik

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Kesehatan menegaskan dua orang warga negara Indonesia yang positif terkena virus corona jenis baru (COVID-19) dan disebut sebagai kasus 1 dan kasus 2 dalam kondisi membaik. “Data tiga hari berturut-turut yang saya dapatkan hari ini masih tidak menggunakan kanal oksigen karena tidak sesak, keduanya juga tidak menggunakan infus karena memang tidak ada kondisi yang berat. Sekarang masih batuk meski jarang-jarang dan sudah tidak panas,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Kamis. Rencananya lima hari sejak masuk rumah sakit akan dilakukan pemeriksaan ulang. “Ketika hasilnya negatif, maka setelah itu dua hari kemudian akan kita periksa lagi, kalau hasilnya negatif akan kita pulangkan. Ini SOP (standard operating procedure) yang sudah digunakan standar di seluruh dunia,” ucap Yurianto. Hari ini Kemenkes menerima satu orang dari sembilan orang Anak Buah Kapal (ABK) Diamond Princess yang sebelumnya dirawat di Jepang karena positif COVID-19. “Hari ini satu pulang karena sudah dinyatakan dua kali pemeriksaan negatif dan kemudian dipulangkan ke Indonesia atas biaya perusahaan. Besok kita akan menerima 2 orang lagi yang hasil pemeriksaannya baru sekali negatif,” tambah Yurianto. Baru setelah pemeriksaan kedua yang akan dilakukan hari ini, ABK tersebut bisa diputuskan apakah diperbolehkan pulang atau tidak. “Hari ini diperiksa untuk yang kedua kalinya. Kalau negatif maka hari ini dia sudah dikeluarkan dari rumah sakit dan akan dipulangkan k Indonesia,” ungkap Yurianto. Menurut Yurianto, obat yang diberikan bagi kedua pasien kasus 1 dan 2 juga adalah obat yang meningkatkan daya tahan tubuh, bukan yang mematikan virus corona tersebut. “Obatnya masih belum ada jadi bagaimana kita membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh pasien, yang dilakukan adalah ‘supporting therapy’, memberikan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Di China pun ada yang memberikan herbal sama tidak ada masalah,” jelas Yurianto. Terkait dengan orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien 1 dan 2, Yurianto menjelaskan masih dilacak oleh Dinas Kesehatan Pemda DKI Jakarta. “Ada 1 orang yang ‘close contact’ dengan kasus 1 dan 2 memang dirawat di RS Carolus dan masuk sebagai PDP (pasiend dalam pengawasan) namun ada 14 orang lain yang juga sudah kita komunikasikan dan kita harapkan akan segera bisadatang ke RS untuk diperiksa,” ungkap Yurianto. Hingga saat ini, Indonesia memiliki dua kasus positif COVID-19 yang dinamakan kasus 1 dan kasus 2 yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat. Keduanya sejak 1 Maret 2020 dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso. Hingga Kamis (5/3) siang pukul 14.00 WIB terkonfirmasi di dunia ada 95.137 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 3.285 kematian sedangkan sudah ada 53.219 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.272 kasus, di Korea Selatan 5.621 kasus, di Italia 3.089 kasus, di Iran 2.922. Tingkat kematian di Italia menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 107 kematian dibanding kasus yang positif, sementara di China sendiri ada 3.012 orang meninggal dunia karena virus tersebut. Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya. (jwn5/ant)

Masyarakat Kota Semarang Menolak Kedatangan Kapal Pesiar Viking Sun

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi SE MM menolak Rencana kedatangan kapal pesiar Viking Sun yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Hal ini disampaikan melalui Surat resmi Walikota Semarang nomor B/1201/443/2020 yang ditujukan kepada Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan kelas 1 Tanjung Mas, kepala kantor Imigrasi kelas 1 Tanjung Mas, Direktur Utama PT. pelabuhan Indonesia III Regional Jawa Tengah , yang juga di tembuskan kepada Direktorat Jendral, Direktur Polairut Polda Jateng, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas I Jateng. Rencana Kapal Pesiar Viking Sun akan berlabuh di kota Semarang pada tanggal (05/03). Sesuai dengan kesiapsiagaan menghadapi Coronavirus discase (Covid-19) yang di keluarkan oleh Direktorat Jendral Pencegahan dan pengendalian penyakit kementrian kesehatan Republik Indonesia pada bulan februari 2020 yang mana seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala di sebut orang dalam pemantauan. Dengan memperhatikan hal diatas, Untuk melindungi warga masyarakat kota Semarang dan meminimalisir potensi kontaminasi dari segala sumber maka secara tegas walikota semarang Hendrar Prihadi menolak Kapal pesiar Viking Sun beserta seluruh penumpang dan crew tidak diijinkan bersandar dan turun di Kota Semarang, hal ini juga diberlakukan bagi kapal pesiar yang akan bersandar di pelabuhan Tanjung mas Kota Semarang khususnya yang berasal dan pernah singah di negara terjangkit COVID-19 Keputusan tegas dari walikota semarang mendapatkan dukungan dan apresiasi dari beberapa komunitas dan masyarakat semarang seperti dari lembaga Investigasi negara (LIN), Badan Advokasi penyelamat asset negara BAPAN), BPK Pemuda Pancasila, Paguyuban pelestarian Lingkungan kota semarang (PPL) , juga banyak dari komunitas lainya dan perorangan yg peduli dalam hal ini. “Saya menghimbau seluruh warga kota semarang tetap waspada , menjaga kesehatan di lingkungan masing dan tidak perlu panik secara berlebihan” tegas Hendrar Prihadi.(jwn5/akh)

30 Orang Diawasi dan 145 Dipantau Terkait Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Sehubungan antisipasi virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta, hingga Kamis, ada 145 orang dalam pantauan dan 30 orang merupakan suspek berada dalam pengawasan petugas kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang bertambah dari sebelumnya 26 orang. Ketua tim tanggap corona, Catur Leswanto, di Balai Kota, Kamis ini menyatakan selain jumlah di atas sudah ada 121 orang telah selesai masa pemantauannya karena dinyatakan sehat sepenuhnya dan 34 orang “suspect” yang berada dalam pengawasan sudah pulang dalam kondisi sehat. “Sekali lagi, saya menegaskan bahwa pemahaman pemantauan dan pengawasan jangan dimaknai bahwa dia pasien positif. Karena pernyataan mengenai positif atau tidak itu hanya diberikan oleh Kementerian Kesehatan. Kami itu hanya melaksanakan tugas Pemprov DKI Jakarta dalam rangka mendeteksi,” tutur Catur. Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona setelah ditemukannya dua pasien positif beberapa hari lalu, Pemprov DKI Jakarta menyiagakan nomor darurat 112 dan 119 serta layanan WhatsApp 081388376955 yang bisa digunakan masyarakat untuk pemberian informasi dan melaporkan gejala yang dirasakan untuk kemudian diluncurkan tim penjemput bagi mereka yang indikasinya menunjukkan terpapar virus corona. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan call center posko tanggap Covid-19 telah menerima 2.689 telepon atau layanan whatsapp sejak dirilis 27 Januari 2020. “Penelepon itu bermacam-macam. Pertama, terkait dengan apa yang ditanyakan, mulai dari gejalanya seperti apa yang terkait dengan Covid-19 itu sendiri, sampai dengan kalau sakit harus ke mana. Jadi berbagai informasi maupun kalau seandainya pernah bertemu atau berpergian ke luar negeri yang terjangkit, itu harus seperti apa atau harus ke mana. Itu kami ‘guidance’ (arahkan), kami jawab, kami infokan sesuai dengan Protap (Prosedur Tetap) yang kami susun,” kata Widyastuti. Adapun penelepon, kata Widyastuti, berasal dari mana saja ada yang memang warga DKI, namun ada juga yang merupakan warga luar DKI dan luar negeri. “Penelepon kami itu ada yang benar-benar warga DKI Jakarta, sebagian besar warga luar DKI Jakarta, bahkan dari luar negeri. Jadi penelepon itu sangat beragam,” ucap Widyastuti. Pemprov DKI Jakarta mengusulkan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) miliknya yakni RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu menjadi rumah sakit rujukan pasien virus corona (Covid-19) untuk menambah tiga rumah sakit yang menjadi rujukan saat ini. “Jadi yang di DKI awalnya tiga RS rujukan, kami berproses penambahan RS rujukan tentunya sesuai ‘assesment‘ dan hasil skala prioritas yang ditetapkan Kemenkes. RS yang kami usulkan di RSUD kita adalah pertama Cengkareng yang kedua Pasar Minggu,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Rabu (4/3). Widyastuti menjelaskan, RS yang diusulkan itu dengan alasan lokasi RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu yang masing-masing berada di wilayah Selatan dan Barat Jakarta. Sehingga, dengan adanya dua RS rujukan tambahan, Widyastuti mengatakan bisa melayani di semua wilayah DKI Jakarta mengingat tiga RS rujukan yang ada saat ini yaitu RSPAD Gatot Soebroto, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUP Persahabatan yang milik pemerintah pusat, masing-masing berada di Jakarta Pusat, Utara dan Timur. (jwn5/ant)

Heboh Corona, Bupati Imbau Warga Temanggung Tenang dan Tidak Panik

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Bupati Temanggung M. Al Khadziq mengimbau warganya tetap tenang dan tidak panik, namun tetap waspada dan banyak berdoa menyikapi penyebaran virus Covid-19. “Saya mengimbau semua masyarakat Temanggung untuk tetap tenang, tidak ikut panik dan kita berharap semoga virus ini tidak sampai ke Kabupaten Temanggung dan banyaklah berdoa,” katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Kamis. Menurut dia Pemerintah Kabupaten Temanggung sudah menggelar rapat untuk membahas permasalahan tersebut. “Saya kemarin sudah mengumpulkan, mengundang rapat kepala dinas kesehatan, Dirut RSUD dan beberapa dokter senior, dokter-dokter penyakit infeksi, sudah saya rapatkan dan sudah berkoordinasi dengan mereka,” katanya. Ia menyampaikan sudah disusun langkah-langkah jika di Temanggung terjadi kasus Covid-19, meskipun pihaknya berharap hal itu tidak terjadi. Namun, katanya seandainya hal itu terjadi, pemerintah senantiasa siap, paling tidak menyiapkan obat-obatan, SDM, standar operasional prosedur, dan sistem dalam kerja juga sudah disiapkan. Bahkan ruang isolasi di rumah sakit juga sudah disiapkan dan sesuai ketentuan dari Pemprov Jateng untuk wilayah eks-Karesidenan Kedu pasien Covid-19 dirujuk ke RS Tidar di Magelang. Menyinggung beredarnya kabar di media sosial tentang dua warga Temanggung suspect Covid-19, Khadziq menyampaikan belum mendapatkan laporan dan akan menelusuri kabar tersebut. “Saya akan mengecek benar tidaknya kabar tersebut,” katanya. (jwn5/ant)

Antisipasi Virus Corona, RSUD Boyolali Siapkan Ruang Isolasi

BOYOLALI, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Kabupaten Boyolali Jawa Tengah telah menyiapkan ruangan khusus atau isolasi untuk penanganan pasien gejala penyakit virus corona (Covid-19). Menurut Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali Siti Nurrahmah Hidayati, di Boyolali, Kamis, mengatakan, RSUD Pandan Arang Boyolali melakukan berbagai persiapan menyikapi merebaknya kasus virus corona yang menglobal hingga saat ini. “Rumah sakit di Boyolali ini, telah menyiapkan berbagai fasilitas berupa ruang isolasi yang sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP),” kata Siti Nurrahmah Hidayati. Menurut Siti RSUD Boyolali menindaklanjuti adanya kasus virus corona (COVID-19) telah menyiapkan tiga ruangan khusus atau isolasi untuk penanganan pasien yang terindikasi kasus virus corona. Ruang isolasi sudah menggunakan dengan standar akreditasi rumah sakit, kebetulan rumah sakit ini, akreditasinya Paripurna. Selain itu, RSUD Pandan Arang juga telah menyiapkan dan membentuk tim medis yang terdiri dari tenaga dokter dari berbagai keahliannya atau spesialis pada bidangnya untuk penanganan kasus corona. “Kami telah membentuk tim medis penanganan penyakit corona yang terdiri dari dokter spesialis paru, penyakit dalam, radiologi dan tenaga lainnya,” kata Siti. Bahkan, rumah sakit juga sudah menyiapkan di ruangan khusus tersebut alat pendeteksi, dan blower pengatur suhu ruangan. Selain itu, RSUD Pandan Arang Boyolali telah melakukan simulasi sesuai SOP penangan kasus corona mulai pasien awal datang di rumah sakit hingga dengan bagaimana harus dirujuk ke rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Bagi tim medis yang menangani kasus corona juga sudah menggunakan alat pelindungan diri yang disiapkan, berupa masker N95, kacamata google, baju dan sepatu. Disamping itu, pihak rumah sakit juga melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan RSUD Pandan Arang. RSUD Pandan Arang tidak sebagai rumah sakit rujukan untuk perawatan corona, sehingga fungsinya untuk pemeriksaan awal untuk menentukan apakah seorang pasien dicurigai ke arah corona atau tidak. Apabila ada indikasi akan dirujuk ke rumah sakit rujukan Corona yang ditunjuk oleh Kemenkes. Kendati demikian, pasien jika sudah dinyatakan positif terjangkit corona, maka RSUD Boyolali bakal merujuk ke rumah sakit pusat atau pemerintah yang ditunjuk oleh Kemenkes seperti, di RSUD dr Moewardi Solo. (jwn5/ant)

Cegah Corona, Ganjar Larang Kapal Viking Sun Bersandar di Tanjung Emas Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melarang Kapal Pesiar Viking Sun bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, hingga dipastikan tidak ada penumpang yang terinfeksi COVID-19 berdasarkan pemeriksaan medis. “Kalau ada yang suspect corona, jelas kapal tidak boleh merapat, seluruh penumpang harus dikarantina selama 14 hari sesuai SOP kita. Kalau tidak mau, silakan berlayar pulang ke tempat asal,” kata Ganjar usai meninjau Gedung Balai Kesehatan Masyarakat di Tegal, Kamis. Ganjar menyebutkan saat ini petugas medis melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sedang melakukan pengecekan kesehatan, tidak hanya terhadap penumpang kapal pesiar yang mengangkut ribuan wisatawan itu, namun juga seluruh awak kapal. “Sudah dicek, KKP sudah bekerja dan mudah-mudahan hari ini ada hasilnya. Saya minta hasil pengecekan segera diserahkan kepada Wali Kota Semarang agar dirapatkan dan segera diambil keputusan,” ujarnya. Menurut Ganjar, pengecekan kesehatan terhadap penumpang Kapal Pesiar Viking Sun merupakan protokol keamanan di Jawa Tengah dan pihaknya meminta semua pihak hati-hati, tapi tidak boleh paranoid dan ketakutan. “Kalau hasil pengecekan menyatakan semua wisatawan di kapal pesiar itu sehat, maka Pemkot Semarang saya minta agar mereka ‘diguide’ dengan baik mau piknik ke mana, kalau mereka sehat, maka saya ingin agar pariwisata bisa tetap dikelola, gak usah takut,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Pesiar Viking Sun yang membawa 1.600 wisatawan hendak merapat ke Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang.Hingga saat ini, kapal pesiar berbendera Norwegia itu belum merapat karena masih dalam pemantauan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kapal Pesiar Viking Sun diketahui berlayar dari Darwin, Australia, kemudian menuju ke Labuan Bajo, setelah itu kapal menuju Kota Semarang. (jwn5/ant)