Jowonews

Kapal Pesiar Viking Sun Batal Bersandar di Semarang karena Dugaan Corona

SEMARANG, Jowonews.com – Kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun, urung bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menyusul adanya dugaan penumpang kapal tersebut yang tertular Covid-19. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kompol Samsu Wirman di Semarang, Kamis, mengatakan, saat ini kapal yang mengangkut sekitat 1.600 penumpang tersebut masih berada di 1,5 mil laut dari pelabuhan. “Kapolrestabes memerintahkan untuk disampaikan ke otoritas pelabuhan agar tidak mengizinkan kapal bersandar,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam mengatakan saat ini ada tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas yang sudah diberangkatkan untuk mengecek kondisi penumpang kapal tersebut. Menurut dia, pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam untuk penumpang sebanyak itu. “Pemeriksaannya harus detail. Khawatir kalau ada sesuatu yang tidak sesuai,” katanya. Sementara di darat, kata dia, Dinas Kesehatan juga sudah menyiapkan tim jika sewaktu-waktu ada penumpang yang harus diturunkan dan membutuhkan pertolongan. Ia menjelaskan jika memang ditemukan ada penumpang yang dalam status pengawasan, maka seluruh penumpang tidak akan diizinkan turun. (jwn5/ant)

Seskab Pastikan Anggaran Penanganan Corona Cukup

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan anggaran pemerintah untuk proses pencegahan dan penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia mencukupi. “(Anggarannya) sangat cukup,” ujar Pramono di Jakarta, Rabu. Pramono mengatakan bahwa dalam rapat sidang kabinet paripurna beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo telah menekankan bahwa anggaran untuk pencegahan dan penanganan virus corona di Indonesia harus tersedia, sehingga, kata dia, hal tersebut tidak perlu menjadi isu yang harus dipersoalkan di tengah masyarakat. “Jadi (soal) anggaran tidak menjadi isu bagi Indonesia,” kata dia. Lebih lanjut Pramono mengatakan bahwa saat ini anggaran untuk pencegahan dan penanganan virus corona di dalam negeri telah disiapkan oleh Kementerian Keuangan. Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait rencana penambahan anggaran untuk proses pencegahan dan penanganan virus corona atau Covid-19 di Indonesia. “Kita siap memberikan kebutuhan dalam rangka penanganan itu,” kata Sri Mulyani di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu. Sri Mulyani mengatakan koordinasi tersebut dilakukan untuk mengetahui secara pasti besaran anggaran yang akan ditambahkan agar sesuai dengan kebutuhan dalam rangka menangani virus corona. “Sampai sekarang kita terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan kebutuhannya apa dan timnya seperti apa. Nanti akan kita lakukan,” ujar Sri Mulyani. Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Kemenkes sebesar Rp57,4 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. (jwn5/ant)

Ganjar Sidak Ruang Isolasi Corona RSUD Dr Moewardi Solo

SURAKARTA, Jowonews.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek langsung kesiapan ruang isolasi di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta sekaligus memanfaatkan kesempatan itu untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan virus corona jenis baru (COVID-19), Rabu. Selain mengecek kesiapan tenaga medis, peralatan, dan ruang isolasi, ia juga melakukan dialog dengan warga yang tengah berobat di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta. Untuk mengimbangi kesiapan sumber daya medis tersebut, Ganjar mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, tidur nyenyak, dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang memadai. Orang nomor satu di Jateng itu, memastikan kesiapan daerah setempat menghadapi kemungkinan situasi memburuk terkait dengan penyebaran COVID-19. Dalam pengecekan itu, Ganjar memastikan sumber daya medis di rumah sakit, mulai dari standar operasional prosedur dokter, peralatan, hingga ruang isolasi. “Ada sepuluh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah, salah satunya RSUD Moewardi ini. Untuk SOP, peralatan, tenaga medis, dan ruang isolasi semuanya sudah siap jika terjadi sesuatu luar biasa terkait virus corona,” kata dia. Sebanyak 10 rumah sakit tersebut dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota, di antaranya di Kota Semarang, Surakarta, Banyumas, dan Pekalongan. Ganjar mengingatkan warga yang merasakan tidak enak badan disertai batuk, demam, dan flu segera memeriksakan diri ke dokter, terlebih jika pernah melakukan kontak dengan warga negara asing. Untuk kasus seperti itu, kata dia, 10 rumah sakit di daerah setempat telah menerapkan prosedur perawatan. “Kalau malu atau tidak bisa ke rumah sakit sendiri, tinggal telepon rumah sakit, nanti kita yang jemput. Semua SOP sudah siap. Kita tidak menginginkan (virus corona menyebar, red.), tapi menyiapkan untuk antisipasi,” ujarnya. Ganjar mengungkapkan sampai hari ini di Jawa Tengah tercatat 26 warga terduga COVID-19, akan tetapi 21 di antaranya sudah sembuh, sedangkan sisanya masih menjalani perawatan di Banyumas dan Semarang. “Kita umumkan, jangan ditutup-tutupi. Gak usah ngeri, dokternya siap, rumah sakit juga siap. Ini bagian mengedukasi masyarakat agar tidak panik. Insyaallah Jawa Tengah siap menanggulangi corona,” katanya. (jwn5/ant)

Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Harus Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengatakan pemerintah harus mempersiapkan skenario terburuk dalam menangani penyebaran virus Corona, sehingga penanganannya tepat dan meminimalkan jumlah penderita apabila wabah tersebut semakin luas. “Mudah-mudahan kita tidak terjadi seperti di Korea dan Iran, tetapi kita harus mempersiapkan yang terjelek,” kata Kalla usai menghadiri peluncuran buku oleh Azyumardi Azra, di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu. Kalla menilai penanganan yang dilakukan pemerintah saat ini sudah sesuai dengan kemampuan yang ada. Ia juga meminta agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus Corona yang sudah menjangkit warga negara Indonesia. “Presiden sudah umumkan dengan baik dan tinggal masyarakatnya juga. Ini kita panik. Tapi harus waspada dan hati-hati,” kata Kalla. Terkait kepanikan masyarakat yang menyebabkan daya beli barang kebutuhan meningkat drastis, dia memprediksi panic buying itu berlangsung selama sepekan. “Saya kira dalam satu minggu, minggu depan sudah berkurang karena kalau anda beli beras (banyak), kebutuhannya khan tetap, cuma membelinya saja lebih dulu. Jadi paniknya ini seminggu,” ujarnya. (jwn5/ant)

Menkominfo Minta Masyarakat Tidak Panik Menghadapi Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate meminta masyarakat agar tidak panik menghadapi penyebaran virus corona baru COVID-19 seperti pesan Presiden Joko Widodo. “Pesan Bapak Presiden cukup jelas, agar masyarakat waspada tapi tidak panik, jangan menyebabkan ketakutan. Maka saya sampaikan kita bersama-sama jangan berbuat atau mengakibatkan masyarakat panik walaupun kita tetap harus waspada terkait dengan masalah kesehatannya,” ujar Johhny usai temu forum penyiaran di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa malam (3/3). Johnny mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu panik dengan melakukan hal-hal yang berlebihan, khususnya menyebarkan berita tidak benar. “Pemerintah bekerja secara sungguh-sungguh, serius, terukur dan mengambil kebijakan-kebijakan yang telah dibicarakan, yang telah didiskusikan secara matang,” lanjutnya. Johnny juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan luaskan berita bohong yang bisa menyebabkan kepanikan masyarakat meningkat. Saat ini, Kominfo telah bekerja sama dengan beberapa platform sosial media untuk menghentikan penyebaran konten palsu terkait berita-berita COVID-19. “Mulai saat ini aparat Kamtibmas, kepolisian akan mengambil langkah-langkah yang tegas. Saya perlu menyampaikan, komunikasi Kominfo dengan platform Facebook, YouTube, Twitter sudah dilakukan, Kominfo minta untuk dilakukan take down semua yang dikategorikan hoax dan disinformasi,” jelas Johnny. Pihaknya juga akan menindak tegas oknum yang menyebarluaskan berita atau informasi yang menyesatkan masyarakat. “Di saat yang sama kami juga berkomunikasi dengan Polri untuk mengambil langkah-langkah dan tindakan sesuai amanat undang-undang yang agar kita bersama-sama sukses dalam mengawal dan menjaga serta menjadi perisai bangsa dan negara kita,” kata Johnny. Sebelumnya Menkominfo juga mengimbau agar masyarakat, utamanya media, tidak menyebarkan identitas pasien yang terinfeksi virus corona. Menurutnya media hendaknya menjaga etika berkomunikasi dengan menjaga privasi pasien. (jwn5/ant)

Monitoring Media LKSP: Isu Corona Mendominasi Perbincangan Publik

JAKARTA, Jowonews.com – Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) melakukan monitoring media dalam beberapa platform daring. LKSP memantau beberapa isu nasional strategis dalam rentang 23-29 Februari 2020. Ada tujuh platform daring yang menjadi objek monitoring LKSP yakni media daring mainstream, Facebook, Instagram, Youtube, Twitter, Blog dan Forum. “Hasil pantauan media menemukan ada lima klaster isu besar yang ada di media daring dan media sosial. Pertama penyebaran Virus Corona, kedua Omnibus Law Cipta Kerja, ketiga skandal Jiwasraya, keempat RUU Ketahanan Keluarga dan kelima pemilihan Cawagub DKI,” ungkap Direktur LKSP, Astriana B. Sinaga. Virus Corona menjadi isu yang paling banyak dijangkau oleh media daring dan media sosial dalam rentang ini. Kata kunci Virus Corona menjangkau 248 juta akun/viewers. Disusul isu Omnibus Law Cipta Kerja yang menjangkau 88,56 juta akun/viewers, isu Jiwasraya 81,5 juta akun/viewers, isu RUU Ketahanan Keluarga 47,2 juta akun/viewers dan Cawagub DKI Jakarta dengan 28,34 akun/viewers. “Perbincangan Virus Corona terus menyedot perhatian publik Tanah Air setelah mendapatkan dampak dari penyebaran Virus Corona. Dampak pertama yang dirasakan adalah adanya pelarangan umrah oleh otoritas Arab Saudi bagi seluruh negara termasuk Indonesia pada 27 Februari 2020,” jelas Astriana. Eskalasi perbincangan Virus Corona di Indonesia terus naik dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan yang tertuju kepada pemerintah. Mulai muncul isu keraguan apakah Indonesia benar-benar bebas dari virus corona. Tren perbincangan soal Virus Corona akan terus naik, terlebih lagi Indonesia secara resmi pada 3 Maret 2020 mengumumkan ada dua warga di Indonesia positif terjangkit Covid-19. Twitter Mendominasi Platform Twitter merajai perbincangan di semua platform untuk lima isu strategis nasional pada rentang ini. Disusul kemudian perbincangan di Facebook, Media Daring Mainstream dan Youtube. Pada isu Corona, 50,3 persen perbincangan terjadi di Twitter disusul Facebook 33,6 persen, Youtube 12,68 persen dan media mainstream 2,65 persen. Pada isu Omnibus Law Cipta Kerja, Twitter dominan di 58,10 persen, Facebook 33,3 persen, media mainstream 5,28 persen dan Youtube 3,23 persen. Pada isu Jiwasraya, lagi-lagi Twitter merajai dengan 55,3 persen, Facebook 38,13 persen, media mainstream 6,06 persen. Pada isu RUU Ketahanan Keluarga Facebook mendominasi dengan 62,75 persen, Twitter 27,13 persen dan media mainstream 9,14 persen. Pada isu Cawagub DKI dominan pembahasan hanya di Twitter sebesar 79 persen dan media mainstream 21 persen. Pada isu Corona, Omnibus Law dan Jiwasraya lingkup perbincangan sudah luas. Warganet cenderung ingin mendapatkan informasi yang cepat dan ringkas pada isu-isu ini, terlebih pada kasus Corona. Media Mainstream yang otomatis menautkan pemberitaan terkini ke platform Twitter menunjukkan warganet ingin mendapatkan informasi yang terpercaya. Disamping akun-akun resmi pemerintah yang seturut aktif memberikan informasi yang padat dan cepat. Sementara itu RUU Ketahanan Keluarga belum menjadi isu bersama. RUU ini cenderung menjadi dinamika di kalangan para aktivis sehingga platform mayoritas yang digunakan adalah Facebook dengan konten-konten analitik sebagai pemantik diskusi. Isu Cawagub DKI Jakarta tengah memasuki etape terakhir. Hanya muncul dua platform yakni Twitter dan media mainstream dapat dipahami sebagai upaya kedua Cawagub untuk memenangkan pertarungan isu. Yang bergerak di isu Cawagub adalah masing-masing pendukung yang memang dikenal memiliki pengikut di media sosial yang cukup aktif. Warganet Masih Mencerna Sentimen warganet mayoritas masih netral terhadap kelima isu utama dibandingkan sentimen positif maupun negatif. Warganet lebih memilih konten yang informatif dibandingkan konten yang pro atau kontra. Pada isu Corona, nampak jika masyarakat mulai banyak mengakses informasi terkait gejala, penanganan dan penangkal terkait Corona. Pada isu Omnibus Law juga demikian. Terlalu banyak pasal yang tercantum dalam Omnibus Law memerlukan penelaahan yang cukup. Warganet masih mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan isu-isu utama. Sementara ada sedikit pergeseran sentimen pada isu RUU Ketahanan Keluarga. “Sentimen positif (17.73 persen) mulai lebih besar dibandingkan sentimen negatif (11.18 persen). Hal ini menunjukkan mulai ada penjelasan yang seimbang dari para pengusul RUU dan kemudian mendapatkan dukungan setelah sebelumnya aktivis dan LSM Perempuan banyak menyuarakan pandangan kontra,” Astriana memaparkan. (jwn5)

Pemerintah Fokus Pantau WNI di Negara Terdampak Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan pemerintah tengah fokus memantau warga negara Indonesia di negara-negara yang paling signifikan terkena dampak virus corona (Covid-19). “Kita terus-menerus memonitor kondisi warga negara Indonesia. Semuanya kita monitor. Tetapi perhatian kita berikan kepada negara-negara yang saat ini sedang mengalami perkembangan kasus yang signifikan,” kata Menlu usai menggelar diskusi tingkat menteri terkait isu aktual terutama terkait virus corona di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan pemantauan dilakukan dengan mengamati perkembangan situasi di negara-negara yang mencatat peningkatan kasus seperti di Iran, Jepang, Korea Selatan dan Italia. “Berdasarkan Situation Report Nomor 42 dari WHO kemarin, maka angkanya menunjukkan bahwa perkembangan yang ada di Tiongkok menurun, sementara terjadi perubahan atau peningkatan di negara-negara di luar Tiongkok. Termasuk di antaranya empat negara, yaitu Iran, Jepang, Korea Selatan dan Italia,” katanya. Perkembangan situasi di negara-negara itu, katanya, menjadi panduan bagi pemerintah untuk melakukan tugas perlindungan WNI. “Sekali lagi basis informasi kita adalah informasi dari WHO sehingga kita tidak perlu lagi mencari data-data lain, karena WHO memang institusi atau lembaga yang memiliki kompetensi di bidang kesehatan dunia,” katanya. Dalam upaya pemantauan tersebut, pemerintah menjalin komunikasi secara intensif melalui perwakilan-perwakilan Indonesia kepada para WNI di luar negeri. “Semua setiap hari saya dapat laporan. Tetapi kali ini fokus kita adalah empat negara tersebut,” kata Menlu Retno. Sejauh ini, ia mengatakan kondisi warga negara Indonesia yang berada di keempat negara tersebut dalam kondisi baik. “Yang di Jepang, kemarin sudah selesai dengan adanya evakuasi. Lima masih ada di dalam rumah sakit tetapi dengan kondisi yang stabil,” katanya. Sementara itu, WNI yang berada di Korea Selatan, Italia dan Iran juga kondisinya baik dan komunikasi intensif terus dilakukan dengan KBRI di negara-negara tersebut. (jwn5/ant)

Antisipasi Virus Corona, Bupati Magelang Imbau Masyarakat Jaga Kondisi Tubuh

MAGELANG, Jowonews.com – Bupati Magelang Zaenal Arifin mengimbau kepada warganya untuk tidak panik dan tetap menjaga kondisi tubuh guna mengantisipasi penyebaran virus corona. “Guna menangkal virus maka butuh kekebalan tubuh atau imunitas. Jadi kepada masyarakat, saya dan Dinas Kesehatan akan memastikan kondisi saudara kita yang ada di Kabupaten Magelang ini dalam keadaan sehat,” katanya di Magelang, Selasa. Ia menyampaikan apabila imunitas masyarakat menurun maka virus akan dengan mudah masuk sehingga praktis akan mudah terpapar. “Saya pastikan kepada kepala dinas terkait untuk memantau seluruh warga Magelang. Semoga saja dijauhkan dari bahaya corona ini,” katanya. Zaenal menuturkan melalui pemerintah baik pusat, provinsi, hingga daerah telah berkomitmen bersama-sama mengatasi permasalahan penyebaran virus COVID-19 ini, terutama di titik-titik masuk pendatang dari luar negeri. “Contohnya ketika mau umroh saja juga ditutup sementara. Inilah salah satu langkah konkret yang telah dilakukan bersama-sama,” katanya. Ia mengatakan telah mempersiapkan ruang isolasi khusus di rumah sakit daerah meskipun hingga saat ini wilayah Kabupaten Magelang belum ada yang terpapar virus corona tersebut. “Mudah-mudahan tidak ada, sekalipun ada kita akan segera melakukan tindakan sebagaimana mestinya,” katanya. Ia mengaku penyebaran virus corona tersebut sangat berdampak pada sektor pariwisata khususnya kunjungan wisatawan di Kabupaten Magelang. “Pastilah sangat berdampak. Bagaimana tidak berdampak kalau yang mau masuk ke Indonesia saja juga sulit. Saat ini kebanyakan wisatawan hanya dari lokal-lokal saja, kalau yang luar negeri terbatas pintu masuknya,” katanya. (jwn5/ant)