Jowonews

Dua Orang tanpa Gejala di Kudus Positif Corona

KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat ada dua orang yang menjalani tes swab tenggorokan dinyatakan positif penyakit virus Corona (COVID-19), meskipun keduanya tidak menunjukkan gejala mirip terpapar COVID-19. “Kedua orang positif Corona tersebut, salah satunya asal Kabupaten Kudus dan satunya dari Kabupaten Pati,” kata Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo di Kudus, Sabtu. Ia mengatakan kedua orang tersebut, satunya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi Kudus dan RS Mardi Rahayu Kudus. Untuk pasien asal Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus tersebut, katanya, memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Hanya saja, saat tiba di Kudus saat dilakukan pemeriksaan tidak ada gejala mirip penyakit Corona, seperti batuk atau demam tinggi. “Akan tetapi, saat dilakukan tes swab tenggorokan hasilnya positif sehingga langsung dirawat di ruang isolasi RSUD Loekmono Hadi Kudus,” ujar M. Hartopo yang juga Pelaksana tugas Bupati Kudus. Sementara keluarganya, kata dia, diminta untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu sebelum nantinya dilakukan pemeriksaan. Untuk perawat asal Pati yang juga tidak menunjukkan gejala, usai dilakukan tes cepat (rapid test) yang dilakukan pihak rumah sakit hasilnya menunjukkan indikasi positif. Kemudian ditindaklanjuti dengan tes swab tenggorokan dan hasilnya positif “Karena yang bersangkutan warga Pati, Pemkab menyerahkan pelacakan kontak kepada Pemkab Pati,” ujarnya. Ia berharap masyarakat yang datang dari luar kota untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, sedangkan masyarakat Kudus yang terpaksa keluar rumah sebaiknya memakai masker untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan virus Corona. Sementara itu, berdasarkan data COVID-19 di website atau laman corona.kuduskab.go.id, diketahui terdapat 25 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 187 orang dalam pemantauan (ODP). PDP tercatat dari Kabupaten Kudus sebanyak 17 orang, sedangkan luar wilayah sebanyak delapan orang, sedangkan ODP dari Kabupaten Kudus sebanyak 157 orang, selebihnya dari luar Kudus. Penyebaran ODP hampir merata di beberapa kecamatan di Kabupaten Kudus yang terdiri sembilan kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Bae, Kaliwungu, Jekulo, Gebog, Dawe, Mejobo, dan Jati. Untuk jumlah PDP kumulatif sebanyak 85 orang, diketahui sudah ada 52 orang yang diperbolehkan pulang dan delapan orang meninggal dunia. (jwn5/ant)

Akibat Corona, Puluhan Perusahaan di Jateng Berhenti Produksi

SEMARANG, Jowonews.com – Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi mengatakan terdapat puluhan perusahaan di wilayah tersebut yang terpaksa menghentikan sementara proses produksi mereka sebagai dampak dari penyebaran Covid-19. “Ada sekitar 40 perusahaan yang sudah setop produksi. Tersebar di Jawa Tengah,” kata Frans dalam diskusi hukum yang digelar Rumah Pancasila di Semarang, Sabtu. Puluhan perusahaan yang setop produksi tersebut, lanjut dia, antara lain bergerak di bidang garmen serta furnitur. Dampak dari penyebaran corona, lanjut dia, dirasakan oleh para pengusaha sekitar satu hingga dua bulan terakhir. Salah satu kendala utama yang dihadapi pengusaha, kata dia, ketergantungan terhadap bahan baku impor, utamanya dari China. Ia mencontohkan bahan baku farmasi, obat-obatan, tekstil, hingga besi yang harus didatangkan dari China. Selain itu, menurut dia, pengusaha juga kesulitan untuk mengekspor produknya di situasi seperti sekarang ini. “Pabrik kalau tetap produksi juga bingung karena pasarnya juga tidak ada,” katanya. Ia juga menyebut opsi untuk merumahkan karyawan agar perusahaan bisa tetap beroperasi. Perusahaan-perusahaan yang masih berproduksi, kata dia, juga telah menerapkan protokol keselamatan di saat darurat pandemi corona ini. Sementara itu, pakar hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, Bernard L.Tanya, mengatakan, di saat kondisi negara seperti sekarang ini yang paling penting dilakukan yakni membangun solidaritas sosial. “Permasalah yang dihadapi pengusaha bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga peran serta dan pengertian para pekerja,” katanya. (jwn5/ant)

9 dari 14 PDP Corona di Magelang Dinyatakan Sembuh

MAGELANG, Jowonews.com – Sebanyak 9 orang dari 14 pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Magelang dinyatakan sembuh dan sudah pulang, kata Kepala Dinas Kota Magelang, Sri Harso. Sri Harso di Magelang, Rabu, menyebutkan dari sejumlah pasien sudah pulang tersebut, yakni RSUD Tidar Magelang sebanyak 6 orang, RST dr Soedjono 2 orang, dan RSJ dr Soeroyo Magelang 1 orang. Ia menyampaikan hal tersebut dalam video conference dengan sejumlah wartawan di Kota Magelang. Ia menyebutkan berdasarkan laporan hingga pukul 12.00 WIB di Kota Magelang ada 168 orang dalam pemantauan (ODP), kemudian dari 14 PDP itu 9 pasien sudah pulang, 2 masih dirawat, dan 3 orang meninggal yang salah satunya positif COVID-19. “Selama 24 jam ini keadaan statis, mudah-mudahan keadaan ini bisa lebih baik di hari kemudian,” katanya. Menyinggung penyediaan alat pelindung diri (APD), dia mengatakan Dinkes Kota Magelang terus berusaha sekuat mungkin untuk mencukupi, baik dari donatur, membeli sendiri, dan bantuan dari provinsi. “Hari ini datang lagi sekitar 40 APD di Dinkes dan langsung didistribusikan ke rumah sakit dan puskesmas. Kemarin datang 400 APD juga langsung diberikan ke puskesmas dan rumah sakit,” katanya. Ia menuturkan besok juga ada bantuan dari donatur di Jakarta sekitar 300 APD, kemudian donatur dari Yogyakarta juga menyanggupi menyediakan 400 APD yang mudah-mudahan Sabtu (4/4) dikirim 240 APD dan sisanya minggu depan. “Tadi malam saya juga dapat WA dari teman DPR juga menawarkan 100 APD kemungkinan minggu depan juga akan datang. Alhamdulillah dari hari ke hari APD cukup walaupun tidak standar, standarnya sekitar 90 persen dari pada tidak, karena yang standar itu produk impor yang barangnya terbatas,” katanya. (jwn5/ant)

Imbas Corona, Puluhan Napi di Lapas Nusakambangan Dibebaskan

PURWOKERTO, Jowonews.com – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membebaskan puluhan narapidana dari sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melalui usulan asimilasi dan hak integrasi terkait dengan pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19. “Jumlahnya masih dalam proses pendataan. Namun untuk sementara data jumlah yang akan diasimilasi dan integrasi di Nusakambangan adalah 42 orang,” kata Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap Erwedi Supriyatno saat dihubungi ANTARA dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu. Ia mengatakan pengeluaran dan pembebasan narapidana melalui asimilasi dan integrasi dalam rangka penanggulangan penyebaran COVID-19 itu berdasarkan Peraturan Menkumham Nomor 10 Tahun 2020 serta Keputusan Menkumham Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020. Menurut dia, narapidana yang terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, tidak akan diusulkan asimilasi maupun integrasi. Dalam hal ini, kata dia, pengeluaran dan pembebasan tersebut hanya untuk narapidana yang tidak terkait kasus terorisme, narkotika psikotropika, korupsi, kejahatan HAM berat, dan kejahatan transnasional terorganisasi warga negara asing. Lebih lanjut, Erwedi mengatakan dalam Keputusan Menkumham Nomor M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19, dijelaskan sejumlah ketentuan bagi narapidana dan anak yang dibebaskan melalui asimilasi, antara lain narapidana yang dua pertiga masa pidananya jatuh sampai dengan 31 Desember 2020, dan anak yang setengah masa pidananya jatuh sampai dengan 31 Desember 2020. Selanjutnya, asimilasi dilaksanakan di rumah, serta surat keputusan asimilasi diterbitkan oleh kepala lapas, kepala LPKA, dan kepala rutan. Adapun ketentuan bagi narapidana dan anak yang dibebaskan melalui integrasi (pembebasan bersyarat, cuti bersyarat, dan cuti menjelang bebas), yakni narapidana yang telah menjalani dua pertiga masa pidana, serta anak yang telah menjalani setengah masa pidana. Usulan dilakukan melalui sistem database pemasyarakatan, serta surat keputusan integrasi diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan. “Dalam pengeluaran dan pembebasan narapidana ini tidak dipungut biaya apa pun,” kata Erwedi. (jwn5/ant)

Perusahaan Farmasi Perluas Uji Obat Potensial Untuk Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan farmasi Sanofi dan Regeneron Pharmaceuticals Inc telah memperluas uji klinis obat rheumatoid arthritis – Kevzara – sebagai obat untuk virus corona baru untuk pasien di luar Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan farmasi itu mengatakan pendaftaran untuk uji coba Kevzara – dari tahap pertengahan hingga akhir – kini telah dimulai di Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, Kanada, dan Rusia. Sementara uji coba di Amerika Serikat sudah dimulai pekan lalu. Kevzara merupakan obat pengubah sistem kekebalan yang dikenal sebagai antibodi monoklonal. Uji coba, yang diharapkan akan mendaftarkan sekitar 300 pasien, akan merekrut pasien yang dirawat di rumah sakit dari beberapa negara yang terdampak parah atau kritis dengan infeksi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang sangat menular. Virus corona baru, yang disebut SARS-CoV2, kini telah menginfeksi lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia, dan lebih dari 30.000 orang telah meninggal akibat infeksi virus tersebut, berdasarkan hitungan Reuters. Para dokter telah melihat bahwa banyak dari mereka yang sakit kritis akibat SARS-CoV2 mengalami apa yang disebut badai sitokin, yakni gangguan kesehatan yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan menyerang organ-organ tubuh. Untuk itu, beberapa peneliti berpikir bahwa obat yang dapat menekan sistem kekebalan, termasuk antibodi monoklonal, mungkin berguna untuk membatasi respons autoimun tersebut. Amerika Serikat memiliki kasus infeksi virus corona baru paling banyak dibandingkan negara mana pun di dunia, dengan lebih dari 130.000 kasus COVID-19. Italia dan Spanyol telah menjadi dua negara yang paling terdampak COVID-19 di Eropa, masing-masing mencatat angka kematian tertinggi dan tertinggi kedua di dunia. Regeneron memimpin uji coba obat Kevzara di Amerika Serikat, sedangkan Sanofi memimpin uji coba di luar AS. (jwn5/ant)

Usai Pasien Positif Corona Bagi-bagi Masker, Pasar Puri Langsung Ditutup

PATI, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengambil langkah cepat dengan menutup Pasar Puri Pati usai menjadi sasaran kegiatan bakti sosial pembagian masker oleh almarhum Imam Suroso Anggota Komisi IX DPR yang meninggal karena diduga terpapar penyakit virus Corona (COVID-19). “Pasar Puri Pati ditutup hingga Selasa (31/3) dan baru dibuka kembali Rabu (1/4) setelah dilakukan penyemprotan dengan disinfektan,” kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Pati Suharyono di Pati, Sabtu. Selain dilakukan penyemprotan di semua lingkungan Pasar Puri Pati, kata dia, pedagang yang pernah kontak dengan almarhum saat pembagian masker dan cairan pembersih tangan atau “hand sanitizer” pada pekan sebelumnya diminta untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari. Kalaupun muncul gejala, dia menyarankan untuk segera periksa ke dokter. Sebelum Pasar Puri dioperasikan kembali, pintu masuk pasar akan dibuatkan bilik disinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. “Setiap pedagang yang masuk pasar akan diminta melalui bilik disinfektan, termasuk pengunjung pasar juga sama sebagai upaya pencegahan penyebaran virus,” ujar Suharyono yang juga Sekretaris Daerah Pati. Hasil identifikasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, pedagang yang menjadi sasaran pembagian masker dan “hand sanitizer” merupakan pedagang sore yang berada di emperan. Identifikasi sementara, terdapat 70 orang yang dimungkinkan melakukan kontak dengan almarhum dan diminta melakukan isolasi mandiri. “Bagi masyarakat lain yang pernah kontak langsung dengan almarhum, sebaiknya melakukan isolasi mandiri atau jika ada gejala segera periksa ke dokter,” ujarnya. Menurut dia langkah antisipasi tersebut jauh lebih baik karena selain melindungi diri sendiri, juga keluarga dan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Imam Suroso Anggota Komisi IX DPR dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di RSUP Kariadi Semarang karena COVID-19. Sebelum mengeluh demam, almarhum sempat menggelar acara bakti sosial membagikan masker dan cairan pembersih tangan kepada masyarakat di Desa Winong serta di Pasar Puri Pati pada tanggal 20 Maret 2020. Selain itu, dikabarkan pula almarhum sempat menggelar acara bakti sosial pengobatan gratis. Oleh karena itu, Pemkab Pati melakukan pelacakan terhadap warga yang pernah kontak, termasuk tim medis dari Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati maupun wartawan yang mengikuti kegiatan tersebut. Almarhum Imam Suroso, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan meninggal dunia pada Jumat (27/3) malam, setelah sempat menjalani perawatan di RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah, sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.  (jwn5/ant)

Aktivitas Lelang di TPI Pekalongan Masih Normal Tak Terpengaruh Wabah

PEKALONGAN, Jowonews.com – Aktivitas lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, selama wabah virus Corona masih berlangsung normal,’ kata Kepala TPI setempat Sanusi.Mochtar. “Aktivitas lelang ikan selama sepekan terakhir ini masih ramai. Bahkan transaksi lelang ikan mampu mencapai Rp800 juta atau setara 65 ton-70 ton, Sabtu,” katanya di Pekalongan, Sabtu. Menurut dia, wabah virus Corona baru atau COVID-19 memang tidak mempengaruhi hasil produksi ikan yang diperoleh nelayan. Hanya saja, kata dia, harga ikan, terutama yang dibutuhkan oleh pemilik rumah makan atau restoran turun sekitar Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram. “Misalnya, harga ikan dorang semula mencapai Rp55 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp35 ribu/ kilogram, cumi semula Rp50 ribu/ kilogram turun Rp40 ribu/ kilogram, dan kakap Rp55 ribu/ kiligram turun menjadi Rp45 ribu,” katanya. Adapun, kata dia, harga ikan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti lemuru, layang, dan banyar rata-rata trurun sekitar Rp2 ribu per kilogram. “Penyebab turunnya harga ikan ini karena para pedagang dari luar daerah seperti Jakarta dan Bandung mengurangi permintaan ikan seiring dengan mewabahnya virus Corona di daerah tersebut, katanya. Muchtar menambahkan pada Sabtu (28/3) ada 3 kapal fisher, 6 kapal arek dan obor, serta truk pembawa ikan dari Juana, Pati yang siap untuk melelang ikannya di TPI Kota Pekalongan. (jwn5/ant)

KLB Corona, PLN Solo Minta Pelanggan Lapor Pemakaian Listrik via Online

SOLO, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta mengubah cara pembacaan meter untuk pelaporan tagihan rekening listrik dengan cara online, dalam rangka “physical distancing” menghadapi wabah Corona virus disease (COVID-19) di Kota Solo. Manager PLN UP3 Surakarta Ari Prasetyo Nugroho, di Solo, Selasa, mengatakan, PLN memberlakukan jaga jarak tersebut salah satu untuk mencegah penularan COVID-19 lebih luas lagi. “Penerapan itu, dilakukan dengan cara pelanggan melaporkan penggunaan listrik dengan membaca meter tagihan rekening, dan dikirim melalui whatsApp (WA). Pelaporan penggunaan listrik ini, sebelumnya petugas mendatangi mencatat satu per satu rumah pelanggannya,” kata Ari Prasetyo Nugroho. Pelanggan pascabayar PLN UP3 Surakarta diminta untuk mengirimkan identitas (ID) pelanggan dan foto angka yang terdapat pada KWH meter melalui aplikasi WhatsApp. “Pelanggan cukup mengirimkan satu kali saja, selama periode tanggal 24 hingga 29 Maret mendatang,” katanya. Menurut dia, hal tersebut dilakukan supaya aman dan nyaman dalam masa darurat bencana wabah Covid-19 khususnya di wilayah kerja PLN UP3 Surakarta. “Kami ikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi pertemuan antar orang sementara waktu. Kami minta warga Solo dan sekitarnya berpartisipasi aktif dalam pembacaan meter PLN,” katanya. Para pelanggan PLN UP3 Surakarta dapat mengirimkan ID Pelanggan dan foto angka kWh meter sesuai dengan wilayah kerja Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang melayani. Pelanggan PLN cukup di rumah saja dan mengirimkan via online angka kWh meternya. Setelah itu pembayaran juga bisa dilakukan melalui online, tidak perlu banyak tatap muka. Pembayaran rekening listrik dapat dilakukan secara online melalui baik internet banking, mobile banking, situs belanja online seperti tokopedia, bukalapak, Lazada dan Shopee maupun dompet digital seperti gopay, ovo, dan dana. Bagi pelanggan pascabayar yang tidak dapat mengirimkan ID Pelanggan dan Foto angka kWh meter selama periode tersebut, kata dia, tagihan listrik April 2020 akan dilakukan dengan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir sesuai Peraturan PLN dalam masa darurat Covid-19. (jwn5/ant)