Jowonews

Antisipasi COVID-19, Pemkot Magelang Batasi Kendaraan Masuk

MAGELANG, Jowonews.com – Dinas Perhubungan Kota Magelang, Jawa Tengah melakukan pembatasan kendaraan yang akan masuk ke dalam Kota Magelang, khususnya kendaraan dari luar kota untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (COVID-19). Kabid Lalu Lintas dan Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Magelang Noor Singgih, di Magelang, Senin, mengatakan pembatasan kendaraan dari luar kota masuk ke jalan utama di Kota Magelang tersebut dilakukan mulai hari ini pukul 15.00 WIB. Singgih mengatakan penutupan arus lalu lintas dilakukan di Simpang Tiga Kebonpolo. “Pembatasan kendaraan yang akan masuk ke Kota Magelang tersebut hanya untuk kendaraan yang berasal dari luar kota. Sedangkan, bagi masyarakat Kota Magelang yang akan bepergian menuju kota, seperti Alun-Alun, Pecinan, dan lainnya masih bisa melewati Jalan A Yani setelah pertigaan Kebonpolo,” katanya. Kemudian, kendaraan dari luar kota seperti Semarang, Temanggung, Wonosobo, dan lainnya yang akan bepergian ke arah Yogyakarta atau Purworejo, diarahkan berbelok ke kiri melewati Jalan Urip Sumoharjo, Canguk, Jalan Soekarno-Hatta, dan sesampainya di Simpang Tiga Soka depan Hotel Trio bisa melanjutkan perjalanan sesuai arah yang dituju. Di Simpang Tiga Kebonpolo di Jalan A Yani yang berada di sebelah barat pertokoan eks PJKA Kebonpolo tersebut, petugas dari Dinas Perhubungan Kota Magelang memasang pembatas jalan untuk menutup akses jalan dari arah utara menuju kota. “Pembatasan kendaraan yang masuk ke dalam Kota Magelang tersebut dilakukan untuk mengurangi penyebaran Virus Corona ke wilayah Kota Magelang dari daerah lain,” katanya. Menurut dia, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan pembatasan tersebut akan berlangsung. Dalam dua tiga hari ke depan akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurut dia, selain ruas Jalan A Yani di Simpang Tiga Kebonpolo, pihaknya juga akan menutup arus lalu lintas dari arah selatan (Yogyakarta) menuju arah kota di Simpang Tiga Soka yang menuju arah Jalan Jenderal Sudirman. Pihaknya juga sedang mengkaji, untuk pembatasan kendaraan yang masuk ke dalam kota dari arah barat (Purworejo). (jwn5/ant)

Cegah Covid-19, Pemkot Tegal Resmi Berlakukan Karantina Wilayah Terbatas

TEGAL, Jowonews.com – Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, resmi melakukan karantina wilayah terbatas selama empat bulan ke depan dengan menutup sebanyak 35 ruas jalan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19. Kepala Kepolisian Resor Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah di Tegal, Senin, mengatakan bahwa rute penutupan jalan dan pengalihan arus lalu lintas sudah dibuat oleh Dinas Perhubungan bersama Satuan Lalu Lintas Polresta Tegal. “Sebanyak 35 ruas jalan yang kami tutup dari 49 jalan yang diajukan oleh Pemkot Tegal,” kata Kapolres AKBP Siti Rondhijah. Ia yang didampingi Kepala Satuan Lalu Lintas AKP Bakti Kautsar mengatakan pemkot hanya mengajukan 1 pintu ruas jalan untuk jalur masuk dan keluar kendaraan namun oleh Polresta Tegal disarankan 4 titik pintu. “Setelah kami koreksi (pengajuan satu pintu, red.) menjadi 4 pintu ruas jalan untuk keluar dan masuk kendaraan. Namun, 1 pintu dikhususkan untuk jalur keluar masuk kendaraan bermotor roda dua karena lokasi berdekatan dengan pasar,” katanya. Ia mengatakan setiap warga yang akan masuk di 4 titik pintu akan dilakukan pengecekan kondisi kesehatannya oleh petugas kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. “Ada rekomendasi pengecekan terhadap kondisi kesehatan warga yang akan masuk dan keluar di 4 titik pintu ruas jalan,” katanya. Penutupan jalan yang diajukan Pemerintah Kota Tegal, kata dia, telah dikoreksi berdasarkan analisa dampak lalu lintas (Andalalin) dan pengalihan arus lalu lintas kendaraan di Kota Tegal. “Kami melakukan hal itu guna mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik dan gangguan kamseltibcar lalu lintas selama diberlakukannya isolasi wilayah terbatas di Kota Tegal,” katanya. Menurut dia, penutupan jalur utama pantai utara (pantura) Kota Tegal sepanjang 12,6 kilometer, mulai dari arah barat yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes yaitu Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo hingga timur berbatasan dengan Kabupaten Tegal yaitu Jalan Martoloyo. Kemudian ruas jalan nasional (Jalan Martoloyo sampai Jalan Yos Sudarso) yang ditutup atau dialihkan meliputi Jalan Irian, Jalan Panggung Surabayan (Underpass Martoloyo). Adapun ruas jalan nasional melalui Jalan Gajah Mada meliputi Jalan Gurame, Jalan DI Panjaitan, Jalan Suprapto, Jalan Manggis, Jalan Cemara, Jalan Durian, Jalan Jati, Jalan HOS Cokroaminoto, Jalan Delima Jalan Dr Sutomo (Simpang Mambo). Selain itu, kata dia, Jalan Merpati, Jalan Samping Apotek Kimia Farma Kelurahan Pekauman Kecamatan Tegal Barat, dan Jalan Dr Sutomo (Simpang Maya). “Adapun beberapa jalur nonpantura yang dilakukan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas yaitu ruas Jalan Hanoman (Jembatan Sungai Langon), Jalan Sumbodro (Depan SMAN 3 Tegal), Jalan Merpati (Simpang Pegadaian), Jalan Kemuning, serta Jalan Nakula,” katanya. Ia mengatakan setiap warga yang akan masuk di 4 titik pintu akan dilakukan pengecekan kondisi kesehatannya oleh petugas kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. “Ada rekomendasi pengecekan terhadap kondisi kesehatan warga yang akan masuk dan keluar di 4 titik pintu ruas jalan,” katanya. (jwn5/ant)

Dosen UNS Rancang Konsep APD Untuk Pekerja di Tengah Wabah COVID-19

SOLO, Jowonews.com – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Darmawan Ismail merancang konsep alat pelindung diri (APD) untuk pekerja di tengah merebaknya pandemi COVID-19. “Alat dengan nama ‘Suns Proque’ ini prinsipnya adalah alat pelindung diri. Menggunakan teknologi tepat guna di bidang kedokteran dengan menggunakan alat yang sederhana, mudah didapat, dan harapannya bisa diproduksi bersama-sama,” kata Darmawan di Solo, Jawa Tengah, Senin. Ia mengatakan alat tersebut bisa mencegah masalah penyakit menular, yaitu mencegah droplet dan mengurangi potensi airborne. Menurut dia, potensi penularan yang bisa terjadi di antaranya cairan tubuh yang terlontar dan tertempel serta udara yang mengandung material infeksi yang selanjutnya terhisap dalam saluran napas. Ia mengatakan untuk melindungi diri dari potensi penularan tersebut dibutuhkan alat yang mengusung konsep tepat guna. Beberapa bahan yang dibutuhkan untuk rancangan pakaian pelindung diri itu, di antaranya celana dan jas hujan terusan, plastik mika dan bando plastik, serta kasa penyaring air yang terkecil dan spons halus. Ia mengatakan prinsip dasar dari pembuatan APD tersebut, yaitu anggota tubuh atas dan seluruh bagian depan kepala tertutup rapat atau kedap udara. “Pada alat ini lokasi ‘air filtrator’ ada di tengkuk sehingga membelakangi lokasi kerja atau dalam hal ini menjauhi sumber infeksi,” kata dokter spesialis bedah thorak, kardiak, dan vaskular tersebut. Di sisi lain, dikatakannya, orang dengan APD tersebut juga tidak menularkan penyakitnya ke orang lain. “Ketika mengembuskan napas tidak ke arah area kerja sehingga tidak mengenai orang yang ada di depan. Alat ini juga dilengkapi dengan kipas di dalamnya,” katanya. Sementara itu, dikatakannya, alat tersebut bisa diproduksi secara massal sehingga bisa dimanfaatkan oleh banyak orang. “Namun harus sesuai dengan pengawasan kami dengan tenaga yang kami siapkan. Siapa yang mau dikirim kemana, siapa yang bertanggung jawab,” katanya. Ia mengatakan biaya yang digunakan untuk pembuatan APD tersebut tidak sampai Rp200 ribu. “Sedangkan untuk SDM kami ‘nonprofit action’, nanti konsepnya membuat ‘workshop’,” katanya. (jwn5/ant)

Cegah COVID-19, 13 Kereta Api di DAOP Semarang Dihentikan Sementara

SEMARANG, Jowonews.com – PT KAI Daop 4 Semarang menyetop sementara perjalanan 13 kereta api dengan tujuan berbagai wilayah yang akan mulai berlaku sejak 1 hingga 30 April 2020 akibat penyebaran Covid-19. Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro di Semarang, Senin, mengatakan, dengan penghentian sementara operasional 13 KA tersebut maka terdapat 26 perjalanan yang dibatalkan selama April itu. “13 KA tersebut terdiri sari delapan kereta reguler dengan tujuan berbagai stasiun di Daop 4, lima sisanya merupakan KA yang melintas di daop ini,” katanya. Adapun kereta yang akan setop sementara perjalannya antara lain KA Ambarawa Ekspres dari Semarang tujuan Surabaya, KA Blorajaya dari Semarang Poncol tujuan Cepu, serta dua jadwal perjalanan KA Kaligung tujuan Semarang-Tegal. Selain itu terdapat pula KA Argo Muria dari Semarang tujuan Jakarta, KA Cermai dari Semarang tujuan Bandung, KA Menoreh dari Semarang tujuan Jakarta, KA Tawang Jaya dari Semarang Poncol tujuan Jakarta, serta Argo Cheribon dari Tegal tujuan Jakarta. Adapun sejumlah KA yang melintas di Daop 4 yang perjalannya juga disetop sementara antara lain KA Sembrani dari Surabaya tujuan Jakarta, KA Gumarang dari Jakarta tujuan Surabaya, KA Sancaka Utara dari Surabaya tujuan Kutoarjo, KA Dharmawangsa dari Jakarta tujuan Surabaya, dan KA Majapahit dari Malang tujuan Jakarta. Dengan pembatalan perjalanan ini, kata dia, calon penumpang yang sudah membeli tiket untuk jadwal keberangkatan 1 hingga 30 April bisa menukarkan kembali dana pembeliannya Ia menambahkan dengan upaya yang susah dilakukan KAI ini diharapkan bisa berkontribusi terhadap pencegahan penyebaran Corona. (jwn5/ant)

Satu Pasien Positif Corona di RSUD Kraton Pekalongan Meninggal Dunia

PEKALONGAN, Jowonews.com – Seorang pasien positif virus corona jenis baru (COVID-19) yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Kraton Pekalongan, Jawa Tengah meninggal dunia, Minggu sore. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu mengatakan bahwa pasien positif COVID-19 itu merupakan warga Kabupaten Pemalang yang semula dirawat di RSUD Bendan Kota Pekalongan namun kemudian dirujuk ke RSUD Kraton. “Atas temuan baru tersebut, pihak RSUD Kraton akan mengambil langkah sesuai dengan protokol yang ada,” katanya. Menurut Asip Kholbihi Dinas Kesehatan Jateng sudah berkunjung ke RSUD Kraton untuk melakukan langkah selanjutnya setelah adanya pasien positif virus COVID-19 itu meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwi Antoro mengatakan pihaknya sudah menghubungi keluarganya yang berada di Kabupaten Pemalang. “Kasus ini yang melaporkan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan kepada Provinsi Jateng,” katanya. Pasien laki-laki berusia sekitar 73 tahun itu merupakan rujukan dari RSUD Bendan Kota Pekalongan. Pasien tersebut beralamat di Jakarta Selatan dan pulang ke Kabupaten Pemalang untuk menengok anaknya, demikian  Setiawan Dwi Antoro ​​​​​​. (jwn5/ant)

Cegah Penyebaran COVID-19, Pemkab Batang Akan Bagikan 30 Ribu Masker

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan membagikan sekitar 30 ribu masker kepada masyarakat sebagai upaya membantu pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19. “Kita sudah pesankan sekitar 30 ribu masker yang akan didistribusikan pada masyarakat secara gratis,” kata Bupati Batang Wihaji usai rakor terbatas di Mess Persibat Batang, Minggu (29/3). Menurut dia, sekitar 30 ribu masker tersebut merupakan produk dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar di tengah lesunya usaha karena virus corona, mereka bisa mendapatkan keuntungan. “Jumlah penduduk ada sekitar 700 ribu orang. Oleh karena itu, kami berharap ada tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan lainnya agar bisa ikut membantu masyarakat bisa mendapat masker,” katanya. Ia mengatakan masker sendiri merupakan salah satu bagian dari pencegahan pandemi COVID-19, namun terpenting lagi yaitu pola hidup sehat harus dijalani, termasuk cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak dengan warga lain. “Kita sudah saatnya bersama–sama solid dan saling solidaritas antarsesama. Jadi, apabila ada warga yang tidak bisa makan atau membutuhkan bantuan, tolong dibantu,”ajak Wihaji. Ia mengatakan pihaknya pasti akan hadir saat kondisi masyarakat darurat namun tidak bisa semuanya menangani karena adanya keterbatasan anggaran. “ini tugas sosial semua masyarakat. Jika memang dalam 20 hari masa ‘stay at home’ ke depan kalau ada warga tidak bisa makan tolong dibantu,” katanya. (jwn5/ant)

Boyolali Perpanjang Masa Libur Sekolah Untuk PAUD-SMP Hingga 4 April

BOYOLALI, Jowonews.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memutuskan memperpanjang masa libur sekolah mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah pertama dalam upaya meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19. “Kami sebelumnya memutuskan para siswa mulai kegiatan belajar mengajar di sekolah Senin ini, tetapi setelah melihat perkembangan situasi dan kondisi pencegahan COVID-19, libur sekolah diperpanjang hingga sepekan ke depan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto di Boyolali, Senin. Para siswa tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah pertama, menurut dia, diminta belajar di rumah hingga 4 April. Setelah itu, pemerintah daerah akan melihat perkembangan situasi penularan COVID-19 untuk memutuskan apakah akan memperpanjang kembali masa belajar dari rumah atau memulai kegiatan belajar di sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan evaluasi setiap sepekan untuk menentukan kebijakan berikutnya. “Kami setiap pekan melakukan evaluasi. Jika belum memungkinkan masa belajar di rumah anak-anak akan diperpanjang hingga kondisi aman,” kata Darmanto. Ia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar di 1.492 sekolah negeri maupun swasta mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah pertama diliburkan mulai 20 Maret dalam upaya meminimalkan risiko penyebaran COVID-19. Masa belajar di rumah bagi siswa di jenjang pendidikan tersebut semula direncanakan sampai 28 Maret namun kemudian diperpanjang sepekan. Selama kegiatan belajar di sekolah diliburkan, para kepala sekolah, guru, dan orang tua diminta memantau kegiatan belajar siswa di rumah. (jwn5/ant)

100 Kamar Isolasi Corona di Rumah Dinas Wali Kota Semarang Siap Digunakan

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan kamar isolasi bagi pasien dalam pengawasan (PDP) yang diduga tertular COVID-19 di rumah dinas wali kota dan gedung Badan Diklat BKPP sudah siap digunakan. “Sesuai rencana, mulai 30 Maret kedua lokasi itu sudah bisa digunakan,” kata wali kota di Semarang, Minggu. Rumah Dinas Wali Kota Semarang berlokasi di Jalan Abdulrahman Saleh, sementara Balai Diklat BKPP berlokasi di Jalan Fatmawati, Kota Semarang. Ruangan yang merupakan bilik-bilik perawatan sudah disiapkan dan bisa mulai digunakan. Di rumah dinas wali kota terdapat 94 kamar isolasi, sementara di gedung badan diklat tersedia 96 ruang isolasi. Menurut dia, rapid test akan dilakukan terhadap warga yang diisolasi di kedua tempat tersebut. Ruang isolasi untuk orang dalam pemantauan dengan hasil tes positif dan negatif telah disiapkan ruang tersendiri. Di masing-masing lokasi itu, lanjut dia, terdapat 16 dokter dan 36 perawat yang disiagakan. (jwn5/ant)