Jowonews

Penipuan CPNS Capai Rp2,2 M

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap kasus penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang merebak di sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah. Tidak tanggung-tanggung aparat kepolisian mendapati sebanyak 17 korban yang tertipu mulai dari Rp18 juga hingga Rp250 juta. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna membeberkan, kasus penipuan CPNS tahun 2020 ditemukan saat menyisir di sembilan Polres yang ada di Jawa Tengah. Meliputi Polrestabes Semarang, Polres Semarang, Polres Purworejo, Polres Wonogiri, Polres Kebumen, Polres Banyumas, Polres Boyolali, Polres Demak dan Polres Kudus.  “Total kerugian korban yang kita amankan mencapai Rp 2.241.250.000,” katanya. Saat ini, pihaknya sudah menetapkan 23 pelaku sebagai tersangka. Hingga sekarang sedang diperdalam penyelidikannya. Ia menghimbau bagi masyarakat yang merasa tertipu oleh oknum yang menjanjikan lolos CPNS untuk segera melapor. Selain itu menurut Kombes Pol Iskandar masyarakat harus mulai cerdas dimana jangan mudah dibujuk rayu untuk mengeluarkan sejumlah uang demi lolos CPNS. “Penipuan model seperti ini dari dulu sudah ada, intinya jangan percaya dengan siapapun yang meminta sejumlah uang untuk masuk menjadi PNS. Sekarang semuanya sudah pakai sistem jadi bagaimana mau diakali,” tegasnya.(jwn5/akh)

682 CPNS 2018 Pemkot Semarang Dilantik Wali Kota

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melantik 682 pegawai negeri sipil yang diterima salam seleksi untuk formasi 2018 di Semarang, Jumat. Pelantikan tersebut diwarnai dengan pembacaan sumpah atau janji para ASN baru tersebut. Menurut wali kota, salah satu tolok ukur kinerja PNS ialah hasil kerja. “Jangan hanya berangkat jam 7 pagi, pulang jam 3 sore. Tapi kalah ditanya hasil kerjanya tidak ada,” katanya. Ia menegaskan dalam satu yang terpenting dalam menjadi PNS yakni pengabdian. Ia.memperingatkan para PNS baru tersebut agar tidak bermain-main dalam pengelolaan APBD. “Oleh karena itu salah satu upaya untuk menjauhkan diri dari penyalahgunaan APBD yakni dengan membangun integritas,” katanya. Ia mengibaratkan PNS sebagai aquarium yang bisa dilihat oleh masyarakat dari berbagai sisi. “Hindari upaya memperkaya diri sendiri dan tindakan melawan hukum,” tegasnya. (jwn5/ant)

4.692 CPNS Wonosobo akan Jalani Ujian SKD di Udinus Semarang

WONOSOBO, Jowonews.com – Sebanyak 4.692 peserta seleksi calon pegawai negeri cipil (CPNS) di Kabupaten Wonosobo akan mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD) berbasis komputer di Universitas Dian Nuswantoro Semarang pada 8 sampai 9 Februari 2020. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo Prayitno di Wonosobo, Jumat, menjelaskan bahwa tahapan SKD wajib dilalui oleh pendaftar penerimaan CPNS yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Menurut dia, dari 4.957 pelamar yang mengirimkan berkas pendaftaran ada 264 pendaftar dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam tahap verifikasi berkas dan 99 orang yang mengajukan sanggahan pada masa sanggah. Dari seluruh peserta yang mengajukan sanggahan, hanya dua orang yang sanggahannya diterima. “Total yang akhirnya berhak mengikuti SKD di Semarang menjadi 4.695 namun karena tiga orang di antaranya menyatakan diri tidak akan mengikuti SKD, maka peserta akhir adalah 4.692 orang,” katanya. Pelaksanaan ters SKD berbasis komputer, menurut dia, akan meliputi lima sesi dengan peserta masing-masing sesi per hari 500 orang mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. “Jadwal tes bagi para peserta SKD sudah kami publikasikan melalui website bkd.wonosobokab.go.id dan cpns.wonosobokab.go.id sejak 24 Januari 2020,” katanya. Prayitno mengimbau para peserta seleksi mematuhi aturan yang berlaku dalam tahapan SKD, termasuk datang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. “Kami tegaskan, dalam proses penerimaan CPNS ini, tidak ada calo maupun orang dekat yang bisa membantu para peserta, karena hasil benar-benar ditentukan dari nilai ujian mereka sendiri,” katanya. (jwn5/ant)

Telat Ujian Gara-gara KA Mogok, 15 CPNS Tegal Dapat Toleransi

SEMARANG, Jowonews.com – Belasan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten Tegal terlambat hadir dalam pelaksanaan ujian dengan menggunakan sistem Computer Assistant Test (CAT) di kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Senin, akibat lokomotif kereta api yang mereka tumpangi mengalami kerusakan. Ketua Panitia Ujian CPNS Udinus Semarang Mohammad Sidiq membenarkan keterlambatan Ka Kaligung jurusan Tegal-Semarang yang ditumpangi para peserta tes tersebut. “Kami sudah konfirmasi dengan PT KAI Daop IV yang membenarkan ada gangguan kereta,” katanya. Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono yang memantau langsung pelaksanaan tes seleksi kompetensi dasar tersebut, mengatakan, terdapat toleransi bagi 15 peserta yang terlambat karena gangguan kereta itu. Ia menyebut para peserta tes tersebut harus menunjukkan bukti tiket KA Kaligung yang mereka tumpangi itu. “Kami sudah berkoordinasi dengan BKN, tetap diizinkan ikut ujian,” katanya. Para peserta yang terlambat itu sendiri, kata dia, dijadwalkan mengikuti ujian di sesi yang berbeda-beda. Adapun Manager Humas PT KAI Daop IV Semarang Krisbiyantoro mengatakan, KA Kaligung mengalami gangguan lokomotif di sekitar wilayah Kendal. Akibat kerusakan tersebut, lanjut dia, rangkaian KA tersebut harus menunggu lokomotif pengganti. “Keterlambatan sekitar dua jam. Kami mohon maaf atas keterlambatan tersebut,” katanya. (jwn5/ant)

12.898 CPNS Pemkab Tegal Ujian CAT di Udinus

SEMARANG, Jowonews.com – Sebanyak 12.898 peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Tegal formasi 2019 menjalani ujian dengan menggunakan sistem Computer Assistant Test (CAT) di kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, 1-6 Februari 2020. Bupati Tegal Umi Azizah saat mengecek langsung pelaksanaan ujian hari pertama di Semarang, Sabtu, mengatakan ribuan pendaftar itu akan memperebutkan 499 formasi yang disediakan. Pada ujian kali ini, para peserta akan menjalani seleksi kompetensi dasar. Ia mengakui antusias calon PNS di Kabupaten Tegal itu cukup tinggi. “Antusiasmenya tinggi. Formasi yang dibuka sebagian besar tenaga guru,” katanya. Pelaksanaan ujian terbagi dalam lima sesi di setiap harinya. Udinus juga menyediakan ruang bagi peserta dengan kebutuhan khusus, seperti ibu hamil atau penyandang disabilitas. Para petugas ujian yang diterjunkan juga telah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan saat ujian. Perguruan tinggi itu menyiapkan 500 komputer yang bisa digunakan untuk para peserta menjalani tes tersebut. (jwn5/ant)