Jowonews

Didukung, Sikap Pemerintah Hentikan Vaksin AstraZeneca

SEMARANG, Jowonews- Sikap kehati-hatian pemerintah dalam penggunaan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca patut didukung karena keselamatan masyarakat harus menjadi pertimbangan utama. “Penundaan penggunaan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca oleh pemerintah merupakan langkah bijaksana, sambil terus memastikan keamanan vaksin tersebut,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dilansir Antara, Selasa (16/3). Lestari berharap, dalam waktu yang tidak terlalu lama akan keluar kepastian dari WHO, mengingat 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia pada 8 Maret lalu akan kadaluwarsa pada Mei mendatang. Rerie, sapaan akrab Lestari mengungkapkan, hingga Kamis (11/3) ada sejumlah negara yang menghentikan sementara pengaplikasian vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien seusai vaksinasi. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai, penundaan sementara pemberian vaksin tersebut selain untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, juga untuk mencegah munculnya ketidakpercayaan terhadap vaksin Covid-19. Saat ini, Rerie berharap, pemerintah harus terbuka dan memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada publik mengenai vaksin AstraZeneca pasca laporan terjadinya pembekuan darah itu. Dia berharap, animo masyarakat yang saat ini sangat besar mengikuti vaksinasi jangan sampai mengendur karena beredarnya informasi sesat mengenai vaksin AstraZeneca tersebut. Menyikapi kondisi tersebut, jelas Rerie, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah melakukan evaluasi  bahwa vaksin AstraZeneca yang masuk Indonesia melalui dua jalur multilateral dengan Covax Facility memiliki nomor batch yang berbeda dengan AstraZeneca yang digunakan di beberapa negara di Eropa. Lebih jauh, Rerie berharap penghentian penggunaan vaksin AstraZeneca tersebut tidak mengganggu kelancaran proses vaksinasi nasional yang sedang berjalan.

Merapi Siaga, Pendakian dan Penambangan Dihentikan

KLATEN, Jowonews- Aktifitas penambangan dan pendakian dihentikan sementara selama Gunung Merapi dalam keadaan status siaga. Penjabat sementara (Pjs) Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko meminta masyarakat khususnya yang berada di radius 5 km dari Gunung Merapi untuk menyiagakan diri dan aktivitas penambangan dan pendakian gunung untuk sementara dihentikan. Sujarwanto menyebutkan setidaknya ada tiga desa di Kecamatan Kemalang yang berada pada daerah bahaya yaitu Desa Sidorejo, Desa Balerante, dan Desa Tegalmulyo. “Masyarakat agar waspada dan masyarakat siaga, mensiagakan untuk bagaimana yang pertama adalah mengamankan diri,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Keselamatan, lanjut Sujarwanto, menjadi hal nomor satu. Kemudian yang kedua penyelamatan terhadap aset. “Asetnya saya minta identifikasi ternyata sudah didaftarkan, sehingga kita tahu aset yang mereka amankan seperti apa,” kata Sujarwanto usai memimpin rapat koordinasi dengan jajaran Pemkab Klaten,  Kamis sore (5/ 11)  di aula rumah dinas menyusul adanya peningkatan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada Kamis (5/ 11) pukul 12.00 WIB. Sujarwanto juga meminta aktivitas pariwisata dan pertambangan di daerah bahaya tersebut untuk dihentikan sementara. “Aktivitas pertanian, pertambangan, pariwisata, semua kita hentikan dan kita surat formal hari ini, semua kita perintahkan.  Bahkan spanduk-spanduk untuk melarang mereka berkegiatan akan segera dipasang,” katanya. Aktivitas tambang, pariwisata, termasuk pendakian gunung, tambah dia, akan dihentikan sementara mulai Kamis (5/11) demi keselamatan bersama. Pjs Bupati Klaten Sujarwanto mengingatkan bahwa kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan mengingat status siaga dapat berubah dengan cepat. “Jika perkembangan situasi nantinya membutuhkan evakuasi, maka ada beberapa titik shelter pengungsian yang sudah disiap-siagakankan dengan lokasi yang aman. Termasuk penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian turut dibahas dalam rapat koordinasi kali ini,” tutup Sujarwanto.