Jowonews

Dinkes Batang Sarankan Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

BATANG, Jowonews- Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Jawa Tengah menyarankan pada pihak sekolah untuk menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka seiring dengan masih meningkatnya kasus Covid-19 di daerah setempat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Muchlasin di Batang, Selasa (16/12), mengatakan bahwa perkembangan kasus Covid-19 di daerah ini belum bisa dikendalikan, bahkan cenderung meningkat. “Angka penyebaran Covid-19masih terbilang tinggi dan masih banyak kecamatan yang masuk dalam status zona merah. Oleh karena itu, kami menyarankan sekolah menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka karena akan lebih berisiko,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sejumlah kecamatan yang masih berstatus zona merah Covid-19 ini, kata dia, Kecamatan Batang, Limpung, Tulis, dan Warungasem. “Oleh karenanya, kami belum mengizinkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka untuk wilayah kecamatan tersebut. Demikian juga bagi kecamatan di luar zona merah, sebaiknya juga menunda dulu sambil melihat kondisi kasus penyebaran Covid-19,” katanya. Kendati demikian, kata dia, ada beberapa sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan membatasi jumlah siswa dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Namun, alangkah lebih baik jangan dulu (melaksanakan pembelajaran tatap muka). Kami minta pihak sekolah menunggu vaksinasi Covid-19 saja dulu,” kata Muchlasin. Ia menambahkan saat ini jumlah terkonfirmasi kasus positif Covid-19 sebanyak 1.724 orang, dirawat di rumah sakit 52 orang, isolasi mandiri 336 orang, sembuh 1.253 orang, meninggal dunia 81 orang, dan dirujuk dua orang.

Dinkes Batang Konfirmasi 4 PDP COVID-19 Diisolasi di RSUD Batang

BATANG, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengisolasi empat pasien dalam pengawasan COVID-19,’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Muchlasin. “Ada empat orang berstatus PDP. Mereka sudah dilakukan isolasi dan mendapat perawatan intensif,” katanya saat Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Batang, Minggu. Muchlasin menjelaskan sebanyak 4 orang tersebut pada awalnya masuk dalam daftar orang dalam pantauan (ODP) namun kini statusnya masuk PDP. Adapun usia, 4 orang PDP tersebut, kata dia, yaitu termuda 19 tahun dan tertua 40 tahun terdiri atas 2 pasien laki-laki dan 2 pasien perempuan. Ia mengatakan saat ini jumlah orang berstatus ODP terus menurun yaitu semula sebanyak 39 orang kini menjadi 14 orang. Kondisi mereka semakin membaik dan dinyatakan sudah selesai dalam pantauan. “Oleh karena itu, kami minta masyarakat terus waspada terhadap penyebaran virus corona dengan berpola hidup sehat dan bersih, namun tidak perlu panik,” katanya. Pemerintah Kabupaten Batang terus melakukan pencegahan pandemi  COVID-19 antara lain menggencarkan sosialisasi sampai ke tingkat rukun tetangga (RT) agar sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah. Bupati Batang Wihaji mengatakan langkah pemkab dalam upaya pencegahan virus corona secara masif dan terstruktur karena virus itu harus diantisipasi secara serius namun masyarakat tidak harus panik. “Saya minta masyarakat harus terlibat (antisipasi pencegahan) karena jika hanya mengandalkan pemkab maka tidak akan cukup mengingat adanya keterbatasan jumlah pegawai dan anggaran. Oleh karena, perlu solidaritas gerakan bersama mencegah COVID-19,” katanya. (jwn5/ant)