Jowonews

Virus Covid-19 Bertahan 7 Hari dalam Masker

JAKARTA, Jowonews- Virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa bertahan tujuh hari di bagian dalam masker bedah dan lebih dari tujuh hari di bagian luar masker bedah. Hal tersebut disampaikan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ratih Asmana Ningrum dalam acara diskusi mengenai pengelolaan limbah masker pada masa pandemi Covid-19 yang disiarkan via daring pada Selasa (16/2). Ratih mengemukakan bahwa SARS-CoV-2 memiliki stabilitas atau ketahanan yang berbeda pada setiap material. “Ternyata stabilitas virusnya di masker bedah di bagian dalam itu ternyata tujuh hari dan di bagian luar lebih dari tujuh hari,” kata peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI itu. Ia menambahkan, masker yang dipakai oleh orang yang terserang Covid-19 bagian dalamnya pasti bervirus dan masker yang dikenakan oleh orang yang tidak terinfeksi virus corona bagian luarnya kemungkinan mengandung virus. Ratih menjelaskan pula bahwa virus SARS-CoV-2 bisa bertahan sampai 12 hari pada alat pelindung diri yang berbahan plastik dan 14 hari pada alat berbahan stainless steel (baja tahan karat). Sedangkan pada sarung tangan karet bertahan empat hari, enam hari pada sarung tangan nitrile, satu hari pada kain katun, dan 21 hari pada masker N95. Disinfeksi Virus yang menempel pada masker dan alat pelindung diri yang lain, menurut dia, bisa dimatikan melalui proses disinfeksi. “Semua tipe disinfektan ternyata bekerja, baik yang sederhana maupun yang sudah lebih banyak digunakan di fasilitas kesehatan. Seperti pemutih di rumah tangga, itu bisa digunakan,” kata Ratih sebagaimana dilansir Antara. Inaktivasi virus, ia melanjutkan, juga bisa dilakukan dengan memanaskan perlengkapan pada suhu 70 derajat Celsius selama lima menit atau merendamnya dalam larutan disinfektan selama lima menit. Ratin mengatakan, pengelolaan limbah medis di tingkat rumah tangga bisa dilakukan dengan memisahkannya dengan sampah rumah tangga lalu mendisinfeksinya menggunakan alkohol. “Yang paling utama adalah disinfeksi itu harus dilakukan sedini mungkin,” katanya. Ratih menjelaskan pula bahwa limbah medis dari tempat perawatan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan membutuhkan penanganan khusus. Dia mencontohkan, limbah medis dari penanganan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan bisa disterilisasi menggunakan alat sterilisasi autoklaf.

Gugus Tugas Covid-19: Disinfektan Tak Boleh Disemprotkan ke Tubuh Manusia

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat agar tidak menyemprotkan langsung cairan disinfektan ke tubuh meski diketahui ampuh membasmi virus corona baru itu maupun kuman. “Disinfektan hanya boleh untuk benda atau barang sehingga tidak disarankan untuk disemprotkan ke tubuh manusia,” kata dia dalam konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta, Minggu. Atas hal itu, ia menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan bilik disinfektan sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan RI yang tidak menganjurkan alat itu. Disinfektan dalam edaran Kemenkes RI merupakan bagian dari upaya pencegahan kedua setelah upaya pencegahan pertama berupa cuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir. Kemenkes menganjurkan disinfektan lebih baik digunakan untuk bahan campuran mencuci baju usai berpergian dari luar rumah sehingga baju tersebut dapat terhindar dari virus, termasuk COVID-19. Ia pun menganjurkan masyarakat termasuk pemerintah daerah untuk lebih memperbanyak wastafel portabel sehingga memudahkan masyarakat yang berpergian untuk dapat sering mencuci tangan sebagai langkah pertama mencegah COVID-19. “Kita ada baiknya dengan swadaya masyarakat untuk membuat dan memperbanyak tempat cuci tangan di area publik yang dapat diakses di tempat umum, di tempat transportasi umum, supermarket, tempat belanja, dan sebagainya,” ujar Wiku. Ia berharap, anjuran itu diterapkan secara disiplin oleh seluruh masyarakat mulai dari tingkat RT/RW hingga pemerintah pusat sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19. “Jika kita menerapkan disiplin perilaku ini, baik nasional, provinsi, kota, desa, RW/RT sampai tingkat keluarga kami sangat percaya bahwa kita bisa secepatnya menekan kasus ini,” tutup Wiku. (jwn5/ant)

DPRD Bersama Polres Batang dan Kodim Lakukan Penyemprotan Disinfektan Jalan Protokol

BATANG, Jowonews.com – Kepolisian Resor Batang bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat melakukan penyemprotan cairan disinfektan  sejumlah jalan protokol sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona baru (COVID-19), Sabtu. Kepala Polres Batang AKBP Abdul Waras di Batang mengatakan bahwa pada kegiatan itu, polres menerjunkan 100 personel untuk melakukan pengamanan lokasi dan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan kendaraan taktis water cannon. “Kita akan lakukan penyemprotan disinfektan secara masif dan terus menerus bersama instansi dan instansi terkait hingga virus corona dinyatakan clean (bersih),” katanya. Ia yang didampingi Wakil Kepala Polres Batang Kompol Hartono mengatakan wabah virus coronaharus dilawan bersama sehingga masyarakat sebaiknya memilih “stay at home” atau di rumah saja dan sering cuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik. “Mari sengkuyung melakukan pencegahan dengan memilih di rumah saja, kecuali ada hal yang sangat dan mendesak sebagai upaya mengantisipasi tidak tertular virus corona,” katanya. Wakil Ketua DPRD Nur Untung Slamet mengatakan pada kegiatan penyemprotan ini disiapkan sebanyak 30 ribu liter cairan disinfektan. Adapun beberapa titik yang dilakukan penyemprotan disinfektan ini , kata dia, adalah seputar Jalan Alun-Alun, jalan menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Klidang atau Jalan Yos Sudarso, Gajah Mada, Pemuda, Dr. Sutomo, dan Jalan Achmad Yani. “Kita ingin memberikan kepedulian untuk pencegahan COVID-19. Pada kegiatan ini, kami bekerjasama dengan Polres Batang dan para pengusaha galangan kapal setempat,” katanya. (jwn5/ant)

Polri-TNI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Skala Besar Serentak di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com –TNI dan Polri bersama instansi terkait lainnya di Kota Semarang melakukan penyemprotan besar-besaran disinfektan di berbagai titik di Ibu Kota Jawa Tengah itu sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, Selasa. Selain jalan protokol di Kota Semarang, disinfeksi juga dilakukan di sejumlah kecamatan yang merupakan zona merah penyebaran Corona. “Ada 7.300 personel gabungan TNI, Polri, instansi pemerintah, BPBD, hingga relawan yang diterjunkan,” kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Rycko Amelza Dahniel. Seluruh kendaraan taktis jenis meriam air milik kepolisian diterjunkan untuk melakukan penyemprotan di jalan-jalan utama Kota Semarang. Penyemprotan di jalan-jalan utama dibagi dalam empat kelompok besar. Sementara untuk titik-titik yang masuk dalam zona merah, penyemprotan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Menurut kapolda, upaya memutus mata rantai pandemik COVID-19 tidak hanya dengan penyemprotan disinfektan. “Imbauan kepada masyarakat untuk menjaga jarak, tetap di rumah, serta selalu menjaga kebersihan diri untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” ujarnya. (jwn5/ant)