Jowonews

Rapat Paripurna Virtual: Penyampaian Propemperda 2020

GEDUNG BERLIAN, Jowonews- Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto bersama Wakil Ketua DPRD Ferry Wawan Cahyono dan Quatly Abdulkadir Alkatiri membuka rapat paripurna virtual dengan agenda persetujuan penetapan propemperda 2021. Sebelum ditetapkan, Bambang mempersilakan Bapemperda untuk menyampaikan laporannya. Pada kesempatan itu, Anggota Bapemperda DPRD Provinsi Jateng Dwi Yasmanto membacakan laporan dihadapan anggota dewan. Dalam laporannya, ia mengatakan bahwa perencanaan peraturan daerah provinsi dilakukan dalam penyusunan program kerja. “Program pembentukan Perda (Propemperda) itu disusun dan ditetapkan setiap tahun dan ditetapkan oleh DPRD, yang dituangkan dalam keputusan rapat paripurna,” katanya, yang juga Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng. Ia juga mengatakan, dalam rangka menyusun program pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2020, baik DPRD melalui alat kelengkapan dewan yaitu komisi maupun Gubernur, telah mengajukan usulan prakarsa. Beberapa diantaranya Raperda Perubahan atas Perda Provinsi Jateng Nomor 7 Tahun 2014 tentang Bantuan Hukum kepada Masyarakat Miskin, Peningkatan & Pakan Ternak Balai Pembenihan Ikan-Kebun Benih Tanaman Pangan & Holtikultura, Perubahan Bentuk Hukum PT BPD Jateng menjadi Perseroda, Tempat Pengelolaan Limbah Domestik Regional. Kemudian, Perubahan atas Perda Provinsi Jateng Nomor 5 tahun 2019 tentang RPJMD 2018-2023, Perubahan atas Perda Provinsi Jateng Nomor 3 tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Tanah, Rancangan Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup, Sistem Pengelolaan Limbah Domestik Rumah Tangga, Perubahan Bentuk Hukum PT SPJT, dan Perubahan Bentuk Hukum PT Penjamin Kredit Daerah Jateng. “Sesuai ketentuan pasal 17 peraturan DPRD Provinsi Jateng Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Tertib DPRD Provinsi Jateng, apabila dalam satu masa sidang DPRD dan Gubernur menyampaikan raperda mengenai materi yang sama maka yang di atas adalah Perda yang disampaikan oleh DPRD dan yang disampaikan oleh Gubernur digunakan sebagai bahan untuk diperbandingkan,” jelasnya

Dewan Berharap Sektor Pariwisata Segera Pulih

WONOGIRI, Jowonews – Waduk Gajah Mungkur dan beberapa kawasan objek wisata di Wonogiri turut berdampak penurunan jumlah pengunjung yang sangat drastis. Hal tersebut mengemuka dalam tinjauan Komisi B DPRD Jawa Tengah ke Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, Rabu (7/10/2020). Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga & Pariwisata Wonogiri Sentot Sujarwoko menuturkan, dampak kelesuan pariwisata karena penyebaran Covid-19 yang begitu masif. Terlebih beberapa event wisata baik berskala nasional hingga internasional terpaksa dibatalkan demi mencegah penularan yang begitu luas. Selain itu, beberapa sektor wisata yang dikelola swasta seperti water boom juga harus tutup total mematuhi protokol kesehatan pemerintah. Sebagai informasi, pendapatan asli daerah Kabupaten Wonogiri dari sektor pariwisata pada 2020 per Januari sampai Maret hanya menyumbang Rp 895.813.800. “Dampak Covid-19 sangat di sektor pariwisata sangat terasa. Penurunan jumlah wisatawan ditambah tutupnya tempat wisata awal Maret lalu sangat terasa sekali. Selain menutup sektor wisata yang dikelola pemerintah daerah, sektor milik swasta dan BUMDes juga mengalami hal sama. Ini mengakibatkan roda perekonomian bagi pegiat UMKM juga ikut tersendat,” tutur dia. Menanggapi, Wakil Ketua Komisi B Sri Maryuni berharap setelah Covid-19 mereda sektor wisata bisa dapat kembali bangkit, karena sangat berperan dalam meningkatkan pendapat daerah. Selain sektor wisata, UMKM nantinya dapat ikut bangkit lagi sebagai implus pergerakan ekonomi di tingkat daerah dengan potensi wisata yang dimiliki. Disisi lain, legislatif jateng terus mengkaji peraturan tentang penguatan ekonomi kreatif. “Kami sangat berharap, Jawa Tengah dapat segera bangkit dari Covid-19. Kami sangat paham, adanya penutupan karena dampak covid juga membuat lokasi wisata tidak terkelola dengan baik. Di sisi lain, kalangan legislatif tengah berupaya mengkaji peraturan daerah tentang penguatan ekonomi kreatif yang nantinya sangat punya peran mendorong pendapatan daerah. Pendapatan tersebut juga bagian dari penguatan sektor wisata yang saat ini menjadi primadona,” terang legislator PAN.