Jowonews

Tahun Ini Kudus Terima Alokasi Elpiji Bersubsidi 8,57 Juta Tabung

KUDUS, Jowonews.com – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan alokasi elpiji bersubsidi sebanyak 8,57 juta tabung untuk memenuhi kebutuhan selama 2020, namun jumlah itu lebih rendah dari usulan yang diajukan sebelumnya. “Alokasi tersebut sama dengan realisasi penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi selama 2019 sebanyak 8,57 juta tabung. Sedangkan usulan yang diajukan naik 35 persen dari realisasi selama 2019,” kata Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Imam Prayitno di Kudus, Kamis. Ia berharap dengan alokasi sebanyak itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bagi masyarakat mampu, kata dia, harus menyadari bahwa alokasi elpiji 3 kg diperuntukkan untuk rakyat miskin sehingga idealnya menggunakan elpiji nonsubsidi. Berdasarkan pengalaman sebelumya, PT Pertamina akan menambah pasokan ketika kebutuhan elpiji masyarakat semakin meningkat, terutama pada akhir tahun. Sementara alasan yang disampaikan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus mengusulkan alokasi elpiji naik 35 persen dari realisasi tahun sebelumnya, karena mempertimbangkan pertumbuhan penduduk dan kepala keluarga baru serta kenaikan kebutuhan dari sebelumnya per keluarga tiga tabung per bulan naik menjadi empat tabung. Selain itu, kenaikan tersebut juga sudah mempertimbangkan peningkatan penggunaan elpiji 3 kg untuk kegiatan usaha mikro sektor industri, makanan olahan dan kegiatan pedagang kaki lima kuliner. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap tahunnya kebutuhan elpiji 3 kg selalu meningkat. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama setahun perlu ada penambahan sebagai langkah antisipasi kemungkinan adanya lonjakan permintaan. Sementara jumlah agen yang menyalurkan elpiji 3 kg di Kabupaten Kudus sebanyak sembilan agen elpiji. Kesembilan elpiji tersebut, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, PT Lutfi Andalusia, dan PT Explorindo Solusi Gasindo. Sementara jumlah pangkalan elpiji 3 kg yang menyalurkannya kepada masyarakat sebanyak 825 pangkalan. (jwn5/ant)

DPR Cecar Menteri ESDM Soal Wacana Kenaikan Harga Elpiji 3kg

JAKARTA, Jowonews.com – Sejumlah legislator Komisi VII DPR mencecar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.dengan pertanyaan terkait wacana kenaikan harga elpiji 3 kg atau sering disebut elpiji melon. “Wacana tersebut membuat masyarakat ramai, ini perlu diredam isunya, tentang kenaikan harga elpiji 3 kg,” kata anggota Komisi VII dari Fraksi PKS Mulyanto di RDP dengan Kementerian ESDM di Jakarta, Senin. Selain itu, dari Fraksi PDI Perjuangan Ismail meminta Menteri ESDM untuk memberikan keterangan detail mengenai wacana tersebut sebab kenaikan harga elpiji diwacanakan ketika harga BBM justru turun. Kementerian ESDM menyebutkan pemerintah masih mengkaji perubahan distribusi elpiji subsidi dari terbuka ke tertutup. “Soal yang lagi ramai di media itu, tidak sepenuhnya benar. Kita sedang dalam pembahasan,” jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya. Ia menjelaskan pembahasan perubahan distribusi dengan tujuan agar penggunaan elpiji subsidi menjadi tepat sasaran itu akan melibatkan banyak instansi terkait. Menurut Arifin, pemerintah akan mendata warga yang benar-benar membutuhkan subsidi pemerintah. “Subsidi tertutup itu adalah kami identifikasi yang memang berhak menerima untuk mencegah kebocoran,” jelasnya. Ia menegaskan pemerintah berkomitmen memberikan akses energi yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat, tanpa ada pihak yang dirugikan. (jwn5/ant)