Jowonews

Sakit Mata, Gejala Baru Covid-19

JAKARTA, Jowonews- Sakit mata bisa menjadi salah satu indikator Covid-19, menurut sebuah penelitian ilmuwan di Anglia Ruskin University (ARU) di Inggris. “Ini adalah studi pertama yang menyelidiki berbagai gejala mata yang mengindikasikan konjungtivitis dalam kaitannya dengan Covid-19,” kata pemimpin studi, Profesor Shahina Pardhan dari Vision and Eye Research Institute di ARU seperti dilansir dari Science Daily, Kamis (10/12). Konjungtivitis seperti dikutip dari Mayo Clinic merupakan peradangan atau infeksi pada selaput transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan menutupi bagian putih bola mata. Ketika pembuluh darah kecil di konjungtiva meradang, maka mereka lebih terlihat. Inilah yang menyebabkan bagian putih mata seserang tampak kemerahan atau merah jambu. Biasanya masalah ini ditandai mata merah disertai rasa gatal dan mata berair. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Ophthalmology itu menemukan, 16 persen partisipan yang terkena Covid-19 mengaku mengalami sakit mata. Sementara hanya 5 persen dari mereka yang pernah mengalami kondisi tersebut sebelum terdiagnosis Covid-19. Temuan lainnya menunjukkan, dari 83 responden sekitar 81 persen melaporkan masalah mata dalam dua minggu setelah gejala Covid-19 lainnya. Sementara 80 persen partisipan melaporkan mengalami masalah mata berlangsung kurang dari dua minggu. Di sisi lain, sebanyak 18 persen orang melaporkan menderita fotofobia atau sensitivitas cahaya sebagai salah satu gejala mereka dan kondisi ini meningkat 5 persen dari keadaan sebelum terkena Covid-19. Demikian Antara.

Waspadai Malaise, Gejala Ringan Infeksi Covid-19

YOGYAKARTA, Jowonews- Hati-hati. Malaise atau kondisi lemah, letih, dan lesu bisa menjadi salah satu gejala ringan infeksi Covid-19. “Malaise ini muncul sebagai respons imun tubuh melawan infeksi,” ujar Dosen Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) dr Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa (15/9). Ia mengatakan bahwa malaise tidak hanya muncul sebagai gejala Covid-19. Gejala ini juga banyak dijumpai pada penyakit lainnya yang disebabkan adanya infeksi (penyakit infeksi) seperti infeksi virus saluran pernapasan lain, infeksi bakteri atau gangguan hormonal. Menurut dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) itu, malaise merupakan gejala yang mirip dengan kelelahan atau fatigue. Kendati begitu, terdapat perbedaan antara malaise dengan fatigue. “Kalau fatigue lebih cenderung terkait fisik,” kata dosen Departemen THT-KL Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini. Dia menjelaskan malaise terjadi sebagai bentuk respons imun tubuh atau adanya peradangan. Sedangkan fatigue lebih ke arah rasa kekurangan energi yang dapat terkait dengan penyakit tertentu seperti diabetes, anemia, penyakit jantung, dan lainnya. Ian menyarankan orang yang merasa malaise disertai dengan gejala lain serta memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mengecek kesehatan di rumah sakit. “Apabila merasa mengalami malaise dan ada gejala lain atau ada riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19, sebaiknya segera memeriksakan diri di rumah sakit,” demikian  Anton Sony Wibowo sebagaimana dilansir Antara.