Jowonews

Ganjar Sambangi Rusunawa Bagikan Sembako kepada Buruh saat Hari Buruh

Semarang, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan ribuan paket sembako kepada para buruh yang tinggal di rusunawa di beberapa daerah saat peringatan Hari Buruh Internasional di Semarang, Jumat, untuk meringankan beban warga akibat pandemi COVID-19. Sebanyak 864 paket sembako dibagikan kepada para buruh yang menempati Rusunawa Kudu, Kota Semarang, sedangkan di Rusunawa Gendanganak, Kabupaten Semarang, sebanyak 300 paket sembako, dan di Kabupaten Boyolali sebanyak 1.000 paket sembako. “Di rusunawa ini, 75 persen dihuni oleh buruh pabrik dan hampir semuanya sudah terdampak, ada yang di-PHK atau dirumahkan,” kata Mujiono (65), salah seorang buruh yang tinggal di Rusunawa Kudu. Dirinya mengaku sudah dua minggu dirumahkan dari pekerjaannya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan sisa tabungan selama bekerja, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Alhamdulillah dapat bantuan sembako dari Pak Gubernur. Bisa membantu kami yang terdampak corona ini,” ujarnya. Armi (35), karyawan salah satu perusahaan garmen di Kabupaten Semarang, mengaku sudah dua bulan dirumahkan tidak mendapatkan gaji sepeserpun karena berstatus tenaga kontrak. “Saya tidak dapat gaji pak, sudah dua bulan tidak gajian, padahal kebutuhan terus ada,” katanya kepada Ganjar. Hal senada disampaikan Ari Wibowo (45), buruh lain yang juga tinggal di Rusunawa Gendanganak. Kepada Ganjar, Ari yang sudah dirumahkan selama satu bulan dari perusahaannya, juga mengatakan tidak mendapatkan gaji. “Saya kerja di percetakan pak, tapi statusnya masih kontrak. Kawan-kawan yang sudah tetap, mereka meskipun dirumahkan tetap mendapat gaji,” ujarnya. Mendengar hal itu, Ganjar langsung meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng Sakina Rosellasari untuk menindaklanjuti hal itu. “Tolong laporan-laporan ini ditindaklanjuti. Dicarikan solusi yang baik dengan mengajak bicara kawan-kawan perusahaan tentang karyawan kontrak ini,” kata Ganjar. Terkait dengan penyerahan bantuan paket sembako ini, Ganjar menjelaskan bahwa dirinya mengunakan momentum Hari Buruh untuk membantu meringankan beban para buruh yang menjadi salah satu pihak terdampak pandemi COVID-19. “Momentum ‘May Day’ ini kita gunakan untuk saling membantu, daripada buruh pada demo, mengumpulkan masa itu kan berbahaya. Maka kami meminta buruh tidak usah aksi demo di peringatan ‘May Day’ ini, biarkan kami yang demo dengan membagi-bagikan bantuan kepada mereka,” ujarnya. Ganjar juga akan mengajak seluruh perusahaan di Jawa Tengah untuk gotong royong membantu para pekerjanya yang terdampak COVID-19, terutama yang terkena PHK atau dirumahkan. “Saya sedang komunikasi dengan para pemilik perusahaan untuk gotong royong. Paling tidak selama Ramadhan ini, para buruh yang di-PHK atau dirumahkan bisa tenang, mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” katanya. (jwn5/ant)

Hari Buruh, TNI-Polri Bagikan Bahan Kebutuhan Pokok untuk Buruh di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Polda Jawa Tengah dan Kodam IV/ Diponegoro membagikan paket bahan kebutuhan pokok bagi para buruh di Kota Semarang dalam peringatan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei 2020. Dalam kegiatan yang digelar di kawasan Simpanglima Semarang, Jumat, Kapolda Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel dan Pangdam Mayjen Moch.Effendi menyerahkan secara simbolis paket bahan kebutuhan pokok bagi perwakilan dari serikat buruh yang hadir dalam kegiatan itu. Menurut kapolda, bakti sosial ini sebagai bentuk dukungan kepada buruh yang terdampak pandemi COVID-19. “Semua buruh di dunia merasakan dampak pandemi COVID-19,” katanya. Dalam situasi yang penuh keprihatinan ini, ia menyampaikan terima kasih atas dukungan buruh yang terus menjaga kondusivitas keamanan. “Mengikuti anjuran pemerintah, bersatu melawan Corona,” tambahnya. Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jawa Tengah, Nanang Setyono, menyampaikan apresiasi kepada TNI-Polri dan terima kasih atas bakti sosial yang digelar dalam memeringati Hari Buruh ini. Menurut dia, para buruh tetap mengikuti protokol kesehatan dalam mengikuti kegiatan ini Meski dilaksanakan di tengah keprihatinan pandemo COVID-19, ia mengatakan buruh akan tetap menyuarakan harapannya kepada pemerintah. (jwn5/ant)

Tidak Turun ke Jalan, KSPI Akan Peringati Hari Buruh dengan Bakti Sosial

JAKARTA, Jowonews.com – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan memperingati Hari Buruh tanpa turun ke jalan pada 1 Mei 2020, tidak menggelar pawai atau unjuk rasa seperti tahun-tahun sebelumnya karena wabah COVID-19 tidak memungkinkan penyelenggaraan kegiatan yang menghadirkan banyak orang. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan para buruh akan melakukan kegiatan seperti bakti sosial dan penggalangan dana untuk membantu buruh terdampak wabah COVID-19 pada peringatan Hari Buruh tahun ini. “Buruh tidak akan melakukan aksi turun ke jalan pada May Day besok, tetapi kami akan melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk lain yang menyuarakan isu perjuangan kaum buruh,” kata Presiden KSPI ketika dihubungi dari Jakarta pada Kamis. Ia mengatakan, Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) yang meliputi KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) akan memperingati Hari Buruh dengan mengadakan bakti sosial, termasuk di antaranya menyampaikan bantuan alat pelindung diri untuk petugas medis ke rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, para pekerja yang tergabung di KSPI akan melakukan penggalangan dana untuk memberikan bantuan pangan pokok dan masker kepada buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan warga yang membutuhkan. “Selain dalam bentuk kegiatan sosial, kita juga akan melakukan kampanye sosial media yang menyuarakan isu Hari Buruh,” kata Said. Lewat media sosial, serikat pekerja akan menyuarakan tuntutan penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja serta menyerukan penghentian PHK pada masa pandemi COVID-19. Selain itu, serikat pekerja akan mendorong pengusaha melindungi pekerja dengan meliburkan pekerja semasa wabah dengan tetap memberikan upah dan tunjangan hari raya. (jwn5/ant)

Jelang Hari Buruh, KSPI Suarakan Penolakan terhadap Omnibus Law

JAKARTA, Jowonews.com – Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), jelang peringatan Hari Buruh 1 Mei 2020, mengingatkan pemerintah dan DPR untuk tidak memasukkan kluster ketenagakerjaan dalam Omnibus Law RUU Cipta Kerja . “Harapannya ke depan pemerintah, DPR dan lembaga terkait lain melakukan upaya pencegahan corona (COVID-19) secara lebih terpadu dan tidak perlu lagi membahas Omnibus Law, stop saja,” kata Presiden KSPI Said Iqbal ketika dihubungi dari Jakarta pada Kamis. Menurut dia, perlu dibuatnya draf baru kluster ketenagakerjaan yang pembuatannya melibatkan semua pemangku kepentingan seperti serikat pekerja, organisasi pengusaha dan pihak pemerintah. Selain itu, serikat buruh juga mengharapkan agar pemerintah untuk membuat strategi nyata untuk darurat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang sudah melanda ratusan ribu orang akibat dampak dari pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Dia mendesak agar pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih nyata untuk mencegah semakin banyak orang yang menjadi korban PHK di tengah pademi. KSPI secara khusus mendesak agar pemerintah memeriksa perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran. “Perusahaan yang melakukan PHK harus diaudit oleh akuntan publik. Untuk melihat apakah benar-benar rugi atau menjadikan alasan pandemi untuk memecat buruh,” kata dia. Dia juga menyoroti masih terdapat beberapa perusahaan yang membuka pabriknya meski beberapa pekerjanya diduga sudah terpapar COVID-19. Oleh karena itu KSPI mendesak agar perusahaan segera meliburkan para buruh dengan tetap membayar upah dan THR demi menjaga daya beli buruh dan masyarakat. Selain itu, meskipun memuji langkah pemerintah untuk meluncurkan Kartu Prakerja untuk membantu buruh dan pekerja yang dirumahkan atau terkena PHK, sistemnya masih harus diperbaiki. Dia juga menekankan di saat banyak pekerja dan buruh yang kehilangan pekerjaan, pelatihan mungkin belum dibutuhkan saat ini dan pemerintah bisa lebih memprioritaskan kepada pemberian bantuan tunai dan sembako terutama untuk yang terkena PHK. “Saat ini yang dibutuhkan uang tunai atau sembako bukan pelatihan. Nanti kalau sudah normal, bisa dilakukan pelatihan,” kata dia. (jwn5/ant)

Kapolda Jateng Pastikan Tak Ada Aksi pada Hari Buruh

SEMARANG, Jowonews.com – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol.Rycko Amelza Dahniel menyebut tidak ada aksi unjuk rasa saat peringatan Hari Buruh di provinsi ini pada 1 Mei 2020. “Tidak ada yang mengajukan izin. Tidak ada aksi turun ke jalan,” kata kapolda di Semarang, Rabu. Menurut dia, kegiatan Hari Buruh akan akan diisi dengan bakti sosial bersama antara para pimpinan serikat buruh dengan TNI-Polri. Ia menyebut sejumlah pihak, sepertj perwakilan pengusaha dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) juga akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut. “Semoga kegiatan pada 1 Mei nanti bisa berjalan lancar,” tambahnya. Pada peringatan Hari Buruh nanti, ia mengharapkan ikatkan kekeluargaan para buruh dengan petugas, dengan masyarakat, dengan pemerintah bisa semakin erat. “Saya mengucapkan selamat merayakan Hari Buruh. Semoga ikatan kita bisa semakin dipererat ikatan kekeluargaan antarburuh,” katanya. (jwn5/ant)