Jowonews

ASN yang Pindah ke Ibu Kota Baru Harus Diuji Kompetensi

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan aparatur sipil negara yang akan pindah ke ibu kota negara yang baru, Kalimantan Timur, harus melalui uji kompetensi terlebih dahulu. “Uji kompetensi, minimal dia (ASN yang akan ke ibu kota baru) punya skill dong,” kata Menteri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis. Uji kompetensi itu, kata dia, untuk menyesuaikan kebutuhan yang cocok dengan tugas-tugas kementerian dan lembaga ketika mulai beraktivitas di ibu kota baru. “Dicek (uji kompetensi) secara internal. (Untuk yang tidak lulus uji) itu nanti (posisi pekerjaannya), yang jelas semua pindah ke sana karena tidak ada perwakilan kementerian dan lembaga di Jakarta,” kata Tjahjo. Selain uji kompetensi, Kemenpan RB juga sedang mendata jumlah ASN yang akan pensiun sampai 2024. ASN yang akan memasuki masa pensiun direncanakan tidak akan ikut pindah ke ibu kota baru. “Kami menata, meminta sekjen dan sesmen untuk mengecek yang mau pensiun berapa, jangan sampai nanti menjelang 2023—2024 pensiun tetapi tetap dikirim ke sana, ya, mau ngapain,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Tjahjo sempat mengatakan bahwa seluruh ASN kementerian dan lembaga yang ada di Jakarta akan pindah ke ibu kota baru yang berlokasi di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Total ASN kementerian/lembaga yang saat ini berada di Jakarta sebanyak 118.000 orang. Terdapat 16—17 persen pegawai yang akan pensiun pada tahun 2023—2024, bertepatan pada tahun perpindahan ibu kota ke Kalimantan Timur. (jwn5/ant)

Perusahaan Jepang Softbank Tertarik Berinvestasi Pembangunan Ibu Kota Baru

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan multinasional asal Jepang, Softbank, tertarik kerja sama pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur. “Konsep kota pintar dengan teknologi terbaru, kota hijau, dan juga pengembangan artificial intelegent itulah yang kami tertarik untuk dukung,” kata Presiden Softbank Masayoshi Son di halaman Istana Negara, Jakarta pada Jumat. Kendati demikian, perusahaannya belum menentukan jumlah investasi yang akan diberikan. Softbank akan menyusun sejumlah potensi kerja sama dalam pembangunan ibu kota yang berada di antara Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara itu. Sementara itu, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkap nilai investasi yang ditawarkan angkanya mencapai miliar dolar AS. Pemerintah Indonesia, jelas Luhut, akan menghitung rasionalitas dari potensi investasi itu. “Jadi tidak sekedar kami hanya menerima uang, tapi kita juga ingin dana itu punya return yang bagus,” kata Luhut. Luhut mengungkap Softbank dapat mendukung investasi untuk pembangunan sarana pendukung ibu kota baru. “Softbank itu masuk di semua capital. Tapi memang khusus pembangunan gedung pemerintah dibiayai oleh state budget (APBN). Tapi nanti semua pendukungnya itu bisa nanti oleh Softbank,” jelas dia. Masayoshi telah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta membahas potensi kerja sama Indonesia-Jepang. Dalam pertemuan itu, Masayoshi menjelaskan pihaknya “melirik” sejumlah potensi kerja sama proyek pembangunan yang akan dilakukan Indonesia, salah satunya pembangunan ibu kota. (jwn5/ant)