Jowonews

Saatnya Indonesia Bangun Media Sosial Lokal

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah diminta mendorong lahirnya mediasosial lokal sehingga negara tidak tergantung dan tidak mudah ditekanoleh medsos asing. Bukan hanya mendorong, pemerintah mesti menyiapkan sumber daya gunamewujudkannya. “Hal ini penting dalam jangka panjang untuk kepentingannasional,” tegas pakar keamanan siber PratamaPersadha dalam keterangan persnya pada peringatan Hari Media Sosial Nasional hari ini, Kamis (10/6). Pratama juga menambahkan, seharusnya pemerintah bisa membuat regulasiagar negara segera membangun media sosial nasional, buatan dalam negeridan memang dibuat untuk masyarakat Indonesia. Dengan begini menurut Pratama, lebih mudahmelakukan pengawasan dan sekaligus menjadi aplikasi subtitusi bagi mediasosial populer. Tanpa memiliki aplikasi medsos subtitusi, sulit kiranyabagi negara untuk menarik pajak yang pantas bagi Facebook, Google dankawan-kawannya. “Pada kasus Google dan Facebook harusnya mudah menarik pajak olehpemerintah, karena Facebook Google sudah banyak menarik uang darimasyarakat Indonesia untuk digunakan dalam beriklan di platform tersebut,walaupun sekarang sudah dikenai pajak”, jelas Chairman lembaga keamanan siber CISSReC ini. Pratama lantas menyarankan saat ini yang terpenting ialah kita perlumandiri, supaya data masyarakat Indonesia tetap berada di Indonesia. Pemerintah harus berpihak pada pengembangan produk teknologi lokalseperti janji presiden dengan membangun 1.000 startup baru termasuksalah satunya membuat startup pada platform medsos dan aplikasiperpesanan. Ini akan memudahkan negara dalam urusan pajak maupun hukumkedepannya. Edukasi Pratama juga menyoroti minimnya edukasi internet sehat sejak dini baik dari negara, orangtua, sekolah dan lingkungan sekitar. Negara bisa mendorong edukasiberinternet yang sehat dan aman lewat kurikulum pendidikan, yang inisekarang masih belum ada. “Umumnya para orang tua, pengambil kebijakanmaupun tokoh masyarakat saat ini sebagian besar bukan native digital,jadi tidak mengenal lebih dalam dunia digital,” terangnya. Menurut Pratama, negara tidak bisa sendiri, masyarakat, kampus dan jugapegiat siber harus diajak untuk mengedukasi di berbagai lapisan. Inipenting, karena pendekatan peningkatan berinternet yang positif dansehat harus berjalan top down maupun bottom up.