Jowonews

Dua Warga yang Diisolasi di RSUD Banyumas Negatif Corona

PURWOKERTO, Jowonews.com – Bupati Banyumas Achmad Husein bersyukur karena dua warganya yang mendapatkan pengawasan di ruang isolasi RSUD Banyumas dinyatakan negatif dari infeksi virus corona jenis baru (COVID-19). “Alhamdulillah mereka dinyatakan negatif corona. Artinya, Banyumas sampai dengan saat ini aman,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa. Kendati demikian, pihaknya terus melakukan penyisiran, memperketat pemantauan, dan menggalakkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Ia menjelaskan salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19 yang dapat dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari adalah menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Salah satu yang dapat kita lakukan dalam menjalankan PHBS adalah cuci tangan menggunakan sabun. Jadi, sering-seringlah cuci tangan dengan sabun sebagai langkah awal pencegahan,” katanya. Sebanyak dua perempuan asal Kabupaten Banyumas yang menjalani pengawasan di ruang isolasi RSUD Banyumas dinyatakan negatif dari COVID-19 berdasarkan hasil uji laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta, sehingga mereka diperbolehkan pulang. Pasien pertama berusia 44 tahun baru pulang dari Hong Kong dan menjalani perawatan di RSUD Banyumas sejak Selasa (3/3), sedangkan pasien kedua berusia 26 tahun baru pulang dari Singapura dan menjalani perawatan di RSUD Banyumas sejak Rabu (4/3) siang. “Hasilnya negatif, sehingga mereka diperbolehkan pulang,” kata Wakil Direktur RSUD Banyumas Noegroho Harbani kepada wartawan di Banyumas, Senin (9/3). Selain di RSUD Banyumas, dua dari tiga pasien dalam pengawasan di ruang isolasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto dinyatakan negatif COVID-19 sehingga boleh pulang, sedangkan satu lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium Balitbangkes Kemenkes. “Malah rencananya akan dijemput (petugas, red.) Dinas Kesehatan kabupatennya, sedangkan pasien dari Cilacap belum dipulangkan karena masih menunggu hasil dari Balitbangkes Kemenkes Jakarta,” kata Direktur RSMS Purwokerto Tri Kuncoro di Purwokerto, Senin (9/3). RSMS Purwokerto melakukan pengawasan terhadap tiga pasien yang seluruhnya perempuan dan baru pulang dari luar negeri. Pasien pertama berasal dari Banjarnegara berusia 66 tahun baru pulang dari Malaysia dan dirawat di RSMS Purwokerto sejak Selasa (3/3) malam. Pasien kedua berasal dari Kebumen berusia 34 tahun baru pulang dari Taiwan serta menjalani perawatan di RSMS Purwokerto sejak Rabu (4/3) siang, sedangkan pasien ketiga berasal dari Cilacap berusia 34 tahun baru pulang dari Macau serta menjalani perawatan di RSMS Purwokerto sejak Kamis (5/3) malam. (jwn5/ant)

RSMS Purwokerto Isolasi Satu Pasien Asal China

PURWOKERTO, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto di Kabupaten Banyumas menempatkan satu pasien berusia 29 tahun asal China yang diduga terinfeksi virus corona baru di ruang isolasi khusus. “Pasien yang masih diisolasi itu yang dari Cilacap,” kata Direktur RSMS Purwokerto Tri Kuncoro usai simulasi penanganan kasus infeksi virus corona di Purwokerto, Senin, lalu menambahkan bahwa pasien dalam keadaan baik. Ia mengatakan, rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui apakah pasien tersebut terinfeksi virus corona baru. Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap menyatakan bahwa seorang anak warga China yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap dirujuk ke RSMS Purwokerto karena mengalami demam, batuk, dan pilek sejak 26 Januari 2020. Menurut hasil penyelidikan Dinas Kesehatan, pekerja asal China yang anaknya sakit pada 28 Desember 2019 cuti untuk pulang ke Wuhan, China, dan pada 21 Januari 2020 mengajak istrinya dan anaknya yang bermukim di Shanghai ke Indonesia. Sesampainya di Purwokerto pada 22 Januari, mereka dijemput oleh sopir perusahaan dan diantar ke hotel. Tapi pada 26 Januari anak pekerja itu mengalami gejala serupa gejala flu. Simulasi Penanganan​​​​​ RSMS selaku rumah sakit rujukan melakukan simulasi penanganan kasus infeksi virus corona dalam upaya meningkatkan kesiapan menangani kasus infeksi virus baru tersebut, yang telah menimbulkan wabah di bagian wilayah China dan menyebar ke sejumlah negara. Dalam simulasi yang digelar bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas itu, petugas rumah sakit mempraktikkan penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus corona, dari mulai dari pasien datang hingga menjalani penanganan lanjutan. “Kita ingin melakukan segala sesuatunya terkait dengan penanganan atau kewaspadaan dini menggunakan dengan cara-cara yang standar, baik itu penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), penggunaan alat transportasinya, dan juga pada saat di dalam rumah sakit, standar ruang isolasi, kita persiapkan dengan sebaik-baiknya,” kata Tri. (jwn5/ant)

Pasien Suspect Corona di RSPI Baru Pulang dari China, Sudah Diisolasi

JAKARTA, Jowonews.com – Seorang pasien “suspect” virus corona saat ini diisolasi di ruangan khusus Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit tersebut. “Saat ini ada satu orang pasien dengan ‘suspect’, namun kondisinya masih stabil dan tidak ada pemburukan. Selain itu, juga belum dinyatakan sebagai virus corona jenis baru,” kata Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso Dr Diany Kusumawardhani di Jakarta, Jumat. Pihak rumah sakit sudah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien dan saat ini menunggu hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes). Secara umum, ia menjelaskan pasien yang dirawat saat ini memang ada riwayat perjalanan dari China serta gejala-gejala yang sesuai sehingga harus menjadi perhatian. “Pasien ini warga negara Indonesia, namun untuk berasal dari daerah mana, datanya tidak bisa kami sampaikan,” ujarnya. Terkait dengan penanganan pasien saat ini, terdapat tim khusus dan sudah terlatih sejak awal untuk melakukan tatalaksana pengamanan serta pencegahan dari penularan infeksinya. Segala sesuatunya dilakukan sesuai standar. Ketua Pokja Infeksi Emerging RSPI sekaligus dokter spesialis paru Pompini Agustina Sitompul mengatakan pasien “suspect” virus corona di rumah sakit itu sudah menjalani serangkaian tes untuk mengetahui ada atau tidak virus corona tipe baru. “Sudah kita ambil sampel dari hidung, kemudian dilakukan slap di tenggorokan dan dahak dari jalan napas. Sekarang kita menunggu hasil laboratoriumnya,” katanya. Sebelumnya, ujar dia, pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan demam, batuk, dan nyeri tenggorokan usai melakukan perjalanan ke daerah yang endemis virus corona. Terkait dengan adanya proses isolasi terhadap pasien, ia mengatakan bahwa pihak keluarga masih diperbolehkan berkomunikasi atau berbicara menggunakan alat bantu komunikasi, namun tidak dengan melakukan kontak fisik langsung. “Isolasi kita punya monitor sehingga pasien bisa berbicara, mendengar, dan melihat. Tidak ada kontak fisik, tapi berkomunikasi melalui layar itu,” katanya. (jwn5/ant)