Jowonews

Kebun Benih Kandeman Diharapkan Bisa Suplai Bibit Unggulan

Kebun Benih Kandeman

BATANG – Budi daya sejumlah tanaman yang dikembangkan Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kandeman, Batang mendapatkan perhatian dari Komisi B DPRD Jateng. Sekarang ini TPH Kandeman mampu membudidayakan tanam Srikaya, Kelengkeng, dan Durian. Menurut Wakil Ketua Komisi B Sri Marnyuni, budi daya tanaman sangat diperlukan terlebih hasil panen mampu memenuhi pangsa pasar domestic maupun internasional. Kedatangan mereka ke TPH Kandeman, Senin (8/5/2023), untuk mengetahui konsep pengembangan budi daya maupun permasalahan yang dihadapi supaya mendapatkan solusi ke depannya. “Apakah benih tanaman pangan yang dikembangkan TPH Kandeman bisa memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Tren saat ini, hasil perkebunan banyak dicari oleh petani. Kalau stok mencukupi tentu sangatlah bagus,” ucapnya di sela-sela pertemuan yang turut dihadiri  Kepala Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Wilayah Banyumas  Endang Tri Hartati. Dalam paparannya,  Endang menyampaikan,  sekarang ini di Kebun Benih TPH Kandeman  telah memiliki 94 pohon induk seperti Srikaya, Kelengkeng, Durian. Dalam pengembangan bibitnya memiliki 1.882 pohon. Capaian PAD 2023 Kebun Benih Tanaman Pangan & Hortikultura (TPH) Kandeman saat ini baru mencapai Rp. 46.125.000 atau baru 7,37% dari capaian target Rp. 625.550.000. Menyinggung SDM, Kebun Benih TPH Kandeman memiliki 16 orang tenaga kerja meliputi 7 orang tenaga kerja harian lepas, 6 orang tenaga teknis, 1 orang PNS sebagai coordinator, 1 orang outsourcing  dan 1 orang penjaga malam. Endang Tri Hartati menambahkan, mengenai permasalahan untuk permintaan pasar yang berubah-ubah, target produksi buah secara berkesinambungan belum tercapai. Terlebih mengenai kondisi embung sebagai penampung air belum memadai karena masih perlu dilakukan perbaikan.   “Kegiatan penyiraman tanaman terkendala karena belum adanya jaringan irigrasi secara permanen, anggaran untuk pemupukan tanaman masih rendah, Ketersediaan anggaran yang tidak sesuai dengan luasan lahan produktif, belum tercukupi SDM baik secara kualitas maupun kuantitas, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai seperti jalan usaha tani, pagar keliling dan fasilitas umum pendukung,”ucapnya. Namun demikian, pihaknya tetap berupaya keras untuk memaksimalkan kondisi yang ada. Pengadaan bibit serta pengembangannya terus dilakukan. (Adv)

Komisi D Soroti Perkembangan KITB

KITB

BATANG – Komisi D DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan pihak pengelola kawasan industri terpadu Batang (KITB), baru-baru ini, membahas soal perkembangan kawasan yang mampu menarik banyak investor. Seperti dikatakan Direktur Kelembagaan & Humas Fakhrur Rozi, KITB nantinya dibentuk komite khusus untuk merealisasikan area kawasan yang green, smart, modern, & sustainable.  Dikatakan pula, seluruh perusahaan dan investor disana akan dibantu untuk menciptakan desain bangunan yang rapi dan memiliki kualitas bangunan yang baik. Pihaknya menjelaskan saat ini sudah mempunyai instalasi pengelolaan air limbah dan akan ada monitoring kualitas limbah di masing-masing tenant/ pabrik sehingga ke depannya tidak ada isu mengenai limbah lingkungan. “Akan ada konsep zonasi jadi nanti industri food dan manufaktur tidak dijadikan satu sehingga tidak akan mengganggu aktivitas satu sama lain. Zona pertama ada pabrik kaca, keramik, sepatu, dan PVC. Ada kluster kepatuhan dan standarisasi limbah yang harus dipedomani semua tenant,” katanya.  Menanggapinya, Komisi D menyadari, dengan adanya KITB tersebut, maka nantinya mampu memancing masuknya investor yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Seperti disampaikan Anggota Komisi D, Benny Kardani, KITB yang dapat mengangkat potensi industri dan pertumbuhan ekonomi di Jateng. Meski begitu, ia mengingatkan, semua yang terlibat dalam KITB harus memastikan aspek lingkungan bisa diperhatikan dengan baik. Daya dukung dan daya tampung kawasan yang akan dibuka juga harus tetap memperhatikan resiko. “Harus dipastikan mana daerah tangkapan air dan berapa besaran limpasan air yang dihasilkan. Resiko dampak pada lingkungan juga bisa terjadi pada zona kawasan industri dan perdagangan. Harus ada langkah antisipasi jika ada potensi dampak lingkungan dari rencana yang disiapkan,” tegas Politikus PKB itu. Sependapat, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Hadi Santoso mengatakan temuan biasanya terjadi apabila kawasan industri sudah mulai berjalan. Ia berharap, dengan adanya KITB itu, dapat membuat daerah penyangga lebih maju. “Di beberapa tempat, realisasi industri jadi mengurangi debit air lahan pertanian di sekitarnya. Ketika dampak lingkungan tidak diperhatikan, maka akan ada kesemerawutan di dalam daerah penyangga. Jangan sampai kehadiran KITB malah mengurangi kualitas di daerah sekitarnya,” tegas Legislator PKS itu.

Siswa SMA N 1 Subah Batang Gelar Fashion Show Dari Hasil Daur Ulang Limbah

SMA N 1 Subah

BATANG – Sejumlah siswa SMA Negeri 1 Subah menggelar peragaan busana bertema Bhineka Tunggal Ika di GOR SMA Negeri 1 Subah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jumat (24/2/2023). Kegiatan dalam proyek Penguatan Catatan Siswa Pancasila (P5) ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X. Menariknya, peragaan busana ini tidak menggunakan pakaian mewah, melainkan pakaian yang didaur ulang dari sampah yang tidak terpakai. Sampah diubah menjadi zat yang menarik di tangan siswa kreatif. Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Subah Saefudin mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu siswa mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakat dan minatnya. “Padahal, ketika siswa diberi tempat untuk mengembangkan potensinya berdasarkan bakat dan minatnya, lahirlah sebuah inovasi. Diharapkan nantinya bisa melahirkan generasi muda yang luar biasa dan berguna di masa depan,” jelasnya. Saefudin menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mencapai jenjang P5 yang telah diselesaikan oleh seluruh siswa X di sekolah ini. Kostum tradisional disertakan tidak hanya untuk mengekspresikan kreativitas. Namun sebagai upaya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang pentingnya hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan. “Semua pakaian dibuat dari sampah daur ulang seperti koran, bungkus kopi, plastik, karung beras dan masih banyak lagi,” jelasnya. Salah satu peserta fashion show, Angga Eka, mengenakan busana daur ulang bertemakan kecintaan terhadap budaya Indonesia. Pakaiannya terbuat dari sampah plastik dan kardus. Ide awalnya hanya memikirkan pakaian tradisional di Indonesia, memilih plastik karena bahan dasar plastik ini adalah sampah yang tidak dapat terurai. “Jadi, sebisa mungkin kita harus mengurangi penggunaannya dengan mengubahnya menjadi pakaian,” pungkasnya.  

Pemuda Asal Batang Kebanjiran Pesanan Miniatur Truk, Harganya Ada Yang Puluhan Juta

Agus Saluyo

BATANG – Berawal dari hobi terhadap kendaraan pengankut barang atau truk, Agus Saluyo, pemuda asal Desa Sukomangli, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, menyalurkan hobisnya dengan membuat miniatur truk. Namun ternyata usaha sederhana yang awalnya hanya membuat satu truk kini berubah menjadi bisnis yang cukup menguntungkan. “Sebetulnya sudah hobi sejak lama, awalnya dulu ada yang mau beli. Tahunya hanya dibuat mainan saja. Saya jual dengan harga Rp 100ribu. Lalu iseng-iseng buat lagi dan dijual di marketplace, ternyata laris manis, baik online maupun offline,” ujarnya. Di bawah merek Aden Miniature Production, telah tercipta berbagai miniatur truk dengan nilai penjualan yang cukup tinggi mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta. Bahkan dalam sebulan, bisnis miniatur truk ini bisa menghasilkan omzet hingga Rp 20 juta. “Dengan harga mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 20 juta, tergantung kerumitan dan bahan yang digunakan, biasanya kami menggunakan kayu jati yang mahal,” imbuhnya. Untuk membuat miniatur truk menggunakan perbandingan 12,14 banding 28. Bahan baku yang digunakan adalah kayu lapis, kabin PVC, kayu jati. “Bahan bakunya ada yang dari limbah, jika sulit dicari atau pas tidak ada ya beli,” ujarnya, dikutip dari Tribun Jateng. Dalam sehari, Agus bisa membuat tiga miniatur truk minimalis. “Kalau agak ribet, misalnya bikin satu unit puluhan juta itu butuh waktu lama, kadang sebulan,” imbuhnya. Selain miniatur truk, Aden Miniatur Production juga memproduksi berbagai macam miniatur lainnya seperti gerobak, lemari, sound, dan lain sebagainya. Tak sedikit orang yang membeli miniatur langsung ke tempat produksi, salah satunya adlaah Malikin. Dia datang untuk membeli miniatur truk yang diinginkan putranya. “Truk oleng masih menjadi fenomena saat ini, masih musim, anak saya juga suka dan ingin membelinya, saya tahu dari teman-teman kalau di desa Sukomangli ada yang bikin, jadi saya datang ke sini,” ujarnya. Ia pun memilih miniatur truk seharga Rp 500.000 yang menurutnya sesuai dengan kualitasnya. “Kalau harganya sih lumayan, tapi sesuai dengan kualitasnya,” pungkasnya. Foto dok Tribun Jateng

Upaya Pemkab Batang Menanggulangi Abrasi dan Banjir Rob

Pemkab Batang

BATANG – Banjir rob yang terjadi di wilayah Jawa Tengah termasuk Kabupaten Batang berpotensi menaikkan muka air laut dalam beberapa tahun. Meskipun Kabupaten Batang relatif aman dibandingkan daerah lain yang terkena dampak banjir rob, seperti Kota Pekalongan dan Semarang, abrasi dan banjir rob juga menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Batang. Menurut data yang terkumpul, pada tahun 2015 Kabupaten Batang kehilangan garis pantai sepanjang 50 meter. Berbagai upaya preventif telah dilakukan, Diantaranya dilakukan PMI Batang bersama beberapa komunitas lingkungan telah memimpin gerakan penanaman mangrove di sepanjang pantai dari Roban hingga Kuripan Selain itu, Desa Denasri Kulon juga memberikan solusi lain untuk mengatasi banjir rob dengan membangun tanggul sementara. “Yang dimaksud dengan pembuatan tanggul air sementara itu, memperlambat datangnya air masuk ke permukiman, sehingga mereka bisa bersiap-siap terlebih dahulu sebelum datangnya rob,” imbuh Penata penanggulangan bencana BPBD Batang, Riza, dikutip dari Tribun Jateng, Selasa (20/12/2022). Riza juga menambahkan untuk membuat tanggul sementara itu menggunakan anggaran desa dan bantuan tambahan dari BPBD. “Pembangunan tanggul sementara ini panjangnya sekitar 40m hingga 50m dengan tinggi 1,5m hingga 2m. Mereka melakukannya sendiri dengan dana dari dana desa. Mengingat pantai akan dibendung, BPBD juga telah memberikan bantuan sebanyak 1.000 karung dan 100 bambu,” imbuhnya. Sebelumnya, pada Desember 2018, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (Dislutanak) membangun pemecah gelombang atau biasa disebut breakwater dengan menggunakan teknologi Geotube. Pemecah gelombang sepanjang 1,7 km dan terletak di sepanjang pantai Ujungnegoro Tanggul yang menggunakan teknologi geotube tidak lain untuk mencegah abrasi di sepanjang pesisir Kabupaten Batang agar tidak semakin parah. Sementara itu, PJ Bupati Batang, Lani Dei Rejeki, beberapa waktu lalu melakukan pemantauan di beberapa wilayah rawan rob, untuk mendapatkan gambaran terkait langkah-langkah yang harus dilakukan Pemkot Batang. “Untuk banjir rob di Kabupaten Batang, saat ini menjadi salah satu fokus Gubernur Jateng Ganjar. Namun Alhamdulillah Kabupaten Batang relatif aman dibandingkan daerah terdampak banjir lainnya, misalnya seperti Kota Pekalongan dan Semarang,” kata Lani. Meski begitu, Pemkab Batang akan terus memantau dan melakukan upaya untuk menangani masalah pasang surut. “Bersama dinas teknis yang menangani masalah ini, khususnya BPBD Kabupaten Batang dan DPUPR Kabupaten Batang, kami akan melihat ke daerah untuk mengetahui tindakan apa yang akan kami ambil dalam jangka pendek hingga menengah untuk menghadapi banjir akibat air pasang,” imbuhnya. Saat ini, lanjutnya, opsi yang sedang dibahas adalah membangun tanggul sepanjang 5 km, tujuannya untuk mencegah air laut membanjiri daratan saat air pasang. Rencana sementara, tanggul akan dibangun dari Sungai Gabus hingga Sigandu. “Tapi masih diskusi karena kita belum tahu angka pastinya dan apa penyebab rob, tentu kita harus mencari tahu dimana pasang tertinggi, setelah dicari solusinya kita akan bahas anggaran yang diperlukan, kalau Pemkab Batang tidak mampu, kami akan minta dukungan provinsi atau pusat,” pungkasnya. Foto dok. Tribun Jateng

Beginilah Keseruan Balapan Ojek Gabah di Batang, Melalui Lintasan Becek Sambil Bawa Gabah

Balap Ojek Gabah

BATANG – Puluhan tukang ojek gabah di Batang menggelar lomba balapan di area persawahan usai panen. Selain untuk menghibur masyarakat, lomba ojek gabah juga merupakan ungkapan kegembiraan dan rasa syukur setelah mendapatkan hasil panen yang baik. Knalpot puluhan sepeda motor terdengar riuh, pertanda para pebalap siap beradu kecepatan dan ketangkasan. Mereka akan melalui arena balap berdasarkan rute yang telah ditentukan. Lokasi yang digunakan sebagai arena berada di tengah lahan bekas panen. Rute ditandai dengan garis kuning. Seperti itulah gambaran suasana lomba motor yang digelar di area pesawahan di Dukuh Pungangan, Desa Tegalsari, kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Minggu (18/9/2022). Salah satu panitia lomba, Fatahun Risqon mengatakan, lomba ini diikuti 28 orang yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pemuat Pagi (SP3). “Ini merupakan bentuk rasa syukur dan kegembiraan bagi kami dalam rangka panen tahun ini, pesertanya adalah semua tukang ojek gabah,” terangnya. Selain itu, motor yang digunakan sebenarnya adalah motor yang biasa digunakan untuk mengangkut gabah. Motor tersebut telah dimodifikasi menyerupai sepeda motor trail. “Jadi sepeda motor ini biasa digunakan untuk mengangkut gabah, motor bebek biasa yang dimodifikasi ban trail, shockbreaker dan mesinnya diperkuat juga diberikan ruang depan belakang untuk angkut gabah,” ujarnya, dikutip dari Tribun Pantura. Keseruan perlombaan terlihat saat para peserta harus melewati lintasan berliku-liku dengan panjang lintasan sekitar 700 meter. Peserta lomba harus menyelesaikan tiga putaran dengan membawa gabah. Adapun hadiah pemenang lomba, juara pertama mendapatkan ban belakang dan piala bergilir, juara kedua mendapatkan ban depan dan juara ketiga mendapat shock. Peserta yang meraih juara pertama, Ahmad Royi, menyambut gembira kompetisi ini. Ia bahkan mempersiapkan diri sebelum balapan, seperti menservis motornya terlebih dahulu. Foto: doc. Tribun Pantura

Pemkab Batang Hapus Denda PBB Hingga Akhir Agustus Nanti

Kepala BPKPAD Kabupaten Batang

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menghapus denda pajak bumi dan bungunan (PBB) kepada wajib pajak. Kebijakan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih mengatakan, penghapusan denda diberikan kepada wajib pajak jika tunggakan PBB pada 2021 dan tahun sebelumnya dilunasi. Penghapusan denda akan diberikan kepada wajib pajak yang melunasi tanggakan pajak pada 1 Agustus-31 Agustus 2022. “Rata-rata wajib pajak tak mau membayar denda PBB karena terlalu tinggi dendanya,” katanya dikutip dari Antara Jateng, Selasa (16/8/2022). Menurutnya, program pemutihan denda ini menjadi kesempatan wajib pajak yang menunggak agar membayar pajak pada periode Agustus 2022. Dia menyebutkan realisasi pajak bumi dan bangunan hingga pekan pertama Agustus 2022 sudah mencapai Rp 12,7 miliar dari target sebesar Rp 60 miliar. “Kami berharap dengan adanya program penghapusan denda pajak bumi dan bangunan dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak. Kami berharap pada masyarakat taat membayar pajak,” katanya. Kepala Bidang Penagihan, Evaluasi, dan Pelaporan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Batang Anisah mengatakan selain melakukan penghapusan denda PBB, pihaknya juga menggelar sejumlah program untuk menarik wajib pajak membayar pajak. “Kami juga menggelar gebyar pajak tahap dua berhadiah sepeda motor dan kulkas bagi wajib pajak yang sudah membayar pajak,” jelasnya. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak. “Hal ini sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak. Cara lainnya adalah terjun langsung ke berbagai acara di tengah masyarakat maupun membuka stan,” katanya. Foto: doc. Antara Jateng