Jowonews

Inovasi Nyanding Jamu, Menyatukan Tradisi dan Kenyamanan Anak Muda

Inovasi Nyanding Jamu, Menyatukan Tradisi dan Kenyamanan Anak Muda

KEBUMEN – Nyanding Jamu, kedai jamu yang tak seperti yang lain, menawarkan konsep unik yang menarik perhatian anak muda. Dikembangkan oleh Imanintan Susan dan Siska Wulandari, Nyanding Jamu bukan hanya tempat untuk melestarikan jamu tradisional, tetapi juga menciptakan gaya hidup baru yang keren di era modern. Bertempat di Jalan Cempaka, tepatnya di utara palang pintu Rel KA Wonokriyo Gombong, Nyanding Jamu adalah mitra UMKM binaan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pujakesuma Poltekkes Surakarta. Namun, apa yang membuat Nyanding Jamu begitu istimewa? Berbeda dengan kafe pada umumnya yang menyajikan kopi dan makanan modern, Nyanding Jamu menonjol dengan konsepnya yang unik. Mereka memilih untuk menghidangkan jamu minuman tradisional sebagai sajian utama. “Budaya anak muda sekarang suka ngumpul bareng teman atau nongkrong di kafe yang Instagramable. Melihat adanya tren tersebut, kami mencoba untuk menyatukan dua budaya yang sebenarnya sangat bertolak belakang yakni nongkrong di kafe dengan budaya meminum jamu,” kata Siska Wulandari, Manager Nyanding Jamu, Selasa (31/10/2023). Nyanding Jamu telah memikirkan segala detail untuk menciptakan tempat nongkrong yang nyaman bagi anak muda. Mereka menawarkan beragam inovasi dalam minuman jamu tanpa mengorbankan manfaat kesehatannya. Nyanding Jamu telah berdiri sejak tahun 2022 dan menyediakan berbagai varian jamu, mulai dari jamu racik seduhan, jamu racik bahan segar, hingga jamu tradisional seperti kunir asem, beras kencur, paitan, jamu latte oesadhi, jamu susu, dan masih banyak lagi. Salah satu menu unggulan di Nyanding Jamu adalah Kunir Asem Yakult. Imanintan Susan, salah satu pendiri, adalah lulusan sekolah jurusan jamu dan memiliki latar belakang keluarga yang bergerak dalam usaha jamu. “Setiap seduhan jamu yang tersedia di Nyanding Jamu dipastikan aman karena dibuat oleh saya yang tentunya memiliki kompetensi di bidang jamu,” jelasnya. Semua jamu yang ditawarkan di Nyanding Jamu adalah racikan sendiri. Mereka menggunakan resep jamu keluarga, seperti jamu Sari Alami milik orang tua Imanintan Susan, Putri Semanding milik kakaknya, dan Jamu Oesadhi yang merupakan brand jamu latte buatan Imanintan Susan. Pembeli dapat memilih menu jamu yang tersedia atau berkonsultasi tentang keluhan kesehatan dengan Imanintan Susan, yang merupakan lulusan D3 Jamu. Ketika memasuki Nyanding Jamu, pengunjung akan disambut dengan stoples berisi bungkusan jamu tradisional yang menarik perhatian, baik berbentuk bubuk maupun rempah kering yang dipajang di etalase. Cara pembuatan jamu masih sangat tradisional dengan tujuan mempertahankan cita rasanya yang autentik, meskipun dikemas dengan sentuhan inovatif. Semua rempah-rempah dan bahan jamu masih ditumbuk dengan penumbuk tradisional dan selalu diracik segar. Tiap jenis jamu di Nyanding Jamu memiliki keunikan dan manfaatnya masing-masing yang cukup bervariasi. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu saja. Beberapa jenis jamu bisa dinikmati dengan es, seperti Jahe Kencur Jeruk dan Kunyit Asem Yakult yang cocok menemani pengunjung saat cuaca sedang panas. Tidak hanya minuman jamu, Nyanding Jamu juga menyediakan makanan kecil yang lezat sebagai pendamping dalam menikmati jamu mereka. Dengan suasana yang nyaman dan minuman jamu yang menyegarkan, Nyanding Jamu merupakan tempat yang sempurna bagi generasi muda yang ingin menjadikan jamu sebagai bagian dari gaya hidup modern mereka. Dengan perpaduan unik antara tradisi dan tren, Nyanding Jamu memang telah menciptakan sesuatu yang istimewa di dunia kedai jamu.

Nguri-uri Budaya Kesenian Tradisional, Anggota DPRD Jateng Gelar Grebeg Maulud Lereng Pager Jawa

Budaya Tradisional

KEBUMEN – Pada hari Minggu (15/10/2023), Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Bambang Eko Purnomo, mengadakan acara ‘Nguri-uri Budaya Kesenian Tradisional: Grebeg Maulud Lereng Pager Jawa’ di Desa Kalibening, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen. Acara ini merupakan bagian dari inisiatif ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional’. Dalam acara yang meriah ini, berbagai jenis kesenian tradisional tampil untuk menghibur warga desa. Di antaranya ada pertunjukan Kuda Kepang Putri, Jamjaneng Tri Sekar Wangi, Tokbreng Krida Manggala Jati, Cepetan Alas, Sanggar Nyi Ajeng Mirah, dan Sanggar Parikesit. Dalam balutan pakaian serba hitam, Bambang Eko Purnomo tampak bersemangat mendukung jalannya acara kesenian. Warga desa pun berbondong-bondong datang ke lokasi untuk menikmati pertunjukan. Bambang mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme warga dalam menikmati kesenian tradisional. Ia menyebut bahwa sangat menggembirakan melihat generasi muda masih bersemangat untuk terlibat dalam kegiatan seni tradisional. “Bagus sekali, anak-anak muda di sini masih mencintai dan terlibat dalam seni tradisional,” ujarnya. Acara kesenian diawali dengan kirab budaya di sekitar lereng Pager Jawa. Dalam prosesi kirab, beberapa warga membawa gunungan yang berisi hasil bumi, sementara rombongan seniman memainkan gending dan menampilkan tarian sebagai pengiring. Menurut Teguh Prasetyo, seorang tokoh budaya di desa tersebut, kirab tersebut adalah ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan permohonan kesuburan yang berlimpah. Bambang Eko Purnomo, dalam sambutannya, berharap bahwa seni dan budaya seperti ini dapat terus dijaga dan dirayakan. Selain menjadi upaya pelestarian, kesenian tradisional juga mampu memperkuat persaudaraan antardesa. Sebelum pertunjukan kesenian dimulai, dilakukan juga dialog bersama warga. Dalam dialog ini, dibahas upaya pelestarian dan keberlanjutan kesenian tradisional di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen.

Para Ibu di Kebumen Ciptakan Sirup Jahe yang Kaya Manfaat

Sirup Jahe Kebumen

KEBUMEN – Di Desa Tanggeran, Sruweng, ada sebuah Kelompok Wanita Tani (KWT) yang membawa semangat kebersamaan dan kesuksesan dalam menciptakan produk bernilai tinggi. KWT Tiara Tani, yang terdiri dari 25 anggota, adalah pelaksana Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) sejak tahun 2022. Program ini memberikan fasilitas berupa peralatan industri rumah tangga, yang ternyata mampu membangun kekompakan dan semangat gotong-royong di antara anggota kelompok ini. KWT Tiara Tani juga mendapat pelatihan dari narasumber berkompeten serta pendampingan yang berkelanjutan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), mulai dari penentuan produk, pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan produk, hingga pemasaran. KWT Tiara Tani ini baru terbentuk pada akhir tahun 2021 dengan Siti Arbiningsih alias Wiwin sebagai ketua. Dengan semangat tinggi, mereka berhasil memproduksi “Sirup Jahe Tiara Tani” dengan kapasitas produksi hingga 15 kilogram jahe setiap minggunya. Produk ini telah memenuhi standar keamanan pangan (PIRT) dan juga memiliki sertifikat halal. Menurut Penyuluh Pertanian BPP Sruweng, Irawati SP, sertifikat PIRT dan halal adalah bukti bahwa produk Sirup Jahe Tiara Tani telah memenuhi standar produk yang layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Sirup jahe dikenal memiliki manfaat untuk menyegarkan badan, mencegah masuk angin, dan mengatasi berbagai masalah kesehatan. Awalnya, produk ini lebih digemari oleh kalangan usia 30 tahun ke atas, namun kini generasi milenial juga mulai mengapresiasi minuman berkhasiat ini. Prestasi KWT Tiara Tani tak hanya terbatas di tingkat lokal. Hingga September 2023, sirup jahe dengan kemasan varian botol ukuran 500 mililiter dan 250 mililiter sudah merambah ke area Jabodetabek, menunjukkan potensi yang lebih besar untuk pertumbuhan bisnis mereka. Selain SIMURP, KWT Tiara Tani juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa Tanggeran melalui program Demplot Tanaman Jahe yang menggunakan Dana Desa. Demplot ini diharapkan akan membantu kelompok ini menjaga ketersediaan bahan baku sehingga produksi sirup jahe dapat berlangsung secara berkelanjutan. Manfaat dari Sirup Jahe Tiara Tani sangat beragam, termasuk mengatasi mual dan muntah, mengurangi masuk angin, menyehatkan otak, mengurangi migrain, serta membantu mengontrol kadar gula darah dan menjaga kesehatan tekanan darah. Keberhasilan KWT Tiara Tani adalah contoh nyata bagaimana kerja sama, semangat berusaha, dan dukungan dari berbagai pihak dapat menciptakan produk lokal yang berkualitas dan diminati oleh banyak orang.

MEDIA TRADISIONAL: Bersama Lestarikan Kuda Kepang Khas Sumogede Kebumen

Kuda Kepang

KEBUMEN – , Kabupaten Kebumen. Meski tampil di bawah terik matahari, warga tetap berduyun-duyun mengikuti gelaran seni tradisional ini. Digelar di halaman balaidesa, Jumat (11/8/2023), para penari Kuda Kepang melenggak lenggok menghibur warga yang berdesakan di dalam dan luar halaman. Alunan gamelan yang mengiringi Kuda Kepang itu semakin membuat ramai Balai Desa Sumogede. Dalam sambutannya, Kades Desa Sumogede Samsi mengaku sangat apresiatif atas perhatian DPRD Provinsi Jateng yang telah menggelar kesenian tradisional di desanya. Ia menilai, dengan adanya gelaran itu, DPRD sudah ikut melestarikan kesenian tradisional khas Sumogede Sempor. Ia juga sangat berterima kasih atas bantuan satu set gamelan dari Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Eko Purnomo. Menurut dia bantuan itu merupakan upaya nyata dari Anggota Dewan yang perhatian terhadap perkembangan seni dan budaya tradisional. “Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan untuk paguyuban seni Kuda Kepang Desa Sumagede,” kata kades tersenyum. Yoso Raharjo selaku Camat Sempor juga berharap DPRD dapat menggelar secara rutin kegiatan serupa di desa-desa lainnya. Dengan begitu, upaya pelestarian Kuda Kepang tetap menjadi perhatian khusus dari DPRD. “Ke depan, kami tetap berharap kegiatan serupa bisa digelar. Kami sangat mengapresiasinya, terlebih digelar secara kolosal. Dengan demikian, kegiatan tersebut tidak hanya sekali tapi dapat dilakukan secara rutin,” harap Yoso, yang juga hadir dalam kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional DPRD Provinsi Jateng.’ Menanggapi sambutan dari perangkat desa dan kecamatan itu, Bambang Eko Purnomo mengatakan bahwa upaya pelestarian seni dan budaya tidak hanya tanggungjawab pemerintah semata tapi semua pihak-pihak terkait. Karena, dengan bersama-sama memperhatikan seni dan budaya, maka dampaknya dapat semakin menumbuhkan semangat kebangsaan. “Ini tidak hanya gelaran kesenian semata tapi dampaknya bisa lebih memupuk rasa persaudaraan diantara kita,” tegas B.E.P, sapaan akrabnya. (Adv)

MEDIA TRADISIONAL: Tinggi Animo, Gelaran Kuda Lumping Khas Kebumen

MEDIA TRADISIONAL: Tinggi Animo, Gelaran Kuda Lumping Khas Kebumen

KEBUMEN – Meski tidak setenar budaya populer, namun Kuda Lumping masih jadi primadona masyarakat daerah. Terkhusus di Desa Karanggedang Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen, animo terhadap kesenian khas Kuda Lumping masih tinggi. Terbukti, saat Bambang Eko Purnomo menggelar kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional’ di Desa Karanggedang, Minggu (11/6/2023), warga setempat berbondong-bondong datang untuk menikmati kesenian tradisional tersebut. Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng itu mengaku sangat mengapresiasi sikap warga yang masih menggemari kesenian lokal. Dikatakan, Kuda Lumping atau lebih dikenal dengan Ebeg sarat dengan filosofi budaya. Dalam diskusinya bersama praktisi kesenian dan tokoh masyarakat, Ebeg merupakan penggambaran orang yang sedang mabuk/ hidupnya tak teratur tapi saat menggunakan ‘jaran’ maka keduanya menjadi harmonis dan serasi iramanya. “Kesenian Ebeg itu tidak hanya tontonan tapi ada kajian yang terkandung di dalamnya,” kata B.E.P, sapaan akrabnya. Untuk itu, ia berharap, sosialisasi melalui kesenian tradisional dapat terus dilanjutkan agar warga dapat berperan aktif dalam pelestariannya. Selain itu, perlu sinergi semua pihak agar kesenian tradisional bisa terus dikembangkan di tengah derasnya arus budaya populer. “Perlu juga pendidikan karakter SDM khususnya anak-anak terhadap budaya daerah,” pungkasnya sembari menikmati gelaran ‘Pelestarian Kesenian Budaya Kuda Lumping’ dari Paguyuban Langgeng Budoyo. (Adv)

Setiap Sekolah di Kebumen Diminta Ada Ekstrakurikuler Pencak Silat

Ekstrakurikuler Pencak Silat

KEBUMEN – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto berharap agar semua sekolah di Kebumen menambahkan kegiatan ekstrakurikuler pencak silat. Meskipun demikian, kegiatan ekstrakurikuler ini tidak wajib diikuti oleh siswa. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat melakukan pertemuan dan saling bermaaf-maafan dengan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia ((IPSI)) di halaman Pendopo Kabupaten, Kamis (18/5/2023). Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Pengurus (IPSI) Kebumen dan 16 padepokan anggota (IPSI). Sebagai Ketua (IPSI), Bupati tentu saja mendukung perkembangan pencak silat di Kebumen. Oleh karena itu, ia berharap agar semua sekolah di Kebumen menambahkan kegiatan ekstrakurikuler pencak silat agar anak-anak dapat belajar seni bela diri sejak dini. “Nanti tinggal disepakati sekolah tersebut mau menghadirkan padepokan pencak silat yang mana. Saya kira ini penting adanya penambahan pencak silat di sekolah sebagai ekstrakurikuler. Harus ada, tapi siswa tidak boleh diwajibkan. Ia bebas untuk memilih karena ini berkaitan dengan merdeka belajar,” ujar Bupati. Bupati juga merasa bangga dengan pencak silat di Kebumen karena memiliki banyak pengikut dan telah meraih banyak prestasi dari berbagai kejuaraan. “Ini terlihat dari banyaknya piala yang telah diraih,” jelas Bupati. Bupati menyatakan bahwa Pemerintah Daerah akan terus memberikan dukungan kepada (IPSI), baik dukungan moral maupun finansial. Ia juga menyebut bahwa bantuan untuk (IPSI) sudah dimasukkan dalam bantuan anggaran untuk KONI. “Kita akan memberikan bantuan keuangan melalui KONI. Pada tahun ini, kita mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 2 miliar untuk memperkuat semua cabang olahraga,” jelasnya. Bupati berharap bantuan tersebut dapat diberikan dengan tepat waktu. Terlebih lagi, PON Provinsi akan segera diselenggarakan. Bupati meminta kepada seluruh atlet yang akan berpartisipasi untuk berlatih secara intensif agar kontingen dari Kabupaten Kebumen dapat memenangkan medali emas.

DIALOG PROAKTIF: Dwi Yasmanto Bersyukur Jalan Desa Mulai Mulus

Dwi Yasmanto

KEBUMEN – Dalam sehari, anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah Dwi Yasmanto berkeliling Kebumen. Sejumlah warga desa yang menjadi binaannya disapa . Kegiatan itu dilakukannya dalam program Dialog Proaktif pada Minggu (12/3/2023). Agenda pertama menghadiri pengajian bersama warga Desa Sido Bunder, Kecamatan Puring dilanjutkan dengan penyerahan bantuan seperangkat rebana. Dalam pengajian tersebut turut hadir pula anggota DPRD Kebumen Solatun, dan Kepala Desa Sido Bunder Sarno. Alat musik rebana, kata Yayan-sapaan akrab Dwi Yasmanto mengatakan penyerahan bantuan tersebut sesuai keinginan ibu-ibu Muslimat di Desa Sida Bunder. Melalui Lurah Sida Bunder, mereka  menyampaikan keinginannya untuk bisa berkegiatan dengan menggunakan rebana. “Bagaimanapun rebana menjadi salah satu alat siar dan merupakan salah satu alat music tradisional. Alhamdulillah bantuan alat rebana ini telah terealisasi dan mudah-mudahan dapat bermanfaat,” ucapnya. Dwi Yasmanto menyampaikan, jika jalan rusak yang telah kita lewati bersama pada saat menuju ke tempat acara ini menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat.  maka kami dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tadi, contohnya jika jalan usaha taninya bagus otomatis pada saat para petani membawa hasilnya itu bisa lebih mudah dan cepat dibandingkan jalan usaha tani yang masih jelek yang mana bisa mengakibatkan hasil pertaniannya jatuh sehingga dapat menghambat. Harapan kedepannya sinergitas dan kedua pembangunan desa itu wajib dan kita dari Pemerintah Provinsi juga mendukung program – program Bupati Kebumen  seperti Jalan Mulus Ekonomi Bergerak (Jamu Seger). Tak selang lama kemudian, Dwi Yasmanto yang didampingi Basuki dan Solatun kini berpindah ke Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring guna meninjau aspirasi yang telah diberikan berupa jalan. Basuki menjelaskan bahwa dulu jalan yang ada di Desa Tambakmulyo kondisi jalan ini merupakan jalan yang rusak dan becek. Dengan telah diperbaikinya jalan ini aktifitas masyarakat yang ad di Desa Tambakmulyo bertambah lancar, ruas jalan yang telah di perbaiki 400 meter. Masyarakat Desa Tambakmulyo bekerja di kebun, penderes gula merah. Ini salah satu fungsi dari menyerap aspirasi masyarakat dan Pak Lurah telah menyampaikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat melalui reses maupun melalui jaring aspirasi masyarakat. Ke depannya sektor desa wisata yang ada di Kebumen akan selalu kami dukung. Harapannya kami selaku pemerintah Provinsi Jawa Tengah khususnya untuk masyarakat yang ada di Desa Tambakmulyo dan masyarakat jawa tengah jangan pesimis karena adanya pandemic kemarin ayo kita sama – sama dan pemerintah pastinya juga akan memperhatikan apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat dan semoga Kedepan Perekonomian Masyarakat Tambakmulyo semakin maju dan saat ini destinasi wisata yang ada di desa Tambakmulyo ini banyak dan sangat bagus, tentunya dapat meningkatkan pendapatan asli desa.

Bupati Kebumen: PNS Harus Disiplin, Bolos 10 Hari Bisa Dipecat

PNS Kebumen

KEBUMEN – Pegawai Negeri Sipili (PNS) sebagai pegawai yang digaji oleh negara harus disiplin dalam melakukan pekerjaannya. Apabila tidak masuk kerja tanpa keterangan hingga 10 hari, maka dapat dikenakan sanksi pemecatan. Demikian kata Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto. “Jika sampai tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas sampai 10 hari bisa dikenakan sanksi pemecatan,” ujar Bupati di depan 527 PNS yang baru saja mendapat SK dan tengah melaksanakan sumpah janji PNS di halaman Pendopo Kabumian, dikutip dari kebumenekspress.com, Selasa (3/1/2023) Bupati bahkan menyebut ada dua PNS yang bakal dikenakan sanksi pemecatan karena tidak disiplin. “Kalau ada PNS tidak masuk kerja sampai 10 hari tanpa keterangan yang jelas bisa dikenakan pemecatan, ada regulasinya. Di Kebumen ada dua orang yang Insya Allah dikenakan sanksi pemecatan, bila perlu diupacarakan,” ujar Bupati. Bupati mengingatkan kembali pentingnya disiplin dalam bekerja. Terlebih PNS yang gajinya dibiayai menggunakan uang negara. Sudah seharusnya kata Bupati, PNS/ASN harus bisa bekerja sepenuh hati memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, bisa menciptakan pemerintahan bersih. “Hari ini kalian sudah disumpah untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik abdi negara untuk melayani masyarakat. Maka harus ditanam betul. Bekerjalah sepenuh hati jangan asal kerja, harus punya target dan perencanaan yang jelas. Misi kami yang pertama menciptakan pemerintah yang bersih dan transparan,” ucapnya. Bupati memastikan, pihaknya juga akan memberikan perhatian bagi PNS yang kinerjanya bagus. Pihaknya sudah merevisi kembali Peraturan Bupati (Perbup) tentang pemberlakukan pemotongan tunjangan kinerja (Tukin) bagi PNS yang melakukan izin cuti. Selama ini, PNS atau ASN yang melakukan cuti, baik cuti kerja tahunan, cuti hamil, cuti ibadah umrah/haji tidak mendapat Tukin. Namun saat ini peraturan itu tidak ada lagi, bagi PNS atau ASN yang mengajukan cuti karena sebab di atas, maka akan tetap mendapat Tukin. “Tadinya dipotong tunjungan kinerjanya 50 persen. Sekarang sudah tidak ada lagi, karena cuti adalah haknya PNS atau ASN. Namun tukin tidak diberikan secara penuh bagi ASN yang sakit, apalagi yang sering alasan tidak masuk kerja karena sakit,” ucapnya. Lebih dari itu, Bupati menyatakan, pihaknya juga tidak akan memberikan Tukin bagi PNS atau ASN yang sering terlambat. Jika dalam setiap hari dirinya kerap terlambat, dan dihitung secara akumulatif jumlahnya sama dengan 1 hari kerja selama satu bulan, maka sudah dipastikan tidak menerima tunjangan kinerja. “Jadi kalau sering telat, satu jam, dua jam dan dihitung dalam satu bulannya telatnya sudah sama dengan 1 hari jam kerja, itu saya pastikan zero Tukin. Tidak akan dapat tukin. Apalagi yang sering bolos, itu sudah pasti tidak dapat,” tandasnya. Selain penilaian pribadi, Bupati menyebut ada juga penilaian kedinasan yang berakibat pada pemberian Tukin. Penilaian kedinasan yang dimaksud adalah mengenai penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), manajemen, dan indeks kepuasan masyarakat. “Nah! itu nanti dinilai kalau semisal Sakip dinas tersebut nilainya C, berarti tunjangannya diberikan 70 persen, B 80 persen, A diberikan 100 persen. Jadi ada penilaian pribadi bagi PNS dan kedinasan. Kalaupun kinerja salah satu PNS bagus tapi secara kedinasan jelek, ya dia juga akan kena dampak terhadap tukinnya,” tandasnya.