DIALOG PROAKTIF: Perlunya Pemerataan Pembangunan di Pedesaan Magelang
MUNGKID – Wajah Endrianingsih langsung berseri bahagia saat melihat jalan di Dusun Bugel, Desa Tampirkulon, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, begitu mulus. Sebelumnya kondisi jalan yang menghubungkan dua desa itu sangat tidak nyaman dilewati. “Semula jalan ini masih tanah dengan dilapisi bebatuan. Alhamdulillah melalui aspirasi yang dibawa Ibu Endrianingsih bisa mulus,” ucap Kepala Desa Tampirkulon, Poniman saat mendampingi Endrianingsih saat menjadi narasumber dalam program Dialog Proaktif DPRD Jawa Tengah, Minggu (2/7/2023). Endri-sapaan akrabnya bersyukur upaya memperjuangkan aspirasi masyarakat membuahkan hasil. Bagi anggota Komisi E DPRD Jateng itu, jalan di Desa Tampirkulon bisa dilalui secara nyaman oleh warga. Dengan demikian bisa meningkatkan mobilitas warga terutama untuk menaikkan perekonomian. “Pengaspalan jalan ini baru sepanjang 290 meter. Ke depan kita bisa menambah panjang jalan lagi untuk bisa diaspal,” ucapnya. Baginya, Desa Tampirkulon sudah seperti kampung sendiri. Dirinya sudah berkomitmen untuk membantu merealisasikan keinginan warga. Tak hanya infrastruktur saja, sejumlah kelompok kesenian serta usaha kecil rumahan turut dibinanya. Sebagai wakil rakyat, tentunya dukungan serta sokongan politik sangat perlu. Masih di Tampirkulon, Endri kemudian turut memperlihatkan pengelolaan sebuah mata air. Kini, di tempat itu sudah diperbaiki. Namanya Tuk Putri. Mata air itu memiliki debit yang besar sekitar 200 liter per detik mampu menyuplai air baku di kawasan Borobudur. “Rencana kedepan untuk di jadikan tempat wisata. namum masih tekedala terhadap tanah yang masih di miliki oleh warga,” ucap Endri. Tercatat ada 14 desa yang memanfaatkan aliran dari Tuk Putri. “Saya sebagai anggota dewan sangat bersyukur karan alam kita masih asri memproduksi air yang jernih sekali, di musim kemarau pun warga tidak merasa kekeringan. nah saya sering kali berdiskusi kepada perangkat desa. apa yang harus di kembangkan di aliran jernih seperti ini. apa yang di butuh kan warga jadi saya bisa mengusung aspirasi warga untuk kesejahteraan warga,” terangnya. Selanjutnya, Endri mendatangi Desa Gejayan. Dalam kunjungan itu dia turut didampingi anggota DPRD Kabupaten Magelang Tri Wahyuningsih. Warga pun berharap kepada anggota DPRD bisa merealisasikan aspirasi yakni memiliki ambulans. Masih berkutat di Candimulyo, Endrianingsih menyempatkan diri datang ke kompleks Candi Ngawen. Di tempat itu, dia ditemui Iswanto dari Balai Pelestarian dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Dalam penuturannya Candi Ngawen yang cukup dikenal dengan keunikan berupa candi ukiran singa yang semua masih orisinil. “Tidak hanya Candi Mendut dan Borobudur, masih banyak candi-candi di Kabupaten Magelang perlu kita lestarikan dan populerkan supaya masyarakat luas tahu banyak candi di Magelang ini. Di penghujung acara, endri mengajak ke salah satu masjid tua yang berada di Desa Ngawen dengan kayu bangunan yang berumur tua. Namanya Masjid Panembahan Santri. (Adv)