Jowonews

Bupati Temanggung Minta Warga Hargai Kerja Keras Kades Terkait Bansos

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Bupati Temanggung M. Al Khadziq meminta warga untuk menghargai kerja keras kepala desa terkait penyaluran bantuan sosial tengah pandemi COVID-19 dan tidak mudah menyalahkan mereka karena ada warga miskin yang belum mendapatkan bantuan. “Mereka disamping telah bekerja keras menyiapkan data dan menyiapkan penyaluran berbagai jenis bantuan kepada masyarakat, kepala desa dan perangkat desa juga bukan satu-satunya pihak yang mengambil keputusan,” katanya di Temanggung, Sabtu. Ia menyampaikan hal tersebut pada penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa di Desa Ringinanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Kahdziq menyampaikan dalam menyusun data penerima bantuan, kepala desa dan perangkat desa tidak memutuskannya sendiri. Penentuan data penerima bantuan yang bersumber dari dana desa harus melalui proses musyawarah yang melibatkan pihak RT, RW, tokoh masyarakat di lingkungan setempat, dan penentu terakhir di desa bukanlah kepala desa melainkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Semua bantuan dari pemerintah, katanya baik bantuan dari Kementerian Sosial, provinsi, kabupaten, dan juga bantuan yang bersumber dari dana desa, ujung tombak di lapangan adalah para kepala desa dan para perangkat desa. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan kerja-kerasnya dalam mempersiapkan penyaluran berbagai bantuan kepada masyarakat. Ia menuturkan mungkin keputusan tentang data penerima bantuan di satu dua desa memang belum sempurna 100 persen atau mungkin ada warga miskin yang belum masuk data penerima. Namun, mengingat saat ini adalah masa-masa ekonomi sulit, maka pemerintah membuka ruang seluas-luasnya untuk memasukkan nama-nama baru untuk dimasukkan dalam data penerima. Saya minta kepada masyarakat untuk memahami, bahwa bantuan yang saat ini sedang dicairkan, hanyalah salah satu jenis bantuan tahap awal. Setelah ini masih akan ada penyaluran-penyaluran bantuan berikutnya. Menurut data di Pemerintah Kabupaten, seharusnya semua warga tidak mampu akan mendapatkan bantuan, hanya menunggu giliran pencairan atau penyaluran saja. Bantuan dari pemerintah ada berbagai jenis yakni bantuan PKH, perluasan PKH, bantuan sembako reguler, bantuan sosial tunai, bantuan perluasan program sembako dengan Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS), bantuan jaring pengaman sosial Pemprov Jateng, bantuan jaring pengaman sosial Pemkab Temanggung, BLT yang bersumber dari dana desa. Khadziq menyebutkan total yang akan menerima bantuan di Kabupaten Temanggung sebanyak 155.485 keluarga atau jauh melebihi jumlah keluarga miskin di Temanggung yang berjumlah 15.000 keluarga. “Jadi secara teoritis seharusnya sudah tidak ada keluarga miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Saya berharap semua bantuan itu sampai di tangan masyarakat yang berhak menerimanya tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat kualitas untuk bantuan sembako sesuai dengan nilai yang seharusnya,” katanya. (jwn5/ant)

Viral Kades di Wonosobo Hibahkan Lahan untuk Pemakaman Korban COVID-19

WONOSOBO, Jowonews.com – Kepala Desa Talunombo, Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Badarudin (32) menghibahkan lahan miliknya untuk dijadikan makam korban virus Corona (COVID-19). Badarudin di Wonosobo, Selasa, mengatakan pihaknya merasa prihatin atas penolakan jenazah korban COVID-19 yang akan dimakamkan suatu daerah oleh masyarakat setempat, apalagi korban tersebut merupakan tenaga medis. Ia menuturkan atas keprihatinan tersebut, pihaknya menyediakan lahan seluas 1.785 meter persegi untuk pemakaman jenazah korban COVID-19. “Saya menyediakan lahan ini, barangkali ada korban meninggal akibat virus Corona yang ditolak oleh warganya, bisa dikebumikan di lahan saya secara gratis,” ucapnya menegaskan. Badarudin yang baru menjabat kades selama satu tahun ini menyampaikan hal ini sebagai bentuk apresiasi, rasa tanggung jawab kepada sesama manusia. “Hibah lahan untuk pemakaman korban COVID-19 ini sebagai tanggung jawab saya kepada sesama manusia, mudah-mudahan bisa bermanfaat,” ujarnya berharap. Menurut dia lahan yang dihibahkan tersebut masih produktif dan biasanya ditanami hortikultura. Menyinggung kemungkinan ada warga yang tidak setuju dengan niat baiknya tersebut, dia berusaha untuk memberikan pengertian bahwa orang yang meninggal akibat virus Corona aman untuk dimakamkan karena telah melalui penanganan yang benar. (jwn5/ant)