Jowonews

Masyarakat Kota Semarang Menolak Kedatangan Kapal Pesiar Viking Sun

SEMARANG, Jowonews.com – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi SE MM menolak Rencana kedatangan kapal pesiar Viking Sun yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang. Hal ini disampaikan melalui Surat resmi Walikota Semarang nomor B/1201/443/2020 yang ditujukan kepada Kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan kelas 1 Tanjung Mas, kepala kantor Imigrasi kelas 1 Tanjung Mas, Direktur Utama PT. pelabuhan Indonesia III Regional Jawa Tengah , yang juga di tembuskan kepada Direktorat Jendral, Direktur Polairut Polda Jateng, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas I Jateng. Rencana Kapal Pesiar Viking Sun akan berlabuh di kota Semarang pada tanggal (05/03). Sesuai dengan kesiapsiagaan menghadapi Coronavirus discase (Covid-19) yang di keluarkan oleh Direktorat Jendral Pencegahan dan pengendalian penyakit kementrian kesehatan Republik Indonesia pada bulan februari 2020 yang mana seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala di sebut orang dalam pemantauan. Dengan memperhatikan hal diatas, Untuk melindungi warga masyarakat kota Semarang dan meminimalisir potensi kontaminasi dari segala sumber maka secara tegas walikota semarang Hendrar Prihadi menolak Kapal pesiar Viking Sun beserta seluruh penumpang dan crew tidak diijinkan bersandar dan turun di Kota Semarang, hal ini juga diberlakukan bagi kapal pesiar yang akan bersandar di pelabuhan Tanjung mas Kota Semarang khususnya yang berasal dan pernah singah di negara terjangkit COVID-19 Keputusan tegas dari walikota semarang mendapatkan dukungan dan apresiasi dari beberapa komunitas dan masyarakat semarang seperti dari lembaga Investigasi negara (LIN), Badan Advokasi penyelamat asset negara BAPAN), BPK Pemuda Pancasila, Paguyuban pelestarian Lingkungan kota semarang (PPL) , juga banyak dari komunitas lainya dan perorangan yg peduli dalam hal ini. “Saya menghimbau seluruh warga kota semarang tetap waspada , menjaga kesehatan di lingkungan masing dan tidak perlu panik secara berlebihan” tegas Hendrar Prihadi.(jwn5/akh)

Kapal Pesiar Viking Sun Batal Bersandar di Semarang karena Dugaan Corona

SEMARANG, Jowonews.com – Kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun, urung bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menyusul adanya dugaan penumpang kapal tersebut yang tertular Covid-19. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Kompol Samsu Wirman di Semarang, Kamis, mengatakan, saat ini kapal yang mengangkut sekitat 1.600 penumpang tersebut masih berada di 1,5 mil laut dari pelabuhan. “Kapolrestabes memerintahkan untuk disampaikan ke otoritas pelabuhan agar tidak mengizinkan kapal bersandar,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam mengatakan saat ini ada tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas yang sudah diberangkatkan untuk mengecek kondisi penumpang kapal tersebut. Menurut dia, pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam untuk penumpang sebanyak itu. “Pemeriksaannya harus detail. Khawatir kalau ada sesuatu yang tidak sesuai,” katanya. Sementara di darat, kata dia, Dinas Kesehatan juga sudah menyiapkan tim jika sewaktu-waktu ada penumpang yang harus diturunkan dan membutuhkan pertolongan. Ia menjelaskan jika memang ditemukan ada penumpang yang dalam status pengawasan, maka seluruh penumpang tidak akan diizinkan turun. (jwn5/ant)

78 WNI Kru Kapal Pesiar Jepang Dikarantina Karena Virus Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Sebanyak 78 warga negara Indonesia yang merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess dikarantina di perairan Yokohama, Jepang, setelah ditemukan penumpang yang terinfeksi virus corona tipe baru (2019-nCoV). Kapal itu membawa sekitar 3.700 penumpang serta kru dan kini ditambatkan di pantai Yokohama. “KBRI Tokyo telah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Seluruh kru WNI saat ini dalam keadaan sehat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Sabtu. KBRI juga telah menjalin komunikasi dengan para kru WNI untuk memantau kondisi mereka dan memberikan bantuan yang diperlukan. Sesuai protokol kesehatan, proses karantina di kapal pesiar itu dilakukan selama 14 hari terhitung sejak 5 Februari 2020. “Pihak kapal telah menyediakan kebutuhan logistik, layanan telepon dan internet gratis untuk memudahkan awak dan penumpang berkomunikasi dengan keluarga,” kata Judha. Pada 7 Februari, ditemukan 41 penumpang kapal tersebut yang positif terinfeksi virus corona. Seluruhnya kemudian dipindahkan dan diisolasi di rumah sakit di Prefektur Kanagawa. Dengan penemuan kasus baru ini, total terdapat 61 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Jepang dari 273 orang yang terduga terinfeksi dan sedang diuji. (jwn5/ant)

Kapal Pesiar Bawa Ribuan Wisman Berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas

SEMARANG, Jowonews.com –Kapal Pesiar MV Aidavita yang mengangkut 1.238 wisatawan mancanegara (wisman) dari berbagai negara di Eropa dan Asia Tenggara singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Rabu. Kedatangan seribuan wisman dari Jerman, Belanda, Australia, dan Thailand yang hendak berwisata ke Objek Wisata Candi Borobudur, Kawasan Kota Lama Semarang, Kelenteng Sam Poo Kong, serta Lawangsewu itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi bersama jajaran terkait. Sinoeng bahkan mengalungkan untaian bunga kepada dua wisman yang turun dari kapal pesiar dengan panjang 202,85 meter dan lebar 8 meter. Rencananya ada 26 kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada tahun ini dan jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya tercatat 24 kapal pesiar. “Ini kapal pesiar pertama yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 2020, harapannya menjadi pembuka kita menyambut kunjungan-kunjungan wisman berikutnya yang datang,” kata Sinoeng. Ia menyebutkan target jumlah wisman yang berkunjung atau singgah di Jawa Tengah pada 2020 mencapai 877 ribu orang. Guna mencapai target tersebut, Sinoeng meminta jajarannya maupun pemerintah kabupaten/kota dan pegiat wisata untuk menawarkan sesuatu berbeda dari biasanya sehingga menarik minat wisatawan, baik dari luar negeri maupun dalam luar negeri. “Kita harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan hanya ada di Jateng,” ujarnya. Ia mengungkapkan, para wisman tertarik berkunjung ke Museum Kereta Api di Ambawara, Kabupaten Semarang. “Ada semacam cerita bahwa kereta api kuno yang sekarang sulit ditemui di Eropa, ternyata ada di negara-negara Asia, salah satunya Indonesia, sehingga mereka tertarik,” katanya. Kedepannya, Disporapar Jateng juga berencana mengatur jadwal kedatangan wisman dengan kapal pesiar bersamaan dengan kegiatan yang ada pada kalender wisata. “Momennya kami samakan, supaya kedatangan mereka (wisman, red) ada hasil maksimal. Kedatangan kapal pesiar paling tidak seribu. Sayang kalau tidak kita maksimalkan ,” ujarnya. (jwn5/ant)