Jowonews

Dua Lokasi Karantina di Semarang Siap Dibuka Kembali

SEMARANG, Jowonews- Dua lokasi karantina pasien Covid-19 di Semarang yang beberapa waktu lalu sempat ditutup siap dibuka kembali. Ha ini akan dilakukan jika kasus penderita yang terinfeksi virus tersebut di ibu kota Jawa Tengah ini mengalami lonjakan signifikan. Dua lokasi tempat karantina yang siap dibuka kembali, masing-masing gedung Balai Diklat Kota Semarang dan gedung Asrama Haji Semarang dengan kapasitas total 280 tempat tidur, kata Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Senin (7/6). “Kota Semarang memang mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan,” tandasnya sebagaimana dilansir Antara. Hingga pukul 21.00 WIB kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 yang tercatat di laman siagacorona.semarangkota.go.id mencapai 879 orang. Dari jumlah tersebut, kata dia, 55 persen di antaranya merupakan warga Semarang dan 45 persen sisanya merupakan warga luar Semarang. Adapun jumlah penderita yang meninggal dunia tercatat mencapai 3.047 orang. Meski mengalami kenaikan dan mendapat limpahan pasien dari daerah lain, ia memastikan tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit masih mencukupi. “Antisipasi sudah dilakukan, masyarakat jangan khawatir,” katanya. Ia juga meminta masyarakat untuk menunda perjalanan ke luar daerah jika tidak ada keperluan yang mendesak.

Mau Mudik ke Boyolali? Siap-siap Uji Nyali

BOYOLALI, Jowonews- Bagi yang mau mudik ke Boyolali khususnya ke Desa Sidomulyo, Ampel, Boyolali, harus siapkan diri untuk uji nyali. Pasalnya, pemerintah desa setempat telah menyiapkan rumah yang sudah lama kosong dan dianggap angker untuk mengarantina warga yang nekat mudik dari perantauan. Rumah kosong di kawasan sendang Dukuh Piji, Desa Sidomulyo, yang disiapkan sebagai tempat karantina pemudik layak guna. Namun menurut warga setempat area rumah itu tergolong angker, banyak hantunya. Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali di Boyolali, Kamis (29/4), mengatakan bahwa pemerintah desa memilih rumah itu sebagai tempat karantina untuk mencegah perantau mudik Lebaran mengingat pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik guna mencegah peningkatan kasus penularan Covid-19.  Sawali mengatakan pemerintah desa menerapkan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020. Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar Covid-19 pada tahun 2020 berasal dari Desa Sidomulyo dan pemerintah desa tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini. Sawali mengatakan bahwa pemerintah desa sejak awal Ramadhan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik.  Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan sehat dari dokter atau surat bebas Covid-19, ia mengatakan, maka pemerintah desa mewajibkan mereka menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan. “Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu,” katanya, menambahkan, Satuan Tugas Jogo Tonggo memenuhi kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina. Fajar Adi Nugroho, perantau yang mudik dari Tangerang, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat sehat. Akhirnya ia harus menjalani karantina di fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo. Dia sudah tahu kalau pemerintah melarang warga mudik. Namun Fajar nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas, lansir Antara.

Ratusan Pasien Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Sembuh

SOLO, Jowonews- Ratusan pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang menjalani karantina di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah dinyatakan sembuh. “Kalau hari ini tinggal 113 orang, kemarin ada yang sudah pulang. Yang pertama 28 orang, yang kedua 73 orang, dan yang ketiga 63 orang,” kata Penanggung Jawab Isolasi Pasien Covid-19 OTG wilayah Soloraya Sigit Armunanto di Boyolali, Rabu (30/12). Ia mengatakan untuk hari ini petugas akan melakukan tes usap lagi kepada 98 pasien. Dia berharap dari total tersebut sebagian diantaranya dinyatakan negatif sehingga diperbolehkan pulang. “Perkembangan sejauh ini cukup baik. Yang pasti belum pulang ada 15, sedangkan sisanya ikut tes usap dulu,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan untuk pasien Covid-19 dengan status OTG yang masuk ke Asrama Haji Donohudan sendiri didominasi oleh warga Soloraya, di antaranya dari Boyolali dan Karanganyar. “Sekitar 98 persen dari Soloraya. Untuk penambahan setiap harinya bervariasi, tertinggi 45 orang,” katanya. Sementara itu, untuk pasien bergejala yang datang ke Asrama Haji Donohudan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19. “Yang ke sana bergejala maka kami bawa ke RS, baik Bung Karno maupun Moewardi. Dulu ada tiga, sampai sekarang belum lagi,” katanya. Mengenai tenaga kesehatan yang ada di Asrama Haji Donohudan, dikatakannya, seluruhnya merupakan tenaga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingat lokasi tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Pemudik Masuk Solo akan Dikarantina

SOLO, Jowonews- Mulai 20 Desember 2020 ,pemudik yang masuk Solo akan dikarantina di kompleks Solo Technopark. “Karantina di Solo Technopark Kentingan, Jebres, Solo, hanya berlaku bagi pemudik. Yakni warga masyarakat Solo yang merantau dan pulang bertemu dengan keluarga serta menginap di lingkungan masyarakat,” kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di sela acara Mider Projo di SD Negeri Bayan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (18/12). Pemerintah Kota, ia mengatakan mengerahkan petugas Jogo Tonggo di kampung untuk melaporkan kedatangan pemudik ke Satuan Tugas Penanganan Covid-19 serta mengantar pemudik ke fasilitas karantina di Solo Technopark. Kebijakan karantina bagi pemudik diterapkan pemerintah kota guna meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab Covid-19. Mengenai wisatawan yang datang ke Surakarta selama libur Natal dan Tahun Baru, Rudyatmo menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Tengah sudah mewajibkan wisatawan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah membawa dokumen hasil pemeriksaan yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak tertular Covid-19. “Jadi pemudik dan wisatawan yang mau masuk Kota Solo seharusnya seperti itu, harus tes usap antigen lebih dahulu. Namun, bagi pemudik meski hasil tes usap negatif tetap dikarantina itu, sudah menjadi kebijakan,” kata Rudyatmo sebagaimana dilansir Antara. Dia mengemukakan bahwa pemudik berbeda dengan wisatawan. Pemudik biasanya pulang ke rumah keluarga di kampung halaman dan berkumpul dengan keraba. Sedangkan wisatawan umumnya singgah di hotel. Wali Kota berharap warga menunda pulang ke kampung halaman guna menghindari risiko penularan Covid-19. “Saya berharap warga jangan mudik dahulu karena belum tentu, kita hari ini tes usap negatif (tapi) dalam perjalanan kembali bertemu keluarga bisa memaparkan virusnya. Hal ini yang harus dijaga,” katanya. Wali Kota juga meminta warga Surakarta disiplin menerapkan 4M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan agar terhindar dari penularan Covid-19. Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, di Kota Surakarta hingga Kamis (17/12) total ada 3.656 orang yang terserang Covid-19. Sebanyak 2.177 orang sudah sembuh, 1.107 masih menjalani karantina, 190 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 182 orang meninggal dunia.

Jateng Siapkan 82 Lokasi Karantina Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah kabupaten/kota menyiapkan rumah karantina di 82 lokasi guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. “Rumah karantina yang ada di kabupaten/kota, yang terpusat di masing-masing daerah itu jumlahnya ada 82 lokasi, termasuk di lima kabupaten yang pada minggu ke-49 belum mengusulkan. Kini ada yang mengusulkan rumah karantina,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (16/12). Sejumlah kabupaten/kota yang mengusulkan rumah karantina adalah Kabupaten Batang, Pemalang, Karanganyar masing-masing satu lokasi, Magelang empat lokasi, dan Rembang dua lokasi. Selain itu, Pemprov Jateng juga akan menambah jumlah tenaga medis dengan berkoordinasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Dari 64 unit rumah sakit sampai pada 13 Desember 2020 mengajukan kebutuhan kurang lebih 914 orang perawat dan 26 orang dokter, 629 orang perawat ruang isolasi, dan 285 perawat ruang ICU. Kemudian, 21 orang dokter ini diharapkan ada di ruang isolasi dan lima orang dokter di ruang ICU. Menurut dia, Pemprov Jateng terus melakukan peningkatan tempat isolasi mandiri yang ada di rumah sakit pusat maupun di ICU. Ganjar memerinci rumah sakit pada lini 1 tempat tidur ICU semula ada 99 unit yang tersedia, sekarang bertambah 33 unit dengan demikian total ada 132 unit, kemudian tempat tidur isolasinya dari 1.176 unit menjadi 1.320 atau bertambah 144 unit. Selanjutnya, untuk rumah sakit lini 2 tempat tidur ICU semula 185, sekarang 268 unit atau bertambah 83 unit. Sedangkan tempat tidur isolasinya semula 2.374 unit menjadi 2.723 unit atau bertambah 349 unit. Ganjar melanjutkan, untuk rumah sakit lini 3 tempat tidur ICU semula 154 unit menjadi 569 unit atau bertambah 415 unit. Kemudian tempat tidur isolasinya semula 2.388 unit menjadi 6.978 unit, atau bertambah 4.590 unit. “Jadi ini yang kita pastikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat kita harapkan tenang, aman,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Sebagai informasi, Asrama Haji Donohudan mulai digunakan untuk tempat isolasi terpusat dengan kapasitas sebanyak 874 tempat tidur. Sedangkan di kantor BPSDMD Jateng berkapasitas 400-600 tempat tidur.

Nekat Mudik ke Solo, Siap-siap Dikarantina

SOLO, Jowonews- Bagi masyarakat yang nekat mudik ke Solo, pemerintah kota Surakarta telah menyiapkan Solo Technopark untuk lokasi karantina. “Pada saat itu kan saya bilang kalau kami siapkan dua tempat, satu di Benteng Vastenburg dan satu lagi masih kami rahasiakan. Ternyata setelah dicek di benteng atap pintu masuknya mau lepas sehingga harus diperbaiki dulu,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat mengecek kesiapan Solo Technopark di Solo, Selasa. Ia mengatakan untuk sementara ini ruangan yang disediakan di Solo Technopark berkapasitas 60 orang. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ruangan yang digunakan karantina akan diperlebar jika jumlah pemudik makin banyak. Meski pemudik sudah melengkapi hasil tes cepat dan tes usap, dikatakannya, tidak akan diberlakukan karena pemudik bisa terkena virus di manapun. “Saya ke Jakarta juga swab-nya nggak berlaku. Swab dan rapid bukan sesuatu upaya untuk bisa mudik. Virus ini kan terjadi di manapun, kapanpun, dan pada siapapun,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sama dengan pada saat Lebaran, untuk memastikan keberadaan pemudik pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait di antaranya terminal, stasiun, dan bandara. Ia mengatakan nantinya para pemudik akan disediakan kendaraan untuk menjemput. “Kami sudah koordinasikan karena kalau karantina mandiri tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya. Sementara itu, untuk Benteng Vastenburg nantinya akan digunakan karantina bagi warga yang melanggar protokol kesehatan. “Benteng kami manfaatkan untuk karantina sehari bagi pelanggar protokol kesehatan, tenda kami pasang di sana, satu untuk berteduh saat istirahat makan, itu yang kami siapkan. Selain itu nantinya mereka membersihkan parit di benteng Vastenburg,” katanya.

Banyumas Wajibkan Pemudik dari Daerah PSBB Jalani Karantina di GOR Satria

PURWOKERTO, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mewajibkan pemudik dari daerah yang melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun dari luar negeri untuk menjalani karantina di Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria, Purwokerto. “Itu semua dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kabupaten Banyumas,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa. Menurut dia, daerah yang melaksanakan PSBB di antaranya Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Sumatera Barat, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi. Selanjutnya, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kota Pekanbaru, Kota Makassar, Kota Tegal, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. “Demikian pula dengan pemudik dari daerah yang masuk zona merah COVID-19 di Jawa Tengah juga wajib menjalani karantina di GOR Satria,” katanya. Bupati mengatakan pemudik dari daerah yang tidak melaksanakan PSBB maupun bukan zona merah wajib menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Terkait dengan peningkatan aktivitas masyarakat di pusat-pusat perbelanjaan menjelang lebaran, dia mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan seluruh pemilik mal maupun pusat perbelanjaan lainnya. “Mereka sudah tanda tangan dan setuju untuk mematuhi protokol pencegahan COVID-19 serta membatasi pengunjung yang masuk maksimal 40 persen dari kapasitas normal dan jaga jarak antarpengunjung 1,8 meter. Kalau tidak patuh, akan ada SP (Surat Peringatan) 1 dan SP 2, langsung segel atau ditutup,” katanya. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per tanggal 19 Mei 2020, pukul 05.15 WIB, di Banyumas tercatat sebanyak 59 kasus positif COVID-19, terdiri atas 22 orang dinyatakan sembuh, 34 orang dalam perawatan, dan 3 orang meninggal dunia. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) secara keseluruhan mencapai 238 orang, terdiri atas 188 PDP dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, 13 PDP menunggu hasil laboratorium, 21 PDP masih dirawat, dan 16 PDP meninggal dunia. (jwn5/ant)

Polres Surakarta Arahkan Pemudik Ke Karantina

SOLO, Jowonews.com – Personel Satuan Lalu -Intas Polres Kota Surakarta menghentikan tujuh pemudik dari luar Surakarta dan mengarahkan mereka ke Posko Graha Wisata Solo, untuk memutuskan penyebaran Covid-19. Hal itu terjadi dalam operasi penyekatan kendaraan, terkhusus berplat nomor luar kota. Kali ini, polisi menghentikan dan memeriksa tujuh pemudik dengan kendaraan sepeda motor dari Jakarta dan Jawa Barat, di pertigaan Faroka Jajar Laweyan Solo, Selasa. Ketujuh pemudik bersepeda motor itu ingin pulang ke kampung halamannya di Solo namun petugas langsung mengarahkan mereka ke Posko Covid-19 di Graha Wisata untuk diperiksa kesehatan masing-masing. Menurut Kepala Satuan Lantas Polresta Surakarta, Komisaris Polisi Afrian Permadi, langkah itu sudah sesuai prosedur operasi standarTim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surakarta. Jika pemudik tidak mau dikarantina, kata dia, mereka diminta kembali ke daerah semula. (jwn5/ant)