Jowonews

Kemensos Klaim Sudah Percepat Penyaluran Bansos Sejak Awal COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan kementerian yang dipimpinnya telah melakukan terobosan untuk percepatan perlindungan sosial lewat bantuan sosial sejak awal COVID-19 merebak di Tanah Air. “Sebenarnya sejak awal April itu sudah cukup banyak terobosan,” kata Mensos di Jakarta, Selasa. Juliari menjelaskan beberapa terobosan yang dilakukan misalnya untuk daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) Bantuan Sosial Tunai (BST) yang seharusnya sebulan sekali langsung diberikan tiga tahap sekaligus. “Artinya di penerima ini tidak perlu bolak balik ke Kantor Pos atau loket pembayaran,” kata Mensos. Kemudian terkait masalah data yang lambat dari daerah, Mensos sudah menginstruksikan untuk bisa diganti daerah lain yang datanya sudah siap sehingga bisa cepat disalurkan. Begitu juga dengan kelanjutan penyaluran bansos yang awalnya hanya April hingga Juni, berlanjut hingga Desember 2020. Terkait anggaran, karena bansos khusus COVID-19 terus dilanjutkan hingga Desember, maka anggaran juga bertambah seperti BST ditambah lagi Rp16,2 triliun dari awal Rp16,2 triliun. Begitu juga dengan instruksi Mensos untuk daerah yang disusun secara sederhana tanpa menyulitkan pemerintah daerah. Sebelumnya, dalam Rapat Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 Presiden Joko Widodo meminta menteri untuk melakukan terobosan dan tidak bekerja biasa-biasa saja untuk percepatan penanganan COVID-19. (jwn5/ant)

Kemensos Salurkan Bantuan Sembako bagi 128 Warga Griya PMI Solo

JAKARTA, Jowonews.com – Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial RI menyalurkan 128 paket bantuan sembako ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta untuk disampaikan kepada warga lanjut usia dan penyandang disabilitas mental di Griya PMI Peduli Solo. Masing-masing paket bantuan sembako nilainya Rp300.000 serta terdiri atas beras premium 10 kg, mie instan empat bungkus, satu liter jus, biskuit satu kaleng, dan satu kantong bingkisan. “Bantuan sembako ini adalah wujud perhatian pemerintah, bahwa Kementerian Sosial hadir untuk lanjut usia dan penyandang disabilitas mental,” kata Kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Prof. Dr. Soeharso Surakarta Heri Kris Sritanto dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Minggu. Heri berharap paket bantuan tersebut bisa mendukung pemenuhan gizi warga lanjut usia dan penyandang disabilitas mental pengguna layanan Griya PMI Peduli. Sekretaris dan CEO PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada warga Griya PMI Peduli. Ia menjelaskan bahwa PMI Kota Surakarta selama ini tidak mengadakan bulan dana dan tidak mendapat bantuan dana rutin dari pemerintah daerah setempat. “Selama ini biaya operasional Griya PMI Peduli berasal dari donatur yang rutin dalam mendonasikan hartanya melalui Bank Syariah Mandiri di no rekening 7039621597 milik Griya PMI Peduli atau melalui PMI Kota Surakarta,” katanya. “Harapan kami tentu dari pemerintah setempat, Kemensos, ataupun secara pribadi turut bertanggung jawab merawat saudara kita yang mengalami gangguan jiwa, lansia yang terlantar di jalanan,” ia menambahkan. (jwn5/ant)

Selama COVID-19, Anggaran Kemensos Capai Rp104 Triliun

JAKARTA, Jowonews.com – Anggaran Kementerian Sosial mencapai Rp104 triliun selama penanganan pandemi COVID-19, naik dari awal anggaran yang dilimpahkan sebesar Rp62,7 triliun. “Kalau bicara program kerja cukup banyak anggaran yang dilimpahkan, sampai hari ini sudah Rp104 triliun,” kata Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam bincang-bincang dengan media yang tergabung dalam Forum Wartawan Sosial (Forwasos) secara virtual di Jakarta, Jumat. Menurut dia, ada kenaikan anggaran sebesar Rp40 triliun, anggaran tersebut akan ditambah lagi sampai Desember 2020 menjadi Rp120 triliun. “Anggaran Kemensos terbesar nomor dua setelah Kementerian Pertahanan dari awalnya enam terbesar,” tambah dia. Dengan anggaran yang besar tersebut, beban kerja Kemensos juga bertambah terutama terkait dengan penanganan COVID-19. Kemensos bertugas menyalurkan bantuan sosial, selain bansos reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) juga bantuan khusus untuk warga terdampak COVID-19. Bantuan khusus tersebut yaitu bansos sembako senilai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan sejak April hingga Juni untuk 1,2 juta penerima manfaat di Jabodetabek. Serta Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan nilai yang sama untuk sembilan juta warga terdampak COVID-19 di luar Jabodetabek. (jwn5/ant)

Kemensos Klaim Bansos Sudah Sampai di Masyarakat

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah selama pandemi virus corona (COVID-19) telah sampai di masyarakat. “Tidak mudah bagi kelompok marginal di masyarakat untuk benar-benar terdata mendapatkan bantuan sosial,” kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu. Harry mengatakan, pemerintah pusat berupaya memastikan agar bantuan pemerintah baik sembako dari pemerintah daerah hingga bantuan khusus Presiden RI betul-betul sampai pada warga yang membutuhkan. Kemensos berupaya menyisir sejumlah wilayah marginal yang kumuh, miskin dan padat penduduk di DKI Jakarta untuk memberikan nansos COVID-19 dari presiden agar lebih merata. Kelompok marginal diartikan mereka dengan pekerjaan seperti pemulung, pengamen, pengemis, gelandangan, para lanjut usia terlantar hingga kelompok disabilitas dengan kondisi ekonomi terbatas. “Yang belum mendapatkan bansos akan menjadi prioritas untuk diberikan dalam bansos tahap kedua,” jelas Harry. Berdasarkan informasi dan aduan dari masyarakat, ada kelompok masyarakat yang belum mendapatkan bantuan. Pihaknya menyusuri kampung-kampung di beberapa wilayah DKI Jakarta. “Tidak mudah untuk kaum marginal mendapatkan bantuan karena kebanyakan mereka mengontrak,” ungkap Harry. Kata Harry, penyaluran bansos dari Presiden Joko Widodo tahap pertama sudah mendekati angka 100 persen. Sementara untuk tahap kedua kemungkinan pekan depan akan dimulai penyalurannya. Dalam beberapa kegiatan, Harry terpantau ikut menyalurkan bansos presiden diantaranya kepada warga di Kampung Ondel-Ondel di RW 03, Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (8/5). Sehari sebelumnya, Harry juga menyalurkan Bansos untuk warga penghuni kolong tol RW 12 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok Jakarta Utara. (jwn5/ant)

Atasi Dampak COVID-19, Kemensos Salurkan 6.700 Paket Bantuan Sembako

JAKARTA, Jowonews.com – Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial telah menyalurkan 6.700 paket bantuan sembako untuk anak dan penyandang disabilitas sebagai upaya mengatasi dampak pandemi COVID-19. “Penyaluran ini dilaksanakan atas arahan Menteri Sosial Juliari P Batubara untuk melakukan percepatan distribusi bantuan sembako sebagai upaya Kemensos Hadir,” kata Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu. Sembako tersebut merupakan bantuan untuk dua klaster dari lima klaster rehabilitasi sosial, yaitu anak dan penyandang disabilitas. Bantuan bertujuan agar anak dan penyandang disabilitas mendapatkan tambahan asupan gizi dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal COVID-19. Sebanyak 12.350 paket sembako akan dibagikan kepada lima klaster rehabilitasi sosial dengan rincian sebanyak 6.000 paket untuk klaster anak, 700 paket untuk klaster penyandang disabilitas, 5.200 paket untuk klaster lanjut usia, 150 paket untuk klaster korban penyalahgunaan Napza dan 300 paket untuk klaster tuna sosial dan korban perdagangan orang. “Bantuan sembako berupa paket lauk pauk, makanan anak dan makanan siap saji disalurkan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS)/Panti Sosial milik masyarakat se-Jabodetabek,” kata Harry. Pada Sabtu (4/04), sebanyak 6.000 paket bantuan sembako telah didistribusikan kepada 276 LKS anak dan 700 paket bantuan sembako didistribusikan kepada 22 LKS penyandang disabilitas Se-Jabodetabek. Bantuan diterima langsung oleh perwakilan LKS dari masing-masing klaster. Penyaluran bantuan sembako ini dilaksanakan di Balai Budhi Dharma Bekasi dengan melibatkan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, perwakilan Balai/Loka Rehabilitasi Sosial Anak, perwakilan Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Anak, TRC, dan LKSA. “Pelaksanaan penyaluran bantuan sembako berjalan dengan lancar dan tetap memperhatikan social dan physical distancing,” ujar Dirjen Rehsos. (jwn5/ant)

Kemensos Kucurkan Dana Rp31,3 T untuk Program Keluarga Harapan

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Sosial (Kemensos) mengatakan telah mengalokasikan anggaran sebesar sekitar Rp31, trilun untuk Program Keluarga Harapan (PKH). “Anggaran tersebut dialokasikan pada Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Ditjen Linjamsos),” kata Dirjen Linjamsos Harry Hikmat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI, setelah Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin (10/2). Ia mengatakan dari total anggaran tersebut, Rp30,9 triliun atau 98,62 persen dialokasikan untuk PKH, sementara untuk bencana alam sebanyak Rp.272,9 miliar dan anggaran bencana sosial Rp105,2 miliar. Ia menyebutkan bahwa tujuan PKH itu tidak hanya perbaikan akses layanan kesehatan dan pendidikan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sedangkan untuk penanganan pengungsi, tidak hanya diberikan kepada korban bencana alam, tetapi juga korban bencana sosial seperti kerusuhan dan kebakaran,” katanya. Kemudian, ia juga mengatakan bahwa selama ini PKH dikenal mengurangi beban pengeluaran dan perbaikan akses pada layanan kesehatan dan pendidikan. “Namun, di era sekarang ini, arahnya sudah diupayakan agar ada peningkatan pendapatan. Sedangkan untuk bencana alam atau bencana sosial, Kemensos hadir untuk meringankan beban pengeluaran mereka,” katanya. Sementara itu sebelumnya, dihadapan Komisi VIII DPR RI, Harry menjelaskan bahwa sasaran PKH tersebut adalah keluarga prasejahtera yang memiliki komponen kesehatan dengan kategori ibu hamil dan anak usia dini. Kemudian komponen lainnya adalah komponen pendidikan dengan kategori keluarga yang memiliki anak sekolah SD, SMP dan SMA atau sederajat, dan komponen kesejahteraan sosial dengan kategori keluarga yang memiliki penyandang disabilitas berat dan lanjut usia, diutamakan di atas 70 tahun. Kemudian, berdasarkan data pada 2020, jumlah penerima PKH dengan kategori ibu hamil sebanyak 137 ribu orang dengan maksimal 2 kali kehamilan, anak usia dini sebanyak 3,15 juta orang, anak sekolah sebanyak 12,71 juta orang, disabilitas berat sebanyak 105 ribu orang dan lansia sebanyak 1,03 juta orang,” kata Dirjen. Dirjen menegaskan bahwa bantuan PKH diberikan sesuai dengan beban pengeluaran masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap keluarga berhak memperoleh bantuan maksimal empat orang sesuai dengan komponen yang dimiliki. Dalam hal itu, Kementerian Sosial juga menaikkan indeks bantuan bagi ibu hamil dan anak usia dini sebagai bentuk kontribusi program pengurangan stunting. “Secara teknis, dalam program Linjamsos 2020 ini, kami memusatkan dampak dari PKH untuk bisa berkontribusi dalam penurunan angka gizi buruk dan stunting. Salah satunya, meningkatkan indeks untuk komponen bantuan kepada ibu hamil dan anak usia dini dari 2,4 juta menjadi 3 juta,” katanya. (jwn5/ant)

Kemensos Telah Salurkan RP15 Miliar Bantuan ke Korban Bencana Banjir

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Sosial (Kemensos) sudah menyalurkan bantuan senilai hampir Rp15 miliar untuk mendukung penanganan dampak banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan Jabodetabek dan Banten pada awal tahun. “Saat ini kurang lebih hampir Rp15 miliar termasuk untuk santunan ahli waris korban meninggal,” kata Menteri Sosial Juliari P Batubara di Jakarta, Jumat. Kementerian Sosial antara lain menyalurkan bantuan berupa logistik penanggulangan bencana, makanan siap saji, beras, selimut, tenda, peralatan kebersihan, dan perlengkapan sekolah ke daerah banjir di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dan Lebak, Banten. Saat meninjau posko induk penanggulangan bencana Kemensos di Gedung Cawang Kencana Jakarta, Menteri Sosial mengatakan bahwa saat ini Kemensos masih memiliki stok logistik dengan nilai total Rp22 miliar.   Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Rachmat Koesnadi menjelaskan, stok logistik sejak awal tahun sudah dikirim ke gudang-gudang logistik di provinsi dan kabupaten/kota untuk stok penyangga supaya bisa segera disalurkan saat bencana terjadi. Kemensos punya tiga gudang logistik regional, yakni gudang logistik di Palembang untuk wilayah Sumatera, gudang logistik di Bekasi untuk wilayah Jawa, dan gudang logistik Makassar untuk wilayah Indonesia timur. Guna menghadapi kemungkinan terjadinya bencana selama musim penghujan, Kemensos juga menyiagakan posko induk penanggulangan bencana untuk merespons cepat setiap kejadian bencana. (jwn5/ant)

Kemensos Telah Salurkan Bantuan Rp7,8 Miliar Untuk Korban Banjir Tiga Provinsi

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Sosial telah menyalurkan sebesar Rp7,8 miliar bantuan bagi korban banjir yang terdampak di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Provinsi Banten. “Itu sudah termasuk bantuan logistik darurat ke masing-masing provinsi yakni Rp2,1 miliar ke DKI Jakarta, Rp2,6 miliar untuk Jawa Barat dan Rp1,4 bagi Banten,” kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Selasa. Distribusi bantuan logistik tersebut meliputi beberapa item di antaranya makanan siap saji, makanan anak, lauk pauk, mi instan, peralatan dapur keluarga dan kotak makan atau “foodware”. Selanjutnya juga termasuk tenda gulung, tenda serbaguna, selimut, velbed atau tempat tidur lipat, paket sandang, kasur dan sebagainya. Di samping penyaluran logistik darurat, bantuan dari Kemensos juga meliputi beras reguler sebanyak 20.000 kilogram bagi korban banjir atau senilai Rp210 juta. Kemudian bantuan paket peralatan kebersihan sebanyak 300 paket dengan nilai total Rp135 juta serta 700 paket perlengkapan sekolah senilai Rp175 juta. Terakhir, Kemensos RI juga memberikan santunan kepada ahli waris dari 67 korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor. Besaran bantuan tersebut senilai Rp15 juta per jiwa. “Total sekitar Rp1 miliar dan saat ini dalam proses verifikasi ahli waris,” kata dia. Selain berbagai bantuan tersebut, Kemensos RI juga memfasilitasi dapur umum di 23 titik yang dikelola oleh taruna siaga bencana (Tagana) dan kelompok siaga bencana (KSB). Sebaran dapur umum tersebut meliputi 14 titik di DKI Jakarta, tujuh titik di Jawa Barat, dan dua titik di Banten. “Pelayanan dapur umum lapangan ini sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan dasar penyintas yang berada di lokasi pengungsian,” ujarnya. Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan secara umum pemerintah belum menghitung total bantuan yang disalurkan ke masyarakat. “Terkait bantuan dari pemerintah pusat belum dihitung tapi masing-masing kementerian dan lembaga turut memberikan bantuan finasial maupun nonfinansial,” katanya. (jwn5/ant)