Jowonews

Kementerian PUPR Ajukan Rp 115,58 Triliun untuk Anggaran 2021

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengajukan anggaran tahun 2021 sebesar Rp115,58 triliun dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI. “Pagu indikatif yang dialokasikan berdasarakan Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan pada 8 Mei 2020 sebesar Rp115,58 triliun,” ujar Menteri Basuki di Jakarta, Rabu. Menteri PUPR tersebut mengatakan bahwa sebelumnya usulan indikatif untuk tahun 2021 sesuai Surat Menteri PUPR Kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan pada 18 Maret 2020 yakni sebesar Rp140 triliun. “Proses pemrograman dan penganggaran tahun 2021 berdasarkan pada PP No.17 Tahun 2017 tentang sinkronisasi proses perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional, rencana kerja Kemennterian atau Lembaga tahun anggaran 2021 yang selesai di April 2020 namun saat ini masih mengalami redesain program serta aplikasi renstra sehingga mengalami keterlambatan,” katanya. Redesain dilakukan dengan menyederhanakan program dari semula 13 program pada tahun 2020 menjadi hanya lima program pada tahun 2021. Kelima program tersebut, antara lain dukungan manajemen, pendidikan dan pelatihan vokasi, infrastruktur konektivitas, ketahanan sumber daya air, serta perumahan dan kawasan permukiman. Dasar redesain program Kementerian PUPR yakni visi-misi Presiden Joko Widodo dan lima fokus prioritas pembangunan tahun 2020-2024, kemudian tujuh agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 serta tugas dan fungsi Kementerian PUPR berdasarkan Perpres 27/2020 dan Permen PUPR 13/2020. Selain itu Menteri PUPR juga menambahkan bahwa untuk rencana kerja pemerintah dan indikasi anggaran tahun 2021, tema kebijakan pemerintah tahun 2021 adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Fokus pembangunannya pada empat hal yakni pemulihan industri, pariwisata dan investasi, kemudian reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem jaringan pengaman nasional, dan reformasi sistem ketahanan bencana. Sedangkan dari tujuh prioritas agenda pembangunan di tahun 2021, Kementerian PUPR akan menggaran enam prioritas yakni ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan, kemudian pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, dan SDM berkualitas dan berdaya saing. Selain itu prioritas-prioritas berikutnya yakni infrastruktur untuk ekonomi dan pelayanan dasar, lalu lingkungan hidup, ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik. “Sebagai contoh prioritas stabilitas Polhukam dan transformasi pelayanan publik, kita ditugasi untuk membangun perbatasan dan pintu lintas batas negara,” kata Menteri Basuki. (jwn5/ant)

Kementerian PUPR Siap Bangun Kampus Politeknik Pekerjaan Umum Di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun Gedung Politeknik Pekerjaan Umum di Kota Semarang, Jateng, yang akan menghasilkan sumber daya manusia bidang PU berkualitas, kompeten, profesional, berdaya saing tinggi serta siap kerja. “Pembangunan Politeknik PU Semarang dengan total luas 30 hektare dimulai 2021, tapi tendernya mulai Oktober 2020,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi pembangunan Gedung Politeknik PU di Jalan Arteri Soekarno-Hatta Semarang, Kamis. Saat ini Politeknik PU Semarang menempati salah satu gedung milik Universitas Diponegoro di daerah Tembalang dengan tiga program pendidikan yaitu Prodi Jalan dan Jembatan, Prodi Bangunan Gedung serta Prodi Bangunan Air. Selain Gedung Politeknik PU, Kementerian PUPR juga akan membangun asrama untuk mahasiswa dari seluruh Indonesia tanpa menggunakan sistem ikatan dinas. “Rencananya kita bangun kampus termasuk asramanya di sini, ini bukan ikatan dinas, tapi (kampus yang) berasrama,” ujarnya. Terkait dengan adanya pandemi COVID-19, Menteri Basuki berencana mengeluarkan kebijakan pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang terdampak. “Saya keluarkan kebijakan pemberian beasiswa, kriteria penerima beasiswa tergantung kebijakan Rektor Politeknik PU, selain indeks prestasi mungkin juga kemampuan orang tua dan semangat,” katanya. Menurut Basuki, Politeknik PU unik karena hanya mengajarkan ilmu bidang pekerjaan umum dengan menggunakan alat-alat yang sama dipakai oleh jajaran Kementerian PUPR. “Ini unik karena hanya untuk ke-PU-an, satu semester di kelas, tiga semester di lapangan sehingga lulusan bisa langsung bekerja dan tidak gagap lagi (menggunakan alat-alat Kementerian PUPR), baik ‘software’ maupun alat-alat berat,” ujarnya. (jwn5/ant)