Jowonews

Serunya Kontes Menthok Kendal, Keindahan Bulu Hingga Bobot Jadi Penilaian

Kontes Menthok Kendal

KENDAL – Lomba menthok yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal begitu menarik perhatian. Untuk untuk menentukan pemenang Kontes Menthok Kendal ini, para juri mencari menthok dengan keindahan bulu, bobot, dan panjang badannya. Untuk kategori terberat yang jadi penilaian adalah bobot atau berat menthok, serta panjang badan. Menthok ditimbang dengan timbangan elektronik dan diukur panjang tubuhnya. Sedangkan untuk kategori tercantik dinilai dari corak dan tekstur bulu serta kesamaan warna bulu. Selain itu, keaktivan menthok dan kebersihan kaki sangat menentukan. Selain kesesuaian bulu dengan tinggi dan panjang badan, kontes yang diprakarsai Persaudaraan Menthok Kendal ini bertujuan untuk mengawetkan unggas yang biasa dikonsumsi dagingnya oleh masyarakat. “Ada beberapa kriteria yang dinilai dalam duck contest festival. Selain anggota tubuh entok, keindahan bulu juga menjadi penilaian juri. Jumlah peserta untuk kategori bobot 60 peserta dan kategori beauty ada 40 peserta,” panitia penyelenggara, Bayu Aji Amto, dikutip dari iNews Jateng, Selasa (22/11/2022) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengaku sangat menikmati lomba menthok tersebut. Sebab hal ini merupakan sebentuk kepedulian pecinta menthok untuk melestarikan hewan unggas ini. “Saya berharap dengan adanya lomba ini, semakin banyak warga sekitar yang beternak dan beternak sapi mint,” kata Pandu Rapriat Rogojati. Tidak hanya untuk dimakan, tetapi dapat dijadikan hewan peliharaan yang bernilai tinggi seperti kicauan burung. Foto: doc. iNews Jateng

Terlambat Pekerjaan, Pengembang Harus Bayar Denda

Pengembang Bayar Denda

KENDAL – Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah melihat langsung paket pekerjaan perbaikan Jalan Weleri – Petehan di Kabupaten Kendal, Senin (24/10/2022). Kunjungan itu dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso. Saat tinjauan, Hadi mengatakan pekerjaan proyek sejauh ini masih terdapat kendala sehingga terjadi keterlambatan dalam target pengerjaan. “Terdapat temuan dimana SPK seharusnya pada 21 September 2022 harus selesai, akan tetapi targetnya mundur sehingga pengembang harus membayar denda,” tegas Hadi. Meskipun terjadi keterlambatan, Hadi menilai pekerjaan di lapangan sudah hampir selesai sehingga harus terus dipantau secara berkala. Ia menilai pekerjaan di lapangan sudah mencapai 98% dan juga diharapkan mampu selesai kurang dari 50 hari kerja. Di samping itu ia juga mengingatkan bahwa pengerjaan perlu adanya perencanaan yang matang sehingga kendala dapat diminimalisir Sebagai informasi, dalam kunjungan ini Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah didampingi oleh dinas terkait yakni Dinas DPUBMCK / BPJ Wilayah Semarang. 

Kendal Belum Terapkan Pembatasan Kegiatan

SEMARANG, Jowonews- Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, hanya Pemkab Kendal yang belum membuat regulasi pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) guna mengurangi jumlah kasus Covid-19. Karena itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Bupati Kendal Mirna Annisa agar segera menerapkan kebijakan tersebut. “Kami coba evaluasi soal PPKM. Saya terima kasih karena dari seluruh kabupaten/kota di Jateng, hanya tinggal satu saja yang belum membuat regulasi, yakni Kendal. Saya harap Bupati Kendal segera mengeluarkan aturan sehingga seluruh Jateng mendukung program PPKM ini,” katanya di Semarang, Senin (18/1). Ganjar menyampaikan apresiasi kepada sejumlah bupati/wali kota yang dengan kesadarannya ikut menerapkan PPKM meskipun beberapa daerah itu tidak termasuk daerah yang ditunjuk untuk melakukan pengetatan. “Kemarin Batang ikut, Jepara sudah oke, tinggal Kendal saja yang belum. Saya harap Kendal segera menerapkan karena ini bagian dalam menjaga kesehatan masyarakat dan agar Covid-19 bisa segera tertangani,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Menyinggung soal dampak penerapan PPKM setelah sepekan berjalan, Ganjar menyebut belum begitu terasa karena sampai saat ini masih ada peningkatan kasus Covid-19 di Jateng. “Namun, beberapa kegiatan masyarakat yang sifatnya berkerumun sudah mulai berkurang. Maka, ini harus didorong terus, tidak boleh abai protokol kesehatan. Dalam seminggu terakhir ini sampai 25 Januari, pengetatan harus terus dilakukan,” katanya. Saat awal-awal PPKM diberlakukan, lanjut Ganjar, terjadi sejumlah gesekan di antara masyarakat sehingga pihaknya telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan aturan agar semua bisa melaksanakan PPKM dengan baik.

Ditemukan Meninggal, Korban Kedua Banjir Kendal

SEMARANG, Jowonews- Petugas gabungan menemukan korban kedua pengendara sepeda motor yang hanyut setelah diterjang banjir bandang di Desa Duwet, Boja, Kabupaten Kendal, pada Kamis (19/11) malam. Korban dalam kondisi meninggal dunia. Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya dalam siaran pers di Semarang, Juma (20/11), mengatakan korban kedua tersebut ditemukan pada siang hari tidak jauh dari korban yang pertama ditemukan. Korban bernama Nadia Ruli Puspita (25) ditemukan sekitar 200 meter dari titik penemuan ayahnya, Rudi Waluyo, di sekitar aliran Sungai Gendengan, Boja. “Korban atas nama Nadia Ruli ditemukan di sekitar persawahan,” katanya. Jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas Boja sebelum dipulangkan ke rumah duka. Sebelumnya, ayah dan anak yang berboncengan sepeda motor hanyut terbawa banjir bandang saat melintas di jalan di Desa Duwet pada Kamis (19/11) malam, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu. Sepeda motor yang dinaiki keduanya terseret banjir hingga masuk ke dalam parit yang ada di sekitar jalan tersebut. Korban Rudi Waluyo ditemukan sekitar 4 km dari titik awal tersapu banjir.

Terseret Banjir, Pemotor di Kendal Ditemukan Meninggal

SEMARANG, Jowonews- Satu dari dua pegendara sepeda motor yang diterjang banjir bandang di Desa Duwet, Boja, Kabupaten Kendal, pada Kamis (19/11) malam, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, korban atas nama Rudi Waluyo (53) warga Kedungsari, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, ditemukan di aliran Sungai Gendengan, Boja. “Korban ditemukan sekitar 4 km dari titik awal hilang,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, korban ditemukan dalam kondisi masih memakai helm. Tubuh korban hanyut terbawa sampah di aliran sungai itu. Saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap anak korban yang bernama Nadia Rully (25) yang saat kejadian berboncengan dengan ayahnya. Sebelumnya, ayah dan anak yang berboncengan sepeda motor hanyut terbawa banjir bandang saat melintas di jalan di Desa Duwet pada Kamis (19/11) malam, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu. Sepeda motor yang dinaiki keduanya terseret banjir hingga masuk ke dalam parit yang ada di sekitar jalan tersebut.