Bank Jateng Dituntut Bisa Penetrasi Pangsa Pasar Jakarta
JAKARTA – Bank Jateng Cabang Jakarta berupaya meningkatkan pencapaian dan kinerja melalui promosi perkreditan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan pemasaran lainnya. Pimpinan Cabang Jakarta Agus Indriatno mengakui cukup optimis dalam pencapaian target tersebut. “Sampai sekarang di Jakarta sudah ada progress yang cukup baik dalam proses kinerja dan pencapaian. Secara total pendapatan pada bulan Juni 2023 terhadap anggaran sebesar 326,83%, realisasi total biaya terhadap anggaran sebesar 106,11%, dan pencapaian laba mencapai 230,44%,” katanya saat berdiskusi bersama jajaran Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah, Rabu (5/7/2023), membahas perkembangan dan pengelolaan Bank Jateng tersebut. Data dari Bank Jateng Cabang Jakarta menyebutkan, kinerja kredit konsumtif pada Juni 2023 senilai Rp 173,2 miliar mengalami pencapaian 77,14% dengan pertumbuhan tahun per tahun (YoY) 85,49%. Sementara untuk kredit produktif, senilai Rp 2.074,8 miliar dengan capaian angka Rp 1.915,96 miliar atau 92,34% dengan pertumbuhan tahun per tahun (YoY) mencapai 106,97%. “Dengan nilai tersebut, tentunya kami harus optimis, perkembangan dan pengelolaan keuangan Cabang Jakarta ini sudah cukup baik. Namun dalam proses penyaluran kredit masih ada beberapa kendala, kami mohon arahan dan bimbingan dari Bapak-Ibu Jajaran Komisi C,” ungkapnya. Mendengar hal tersebut, Wakil Ketua Komisi C Sriyanto Saputro berharap Bank Jateng Cabang Jakarta untuk dapat mempertahankan performanya. Ia juga meminta untuk tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian supaya tidak menimbulkan permasalahan pada sisi kredit. “Setelah paparan tadi kami memberikan apresiasi, namun perlu diingatkan dalam proses penyaluran kredit, prinsip kehati-hatian perlu ditingkatkan, supaya tidak menimbulkan permasalahan pada sisi kreditnya,” harapnya. Anggota Komisi C lainnya, Nurul Hidayah menambahkan dalam proses penyaluran kredit maupun promosi produk, perlu adanya kreativitas Bank, untuk dapat menarik minat masyarakat sekitar, sehingga Nasabah dan DPK bisa terus ditingkatkan. Sementara itu, Anggota Komisi C Nur Khabsyin menilai Bank Jateng Cabang Jakarta perlu d dorong karena adanya piutang. Ia menilai piutang tersebut tetap harus dikejar, “Meskipun sudah ingkrah, tetap harus kita kejar melalui jalur perdata dan sebagainya, karena itu nantinya juga aset kita.” Menanggapi hal tersebut, Agus Indriatno mengatakan kendala mengenai piutang sudah ditindak lanjuti melalui proses hukum, kemudian dalam proses pemasaran akan berkoordinasi dengan instansi maupun lembaga serta mengadakan event atau festival. “Soal piutang, nasabah yang gagal bayar, kita dorong untuk dilakukan penyitaan asset proses lelang, sedangkan untuk perkembangan nasabah kami tahunan selalu mengadakan event atau festival dengan syarat membuka rekening Bank Jateng,” tutupnya. (Adv)