Jowonews

800 KPM di Kudus Tidak Cairkan Bansos Tunai

KUDUS, Jowonews.com – Sebanyak 800 penerima bantuan sosial tunai (BST) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak mengambil bantuan tersebut, meskipun sudah ada pemberitahuan pencairannya, kata Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana Kudus Sutrimo. “Setelah ditelusuri, ternyata ada yang memang tergolong warga mampu sehingga tidak mengambilnya,” ujarnya di Kudus, Rabu. Faktor lainnya, yakni ada yang pindah alamat, tidak diketahui alamatnya, meninggal dunia serta ada yang sudah menerima bantuan sosial dari sumber lain. Ia mencatat bantuan sosial karena dampak penyakit virus corona (COVID-19), ada yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten serta dana desa. Karena bantuan sosial senilai Rp600 ribu dari Kementerian Sosial tersebut tidak diambil, maka penerimanya yang masih mengetahui hal itu dianggap mengundurkan diri. “Penerima manfaat tersebut akan digantikan oleh orang lain dengan dibuatkan berita acaranya terlebih dahulu,” ujarnya. Selanjutnya, pihak pemerintah desa mengusulkan pengganti nama-nama yang tidak mau mengambil BST tersebut, baik karena alasan tergolong warga mampu maupun alasan lain melalui musyawarah desa karena pihak desalah yang mengetahui warganya yang berhak menggantikan dengan kriteria yang sudah ada. Warga yang bisa diusulkan, kata dia, tidak harus masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena yang terpenting warganya tersebut memang terdampak COVID-19. Kabupaten Kudus sendiri sebelumnya mendapatkan alokasi BST sebanyak 10.155 warga dengan penyaluran ada yang melalui Kantor POS maupun beberapa perbankan. (jwn5/ant)

Bulog Akan Salurkan Beras Bansos ke 10 Juta Keluarga

JAKARTA, Jowonews.com – Perum Bulog segera menyalurkan bantuan sosial (bansos) beras Presiden kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di seluruh Indonesia sebagai bantuan untuk warga terdampak COVID-19. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan BUMN Pangan tersebut telah sukses menyelesaikan penugasan dari Pemerintah untuk menyalurkan beras bansos pada tahap I dan II kepada 3,25 juta warga di Jabodetabek. “Bulog akan menyalurkan kembali di seluruh Indonesia dalam satu bulan, kita harus bisa mendistribusikan untuk tahap pertama ini ada 10 juta KPM, yang masing-masing KPM mendapatkan 15 kilogram beras,” kata Budi Waseso pada konferensi pers di Kantor Pusat Bulog Jakarta, Selasa. Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menjelaskan bahwa untuk penyaluran bansos beras ini, Bulog sudah menyiapkan stok sebesar 900.000 ton beras hingga akhir Desember, sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Pemerintah. Rencananya, bantuan ini akan disalurkan secara bertahap, yakni sebanyak 450.000 ton beras untuk tiga bulan ke depan, dan 450.000 ton untuk tahap berikutnya. “Untuk tahun ini kemungkinan 900.000 ton yang harus disiapkan untuk penyaluran bansos sampai bulan Desember, tetapi nanti tergantung penugasannya,” kata Buwas. Buwas pun menegaskan bahwa stok beras yang dikelola Bulog dalam kondisi aman, yakni sebanyak 1,4 juta ton. Bulog pun masih akan melakukan penyerapan, terutama pada musim panen kedua sekitar September-November. Ada pun beras yang didistribusikan untuk program Bansos Presiden ini menggunakan beras premium yang berasal dari petani lokal di Tanah Air. Dalam menyukseskan program tersebut, Bulog melibatkan armada pada tahap 1 sebanyak 10.847 unit truk dan tahap 2 sebanyak 10.027 unit truk. Distribusi dilakukan dengan asumsi rata-rata paket terkirim per hari sebanyak 80.970 paket di tahap I dan di tahap II rata-rata paket terkirim per hari sebanyak 135.616 paket. (jwn5/ant)