Jowonews

Kudus Optimistis Ikut Jadi Tuan Rumah Porprov 2022

KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bakal menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI pada tahun 2022 bersama lima kabupaten lain di wilayah Keresidenan Pati, kata Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kudus Antoni Alfin. “Persentasenya Kabupaten Kudus bakal menjadi tuan rumah Porprov bersama lima kabupaten lain bisa mencapai 90-an persen. Terlebih merujuk pernyataan dari provinsi terkait upaya pemerataan karena selama ini Kudus dan sekitarnya memang belum pernah,” ujarnya di Kudus, Kamis. Beberapa waktu lalu, kata dia, tim verifikasi dan validasi dari Provinsi Jateng juga sudah datang ke Kudus, sekaligus mengecek persiapan sarana dan prasarana pendukungnya. Hanya saja, lanjut dia, untuk pembukaan dimungkinkan di Kabupaten Jepara yang juga atas rekomendasi dari tim verifikasi dan validasi Porprov Jateng. Alasan Kabupaten Jepara lebih dipilih untuk pembukaan Porprov 2022, karena alasan ketersediaan tempat parkirnya yang cukup luas serta ketersediaan hotel berbintang tiga. Kabupaten Kudus sendiri dianggap tidak memiliki lahan parkir yang cukup memadai, sedangkan hotel berbintang tiganya juga belum ada. Pada saat pembukaan, kata dia, dimungkinkan akan ada tamu VIP sehingga harus menginap di hotel berbintang tiga. Terkait dengan sarana olahraga di Kabupaten Kudus, kata dia, pada saat Porprov 2022 nanti, sebagian besar sudah siap, meskipun masih ada yang kurang terutama untuk atletik masih menunggu pembangunan. Sesuai rencana Kabupaten Kudus akan menyelenggarakan delapan cabang olahraga, yakni atletik, anggar, basket, bulu tangkis, biliard, hoki, tenis meja, dan voli pantai. Untuk atletik bakal digelar di Stadion Wergu Wetan, anggar di gedung serbaguna Balai Jagong, basket di GOR IAIN, bulu tangkis di GOR PB Djarum, biliard di Markas Stadium, hoki di GOR Bung Karno, tenis meja di GOR Sukun, dan voli pantai di Training Center Jekulo. Sementara cabang lainnya, digelar di Kabupaten Pati, Jepara, Rembang, Blora dan sisanya akan memanfaatkan “venue” atau arena milik Kabupaten Grobogan. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus Joko Susilo membenarkan Kudus memang mendapatkan lampu hijau menjadi tuan rumah Porprov 2022 bersama kabupaten tetangga. Terkait dengan lintasan atletik, katanya, akan segera dibangun, namun pembangunannya tentu menunggu perbaikan GOR Wergu selesai karena jika didahulukan bisa rusak akibat aktivitas pekerja. “Harapannya, saat pembukaan digelar di Kabupaten Kudus karena sejak awal memang menginginkan menjadi tuan rumah, termasuk pembukaannya,” ujarnya. (jwn5/ant)

Sepanjang 35 Meter, Tanggul Sungai Piji di Kudus Jebol

KUDUS, Jowonews.com – Tanggul kiri Sungai Piji di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu, jebol sepanjang sekitar 35 meter sehingga mengakibatkan air sungai setempat menggenangi permukiman warga dengan ketinggian bervariasi. Berdasarkan pantauan di lokasi jebolnya tanggul Sungai Piji di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, genangan banjir saat ini mulai surut dan mayoritas rumah warga juga sudah tidak tergenang banjir setelah Minggu dini hari tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi. “Mayoritas rumah warga sudah surut, setelah sebelumnya tercatat ada 72 rumah warga yang tergenang banjir,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan. Ia mengungkapkan ketinggian genangan di dalam rumah bisa mencapai 20-an sentimeter, sedangkan di jalan perkampungan antara 20 cm hingga 100 cm. Untuk saat ini, lanjut dia, tanggul rusak yang mencapai sekitar 35 meter langsung dibuatkan tanggul sementara dengan karung plastik yang diisi tanak uruk dengan diperkuat batang bambu untuk mengantisipasi debit air sungai kembali meningkat. Tanggul jebol diperkirakan terjadi Minggu pukul 01.30 WIB setelah sebelumnya diawali dengan bocoran kecil, kemudian membesar hingga membuat tanggul yang terbuat dari pondasi batu rusak. Sukaswati, salah seorang warga Desa Kesambi, mengakui air sempat masuk ke rumahnya hingga ketinggian 10 cm lebih, meskipun lantai rumahnya sudah lebih tinggi dari jalan kampung. Untuk saat ini, kata dia, rumahnya sudah bersih karena setelah surut pukul 04.00 WIB, langsung dibersihkan karena banyak lumpur yang masuk ke dalam rumah. Meskipun rumahnya sudah bebas dari banjir, kata dia, halaman rumahnya masih tergenang, bahkan tetangganya juga masih ada yang rumahnya tergenang air meskipun tidak tinggi seperti pada dini hari.   Menurut Naf’an, tanggul jebol tidak hanya karena faktor tanggulnya yang mulai kritis, namun banyaknya sampah yang tersangkut di jembatan dekat tanggul juga ikut menyumbang terjadinya tanggul jebol. Beruntung, kata dia, rumahnya yang berjarak 10 meter dari tanggul jebol tidak ikut kebanjiran karena lantai rumahnya memang lebih tinggi dari jalan yang mencapai 1 meteran. Kontruksi jembatan yang di tengahnya terdapat penyangga, lanjut dia, perlu dievaluasi karena sering kali mengakibatkan sampah tersangkut sehingga menimbulkan banjir karena air tidak lancar. Banjir yang disebabkan karena sampah menyumbat di mulut jembatan bukan yang pertama, karena sebelumnya juga terjadi di desa yang sama meskipun tidak sampai mengakibatkan tanggul jebol.  (jwn5/ant)