Jowonews

Pascabanjir, Listrik di Semarang Pulih 100 %

SEMARANG, Jowonews- PLN telah berhasil memulihkan aliran listrik masyarakat yang terdampak banjir di Kota Semarang 100 persen. Sebelumnya, hujan lebat pada Sabtu (6/2) dini hari menyebabkan banjir di beberapa titik di Kota Semarang. Akibatnya sebanyak 1.069 gardu distribusi terdampak, sehingga dengan alasan keselamatan, PLN terpaksa menghentikan sementara aliran listrik warga yang terdampak banjir. “Kami mohon maaf kepada warga yang sempat terdampak aliran listriknya. Alhamdulillah, hari ini (13/2), pukul 12.00 WIB listrik sudah kembali normal 100 persen berkat kerja keras petugas PLN, 64.840 pelanggan yang terdampak sudah dapat kembali menikmati listrik,” kata General Manager PLN UID Jateng & DIY Feby Joko Priharto. Feby menjelaskan pemulihan aliran listrik dilakukan setelah petugas PLN di lapangan memastikan keadaan di sekitar instalasi sudah kering dalam kondisi aman. Dalam beberapa hari ke depan, PLN akan terus memantau kondisi di daerah tersebut guna mengantisipasi kemungkinan naiknya kembali debit air. “Meskipun sudah surut, kita tetap perlu siaga akan adanya banjir susulan yang berpotensi membahayakan, kami tetap meminta warga tetap waspada dan memastikan instalasi di rumah maupun peralatan elektronik betul-betul kering dan bersih sebelum digunakan demi menjaga keselamatan dan keamanan bersama,” tutup Feby sebagaimana dilansir Antara.

Kemendag Minta PLN Segera Lakukan Tera Ulang Meteran Listrik Pelanggan

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Perdagangan meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melakukan tera ulang meter atau menggantinya dengan yang baru untuk memastikan kebenaran ukuran dalam menentukan tarif pembayaran pemakaian. “PT PLN agar melakukan tera ulang meter kilo watt hour (kWh) atau mengganti dengan meter kWh baru guna kenyamanan pelanggan,” ujar Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan, Rusmin Amin dalam diskusi daring di Jakarta, Senin. Ia menyampaikan itu sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal dan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2018 tentang Tera Dan Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya meteran listrik harus ditera setiap 10 tahun oleh petugas tera, agar tertib ukur sektor energi. Dalam kesempatan itu, ia juga meminta agar masyarakat bijak dalam penggunaan energi listrik dan peduli tertib ukur agar menjadi konsumen yang lebih berdaya. “Kemendag juga sudah menyurati kementerian ESDM terkait tertib ukur energi untuk bisa di tindaklanjuti, diharapkan juga Kemendag dan PLN bisa duduk bersama untuk mendiskusikan terkait sudah habisnya masa tera yang menurut data sudah 40 juta tanda tera sudah tidak berlaku masa teranya,” katanya. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril menjelaskan lonjakan tagihan tenaga listrik akhir-akhir ini disebabkan aktivitas masyarakat banyak dilakukan dari rumah seperti Work From Home (WFH), sekolah online akibat COVID-19 sehingga menyebabkan peningkatan konsumsi listrik. Dampak lain dari COVID-19, lanjut dia, petugas tidak dapat membaca meter listrik di masing-masing rumah saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Selain itu, periode April-Mei adalah bulan Ramadhan dimana berlaku siklus atau pola yang sama setiap tahunnya yakni terjadi peningkatan konsumsi listrik,” katanya. Sebagai upaya perlindungan konsumen, lanjut dia, pelanggan PLN melakukan angsuran atas carry over tagihan listrik dengan relaksasi diberikan kepada pelanggan (1,93 juta) yang berpotensi mengalami lonjakan tagihan listrik. Ia menjelaskan kriteria pemberlakuannya diberikan untuk kenaikan tagihan 20 persen ke atas. Pada bulan Juni hanya ditagihkan sebesar 40 persen dari kenaikan tagihan. Carry over sebesar 60 persen dari kenaikan diangsur tiga kali mulai rekening Juli 2020. “Capping diberikan satu kali (Rekening Juni 2020), angsuran carry over maksimal tuga bulan,” paparnya. (jwn5/ant)

Pemerintah Gratiskan Listrik bagi Pelanggan 450 VA Selama 3 Bulan ke Depan

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menggratiskan tarif listrik untuk pelanggan 450 VA (Volt Ampere) selama April, Mei, dan Juni 2020 sebagai stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat, di tengah pandemi Virus Corona jenis baru atau COVID-19. “Tarif listrik untuk pelanggan listrik 450 VA yang jumlahnya sekitar 24 juta pelanggan akan digratiskan selama tiga bulan ke depan,” kara Presiden Jokowi dalam konferensi pers melalui video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa. Selain itu Kepala Negara juga memutuskan memangkas tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan 900 VA. “Sedangkan untuk pelanggan 900 VA yang jumlahnya sekitar tujuh juta pelanggan akan didiskon 50 persen artinya bayar separuh saja untuk April, Mei, dan Juni,” ujar Presiden Jokowi. Pembebasan biaya listrik ini merupakan salah satu dari enam kebijakan bantuan pemerintah bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi di segmen bawah, menyusul tekanan akibat pandemi COVID-19. (jwn5/ant)

DPR Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM dan Listrik

JAKARTA, Jowonews.com – Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto meminta pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak dan tarif listrik guna meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Ia mengatakan pemerintah perlu menurunkan harga BBM khusus penugasan yakni Premium dan BBM bersubsidi jenis Solar dengan tetap memperhatikan tingkat keekonomiannya, dalam rangka menjamin akses masyarakat kalangan  bawah terhadap BBM tersebut. “Pemerintah melalui Kementerian ESDM juga perlu segera menurunkan harga BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax yang  disesuaikan daya beli masyarakat saat ini dengan tetap menjamin pasokan dan distribusinya,” ujarnya dalam rilis di Jakarta, Selasa. Dia menuturkan saat ini harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent  sudah di bawah 25 dolar AS per barel atau jauh dari sebelumnya yang di atas 50 dolar AS. Rofik juga mengusulkan pemerintah memberikan kompensasi kepada kelompok masyarakat rentan seperti pekerja informal dan pekerja harian yang paling terdampak COVID-19  berupa penurunan tarif listrik untuk golongan 900 VA dan 1.300 VA. Tarif listrik golongan tersebut dapat diturunkan minimal Rp250 per kWh atau 18 persen dari saat ini sekitar Rp1.400 per kWh selama empat bulan ke depan mula April sampai Juli 2029. Dengan penurunan harga BBM dan tarif listrik tersebut akan membantu ekonomi masyarakat di tengah perlambatan ekonomi akibat wabah virus corona, jelas Rofik. (jwn5/ant)

KLB Corona, PLN Solo Minta Pelanggan Lapor Pemakaian Listrik via Online

SOLO, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta mengubah cara pembacaan meter untuk pelaporan tagihan rekening listrik dengan cara online, dalam rangka “physical distancing” menghadapi wabah Corona virus disease (COVID-19) di Kota Solo. Manager PLN UP3 Surakarta Ari Prasetyo Nugroho, di Solo, Selasa, mengatakan, PLN memberlakukan jaga jarak tersebut salah satu untuk mencegah penularan COVID-19 lebih luas lagi. “Penerapan itu, dilakukan dengan cara pelanggan melaporkan penggunaan listrik dengan membaca meter tagihan rekening, dan dikirim melalui whatsApp (WA). Pelaporan penggunaan listrik ini, sebelumnya petugas mendatangi mencatat satu per satu rumah pelanggannya,” kata Ari Prasetyo Nugroho. Pelanggan pascabayar PLN UP3 Surakarta diminta untuk mengirimkan identitas (ID) pelanggan dan foto angka yang terdapat pada KWH meter melalui aplikasi WhatsApp. “Pelanggan cukup mengirimkan satu kali saja, selama periode tanggal 24 hingga 29 Maret mendatang,” katanya. Menurut dia, hal tersebut dilakukan supaya aman dan nyaman dalam masa darurat bencana wabah Covid-19 khususnya di wilayah kerja PLN UP3 Surakarta. “Kami ikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi pertemuan antar orang sementara waktu. Kami minta warga Solo dan sekitarnya berpartisipasi aktif dalam pembacaan meter PLN,” katanya. Para pelanggan PLN UP3 Surakarta dapat mengirimkan ID Pelanggan dan foto angka kWh meter sesuai dengan wilayah kerja Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang melayani. Pelanggan PLN cukup di rumah saja dan mengirimkan via online angka kWh meternya. Setelah itu pembayaran juga bisa dilakukan melalui online, tidak perlu banyak tatap muka. Pembayaran rekening listrik dapat dilakukan secara online melalui baik internet banking, mobile banking, situs belanja online seperti tokopedia, bukalapak, Lazada dan Shopee maupun dompet digital seperti gopay, ovo, dan dana. Bagi pelanggan pascabayar yang tidak dapat mengirimkan ID Pelanggan dan Foto angka kWh meter selama periode tersebut, kata dia, tagihan listrik April 2020 akan dilakukan dengan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir sesuai Peraturan PLN dalam masa darurat Covid-19. (jwn5/ant)

PLN Amankan Pasokan Listrik Rumah Sakit Rujukan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pasokan listrik andal untuk rumah sakit besar di Jakarta dan sekitarnya di mana terdapat pasien yang diisolasi karena masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit virus corona (COVID-19). Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan terhadap rumah sakit besar tersebut antara lain, pertama, Sistem kelistrikan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan. “Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan COVID-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” tutur General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, M.Ikhsan Asaad di Jakarta, Selasa. PLN juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan rumah sakit agar pasokan listrik selalu tersedia dan andal “Listrik menjadi salah satu sumber energi vital pelayanan di rumah sakit apalagi dalam kondisi wabah virus corona seperti sekarang ini. PLN siap memberikan keandalan dan pasokan listrik yang cukup,” jelas Ikhsan. Dalam masa siaga COVID-19 ini, PLN menyiagakan 2.271 personel, 41 unit UPS dengan total kapasitas 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 15 unit trafo bergerak dengan total kapasitas 1.745 kVA, 7 unit kabel bergerak sepanjang 2.600 meter, 23 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 17.080 kVA, 10 unit genset dengan total kapasitas 1.745 kVA. Petugas PLN juga telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker, sarung tangan dan hand sanitizer. Petugas juga bekerja secara split work sebagai langkah social distancing. Pengaturan jarak antar petugas dan juga dengan orang lain di lapangan juga diterapkan oleh petugas PLN saat menjalankan tugasnya. (jwn5/ant)

Sempat Gangguan, Listrik Sebagian Jawa Tengah Kembali Nyala

PURWOKERTO, Jowonews.com – Aliran listrik di sebagian wilayah Jateng kembali menyala setelah sempat padam akibat adanya gangguan, kata Manajer Komunikasi PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Haris. “Baru sebagian yang nyala. Beberapa gardu sudah terisi, tapi kita bertahap, secara bertahap, enggak bisa sekaligus, mudah-mudahan secepatnya bisa normal,” katanya saat dihubungi Antara dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa sore. Ia mengatakan berdasarkan informasi, wilayah yang aliran listriknya telah kembali menyala di antaranya sebagian Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cilacap, sebagian UP3 Purwokerto, dan sebagian UP3 Magelang. “Mudah-mudahan enggak terlalu lama. Sesuatu yang sudah mati kayak listrik itu kan kalau dihidupkan lagi enggak bisa sekaligus, bertahap, pelan-pelan,” jelasnya. Disinggung mengenai penyebab terjadinya gangguan listrik yang mengakibatkan sebagian wilayah Jateng dan DIY padam, Haris mengatakan jika pihaknya belum menerima informasi resmi terkait dengan gangguan tersebut. Aliran listrik kembali menyala pada pukul 16.11 WIB setelah sempat padam sejak pukul 11.42 WIB. Berdasarkan informasi yang beredar di sejumlah grup Whatshapp, gangguan tersebut terjadi di Interbus Transformer (IBT) 1,2 Kesugihan pada hari Selasa (11/2), pukul 11.42 WIB, yang diindikasikan adanya trip di PLTU Cilacap 560 Megawatt. Gangguan tersebut berdampak pada 11 gardu induk (bukan 25 gardu induk/GI seperti yang diwartakan sebelumnya, red.) yang tersebar di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cilacap meliputi GI Stara, GI Lomanis, GI Kebumen, GI Gombong, dan GI Wadaslintang. Selanjutnya UP3 Purwokerto meliputi GI Rawalo, GI Kalibakal, dan GI Ajibarang, UP3 Tegal di GI Bumiayu, serta UP3 Yogyakarta meliputi GI Wates dan GI Kentungan Trafo 2. (jwn5/ant)

PLN Padamkan Listrik Sejumlah Titik di Jabodetabek Terdampak Banjir

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memadamkan listrik di sejumlah kawasan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Demi menjaga keselamatan warga agar terhindar dari bahaya arus listrik. “Terpantau hingga pukul 16.00 WIB, dari 23.700 gardu distribusi yang ada di Jabodetabek, sebanyak 3100 gardu distribusi dipadamkan sementara,” ujar Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka di Jakarta, Rabu. Untuk DKI Jakarta Daerah yang terpadamkan diantaranya meliputi Karet Pasar Baru Barat dan sekitarnya, Kedoya Utara, Tanjung Duren, Pancoran, Pejaten Timur, Jati Petamburan, Perum Billy Moon 3 Pondok Kelapa. Kemudian Jalan Kebon Jeruk Raya, Komplek Jati Bening, Jalan Raya Daan Mogot Lalideres, Jalan Swadarma Raya, Jalan Pos Pengumben, Jalan Sektor Ciledug, Jalan Bangka Kemang, Duta Indah Square, Perum Taman Bougenville, Jalan Raya Daan Mogot, Perum Taman Wiana Jatibening, Perum Pinewood Wibawamukti. Selanutnya di kawasan Kapuk, Joglo, Ciledug, Tanah Tinggi, Duri Kosambi, Kemanggisan, Kembangan, Jagakarsa, Jatiasih, Petamburan, Karet, dan Tanjung Duren. “Kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik” ujar Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN I Made Suprateka. Untuk wilayah Jawa Barat, dar terdampak pemadaman diantaranya sebagian Bekasi, GPI, Cikarang, Bogor, GPI dan Karawang. Sementara untuk wilayah Banten, dari total 14.000 gardu distribusi sebanyak 228 gardu distribusi yang ada di wilayah kerja PLN UID Banten terpaksa dipadamkan untuk keamanan warga. Himbauan kepada masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air: 1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) 2. Cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak 3. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman 4. Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123, aplikasi PLN Mobile atau Kantor PLN Terdekat meminta untuk dipadamkan. Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik. (jwn5/ant)