Jowonews

Mendag: Pasar Tradisional Harus Dibuka untuk Gerakkan Ekonomi

SJAKARTA, Jowonews.com – Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menyatakan pasar tradisional harus dibuka untuk menggerakkan sendi perekonomian daerah. “Di sini protokol kesehatan menjadi kunci dalam melakukan aktivitas dagang dan sosial,” katanya saat mengunjungi Pasar Boyolali di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu. Terkait dengan sejumlah pasar tradisional yang menjadi klaster penyebaran COVID-19, ia mengatakan beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah, di antaranya ditutup untuk sementara waktu dan dilokalisasi. “Setelah itu baru mulai lagi (kembali dibuka) setelah semuanya terkendali. Dalam hal ini protokol kesehatan juga sudah dijalankan,” katanya. Ia mengatakan salah satu yang menjadi perhatian pemerintah adalah memastikan para pedagang dalam kondisi sehat, termasuk pengunjung pasar. “Ini menjadi prioritas Presiden. Ini sangat utama, jadi kunci keberhasilan. Pasar tradisional harus dibuka untuk menggerakkan sendiri perekonomian kita, apalagi hasil-hasil pertanian kan banyak dijual di pasar,” katanya. Sementara itu, ia juga mengapresiasi langkah Bupati Boyolali Seno Samodro yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik di pasar tradisional. Selain itu, dikatakannya, harga sejumlah komoditas juga cukup stabil, di antaranya gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam. “Memang dari sini saya mengapresiasi Bupati dalam menjalankan protokol kesehatan dan melihat juga bagaimana Pasar Boyolali sangat baik,” katanya. (jwn5/ant)

Mendag Beri Jaminan Stok Beras Aman

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan stok beras secara nasional menjelang Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2020 dipastikan aman dan tidak mempengaruhi inflasi nasional. Demikian ditegaskan Mendag usai melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta, Kamis (16/4). “Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang. Aman dan Mantul. Harga beras secara nasional sangat stabil bahkan selama bulan Maret 2020 tidak menimbulkan inflasi,” tegas Mendag Agus lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu. Di tengah berjalannya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melawan COVID-19 di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya, Mendag mengatakan, masyarakat dapat lebih mudah membeli bahan pokok dan menyambut datangnya bulan Ramadan dengan perasaan tenang sehingga bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lebih khusyuk. Menurut Mendag, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Beras di Perum Bulog tersedia stoknya sebesar 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton. Ditambah dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton,” ujar Mendag. Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan COVID-19, Mendag mengaku optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020. Sementara itu, secara nasional, harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kilogram (kg), stabil dibandingkan minggu lalu, dan naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu. Harga tertinggi terjadi di Bulungan, Tanjung Selor sebesar Rp13.429 per kg, dan terendah di Jambi Rp9.000 per kg. Rata-rata harga beras premium tercatat Rp12.400 per kg, relatif stabil dibandingkan minggu lalu, dan bulan lalu. Harga tertinggi terjadi di Pekanbaru Rp14.656 per kg dan terendah di Banda Aceh Rp10.667 per kg. (jwn5/ant)

Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Ramadan

JJAKARTA, Jowonews.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memastikan harga bahan pokok di Indonesia relatif stabil menjelang Ramadhan dan Lebaran 2020.. “Harga bahan pokok di Pasar Kaliwungu masih terkendali dan pasokan aman serta tidak ada kekhawatiran lonjakan harga. Saya harapkan kondisi ini dapat terus berlanjut, baik di kota Kendal, maupun di kota lain di seluruh Indonesia,” kata Mendag lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu. Mendag melakukan kunjungan kerja ke Kendal, Jawa Tengah. Mendag menjelaskan, dari hasil pemantauan di pasar rakyat, secara umum pasokan dan harga bahan pokok relatif stabil mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, dan bawang putih. Mendag juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bahan pokok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di Indonesia. Hasil pantauan harga di Pasar Kaliwungu diperoleh harga beras medium Rp10.000 per kilogram (kg), beras premium Rp12.000 per kg, telur ayam ras Rp22.000 per kg, cabai merah besar Rp20.000 per kg, dan cabai keriting Rp20.000 per kg. Selain itu, cabai rawit kecil Rp40.000– Rp45.000 per kg, bawang merah Rp40.000–42.000 per kg, bawang putih Rp40.000 per kg, daging ayam Rp30.000 per kg, minyak goreng kemasan premium Rp12.500 per liter, dan daging sapi Rp110.000 per kg. “Harga bahan pokok di sini cukup stabil, masyarakat diharapkan tidak melakukan panic buying karena stok dan kebutuhan tercukupi,” kata  Mendag. Pada kesempatan tersebut, Mendag juga memberikan bantuan kepada para pedagang di pasar Kaliwungu berupa lima kotak masker, lima kotak sarung tangan latex, satu drum cairan isi ulang disinfektan, dua set alat cuci tangan (tangki air, wastafel, dan sabun cuci tangan). Kemudin, satu bilik desinfektan sebagai wujud kepedulian Kementerian Perdagangan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di pasar rakyat. Bantuan tersebut nantinya dapat digunakan para pedagang, pembeli, dan konsumen di pasar agar tetap terjaga kebersihan dan kesehatannya selama di tengah wabah COVID-19 seperti saat ini. “Kami juga akan terus berusaha menciptakan iklim usaha yang kondusif serta menjamin tersedianya bapok yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan begitu diharapkan terciptanya rasa kepercayaan bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat,” kata Mendag. Pada kunjungan kerja kali ini, Mendag melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Kaliwungu didampingi Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohammad Hekal dan para pejabat Kemendag. (jwn5/ant)

Dorong Ekspor Impor, Mendag Sebut Indonesia akan Beli Lebih Banyak Barang dari AS

WASHINGTON DC, Jowonews.com – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyebut Indonesia akan membeli lebih banyak barang dari Amerika Serikat (AS) sebagai upaya untuk mendorong kinerja ekspor dan impor antara kedua negara. Terlebih, kedua negara menargetkan untuk bisa melipatgandakan total nilai perdagangan menjadi 60 miliar dolar AS pada 2025 mendatang. “Indonesia akan bersiap untuk membeli lebih banyak dari AS dan kami siap menawarkan produk yang lebih kompetitif kepada pasar AS,” katanya dalam USINDO Strategic Dialogue yang digelar di Washington DC, AS, Kamis waktu setempat. Mendag Agus menilai perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat bersifat saling melengkapi. Kendati saat ini kedua negara tengah menangani masalah akses pasar, terutama terkait penyelesaian negosiasi generalized system of preferences (GSP). Namun, hal itu dilakukan untuk mempertahankan posisi untuk saling menguntungkan bagi masing-masing negara. Pembelian barang yang lebih banyak, dalam hal ini impor, diharapkan bisa menyeimbangkan defisit Amerika Serikat terhadap Indonesia dalam bidang perdagangan barang. “Oleh karena itu, kolaborasi keduanya jadi fondasi yang kuat untuk menjadi solusi ke depan,” tuturnya. Dalam dialog yang juga dihadiri para pebisnis AS itu, Agus hadir menjadi pembicara bersama Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate serta Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Selain membahas mengenai perkembangan bidang perdagangan, dalam pertemuan itu delegasi Indonesia juga mempromosikan potensi investasi, termasuk soal peluang investasi pembangunan di ibu kota baru. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan malam (gala dinner) sekaligus jejaring (networking). (jwn5/ant)