Jowonews

Banjir di Pekalongan, Warga Mengungsi

PEKALONGAN, Jowonews- Seratusan warga Kota Pekalongan mengungsi ke sejumlah tempat pengungsian dan lokasi aman lainnya karena rumahnya tergenang banjir, Selasa (19/1). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Saminta di Pekalongan, Selasa, mengatakan hujan deras yang terus mengguyur daerah setempat sejak Senin (18/1) sore hingga Selasa siang mengakibatkan sejumlah kelurahan di tiga kecamatan tergenang banjir. “Saat ini ada sekitar 100 orang yang mengungsi di tempat pengungsian dan puluhan warga lainnya mengungsi ke rumah saudaranya,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia menyebutkan sejumlah titik tempat pengungsian yang disediakan adalah gedung olahraga Sampangan, PMI, gedung Yayasan Satya Wiguna, dan Yayasan Gotong Royong. Ia mengatakan 14 di antara 27 kelurahan di tiga kecamatan, yaitu Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Barat, tergenang banjir. Beberapa wilayah kelurahan yang dilanda banjir tersebut, antara lain Kauman, Sampangan, Krapyak, Degayu, Tirto, Pasirsari, Kandang Panjang, dan Panjang Wetan. “Ketinggian air rata-rata mencapai 60 sentimeter. Banjir yang melanda Kota Pekalongan itu selain karena curah hujan yang cukup tinggi juga akibat limpasan air sungai di wilayah setempat,” kata dia. Dia mengatakan para pengungsi yang berada di sejumlah lokasi sudah mendapat bantuan, seperti obat-obatan, susu, air mineral, mi instan, dan dapur umum. “Pak Wali Kota bersama Kapolres dan Dandim 0710/Pekalongan sudah melakukan monitor dan berkunjung ke tempat pengungsian. Adapun dapur umum ini kami dirikan di Kelurahan Krapyak dan Degayu,” katanya.

Banjir Terjang Purworejo, Ratusan Warga Mengungsi

PURWOREJO, Jowonews.com – Ratusan warga di beberapa desa di Kecamatan Begelan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengungsi akibat wilayahnya terendam banjir setelah terjadi hujan sejak Rabu (4/3) siang hingga Kamis pagi. Berdasarkan pantauan di Purworejo, Kamis, warga mengungsi di Puskesmas Dadirejo Begelan tercatat sebanyak 133 orang, berasal dari Dusun Karangjambu Desa Dadirejo. Selain itu, di Desa Bapangsari sekitar 100 orang mengungsi ke masjid Al Mustakim di Dusun Bojong. Banjir juga melanda beberapa wilayah di Kecamatan Purwodadi, namun hingga Kamis siang belum ada warga yang mengungsi. “Tadi malam mulai pukul 23.00 WIB warga sudah mulai kami evakuasi pakai alat sederhana, mobil-mobil yang ada di sekitar, khususnya untuk lansia dan balita,” kata Kepala Desa Bapangsari, Kecamatan Begelen, Taryono . Ia menyebutkan ada tujuh RW dari 8 RW di desanya terkena dampak banjir dan ada sekitar 100 warga yang mengungsi ke masjid Al Mustakim. Ketinggian air bisa mencapai dua meter di daerah pinggiran yang berdekatan dengan Sungai Bogowonto. Menurut dia banjir yang terjadi di desanya karena dampak pembangunan parapet di tepi Sungai Bogowonto di sisi seberang, sehingga berimbas ke Desa Bapangsari. “Semula air sungai menyebar, sekarang karena ada parapet akhirnya air masuk ke Bapangsari dan Desa Bugel. Sebelumnya bencana banjir tiap tahun memang ada, tapi tidak seperti ini, masih bisa terkendali,” jelasnya. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Purworejo, Iman Ciptadi menyampaikan banjir juga terjadi di wilayah Kecamatan Butuh, Grabag, dan Kecamatan Ngombol. Total ada 24 desa yang terdampak banjir. Menurut dia untuk wilayah Kecamatan Grabag dan Ngombol mayoritas daerah yang terdampak banjir berupa persawahan. Ia menyampaikan genangan banjir sempat naik ke jalan raya Priworejo-Yogyakarta tepatnya di Dusun Karangjambu, Desa Dadirejo namun tidak begitu tinggi antara 5 hingga 10 centimeter sehingga masih bisa dilalui kendaraan. (jwn5/ant)

Pekalongan Kembali Banjir, Satu Meninggal dan Ratusan Orang Mengungsi

PEKALONGAN, Jowonews.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Rabu (19/2) petang hingga Kamis pagi menyebabkan sebanyak 818 orang mengungsi ke sejumlah tempat yang aman dan satu korban dikabarkan meninggal dunia. Berdasar data yang dihimpun di Pekalongan, Kamis, jumlah korban yang dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, antara lain di Kelurahan Kergon sebanyak 43 orang, masjid Al Karomah Kelurahan Tirto (393 orang), musala/tempat pendidikan Alquran Al Hikmah (172 orang), Musala Al Ihsan (62 orang), aula Kelurahan Tirto (44 orang), aula Kecamatan Barat (79 orang), dan masjid Muhajirin (25 orang). Hingga Kamis pukul 09.00 WIB kondisi cuaca di Kota Pekalongan masih gerimis dan awan cukup tebal. Adapun beberapa wilayah banjir dengan ketinggian mencapai 20 sentimeter hingga 50 sentimeter itu, antara lain Kecamatan Tirto, Kelurahan Sampangan, Kauman Ledok, Krapyak, Bugisan, Kali Loji, Bandengan, Poncol, dan Kelurahan Kraton. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan Saminta mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan sebagian besar wilayah di daerah itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 10 sentimeter hingga 50 sentimeter. Selain itu, kata dia, banjir yang melanda Kota Pekalongan juga karena meluapnya Sungai Bremi dan Sungai Meduri yang menerjang Kelurahan Tirto dan wilayah lainnya. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah penanganan bencana banjir antara lain menyiapkan posko pengungsian dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir. “Distribusi logistik pengungsian akan segera dilakukan setelah ada assesmen dan data valid di setiap lokasi pengungsian. Saat ini, kami sedang melakukan rapat koordinasi untuk langkah penanganan banjir,” katanya. BPBD juga melaporkan banjir yang melanda Kota Pekalongan ini menyebabkan seorang korban Alwi Yahya (59) warga Kelurahan Poncol meninggal dunia karena terjatuh saat dirinya akan mengambil gayung untuk membersihkan sisa kotoran banjir yang masuk ke dalam ruangan rumah. (jwn5/ant)