Jowonews

Ketua DPRD Boyolali Meninggal Dunia

BOYOLALI, Jowonews- Ketua DPRD Kabupaten Boyolali S. Paryanto dilaporkan meninggal dunia dalam usia 54 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, pada Kamis, sekitar pukul 08.42 WIB. Almarhum S Paryanto yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Boyolali tersebut, dilaporkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali, beberapa hari karena sakit. Menurut Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali Siti Nur Rokhmah Hidayati, Ketua DPRD Boyolali S. Paryanto dilaporkan meninggal dunia, pada Kamis, sekitar pukul 08.42 WIB. Ia meninggal setelah dirawat di RSUD Pandan Arang selama 13 hari karena sakit. Namun, katanya menegaskan, ia meninggal dunia yang jelas bukan karena Covid-19. Sementara saat ada kabar meninggalnya seorang tokoh dari PDI-P, S. Paryanto, para anggota DPRD Boyolali sedang menggelar rapat paripurna dan kemudian langsung ditutup oleh Wakil Ketua DPRD Boyoali Fuadi. Para pejabat itu, kemudian datang ke rumah sakit. Demikian juga, Bupati Boyolali M. Said Hidayat, dan Wakil Bupati Wahyu Irawan langsung datang ke rumah sakit untuk memperoleh langsung kabar itu. Sekretaris DPRD Boyolali Mulyono Santoso mengatakan jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah duka di RT 06 RW 04 Dukuh Karangkepoh Desa Banaran Boyolali. Almarhum sebelum dimakamkan direncanakan disemayamkan di gedung DPRD Boyolali, pukul 13.00 WIB. Jenazah setelah disemayamkan di DPRD Boyolali rencana dimakamkan ke TPU Dukuh Bakalan Desa Karanggeneng Boyolali. Bupati Boyolali M. Said Hidayat memohon doa dari seluruh masyarakat Kabupaten Boyolali, semoga almarhum S. Paryanto diberikan tempat dan dibukakan pintu surga untuk beliau. Karena apa yang sudah dilakukan atas perjuangan almarhum dalam membangun Boyolali. Almarhun S. Paryanto meninggalkan seorang seorang istri Siti Juwariyah, dua orang putri Siska Rina Sita dan Elvara Vanya Febriliana dan dua cucu. 

Pimpinan Majelis Tafsir Alquran Meninggal Dunia

SOLO, Jowonews- Pimpinan Pusat Majelis Tafsir Alquran  Ahmad Sukina meninggal dunia pada usia ke-73 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Surakarta, Kamis (25/2). Melalui keterangan resminya di Solo, Kamis, Ketua Umum MTA Mugijatna mengatakan Ahmad Sukina meninggal pada pukul 03.47 WIB karena sakit. Ia mengatakan almarhum meninggalkan satu istri Rahayu Utami Sari, delapan anak, dan 19 cucu. Menurut Mugijatna pemakaman akan dilakukan pada hari ini pukul 12.00 WIB. Untuk pemakaman sendiri dilakukan di Pemakaman Muslim Kaliboto, Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Mengingat saat ini masih dalam pandemi COVID-19, dikatakannya, untuk prosesi pemakaman dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. “Untuk pelaksanaan shalat jenazah dilakukan di lokasi pemakaman,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sementara itu, salah satu putra Sukina Muhammad Fathin Habibibullah mengatakan ayahnya tiba-tiba tidak sadarkan diri pada Rabu (24/2) siang, kemudian keluarga membawanya ke RS dr Moewardi. “Kemarin tiba-tiba tidak sadarkan diri. Menurut tim dokter RSDM ada gejala stoke, tetapi selama ini belum pernah ada gejala, beliau tampak sehat,” katanya.

Prie GS Meninggal Dunia

SEMARANG, Jowonews- Budayawan Supriyanto GS atau yang akrab disapa Prie GS meninggal dunia di Rumah Sakit Colombia Asia, Kota Semarang, Jumat, pukul 06.37 WIB. Berdasarkan informasi yang diperoleh, budayawan kelahiran Kendal pada 58 tahun yang lalu itu meninggal akibat penyakit jantung. Jenazah almarhum akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota 2 Semarang pada  Jumat siang ini. Sebelumnya jenazah disemayamkan di rumah duka Jalan Jl Candi Kalasan Selatan II/1003, Pasadena, Semarang. Almarhum yang dikenal ramah dan dekat dengan berbagai kalangan itu mengawali kariernya sebagai wartawan di harian umum lokal. Almarhum kemudian aktif menjadi budayawan sekaligus kartunis, penyair, penulis, dan public speaker di berbagai seminar maupun diskusi, baik di radio maupun televisi, lansir Antara. Sejumlah kalangan menyampaikan duka cita melalui akun media sosial masing-masing atas berpulangnya budayawan Prie GS.

Kepala Bappeda Jateng Meninggal Terserang Covid-19

SEMARANG, Jowonews-– Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jawa Tengah Tavip Supriyanto meninggal dunia pada Sabtu pukul 11.10 WIB di RSUP dr. Kariadi Semarang, tempat dia menjalani perawatan setelah terserang Covid-19. Ketua DPP Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Noor Achmad menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Tavip. “Kami sekeluarga dan atas nama MAJT, Yayasan Nazhir Bondo MAS, Yayasan Wahid Hasyim, menyampaikan takziah yang mendalam atas wafatnya saudara kita, seorang pejabat yang baik hati, Tavip Supriyanto,” katanya. Menurut dia, Tavip banyak membantu MAJT. “Semoga menjadi amal jariyah yang menjadikannya husnulkhatimah, nikmat di kuburnya, dan menjadi ahli surga,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Di kalangan wartawan, Tavip dikenal sebagai pejabat yang selalu bersedia dimintai keterangan. Jenazah Tavip rencananya dimakamkan di tempat permakaman keluarga di Kabupaten Boyolali sesuai dengan protokol kesehatan. Sebelum menjadi Kepala Bapenda, Tavip pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Tengah. Dia juga ditunjuk menjadi Penjabat Sementara Bupati Magelang dan Wali Kota Semarang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Terpapar Covid-19, Ketua KPU Sumsel Meninggal Dunia

PALEMBANG, Jowonews- Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Selatan (KPU Sumsel) Kelly Mariana meninggal dunia di Rumah Sakit Charitas Palembang pukul 06.00 WIB setelah sempat terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara itu suaminya masih diisolasi. “Iya pagi tadi (meninggal) terpapar Covid-19, mohon doanya,” kata Anggota KPU Sumsel Bidang Sosdiklih Parmas dan SDM Amrah Sulaiman saat dikonfirmasi, Ahad (17/1) Menurutnya, Kelly Mariana yang merangkap divisi keuangan, umum, logistik, dan rumah tangga tersebut akan dimakamkan dengan protokol Covid-19 sehingga rekan-rekan sejawatnya tidak dapat mengantar jenazah ke TPU Kebun Bunga Palembang. Sebelumnya Kelly Mariana mengaku terkonfirmasi positif Covid-19 pada 13 Januari 2021 dan menunjuk Amran Muslimin sebagai pelaksana harian Ketua KPU. Kelly harus menjalani isolasi di RS Charitas Palembang karena mengalami gejala sakit serta meminta SDM KPU yang berkontak denganya melakukan uji usap. Kelly diketahui berapakali berkegiatan di Jakarta sebelum terkonfirmasi positif. Kemudian setelah dinyatakan positif Covid-19 seluruh SDM KPU Sumsel diliburkan untuk sterilisasi gedung. Kelly Mariana lahir di Palembang 5 September 1967, perempuan yang pernah mengenyam pendidikan St Jhons Collage Whyalla South Australia (1988) dan Fisipol Universitas Sriwijaya (1992) itu meninggalkan seorang suami A. Yamin serta empat orang anak. Sebelum menjadi Ketua KPU Sumsel untuk periode 2018/2023, Kelly pernah menjadi komisioner KPU Sumsel periode 2009-2013, pernah juga menjadi konsultan Kepemiluan BRIDGE untuk KPU Australia (AEC) 2014-2015 dan konsultan Kepemiluan BRIDGE untuk KPU (2015-2018). Selain itu Kelly masih tercatat sebagai anggota Internasional Electrion Expect Forum sejak 2011 dan anggota AFS Internasional sejak 1989.

Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

JAKARTA, Jowonews- Ulama kondang Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia. Hal itu diinformasikan Yayasan Syekh Ali Jaber dalam akun Instagramnya, @yayasan.syekhalijaber. “Telah wafat guru kita, Syekh Ali Jaber (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber) di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021/1 Jumadil Akhir 1442 H Jam 08.30 WIB dalam keadaan negatif Covid-19,”. Demikian kabar duka yang disampaikan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber Habib Abdurrahman Alhabsyi, dalam akun Instagram tersebut, Kamis (14/1). Habib Abdurahman memohon untuk mengikhlaskan wafatnya Syekh Ali Jaber dan memohon maaf segala kesalahan semasa hidup. “Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau,” tulisnya. Sebelumnya, penceramah Ustaz Yusuf Mansur dalam akun instagram pribadinya, @yusufmansurnew juga mengabarkan wafatnya dai kondang Syekh Yusuf Mansur. “Benar Syeikh Ali wafat. 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif COVID-19. Di RS. Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta,” tulisnya, mengkonfirmasi postingan sebelumnya soal kabar duka itu. Bersamaan dengan itu, Yusuf Mansur juga mengunggah video kenangan kebersamaan-nya dengan Syekh Ali Jaber dalam sebuah acara yang langsung dibanjiri komentar warganet. “Kenangan bersama Syeikh Ali begitu banyak. Adik, sahabat, keluarga, sekaligus guru dan tempat bertanya… Sosok yang banyak meninggalkan ajaran dan kenangan,” tulis Yusuf Mansur. Mahfud MD Kehilangan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku merasa kehilangan atas meninggalnya Syekh Ali Jaber pada Kamis pagi. “Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syekh Ali Jaber wafat hari ini,” kata Mahfud dalam akun Twitternya yang terpantau di Jakarta, Kamis. Menurut Mahfud, Syekh Ali Jaber menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. “Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati, beliau memanggil saya ‘Guru’ atau ‘Ayah’,” tulis Mahfud. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengaku beberapa hari sebelum diberitakan terinfeksi COVID-19, Syekh Ali Jaber menyambangi ke rumahnya. “Beliau menghadiahi tasbih, kurma pilihan, buku doa, parfum khas aroma Ka’bah,” kata Mahfud. Syekh Ali Jaber juga memiliki keinginan untuk mencetak sejuta penghafal Al-Qur’an di tanah air. “Guru, saya mau mencetak sejuta penghafal Qur’an. Tanah dan modal untuk gedung sudah mulai terkumpul; mohon dukungan proses perizinan,” kata Mahfud menirukan perkataan Syekh Ali Jaber.

Muladi, Akademikus Tegas dan Humanis

SEMARANG, Jowonews- Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Yos Johan Utama menyebut mantan Menteri Kehakiman Muladi sebagai akademikus yang tegas, visioner, dan humanis. “Almarhum adalah akademisi dan pemimpin yang tegas, visioner, dan humanis,” kesan Yos Johan atas almarhum Muladi di Semarang, Kamis (31/12). Menurit dia, keluarga besar Senat Akademik dan Dewan Profesor Universitas Diponegoro kehilangan salah satu guru besar terbaiknya. Mantan Rektor Undip Muladi meninggal dunia pada Kamis pukul 06.45 WIB. Muladi menjabat sebagai Rektor Undip Semarang pada tahun 1994 hingga 1998. Muladi juga sempat mengemban jabatan sebagai Menteri Kehakiman serta Gubernur Lemhanas pada 2005 hingga 2011. Pria kelahiran Surakarta, 26 Mei 1943 tersebut dilaporkan sempat dirawat di RSPAD Jakarta.

Mantan Rektor Undip Muladi Meninggal Dunia

SEMARANG, Jowonews – Mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Muladi dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (31/12) pagi. Rektor Undip Yos Johan Utama membenarkan kabar meninggalnya guru besar hukum tersebut. “Keluarga besar Senat Akademik dan Dewan Profesor Universitas Diponegoro kehilangan salah satu guru besar terbaiknya,” kata Yos melalui singkat ketika dihubungi di Semarang. Menurut informasi, kata dia, Prof Muladi meninggal dunia pada Kami pukul 06.45 WIB. Ia menambahkan jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibatan Jakarta. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Muladi menjabat sebagai Rektor Undip Semarang pada tahun 1994 hingga 1998. Muladi juga sempat mengemban jabatan sebagai Menteri Kehakiman serta Gubernur Lemhanas pada 2005 hingga 2011. Pria kelahiran Surakarta, 26 Mei 1943 tersebut dilaporkan disempat dirawat di RSPDA Jakarta.