Jowonews

Pengamat: Minyak Dunia Turun Momentum Tepat Turunkan Harga BBM

JAKARTA, Jowonews.com – Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan turunnya harga minyak dunia secara drastis merupakan momentum tepat bagi PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga BBM. “Pertamina bisa meraih laba besar dengan tidak menurunkan harga BBM, pada saat harga minyak dunia mencapai minus. Saat ini momentum yang tepat bagi Pertamina dan Pemerintah menurunkan harga BBM non-subsidi dan subsidi,” kata Fahmy di Jakarta, Selasa melalui pesan tertulis. Lebih lanjut, ia mengatakan penurunan harga BBM secara serentak akan dapat menaikkan daya beli masyarakat yang sedang terpuruk akibat COVID-19. Kenaikan daya beli itu akan mendukung kinerja konsumsi rumah tangga dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang tahun ini diperkirakan hanya mencapai 2,2 persen.  Pelemahan permintaan minyak akibat COVID-19 terus berlanjut, yang menyebabkan harga minyak di AS mencapai minus. Penetapan harga minyak hingga minus merupakan upaya terbaik untuk meminimkan kerugian yang diderita produsen minyak. Untuk itu, produsen akan menanggung semua biaya pengiriman minyak kepada pembeli. Penurunan harga minyak dunia hingga minus, mempunyai dampak signifikan terhadap Indonesia. Dampak negatifnya terjadi penurunan pendapatan dari ekspor minyak dan komoditas lainnya, yang penetapan harganya dikaitkan dengan harga minyak, misalnya gas dan batu bara. “Dampak positifnya sebagai net impoter minyak, nilai impor crude oil dan BBM jadi lebih murah,” kata Fahmy. (jwn5/ant)

Harga Minyak Dunia Rendah, Pertamina Berpotensi Turunkan Harga BBM

JAKARTA, Jowonews.com – PT Pertamina (Persero) berpotensi untuk memberikan pilihan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jika harga minyak dunia tetap di posisi rendah sampai akhir bulan ini. “Jika sampai akhir bulan ini harga minyak dunia tetap di posisi rendah, maka dimungkinkan bagi Pertamina untuk melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi,” kata VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, harga BBM ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harga minyak dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan inflasi. Perhitungan harga jual BBM non Subsidi dan Non Penugasan ditetapkan Pertamina periodik bulanan dengan mempertimbangkan salah satunya adalah perkembangan harga minyak dan harga BBM di pasaran. Adapun untuk harga BBM subsidi dan penugasan adalah kewenangan pemerintah untuk penetapan harga jualnya. Pertamina sudah melakukan penurunan harga BBM non subsidi sejak Februari lalu dan harga BBM Pertamina yang berlaku saat ini masih kompetitif (lebih rendah dari harga penjual BBM lainnya). Ia menjelaskan, Pertamina terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar sebagai faktor utama yang menentukan harga BBM Harga jual BBM non subsidi Pertamina di SPBU saat ini adalah: Jenis Gasoline: Pertamax Turbo ( RON 98) Rp.9.850/ltr Pertamax ( RON 92) Rp.9.000/ltr Pertalite (RON 90) Rp.7.650/ltr Jenis Gasoil : Pertamina Dex (CEN 53) Rp.10.200/ltr Dexlite ( CEN 51) Rp.9.500/ltr “Pada prinsipnya Pertamina selaku operator akan menyesuaikan dengan peraturan pemerintah. sampai saat ini harga BBM mengacu pada ketentuan dari ESDM, dan Pertamina selalu comply dengan hal tersebut. Apabila nanti ada perubahan peraturan atau kebijakan, Pertamina akan menyesuaikan,” katanya. (jwn5/ant)