Jowonews

dr. Reisa: Adaptasi Normal Baru Harus Diikuti Kondisi Wilayah

JAKARTA, Jowonews.com – Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro melihat adaptasi normal baru harus diikuti dengan kondisi masing-masing wilayah di Indonesia. “Ini adalah adaptasi kebiasaan baru, di mana adaptasi kebiasaan baru ini harus diikuti dengan kondisi masing-masing wilayah di Indonesia. Indonesia ini sangat luas, sebagian daerah dan wilayah itu menghadapi situasi yang berbeda, kondisinya berbeda,” ujar Reisa kepada Antara di Jakarta, Jumat (12/6). Oleh karena itu, Reisa mengatakan pemerintah telah menerapkan sistem zonasi, dengan pembagian empat zona, yaitu hijau, kuning, oranye dan merah, yang masing-masing zona memiliki solusi yang berbeda, untuk penanganan COVID-19. Selanjutnya, fase pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menurut Reisa, juga tentu disertai basis data science, sesuai dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Ada hitungan epidemiologi, kondisi surveilans dan kesiapan fasilitas kesehatan semuanya dipertimbangkan dengan baik, tentunya kepala daerah tahu lah bagaimana caranya memberi keputusan untuk derah sendiri dengan mempertimbangkan hal-hal itu tadi,” kata Reisa. Kondisi yang dinamis ini terus disertai dengan pemantauan perkembangan dan evaluasi. Jika daerah telah melewati tahapan selanjutnya, Reisa mengatakan, harus dibarengi dengan kesiapan melakukan protokol kesehatan dengan disiplin. Dengan disiplin masyarakat melakukan protokol kesehatan juga menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Reisa optimistis Indonesia mampu melewati kondisi pandemi. “Kita harus berhati-hati dan tetap terus mengikuti perkembangan. Semakin ke sini kita semakin mengikuti perkembangan, yang tadinya kebingungan, panik, tidak tahu harus berbuat apa, makin ke sini makin banyak penelitian, maka kita makin bisa mengetahui jalan keluarnya,” ujar Reisa. “Dan, tentunya kalau semua orang bisa bekerja sama, sama-sama saling mendukung untuk melakukan hal itu, maka saya yakin kita bisa melewati ini,” dia menambahkan. (jwn5/ant)

Penerapan Normal Baru, Batang Fokuskan Pengawasan Pasar Induk dan Pasar Limpung

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan memfokuskan pengawasan ketat terhadap para pedagang dan pengunjung di dua pasar yaitu Pasar Induk Batang dan pasar Limpung terkait dengan diberlakukannya penerapan tatanan normal baru. “Semua pasar akan diawasi. Akan tetapi, kami akan memfokuskan pengawasan ketat di dua pasar itu karena jumlah pedagang maupun pengunjung lebih banyak dibanding pasar lainnya,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang, Subiyanto di Batang, Kamis. Menurut dia, pemkab akan mewajibkan pedagang maupun pengunjung harus memakai masker dan mematuhi aturan protokol kesehatan dan apabila diketahui ada warga yang sakit maka akan diperintahkan pulang kembali ke rumah. “Kita akan bertindak tegas dalam pengawasan di pasar sebagai upaya menahan laju virus corona di daerah itu,” katanya. Subiyanto menyebutkan ada 16 pasar di wilayah Kabupaten Batang yaitu delapan pasar daerah dan pasar desa yang dipersiapkan untuk menerapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan tatanan normal baru. Delapan pasar daerah itu, kata dia, adalah Pasar Induk Batang, Limpung, Subah, Plelen, Warungasem, Tersono, Bandar, dan Bawang. “Adapun delapan pasar desa berada di Pandansari, Blado, Reban, Tulis, Juragan, Wirosari, Pecalungan, dan Banyuputih. Semua pasar daerah maupun desa akan diawasi oleh petugas, namun kami akan lebih ketat lagi untuk di Pasar Induk Batang dan Limpung,” katanya. Ia mengatakan saat ini pemkab masih menyusun surat resmi yang ditujukan pada para pedagang pasar maupun pengunjung agar dapat melaksanakan kegiatan jual beli dengan menerapkan protokol kesehatan. “Nantinya lokasi lapak antara pedagang pasar juga akan diberikan batas jarak sesuai dengan apa yang sudah ditentukan, yaitu minimal 1,5 meter,” katanya. (jwn5/ant)

Instagram Gandeng Pemprov Jateng Beri Pelatihan UMKM Sambut Normal Baru

SEMARANG, Jowonews.com – Instagram bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal memberikan pelatihan secara daring kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai salah satu bentuk dukungan bagi keberlanjutan UMKM di tengah pandemi COVID-19 sekaligus menyongsong penerapan protokol kehidupan normal baru. Berdasarkan siaran pers yang diterima di Semarang, Kamis, acara “Akademi Instagram #BicaraBisnis” akan disiarkan secara daring di Facebook Page Ganjar Prabowo pada Kamis, pukul 19.00-20.00 WIB. Data Kementerian Koperasi dan UKM pada Mei 2020 menyebutkan bahwa setidaknya ada 163.713 UMKM dan 1.785 koperasi yang terkena dampak COVID-19. Penurunan permintaan secara signifikan menjadi permasalahan utama yang mempengaruhi perekonomian industri UMKM sehingga melatarbelakangi Instagram dan Kreavi, bersama Pemprov Jateng menggelar diskusi virtual seputar cara menjaga kelangsungan bisnis di tengah pandemi COVID-19 serta menyesuaikan strategi bisnis untuk bersiap memasuki situasi normal baru. Melalui acara ini, para peserta dapat mempelajari tips dan trik bisnis praktis langsung dari beberapa pelaku UMKM yang dapat segera diimplementasikan langsung di daerah masing-masing. Beberapa pelaku bisnis UMKM yang turut menjadi pembicara dalam acara “Akademi Instagram #BicaraBisnis” bersama Gubernur Ganjar Pranowo antara lain, Rowland Asfales (Instapreneur-salah satu lulusan terbaik Akademi Instagram dan Founder @pijakbumi), Widya Sesarika (Founder @steddystore), dan Merryo Setyawan (Founder @joie.patiserrie). Gubernur Ganjar menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sedang menyusun skema penerapan protokol kehidupan normal baru di beberapa wilayah Indonesia sebagai salah satu upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi. Di Jawa Tengah, pihaknya juga terus berusaha menyosialisasikan dan mempersiapkan masyarakat setempat agar bisa lebih siap menghadapi situasi normal baru. “Kami menyambut positif penyelenggaraan program ‘Akademi Instagram #BicaraBisnis’ ini yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bisnis digital para pelaku UMKM di Jateng dab berharap program ini dapat membantu mereka menyiapkan strategi bisnis yang lebih efektif untuk kembali bangkit dalam menghadapi situasi normal baru,” katanya. Pieter Lydian, Country Director untuk the Facebook Company di Indonesia menambahkan UMKM selalu menjadi bagian penting bagi Instagram sehingga pihaknya senantiasa mengembangkan berbagai fitur dan inisiatif baru yang bertujuan untuk membantu mereka mengembangkan bisnis. Akademi Instagram #BicaraBisnis, lanjut dia, merupakan salah satu bentuk komitmen dalam mencapai hal tersebut. “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu membekali para pelaku UMKM dengan tips dan trik bisnis praktis seputar cara memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Instagram untuk beradaptasi dan mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi normal baru akibat pandemi COVID-19,” ujarnya. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan semakin banyak UMKM yang terinspirasi untuk memulai bisnis di Instagram, dan memaksimalkan penggunaan Instagram untuk mengembangkan bisnis masing-masing. (jwn5/ant)

Pemprov dan Ulama Jateng Bahas Kenormalan Baru dalam Beribadah

SEMARANG, Jowonews.com – Jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama sejumlah ulama menggelar pertemuan untuk membahas tatanan peribadahan terkait dengan rencana penerapan protokol kehidupan normal baru. Pertemuan yang berlangsung Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur Jateng di Semarang, Rabu, dengan dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji dengan didampingi Gubernur Ganjar Pranowo serta Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen. Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan bahwa pertemuan ini digelar untuk membahas tentang tatanan peribadahan agar menghasilkan pedoman pemerintah sekaligus masyarakat dalam menerapkan protokol kehidupan normal baru. “Umat sudah ingin Jumatan lagi, sudah ingin kembali berjamaah ke masjid. Santri sudah kangen pulang ke pondok, tapi semua tidak boleh dilakukan asal-asalan, harus ada pedomannya. ‘Halaqoh’ ini kami gelar untuk membahas soal tatanan peribadatan itu,” katanya. Gubernur Ganjar yang membuka pertemuan memberikan gambaran tentang kondisi penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah, meski grafik yang mulai menurun, namun masih ada wabah di beberapa tempat. “Para ulama Jateng berinisiatif untuk merumuskan bagaimana normal baru nanti berjalan, bagaimana kebiasaan baru berjalan. Hari ini sudah banyak yang tanya kapan normal baru bisa dilaksanakan, saya jawab nunggu kurvanya turun, tapi sekarang harus terus latihan dan disiapkan secara matang,” ujarnya. Dirinya berharap pertemuan dengan ulama ini bisa memutuskan berbagai hal tentang panduan dan tata cara penerapan normal baru dari segi peribadahan sebab banyak persoalan yang harus dibahas apabila normal baru diterapkan agar jemaah tidak berjubel. “Saya minta para ulama merumuskan ini, agar nantinya dapat menjadi formula yang baik sehingga Jateng benar-benar siap. Mudah-mudahan ada alternatif dan masukan dari para ulama yang akan kami jadikan acuan untuk menerapkan normal baru itu agar semuanya lebih aplikatif dan aman,” katanya. Ganjar mengaku tidak mau gegabah meskipun Kementerian Agama sudah memperbolehkan masyarakat kembali beribadah di tempat ibadah dengan berbagai syarat karena semua harus dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. “Nanti dulu, memperbolehkan bukan berarti membiarkan masyarakat seperti air bah, semua keluar tanpa persiapan, makanya daya dukung, fasilitas, dan kesadaran masyarakat harus dipersiapkan dulu,” ujarnya. Kendati demikian, pihaknya terus mendorong masyarakat menggelar latihan penerapan normal baru dan jika ada daerah yang jumlah positif COVID-19 sedikit atau terus menurun, maka boleh melakukan uji coba menggelar ibadah di tempat ibadah tapi tetap dengan standar protokol yang ketat. (jwn5/ant)

KAI Purwokerto Siap Terapkan Normal Baru

PURWOKERTO, Jowonews.com – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto siap menerapkan konsep kenormalan baru dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik pada bisnis angkutan penumpang maupun barang. “Kesiapan ini karena PT KAI (Persero) telah menyiapkan pedoman ‘New Normal’ (kenormalan baru, red.) dalam pelayanan kepada pelanggan,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat. Ia mengatakan pedoman kenormalan baru tersebut dibuat untuk melindungi pegawai dan pelanggan KAI dari kemungkinan terpapar COVID-19 pada era normal baru sebagai bentuk adaptasi pelayanan perkeretaapian dengan mengurangi kontak fisik dan menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia, pedoman kenormalan baru tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. “Pedoman tersebut akan diaplikasikan ketika kereta api jarak jauh reguler kembali beroperasi. Saat ini, KAI masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan dan terus memperhatikan perkembangan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di berbagai daerah,” katanya. Lebih lanjut, Supriyanto mengatakan berdasarkan pedoman kenormalan baru KAI, pemesanan tiket hanya dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi KAI Access, laman kai.id, dan mitra penjualan tiket resmi KAI lainnya, sedangkan loket di stasiun hanya difungsikan untuk pembelian “go show” atau tiga jam sebelum keberangkatan. Saat memasuki area stasiun, kata dia, masyarakat diwajibkan untuk memakai masker dan bersuhu tubuh kurang dari 37,3 derajat Celsius. “Petugas kami akan memeriksa suhu tubuh masyarakat yang hendak memasuki area stasiun,” jelasnya. Sementara saat “boarding”, kata dia, penumpang harus menunjukkan tiket beserta kartu identitas penumpang kepada petugas boarding dan setelah diperiksa, penumpang memindai tiket secara mandiri. Selain tetap menggunakan masker, lanjut dia, penumpang selama perjalanan juga diharuskan mengenakan “face shield” yang disediakan oleh KAI dan wajib digunakan hingga keluar dari area stasiun kedatangan. “Guna memastikan kesehatan penumpang, petugas akan mengukur suhu badan penumpang di atas kereta tiap 3 jam sekali. Jika ada penumpang yang kedapatan bersuhu badan 37,3 derajat Celsius atau lebih dan mengalami gejala COVID-19, maka penumpang tersebut akan dipindah ke ruang isolasi yang ada di kereta,” katanya. Jika kondisi penumpang tersebut perlu penanganan segera, kata dia, pihaknya akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan. Supriyanto mengatakan petugas secara rutin juga akan membersihkan objek-objek yang sering terpegang tangan setiap 30 menit sekali secara bergantian untuk menjamin kebersihan selama perjalanan. “Kami juga akan tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif dengan menggunakan bahan pembersih yang mengandung disinfektan, termasuk menyediakan fasilitias higienitas seperti wastafel dan hand sanitizer di tempat-tempat yang mudah dijangkau penumpang,” katanya. (jwn5/ant)

Kota Magelang Bersiap Terapkan New Normal

MAGELANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota Magelang melakukan berbagai persiapan untuk penerapan normal baru terkait dengan pandemi virus corona jenis baru (COVID-19), kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang Joko Soeparno. “Kita sedang merumuskan konsep tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat. Beberapa pertimbangan secara matang terkait dengan rencana penerapan normal baru di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu, termasuk menyangkut potensi penularan virus yang masih cukup tinggi. Penerapan protokol kesehatan, katanya, harus betul-betul ketat, terutama di berbagai pusat keramaian dan objek wisata yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah. “Jika sarana umum kita, katakanlah objek wisata itu dibuka, saya yakin yang ‘nggerudug’ (mengunjungi, red.) itu orang-orang luar daerah. Kalau kita akan menerapkan ‘new normal’ (normal baru), hal-hal di atas juga harus menjadi perhatian kita,” kata Joko. Selain itu, katanya, angka lanjut usia (lansia) di daerah setempat yang saat ini mencapai lebih dari 11.000 orang. Kalangan lansia sebagai rentan tertular virus tersebut. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr. Majid Rohmawanto menjelaskan tentang pentingnya warga tetap beraktivitas di tengah pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan. “Prinsipnya bagaimana kita masih bisa bekerja, usaha masih tetap berjalan, namun di tengah pandemi Covid-19 dan protokol kesehatan masih tetap harus berjalan,” katanya. Beberapa ketentuan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di lingkungan kerja, perkantoran, dan industri, antara lain pihak manajemen harus mempunyai tim atau satuan tugas yang selalu menginikan informasi terkait dengan COVID-19 dari dan ke perusahaan. Semua pekerja, katanya, harus menggunakan masker, mulai dari berangkat kerja, selama di perjalanan, maupun saat di tempat kerja. “Apabila memungkinkan, di tempat kerja tidak hanya memakai masker, namun juga tutup muka, terutama bagi yang berada di bidang pelayanan,” katanya. Ia mengatakan tentang penerapan jaga jarak dan menghindar dari kerumunan orang, sedangkan khusus usaha yang memiliki pekerja dengan jumlah ratusan orang, dianjurkan penerapan sif. “Membatasi penggunaan lif atau penggunaan tangga, harus dilakukan pengukuran suhu badan kepada pekerja pada awal masuk kerja. Pastikan pekerja yang masuk kerja dalam kondisi sehat. Lif, tangga, pegangan pintu, dan lainnya juga harus dibersihkan dan disemprot disinfektan secara berkala,” katanya. Ia mengatakan pekerja yang mempunyai gejala-gejala sakit, harus diberi kelonggaran untuk berobat, beristirahat dengan surat keterangan sakit, sedangkan pekerja yang ditetapkan dengan status orang dalam pemantauan (ODP) harus melakukan karantina dengan hak-haknya tetap dipenuhi. Selain itu, katanya, penerapan kesehatan dan sanitasi lingkungan kerja, antara lain dengan penyediaan tempat mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, dan adanya cairan pembersih tangan. (jwn5/ant)

PUPR Nilai Normal Baru Dorong Program Sejuta Rumah Tercapai

JAKARTA, Jowonews.com – Pelaksanaan Normal Baru dinilai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai suatu hal yang positif dan menimbulkan optimisme untuk mendorong tercapainya program sejuta rumah di Tanah Air. “Para ASN (Aparatur Sipil Negara) di Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR akan masuk kerja dan masyarakat akan beraktivitas seperti biasa dengan tatanan New Normal. Kami berharap dengan New Normal ini pelaksanaan pembangunan perumahan dalam Program Sejuta Rumah dapat berjalan kembali,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat. Khalawi menambahkan, para pegawai Ditjen perumahan baik di pusat dan daerah akan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan protokol kesehatan dalam kegiatan Normal Baru. Dengan demikian, lanjutnya, program pembangunan perumahan bisa dilanjutkan untuk meminimalkan dampak negatif COVID-19 di masyarakat. “Kebijakan pelaksanaan program perumahan Ditjen Perumahan tetap berjalan dengan memperhatikan protokol COVID-19. Kementerian PUPR telah mengeluarkan Instruksi Menteri PUPR dan Surat Edaran untuk pelaksanaan kegiatan perumahan di daerah,” ujarnya. Untuk mendukung pelaksanaan Normal Baru di sektor perumahan, imbuh Khalawi, Ditjen Perumahan akan mengoptimalkan Program Padat Karya yakni melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dan bantuan Prasarana, Sarana dan Utilitas untuk perumahan bersubsidi. Program Padat Karya Bidang Perumahan berdasarkan arahan Presiden dalam masa pandemi dinilai merupakan salah satu hal yang dapat membangkitkan masyarakat dan mendorong perputaran uang di masyarakat. Sebelumnya, Kementerian PUPR merilis capaian pembangunan rumah untuk masyarakat yang ada di dalam Program Sejuta Rumah per 11 Mei 2020 sebesar 215.662 unit. “Untuk capaian Program Sejuta Rumah per 11 Mei 2020 sebesar 215.662 unit,” kata Direktur Jenderal Perumahan Khalawi Abdul Hamid. Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, persentase capaian Program Sejuta Rumah masih diprioritaskan untuk pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah yakni 79 persen. Adapun realisasi pembangunan rumah berasal dari kementerian/lembaga di luar Kementerian PUPR sebanyak 50.863 unit, pemerintah daerah sebanyak 1.521 unit, serta rumah tapak yang dibangun oleh pengembang sebanyak 116.933 unit. Pembangunan rumah untuk non-MBR persentasenya sebanyak 21 persen yang berasal dari pembangunan rumah tapak oleh pengembang sebanyak 42.884 unit dan rumah susun sebanyak 3.461 unit. “Total capaian pembangunan rumah untuk MBR sebanyak 169.317 unit dan rumah untuk non MBR sebanyak 46.345 unit,” jelasnya. Khalawi mengemukakan, pihaknya tetap mengupayakan agar di akhir tahun capaian Program Sejuta Rumah bisa capai 1.000.000 unit. Target konservatif keseluruhan hingga akhir tahun, lanjutnya, sebesar 900.000 unit mengingat ada pandemi. (jwn5/ant)

Menuju Normal Baru, Magelang Perketat Protokol Kesehatan

MAGELANG, Jowonews.com – Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan pentingnya pengetatan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 dalam masyarakat untuk menuju kenormalan baru terkait dengan pandemi panyakit yang disebabkan oleh virus corona tipe baru itu. “Sejauh ini new normal (kenormalan baru) masih akan dirumuskan, akan tetapi yang pasti penerapan protokol kesehatan harus diperketat,” kata dia dalam keterangan tertulis pemerintah kota yang diterima di Magelang, Rabu. Ia mengatakan bahwa beberapa pusat keramaian dan destinasi wisata akan segera dibuka. Destinasi wisata di Kota Magelang seperti Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar kemungkinan juga akan dibuka untuk wisatawan. “Kalau Candi Borobudur (di Kabupaten Magelang) dibuka, kita juga ingin TKL (Taman Kyai Langgeng) dan Gunung Tidar dibuka,” kata dia saat Rapat Evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang. Akan tetapi, ia melanjutkan, pengunjung tempat wisata akan diwajibkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. “Pengunjung harus cuci tangan, pakai masker, tidak boleh rangkulan, dan sebagainya. Yang jelas walaupun pandemi rakyat kita jangan sampai tidak makan,” katanya. Wali Kota mengapresiasi tim gugus tugas yang bekerja keras dengan komitmen kuat dalam penanganan COVID-19 di daerah dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu. Ia mengingatkan tim agar tidak lengah terhadap perkembangan pandemi, meski tren kasus COVID-19 di Kota Magelang cenderung landai dibandingkan dengan daerah lain di wilayah eks-Keresidenan Kedu. “Komitmen tim luar biasa. Terutama menjelang Idul Fitri, yang mencekam di situ, ribuan pemudik dari zona merah ke sini tapi alhamdulillah sebagian besar mematuhi anjuran pemerintah. Tapi jangan bergeming. Kita fokus mengelola wilayah masing-masing sampai RT/RW,” katanya. Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan pemerintah kota melakukan kajian terkait dengan kehidupan normal baru di daerah itu, termasuk berkoordinasi dengan forum pimpinan daerah dan berbagai pihak terkait “New normal terkait tata kehidupan tidak bisa dihindari, tidak bisa ditolak, kita harus bisa menyesuaikan diri, yakni menciptakan gaya hidup baru yang sadar akan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 demi menunjang produktivitas ekonomi,” katanya. “Kita harus terus mengedukasi masyarakat agar terus meningkatkan kepatuhan terkait protokol kesehatan ini,” katanya. Masyarakat Kota Magelang, ia melanjutkan, harus bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan normal baru agar laju perekonomian bergerak kembali setelah terpuruk akibat pandemi. (jwn5/ant)