Jowonews

22 RS di Indonesia akan Uji Klinis Empat Obat COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Sebanyak 22 rumah sakit di Indonesia siap melaksanakan uji klinis terhadap empat obat yang potensial menjadi obat COVID-19 dalam pelaksanaan program “Solidarity Trial” yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan negara-negara lainnya. “Indonesia menjadi negara keenam yang telah memulai pelaksanaan studi ini, melalui pengujian ini diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk COVID-19,” kata Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof Abdul Kadir dalam keterangan tertulis di laman resmi Kemenkes yang dikutip di Jakarta, Jumat. Solidarity Trial ini, lanjut Abdul Kadir, dilaksanakan dalam skala besar untuk menghasilkan bukti data yang kuat, dan kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling aman dan efektif. Solidarity Trial merupakan program dari WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara guna melakukan pengujian klinis terhadap empat kandidat utama antivirus sebagai obat COVID-19. Empat obat yang diuji tersebut, yakni remdesivir, lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ritonavir ditambah interferon beta 1A, dan chloroquine/hydroxychloroquine. Semua obat disediakan oleh WHO dengan Kementerian Kesehatan sebagai koordinator penelitian. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Irmansyah mengatakan rumah sakit yang mengikuti program Solidarity Trial dari WHO ini ke depannya diharapkan akan bertambah. “Kalau kita perhatikan 22 Rumah Sakit tadi adalah kombinasi dari rumah sakit vertikal maupun rumah sakit daerah dan juga RS swasta, RS universitas dan ada RS yang ada di bawah TNI AU. Jadi RS ini kita anggap sebagai ‘batch’ pertama yang akan terlibat dalam penelitian Solidarity Trial,” kata Irmansyah. Rumah sakit yang turut serta dalam program tersebut adalah RSPI Prof. Sulianti Soeroso Jakarta, RSUP H. Adam Malik Medan, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Soetomo Surabaya, RS Universitas Udayana Bali, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUD Ambarawa Semarang, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUD Dr. Moewardi Solo, dan RSUP Persahabatan Jakarta. Selain itu RSUP Prof. Dr. Kandou Manado, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSJ Prof. Soerojo Magelang, RSUP Dr. M. Djamil Padang, RS Univ. Airlangga Surabaya, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RS YARSI Jakarta, RSPAU Dr. Esnawan Antariksa Jakarta, dan RSUP Sanglah Bali. Irmansyah mengatakan obat penelitian sudah didistribusikan kepada delapan RS, lima diantaranya sudah siap melaksanakan pengujian karena distribusi obat sudah tiba. Kelima RS telah mempunyai tiga dari lima kelompok terapi yang diberikan Hydroxychloroquine, kelompok dengan lopinavir/ritonaviraluvia, dan kelompok pengobatan standar pelayanan RS. Dengan demikian, pihak RS sudah bisa melakukan perekrutan partisipan dan randomisasi. “Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa perekrutan pasien pertama sudah dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo,” kata Irmansyah. Tim RS Wahidin Sudirohusodo yang di pimpin oleh Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, SpP(K) mengatakan pengalaman perekrutan pasien pertama tidak mengalami kendala yang berarti. Proses penelitian dijalankan sesuai dengan protokol dengan menerapkan prinsip pencegahan infeksi COVID-19, termasuk saat pengambilan persetujuan pasien untuk keikutsertaan dalam penelitian. (jwn5/ant)

Perusahaan Farmasi Perluas Uji Obat Potensial Untuk Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan farmasi Sanofi dan Regeneron Pharmaceuticals Inc telah memperluas uji klinis obat rheumatoid arthritis – Kevzara – sebagai obat untuk virus corona baru untuk pasien di luar Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan farmasi itu mengatakan pendaftaran untuk uji coba Kevzara – dari tahap pertengahan hingga akhir – kini telah dimulai di Italia, Spanyol, Jerman, Prancis, Kanada, dan Rusia. Sementara uji coba di Amerika Serikat sudah dimulai pekan lalu. Kevzara merupakan obat pengubah sistem kekebalan yang dikenal sebagai antibodi monoklonal. Uji coba, yang diharapkan akan mendaftarkan sekitar 300 pasien, akan merekrut pasien yang dirawat di rumah sakit dari beberapa negara yang terdampak parah atau kritis dengan infeksi COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang sangat menular. Virus corona baru, yang disebut SARS-CoV2, kini telah menginfeksi lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia, dan lebih dari 30.000 orang telah meninggal akibat infeksi virus tersebut, berdasarkan hitungan Reuters. Para dokter telah melihat bahwa banyak dari mereka yang sakit kritis akibat SARS-CoV2 mengalami apa yang disebut badai sitokin, yakni gangguan kesehatan yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan menyerang organ-organ tubuh. Untuk itu, beberapa peneliti berpikir bahwa obat yang dapat menekan sistem kekebalan, termasuk antibodi monoklonal, mungkin berguna untuk membatasi respons autoimun tersebut. Amerika Serikat memiliki kasus infeksi virus corona baru paling banyak dibandingkan negara mana pun di dunia, dengan lebih dari 130.000 kasus COVID-19. Italia dan Spanyol telah menjadi dua negara yang paling terdampak COVID-19 di Eropa, masing-masing mencatat angka kematian tertinggi dan tertinggi kedua di dunia. Regeneron memimpin uji coba obat Kevzara di Amerika Serikat, sedangkan Sanofi memimpin uji coba di luar AS. (jwn5/ant)