Jowonews

Pelari Zohri Tempati Peringkat Tujuh Ujicoba Olimpiade Tokyo

JAKARTA, Jowonews- Pelari sprint nasional Lalu Muhammad Zohri menempati peringkat ketujuh dengan catatan waktu 10, 45 detik dalam putaran final nomor 100 meter putra ajang uji coba Olimpiade Tokyo di Olympic Stadium, Tokyo, Ahad (9/5). Catatan waktu tersebut justru menurun dari fase pemanasan saat mencatatkan waktu 10,38 detik. Sementara itu berdasarkan catatan terakhir Pelatnas Atletik, Zohri mampu mencatatkan waktu hingga 10,03 detik. Menurut data Atletik Dunia dalam laman resminya sebagaimana dilansir Antara, Ahad, dalam ajang bertajuk “World Athletics Continental Tour” tersebut, peringkat pertama diduduki pelari Amerika Serikat Justin Gatlin dengan catatan waktu 10,24 detik. Sementara peringkat kedua hingga keenam masing-masing ditempati atlet tuan rumah Jepang, yaitu Shuhei Tada 10,26 detik, Yuki Koike 10,28 detik, Bruno Dede 10,40 detik, Ryuichiro Sakai 10,42 detik, dan Daisuke Miyamoto 10,44 detik. Sedangkan pelari kedelapan yaitu Aska Cambridge dari Jepang tidak ikut ambil bagian dalam putaran final.

Tokyo Darurat!

TOKYO, Jowonews- Pemerintah Jepang menerapkan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya mulai dari 25 April hingga 11 Mei, saat Jepang berjuang untuk mengatasi pandemi yang muncul kembali hanya tiga bulan sebelum Olimpiade. Di bawah keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura sebagaimana dilansir Antara dari Reuters. “Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas,” kata Nishimura, berbicara di awal pertemuan dengan panel ahli untuk membahas langkah-langkah yang diusulkan. “Kami membutuhkan tindakan yang kuat, pendek dan fokus,” katanya, meminta orang untuk “mengingat musim semi lalu dan tinggal di rumah.” Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta untuk tutup dan perusahaan memberikan tunjangan yang lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah. Keadaan darurat juga akan mencakup Kyoto dan Hyogo. Sementara itu libur panjang di Jepang diharapkan secara resmi disetujui pada Jumat malam. Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang. Jepang sejauh ini menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara. Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian. Tetapi peningkatan infeksi terbaru telah memicu tanda bahaya dengan lonjakan kasus pada varian baru Covid-19 dan kekurangan tempat tidur di rumah sakit yang terjadi di beberapa wilayah, sementara upaya vaksinasi Jepang tetap lamban. Tokyo melaporkan 861 kasus baru pada  Kamis, terbesar sejak 29 Januari, yang terjadi selama gelombang ketiga pandemi dan keadaan darurat sebelumnya. Prefektur Osaka mencatat 1.167, turun sedikit dari rekor. Beberapa prefektur lain tetap dalam keadaan “darurat” sebagai upaya pengendalian infeksi yang ditargetkan. Durasi keadaan darurat di Nishimura juga akan diperpanjang hingga 11 Mei.

Olimpiade Tokyo, Cahaya di Ujung Terowongan Pandemi

JAKARTA, Jowonews- Olimpiade musim panas Tokyo menjadi cahaya di ujung terowongan pandemi Covid-19, kata Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. Bach saat ini berada di Athena untuk menghadiri pembukaan Stadion Panathenaic, stadion serbaguna yang menjadi tuan rumah Olimpiade modern pertama pada 1896. “Kami bertemu terakhir kali di awal pandemi, dan sekarang kami berharap bertemu menjelang akhir pandemi,” kata Bach kepada Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, seperti dilansir Antara mengutip dari Reuters, Selasa (30/3). “Kami melihat, atau mulai melihat, cahaya di ujung terowongan, khususnya dengan Olimpiade di Tokyo,” dia menambahkan. Olimpiade 2020 ditunda tahun lalu karena pandemi. Ajang olahraga itu dijadwalkan akan digelar mulai 23 Juli hingga 8 Agustus, meski penyelenggara melarang penonton dari luar negeri untuk hadir. Panitia pelaksana Olimpiade Tokyo 2020, Senin (29/3), mengumumkan bahwa atlet asing bisa diundang untuk berpartisipasi dalam ajang uji coba sebelum pelaksanaan sebenarnya. Acara tersebut berupa gladi bersih tentang cara mencegah penyebaran Covid-19, karena penyelenggara menggelar acara olahraga internasional ini selama masa pandemi global. Ajang uji coba akan digelar untuk lima kompetisi, termasuk atletik dan marathon, serta melibatkan atlet asing yang berpartisipasi, kata penyelenggara. Olimpiade Tokyo 2020 merencanakan 18 acara uji coba sebelum Olimpiade dimulai pada 23 Juli. Acara uji skateboard dan menembak bulan ini ditunda dari April hingga Mei karena dampak pandemi.

Salah Disiapkan Berlaga di Olimpiade Tokyo

JAKARTA, Jowonews Penyerang Liverpool Mohamed Salah siap menambah beban latihan untuk membela negaranya dalam meraih medali Olimpiade Tokyo untuk pertama kali. “Saya sudah mengumumkan kepada publik bahwa saya ingin agar dia (Mohamed Salah) bergabung dengan timnas untuk Olimpiade Tokyo, dan dia tidak menolak. Artinya, dia siap tampil bersama timnas Mesir,” kata pelatih Timnas Mesir Shawky Gharib seperti dikutip Antara dari AFP, Kamis (25/3). “Partisipasi Salah di Olimpiade Tokyo didukung penuh oleh negara, yang diwakili oleh Kementerian Olahraga dan Asosiasi Sepak Bola Mesir, demi meraih medali pertama kami di ajang Olimpiade untuk pertama kalinya,” ujar Gharib. Meski demikian, ia menuturkan keputusan mengenai keikutsertaan Salah dalam Olimpiade Tokyo tahun ini bersifat tiga arah, dan bukan hanya berasal dari Salah dan Gharib sebagai pelatih timnas Mesir, tetapi juga dari pelatih Liverpool Jurgen Klopp. Di sisi lain, terlepas dari penurunan performa Liverpool, Salah masih menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Premier Inggris musim ini, dengan 17 gol dan total 25 gol dalam seluruh kompetisi. “Salah, sebagai salah satu dari tiga pemain terbaik internasional, tentu akan mengangkat tim Mesir ke level baru di Olimpiade Tokyo,” ungkap Gharib. “Kehadirannya (Salah) bersama kami pasti akan membuat perbedaan yang signifikan,” tambah Gharib, yang menyamakan Salah dengan Neymar yang membantu Brazil meraih medali emas sepak bola pertama mereka di Olimpiade Rio 2016.

Aturan Baru Olimpiade Tokyo, Atlet Dilarang Berpelukan

JAKARTA, Jowonews- Para atlet olimpiade dilarang berpelukan atau melakukan tos saat berlaga di ajang olahraga bergengsi dunia itu. Hal tersebut termaktub dalam buku panduan baru Olimpiade Tokyo seperti dilansir Antara dari AFP. Dokumen mentah panduan setebal 33 halaman itu juga memperingatkan bahwa para atlet dapat didepak dari pertandingan yang mereka ikuti seandainya melanggar peraturan-peraturan ketat terkait Covid-19. Menurut panduan itu, para atlet akan mengikuti tes untuk Covid-19 setidaknya satu kali setiap empat hari, dan akan dilarang bertanding jika kedapatan positif. Masa tinggal mereka di Jepang akan dikurangi untuk mengurangi risiko infeksi, dan orang-orang yang menghuni Perkampungan Atlet Olimpiade diharapkan untuk menghindari bentuk-bentuk kontak fisik yang tidak diperlukan. Panitia penyelenggara mengatakan kepada AFP bahwa mereka masih berencana untuk memberikan sekitar 150.000 kondom gratis kepada para atlet. Namun panduan baru mendesak para atlet untuk membatasi kontak dengan orang lain sebanyak mungkin. “Jika Anda pernah berada di Olimpiade sebelumnya, kami tahu pengalaman ini akan berbeda dalam beberapa bentuk,” demikian buku panduan itu memperingatkan. “Kepada semua partisipan Olimpiade, akan ada sejumlah kondisi dan kendala yang akan memerlukan keluwesan dan pengertian Anda,” tambahnya. Panduan bagi para atlet dan ofisial tim akan direvisi pada April dan kembali direvisi pada Juni, dan diikuti dengan rilis panduan untuk ofisial pertandingan, media, dan stasiun penyiaran sepekan kemudian. Dokumen itu memberikan gambaran detail tes virus kepada para atlet, di mana dibutuhkan hasil negatif pada tes yang dilakukan 72 jam sebelum bepergian ke Jepang dan akan kembali dilakukan tes saat mereka telah mendarat. Tak Ada Karantina Tidak akan ada karantina untuk para atlet, dan mereka masih diizinkan untuk menghadiri pemusatan-pemusatan latihan di Jepang sebelum Olimpiade dimulai. Namun seluruh pergerakan harus didata dan penggunaan transportasi publik harus mendapat izin pihak berwenang. Para atlet tidak boleh mengunjungi pusat kebugaran, area-area turis, toko, restoran, atau bar, dan hanya dapat pergi ke arena-arena Olimpiade dan lokasi-lokasi tambahan yang terbatas. Mereka juga disarankan untuk selalu mengenakan masker, kecuali saat bertanding, berlatih, tidur, atau berada di luar ruangan yang terbuka. Buku panduan terkait Covid-19 dirilis ketika panitia penyelenggara, ofisial-ofisial Olimpiade, dan pemerintah Jepang bekerja keras untuk membangun keyakinan bahwa Olimpiade dapat berlangsung dengan aman meski terdapat masalah virus. Para atlet disarankan untuk divaksin, namun hal itu tidak akan menjadi syarat untuk dapat berpartisipasi di Olimpiade. Dukungan untuk menyelenggarakan Olimpiade tetap rendah di Jepang, dengan sekitar 80 persen penduduk Jepang mendukung pembatalan atau penundaan lanjutan. Panitia pelaksana juga tidak lepas dari masalah, setelah Ketua Olimpiade Tokyo Yoshiro Mori melontarkan pernyataan berbau seksisme. Sejauh ini, Mori telah meminta maaf atas ucapannya, namun ia menolak untuk mengundurkan diri. Olimpiade Tokyo rencananya akan dimulai di Tokyo pada 23 Juli mendatang.