Jowonews

Din Syamsuddin: RUU HIP Hanya Turunkan Derajat Pancasila

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menurunkan derajat Pancasila dengan memonopoli penafsiran Pancasila yang merupakan kesepakatan dan milik bersama. “Serta memeras Pancasila ke dalam pikiran-pikiran yang menyimpang,” ujar Din dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu. Pendekatan menurunkan derajat atau downgrading dengan mengaturnya ke dalam UU, menyempitkan arti atau reduksionis dan memonopoli Pancasila adalah berbahaya bagi eksistensi NKRI yang berdasarkan Pancasila. Untuk itu, dia meminta Presiden Joko Widodo untuk menghentikan pembahasan RUU HIP tersebut karena akan memecah belah bangsa. Juga, pembahasan sejumlah RUU di tengah keprihatinan nasional akibat COVID-19 adalah tidak arif bijaksana apalagi cenderung dilakukan secara diam-diam dengan menutup aspirasi dari masyarakat madani. “Praktik demikian merupakan hambatan terhadap pembangunan demokrasi Pancasila yang berkualitas yang kita cita-citakan bersama,” jelas dia. Sebelumnya, MUI mengeluarkan maklumat penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila. Sejumlah ormas keagamaan pun menolak keberadaan RUU. (jwn5/ant)

Akademisi: Pancasila dan Islam Miliki Hubungan Yang Erat

PURWOKERTO, Jowonews.com – Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto Muridan, mengatakan Islam dan Pancasila memiliki hubungan erat yang saling menunjang dan mengokohkan. “Islam dan Pancasila, keduanya memiliki hubungan yang erat,” katanya di Purwokerto, Senin. Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto itu menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. “Kendati Pancasila lebih fokus mengatur kehidupan dunia yakni kehidupan bangsa Indonesia agar aman, damai, sejahtera serta adil dan makmur, namun tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Keduanya saling membantu, menunjang dan mengokohkan,” katanya. Menurut dia, nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila, terkandung juga di dalam nilai-nilai Islam. Muridan mengatakan bukti adanya hubungan antara Pancasila dan Islam dapat dilihat dengan adanya ayat-ayat Alquran yang maknanya sejalan dengan sila-sila yang ada dalam Pancasila. “Misalkan, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini mengandung ajaran ketauhidan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sila pertama ini tercermin dalam surat Al-Baqarah ayat 163 yang artinya ‘Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,” katanya. Dia kembali mencontohkan pada sila kedua yakni Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab juga sejalan dengan surat Al Maidah. “Pada surat Al Maidah ayat 8. Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, baik pada diri sendiri maupun kepada orang lain,” katanya. Sementara sila ketiga, yakni Persatuan Indonesia, kata dia, Islam juga mengajarkan untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. “Hal ini tercermin dalam surat Al-Imran ayat 103 yang artinya ‘Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. Selain itu sila keempat dan kelima juga sejalan dengan Alquran,” katanya. Dengan demikian, kata dia, sangat jelas bahwa Islam dan Pancasila memiliki hubungan yang erat. “Tidak perlu lagi ada yang dipertentangkan. karena dengan memahami Islam secara komprehensif maka akan dapat memahami hal tersebut,” katanya. (jwn5/ant)