Jowonews

Pemulihan Pariwisata Jateng Fokus pada Wisatawan Nusantara

MAGELANG, Jowonews.com – Fokus pemulihan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah sampai akhir tahun 2020 diarahkan kepada wisatawan nusantara, kata Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Rachmadi. “Hingga akhir tahun, wisatawan asing tidak menjadi prioritas, tentu kita akan membatasi itu untuk wisatawan lokal, tagline kami ‘ke Jateng aja’,” katanya dalam keterangan pers menjelang ujicoba operasional Candi Borobudur di Magelang, Rabu. Ia menyampaikan pada kondisi sebelum pandemi COVID-19 untuk wisatawan nusantara yang berkunjung ke Jateng ditargetkan 51 juta orang, namun demikian pada bulan ketiga atau triwulan pertama tahun 2020 pariwisata mengalami penurunan yang sangat tajam. Oleh karena itu dilakukan menyesuaikan sebagaimana revisi RPJMD dan LKPJ Jateng ditarget kurang lebih menjadi 20 juta wisatawan nusantara. “Pada triwulan pertama sudah tercatat wisnus sekitar 10 juta sehingga harapan kami pada triwulan terakhir dengan asumsi dari para ahli kesehatan, ahli statistik, ahli sosiologi harapannya kondisi pandemi COVID-19 akan melandai dan melantai pada triwulan terakhir pada Oktober-Desember 2020 akan terjadi booming tourism ini yang akan menjadi sebuah harapan untuk mengejar target,” katanya. Namun, katanya pihaknya tetap realistis, artinya dalam triwulan pertama 10 juta wisnus dan pada triwulan terakhir juga tidak terlalu muluk-muluk tetap 10 juta sehingga total untuk wisnus 2020 sebanyak 20 juta. Menyinggung kesiapan sejumlah destinasi di Jateng pada era normal baru, ia menyampaikan di Jateng kurang lebih terdapat 700 daya tarik wisata, yang sudah melaporkan untuk dibuka baru Candi Borobudur, sedangkan yang lainnya tengah mempersiapkan untuk simulasi untuk menerima kunjungan wisatawan. Ia menyebutkan yang sudah melaporkan persiapan simulasi pada akhir Juni 2020 adalah taman wisata Guci di Kabupaten Tegal, Baturaden, dan taman wisata Tawangmangu, sedangkan tempat daya tarik yang lain seperti Dieng, Surakarta, Pati dan sebagainya masih dalam persiapan simulasi. “Seluruh pengelola daya tarik wisata sepakat untuk melakukan simulasi, setelah simulasi akan mengajukan izin kepada gugus tugas setempat dan memberitahukan kepada provinsi. Apa yang dilakukan di Candi Borobudur ini harapannya selalu menginspirasi daya tarik wisata lainnya,” katanya. (jwn5/ant)