Jowonews

Usai Pasien Positif Corona Bagi-bagi Masker, Pasar Puri Langsung Ditutup

PATI, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengambil langkah cepat dengan menutup Pasar Puri Pati usai menjadi sasaran kegiatan bakti sosial pembagian masker oleh almarhum Imam Suroso Anggota Komisi IX DPR yang meninggal karena diduga terpapar penyakit virus Corona (COVID-19). “Pasar Puri Pati ditutup hingga Selasa (31/3) dan baru dibuka kembali Rabu (1/4) setelah dilakukan penyemprotan dengan disinfektan,” kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Pati Suharyono di Pati, Sabtu. Selain dilakukan penyemprotan di semua lingkungan Pasar Puri Pati, kata dia, pedagang yang pernah kontak dengan almarhum saat pembagian masker dan cairan pembersih tangan atau “hand sanitizer” pada pekan sebelumnya diminta untuk melakukan isolasi diri selama 14 hari. Kalaupun muncul gejala, dia menyarankan untuk segera periksa ke dokter. Sebelum Pasar Puri dioperasikan kembali, pintu masuk pasar akan dibuatkan bilik disinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. “Setiap pedagang yang masuk pasar akan diminta melalui bilik disinfektan, termasuk pengunjung pasar juga sama sebagai upaya pencegahan penyebaran virus,” ujar Suharyono yang juga Sekretaris Daerah Pati. Hasil identifikasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pati, pedagang yang menjadi sasaran pembagian masker dan “hand sanitizer” merupakan pedagang sore yang berada di emperan. Identifikasi sementara, terdapat 70 orang yang dimungkinkan melakukan kontak dengan almarhum dan diminta melakukan isolasi mandiri. “Bagi masyarakat lain yang pernah kontak langsung dengan almarhum, sebaiknya melakukan isolasi mandiri atau jika ada gejala segera periksa ke dokter,” ujarnya. Menurut dia langkah antisipasi tersebut jauh lebih baik karena selain melindungi diri sendiri, juga keluarga dan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Imam Suroso Anggota Komisi IX DPR dinyatakan meninggal dunia usai dirawat di RSUP Kariadi Semarang karena COVID-19. Sebelum mengeluh demam, almarhum sempat menggelar acara bakti sosial membagikan masker dan cairan pembersih tangan kepada masyarakat di Desa Winong serta di Pasar Puri Pati pada tanggal 20 Maret 2020. Selain itu, dikabarkan pula almarhum sempat menggelar acara bakti sosial pengobatan gratis. Oleh karena itu, Pemkab Pati melakukan pelacakan terhadap warga yang pernah kontak, termasuk tim medis dari Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati maupun wartawan yang mengikuti kegiatan tersebut. Almarhum Imam Suroso, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDI Perjuangan meninggal dunia pada Jumat (27/3) malam, setelah sempat menjalani perawatan di RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah, sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19.  (jwn5/ant)

Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Bertambah Jadi 790 Kasus, 58 Meninggal Dunia

JAKARTA, Jowonews.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat perkembangan jumlah pasien positif terjangkit virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia mencapai 790 orang dan 58 orang meninggal dunia, serta 31 orang sembuh per 25 Maret 2020. “Ada penambahan kasus baru konfirmasi positif sebanyak 105 kasus, sehingga total saat ini 790 kasus positif,” kata Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto saat konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Rabu. Sebelumnya pada Selasa (24/3) kasus positif  COVID-19 di Indonesia tercatat 685 pasien, sedangkan yang meninggal dunia 55 orang. (jwn5/ant)

Ganjar Minta Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Bersiap Terima Lonjakan Pasien Positif

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit, terutama yang menjadi rujukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19). “Tren kenaikan (pasien positif) virus corona ini dipastikan akan terus terjadi. Untuk itu, seluruh rumah sakit di Jawa Tengah diminta siap mengantisipasi lonjakan itu,” katanya di Semarang, Minggu. Ganjar mengungkapkan, berdasarkan data yang masuk pada Minggu (22/3) petang, jumlah pasien positif COVID-19 di Jateng bertambah satu sehingga total tercatat ada 15 orang. Satu pasien positif COVID-19 tambahan itu berjenis kelamin laki-laki dan saat ini dirawat RSUD dr. Moewardi, Kota Surakarta Pasien yang bersangkutan tersebut dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan kontak dengan pasien yang dirawat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Kabupaten Banyumas. “Saat ini ada 2.416 orang dalam pengawasan (ODP) di Jateng, 196 orang merupakan pasien dalam pemantauan telah dirawat, dan positif COVID-19 sebanyak 15 orang, tiga di antara yang positif itu telah meninggal dunia,” ujarnya. Pihak rumah sakit serta seluruh bupati/wali kota se-Jateng juga diminta aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Saya minta kawan-kawan bupati/wali kota serius melakukan penelusuran riwayat perjalanan pasien positif COVID-19. Masyarakat juga kami minta terbuka menyampaikan informasi kepada kami, apabila pernah melakukan kontak dengan pasien yang positif itu,” katanya. Bupati/wali kota, lanjut Ganjar, juga harus terus melakukan tindakan preventif sampai ke tingkat bawah dengan melibatkan unsur pemerintahan sampai tingkat bawah seperti RT/RW, lurah, camat, kelompok PKK, dasawisma hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain diminta mengatasi lonjakan pasien COVID-19, pihak rumah sakit di Jateng diminta menghitung segala kebutuhan yang diperlukan, apabila ada kekurangan seperti alat pelindung diri (APD), masker dan lainnya. Pihaknya menegaskan tidak tinggal diam dengan kondisi yang ada, bahkan pagi tadi seluruh jajaran Pemprov Jateng menggelar rapat untuk mencarikan solusi atas persoalan ini. “Nanti kami akan ikhtiar mencarikan dengan cara berkomunikasi ke pusat atau mencari pabrikannya. Saya minta seluruh rumah sakit di Jateng disiplin komunikasi, jangan teriak-teriak kurang dan membuat masyarakat khawatir,” ujarnya. (jwn5/ant)