Jowonews

Sempat Dinyatakan Positif, Hasil PCR Ulang Tujuh Warga Wonosobo Justru Negatif COVID-19

WONOSOBO, Jowonews.com – Hasil tes usap tujuh warga Kabupaten Wonosobo yang semula dinyatakan positif COVID-19, ternyata berdasarkan pemeriksaan virus corona (PCR) ulang hasilnya negatif, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo M. Riyatno. Riyatno di Wonosobo, Rabu, menyampaikan dari surat resmi yang dikirim Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir (B2P2VRP) Salatiga bahwa tujuh orang tersebut dinyatakan negatif COVID-19. “Benar kami telah menerima surat dari B2P2VRP Salatiga, bernomor TL.02.04/1/1120/2020 tertanggal 15 Juni 2020 tentang revisi hasil pemeriksaan sampel COVID-19 di mana menyebutkan hasil sampel dari Kabupaten Wonosobo tujuh orang dinyatakan negatif,” katanya. Ia mengatakan selain revisi hasil uji sampel melalui PCR, surat itu juga menyebut kesembuhan lima pasien COVID-19 asal Wonosobo sehingga saat ini total pasien yang telah sembuh dari infeksi virus corona di Kabupaten Wonosobo mencapai 72 orang. Kemudian dengan adanya pengurangan sebanyak tujuh orang tersebut, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Wonosobo bukan 90 kasus, tetapi 83 kasus. “Sampai hari ini, kasus konfirmasi positif yang masih dirawat di rumah sakit ada 11 orang,” katanya. Ia menyebutkan secara rinci perkembangan terkini penanganan COVID-19 di Kabupaten Wonosobo kasus ODP total sebanyak 2.460 orang dan ODP selesai pemantauan 14 hari sebanyak 2.426 orang. PDP sejumlah 407 orang dan PDP sembuh 330 orang, PDP isolasi mandiri 24 orang dan PDP dirawat sebanyak 47 orang. Meskipun tren tersebut terlihat telah melewati puncak dan terus menunjukkan grafik positif, dia tetap meminta masyarakat untuk tidak lalai dalam hal menjaga kewaspadaan diri. “Berkat kerja keras dan upaya kita bersama, situasi COVID-19 di wilayah Wonosobo berangsur menurun dan semoga untuk seterusnya juga demikian,” katanya. Ia mengajak seluruh warga Wonosobo agar tetap waspada terhadap risiko penularan virus ini dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada, yaitu selalu mengenakan masker dalam setiap aktivitas di luar rumah, menjaga jarak saat beraktivitas dan berkomunikasi dengan orang lain. Kemudian menghindari keramaian dan kerumunan banyak orang, mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup, dan berolahraga teratur. (jwn5/ant)

RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Layani Pemeriksaan Sampel “Swab” COVID-19

PURWOKERTO, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Jawa Tengah  saat ini melayani pemeriksaan sampel “swab” dari pasien dalam pengawasan COVID-19 dengan menggunakan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), kata Direktur RSMS Purwokerto dr Tri Kuncoro, M.M.R. “Layanan tes PCR untuk memeriksa swab ini mulai beroperasi pada tanggal 11 Mei 2020,” katanya didampingi Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan RSMS Purwokerto Nurrekta Yuristrianto, D.C.N, M.Kes. di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa. Menurut dia, alat tes PCR tersebut merupakan hasil modifikasi dari alat GeneXpert yang selama ini digunakan untuk pemeriksaan tuberkulosis (TBC) di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu. Dalam hal ini, kata dia, Kementerian Kesehatan sudah merekomendasikan penggunaan GeneXpert untuk pemeriksaan atau tes PCR di beberapa rumah sakit termasuk RSMS Purwokerto. Lebih lanjut, ia mengatakan GeneXpert yang dimiliki RSMS Purwokerto hanya terdiri atas empat modul. “Jadi dalam sehari hanya bisa melakukan 12 pemeriksaan untuk enam pasien, karena satu pasien itu harus menjalani dua kali pemeriksaan. Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam 45 menit hingga satu jam,” katanya. Ia mengatakan jika dalam pemeriksaan pertama dan kedua hasilnya negatif, berarti pasien tersebut negatif dari COVID-19.Akan tetapi jika pemeriksaan pertama hasilnya positif dan pemeriksaan kedua hasilnya negatif, kata dia, pihaknya akan mengirim sampel swab pasien tersebut di laboratorium lain, yakni di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Yogyakarta. “Kami sudah tiga kali mendapatkan bantuan dari Kemenkes berupa cartridge untuk GeneXpert tersebut, masing-masing sebanyak 60 unit. Hingga saat ini, kami sudah melakukan 130 pemeriksaan,” katanya. Selain untuk PDP dan pasien positif COVID-19 di RSMS Purwokerto, kata dia, pihaknya juga melayani pemeriksaan swab dari pasien di sejumlah rumah sakit yang ada di Kabupaten Banyumas, yakni RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, RS St Elisabeth Purwokerto, RST Wijayakusuma Purwokerto, RS Hermina Purwokerto, RS Wiradadi Husada Purwokerto, RS Siaga Medika Purwokerto, dan RS Dadi Keluarga Purwokerto. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas, hingga hari Selasa (26/5), pukul 12.31 WIB, di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan terdapat 63 pasien positif COVID-19 yang terdiri atas 43 orang dinyatakan sembuh, 3 orang meninggal dunia, dan 17 orang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Selain itu, jumlah PDP di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan sebanyak 252 orang yang terdiri atas 210 orang dengan hasil tes negatif COVID-19, 16 orang meninggal dunia, dan 13 orang masih dirawat (menunggu hasil tes). (jwn5/ant)

Pemerintah Beli 20 Alat PCR Untuk Tes Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah telah membeli 20 alat pemeriksaan reaksi rantai polimerase (Polymerase Chain Reaction/PCR) yang terdiri atas dua RNA Extractor Automatic dan 18 Detector PCR untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan COVID-19, kata Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Mahendra Sinulingga. “Sekitar tiga minggu lalu, kita sudah berhasil membeli alat dari Swiss Roche sudah datang ke Indonesia. Detailnya adalah ada dua buah Manufacture RNA ini adalah automatic RNA untuk extractor, biasanya di Indonesia ada yang manual dan matic juga,” katanya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu. Arya mengatakan kedua alat itu memiliki kemampuan berbeda. Menurut dia, RNA Extractor bisa digunakan untuk 1.000 tes RNA per hari sedangkan Detector PCR bisa digunakan untuk 500 pemeriksaan per hari. Setelah semua peralatan itu dipasang, ia mengatakan, dalam satu hari akan bisa dilakukan 9.000 hingga 10.000 pemeriksaan spesimen pasien COVID-19. “Sehingga ini bisa mengejar orang yang bisa dites, dengan alat PCR kepastian bahwa orang itu terkena corona atau tidak,” katanya. “Ini langkah cepat supaya bisa mengantisipasi kondisi corona yang ada di Indonesia. Semua negara berebutan karena hampir seluruh dunia terkena corona,” kata dia. Hingga 7 April 2020, jumlah orang yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 di Indonesia sebanyak 2.738 orang, 221 orang di antaranya meninggal dunia dan 204 pasien dinyatakan sembuh. (jwn5/ant)