Jowonews

Batang Inisiasi Pilot Project Bawang Unggul

BATANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Batang menginisiasi penanaman perdana demplot bawang merah seluas 3 hektare di Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem karena proses produksinya lebih hemat air. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Heru Yuwono di Batang, Kamis, mengatakan bahwa penanaman perdana bawang merah bekerja sama dengan pengekspor dari Kabupaten Brebes. “Pada tahapan ini, nantinya area lahan masih digarap petani dari Brebes sambil memberikan layanan konsultasi (coaching clinic) kepada petani Batang. pengekspor inilah yang nantinya juga akan membeli hasil tanam bawang merah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, demplot bawang merah di Kecamatan warungasem ini akan dijadikan proyek percontohan (pilot project) di Kabupaten Batang. “Jika berhasil (hasil tanam bawang maksimal) nantinya, kami akan lakukan penanaman bawang merah di beberapa area sawah terdampak tol Trans Jawa di sepanjang wilayah Batang,” katanya. Tanaman bawang merah ini bisa dipanen dalam waktu sekitar 50 hari sampai 60 hari ke depan. “Kemudian setelah sebulan dari penanaman, tanaman bawang merah ini akan ditumpangsarikan dengan cabai,” katanya. Pengekspor asal Brebes Alex mengatakan untuk tanam perdana bawang merah di Desa Banjiran masih bersifat “coaching clinic” dari petani Brebes kepada petani Kabupaten Batang. Pada tahap pertama dan kedua, kata dia, akan dilakukan oleh petani Brebes, kemudian pada tahap tiga serta empat akan diserahkan petani setempat secara bertahap. Pada tahap empat ini, petani Batang secara mandiri menanam bawang merah,” katanya. Ia menambahkan biaya produksi atau modal tanaman bawang merah mencapai sekitar Rp90 juta per hektare dengan asumsi akan menghasilkan sekitar 12 ton bawang merah per hektare.

Cegah Penyebaran COVID-19, Pemkab Batang Akan Bagikan 30 Ribu Masker

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan membagikan sekitar 30 ribu masker kepada masyarakat sebagai upaya membantu pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19. “Kita sudah pesankan sekitar 30 ribu masker yang akan didistribusikan pada masyarakat secara gratis,” kata Bupati Batang Wihaji usai rakor terbatas di Mess Persibat Batang, Minggu (29/3). Menurut dia, sekitar 30 ribu masker tersebut merupakan produk dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar di tengah lesunya usaha karena virus corona, mereka bisa mendapatkan keuntungan. “Jumlah penduduk ada sekitar 700 ribu orang. Oleh karena itu, kami berharap ada tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan lainnya agar bisa ikut membantu masyarakat bisa mendapat masker,” katanya. Ia mengatakan masker sendiri merupakan salah satu bagian dari pencegahan pandemi COVID-19, namun terpenting lagi yaitu pola hidup sehat harus dijalani, termasuk cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak dengan warga lain. “Kita sudah saatnya bersama–sama solid dan saling solidaritas antarsesama. Jadi, apabila ada warga yang tidak bisa makan atau membutuhkan bantuan, tolong dibantu,”ajak Wihaji. Ia mengatakan pihaknya pasti akan hadir saat kondisi masyarakat darurat namun tidak bisa semuanya menangani karena adanya keterbatasan anggaran. “ini tugas sosial semua masyarakat. Jika memang dalam 20 hari masa ‘stay at home’ ke depan kalau ada warga tidak bisa makan tolong dibantu,” katanya. (jwn5/ant)

Pemkab Batang dengan PT Coodas Prima Rintis Pusat Pelatihan Naker Kemaritiman

BATANG, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan PT Coodas Prima merintis pusat pelatihan tenaga kerja bidang kemaritiman, khususnya pekerjaan bawah air. Bupati Batang Wihaji di Batang, Minggu, mengatakan bahwa Kabupaten Batang memiliki peluang yang besar untuk mengembangkan industri kemaritiman karena ada proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dipastikan akan membutuhkan tenaga kerja bidang kemaritiman yang cukup banyak. “Kebutuhan tenaga kerja di bidang kemaritiman saat ini cukup banyak, sehingga kita menggandeng salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kemaritiman yaitu PT Coodas Prima,” katanya. Bupati Wihaji yang didampingi Kepala Disparpora Wahyu Budi Santosa mengatakan sejak pembangunan hingga pengoperasian nanti, PLTU di Batang akan membutuhkan tenaga kerja, khususnya pekerjaan bawah air. Pemkab Batang dan PT Coodas Prima, kata dia, sudah sepakat sehingga melalui pelatihan diharapkan akan menghasilkan tenaga kerja terampil dan profesional. Perwakilan PT Coodas Prima Basuki Rahmad mengatakan Kabupaten Batang mempunyai potensi yang cukup besar, apalagi kedepan akan menjadi kawasan industri. Selain itu, kata dia, posisi wilayah Batang yang berada di tepi laut memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri kemaritiman. “Batang adalah salah satu lokasi strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) bidang kemaritiman, apalagi dengan adanya dukungan penuh dari bupati,” katanya. Ia mengatakan saat ini dibutuhkan sentra atau tempat untuk pembinaan SDM dibidang kemaritiman untuk tingkat provinsi bahkan Indonesia karena sektor maritim merupakan masa depan Indonesia sehingga SDM perlu dipersiapkan keterampilannya. “Bidang kemaritiman tidak hanya di bidang perikanan saja, namun juga PLTU, pelabuhan, jembatan, perikanan di laut, serta kapal, dan pada hal itu perlu SDM yang fokus dibidang tersebut,” katanya. (jwn5/ant)