Jowonews

Ribuan Pencari Kerja Hadiri “Banyumas Career Expo 2020”

PURWOKERTO, Jowonews.com – Pameran bursa kerja Banyumas Career Expo 2020 yang digelar Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diminati ribuan pencari kerja dari berbagai daerah. Dari pantauan di Gedung Futsal, kompleks Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat, ribuan pengunjung tampak memadati arena pameran bursa kerja tersebut. Kondisi yang sama juga terlihat di Gedung Serbaguna GOR Satria, Purwokerto, yang dikhususkan untuk pencari kerja yang akan melamar di PT Kereta Api Indonesia (Persero). Salah seorang pengunjung asal Cilacap, Toto mengaku tertarik untuk melamar kerja sebagai pelaksana humas di PT KAI (Persero) karena kebetulan dia lulusan S1 Ilmu Komunikasi dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta. “Namun sayangnya, usia saya sudah tidak memenuhi persyaratan sehingga saya hanya bisa menemani keponakan yang ingin melamar sebagai pelaksana sistem informasi di PT KAI (Persero),” katanya. Pengunjung lainnya, Dina mengaku senang dengan adanya kegiatan pameran bursa kerja di Purwokerto sehingga dia bisa dengan mudah memilih lowongan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya. “Kebetulan saya baru lulus S1 Akuntansi tahun kemarin, jadi saya ingin cari pekerjaan di bidang akuntansi,” kata dia yang berasal dari Purwokerto. Saat ditemui di sela kegiatan, Kepala Bidang Pelatihan Penempatan Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Dinnakerkop UKM Kabupaten Banyumas Slamet Solehan mengakui minat pencari kerja untuk mengikuti pameran bursa kerja tersebut sangat tinggi. Menurut dia, hal itu terlihat dari banyaknya pencari kerja yang mendatangi dua lokasi kegiatan, baik di Gedung Futsal maupun Gedung Serbaguna. “Berdasarkan data sementara sampai pukul 11.00 WIB, pengunjung di stan KAI (Gedung Serbaguna, red.) tercatat sebanyak 291 pencari kerja lulusan S1/D3 dan 244 lulusan SLTA, sedangkan di Gedung Futsal yang digunakan untuk 22 perusahaan tercatat sebanyak 940 orang pelamar secara online dan 800 orang secara manual di lokasi kegiatan,” katanya. Kendati demikian, dia mengatakan hingga pukul 11.00 WIB belum terlihat pencari kerja dari kalangan difabel yang datang ke lokasi pameran bursa kerja. Ia menduga para pencari kerja dari kalangan difabel itu akan datang ke lokasi kegiatan ketika suasana mulai lengang karena saat sekarang masih dipadati pengunjung. “Rata-rata perusahaan membuka lowongan bagi difabel untuk posisi customer service,” jelasnya. Disinggung mengenai angkatan kerja di Banyumas, dia mengatakan berdasarkan data pencari kerja melalui AK 1 (kartu kuning) rata-rata per tahun kurang lebih 15.000 orang dengan serapan penempatan sekitar 10.000 orang. “Serapannya sekitar 70 persen,” katanya. Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Banyumas Haris Subiyakto menyambut baik atas penyelenggaraan pameran bursa kerja tersebut. Menurut dia, kegiatan pameran bursa kerja tersebut merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pencari kerja. “Melalui pameran bursa kerja, mereka (pencari kerja, red.) akan lebih mudah, lebih transparan, dan lebih cepat di dalam mencari pekerjaan ini,” katanya. Pameran bursa kerja bertajuk Banyumas Career Expo 2020 yang digelar pada tanggal 21-22 Februari tersebut menggandeng 23 perusahaan serta menyediakan 10.554 lowongan kerja dengan rincian 5.232 lowongan untuk laki-laki dan 5.322 lowongan untuk wanita. Perusahaan-perusahaan tersebut di antaranya bergerak dalam bidang garmen, furnitur, perdagangan, retail, dan perhotelan serta berlokasi di Jakarta, Semarang, dan Batam. Selain itu, ada beberapa perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan untuk difabel seperti perusahaan garmen PT Libra Permana, perusahaan kabel PT SAMI, dan Alfamart. (jwn5/ant)

Pemerintah Siapkan 60 Jenis Pelatihan Untuk Peserta Kartu Pra Kerja

JAKARTA, Jowonews.com – Pemerintah menyiapkan sekitar 60 jenis pelatihan bagi peserta program Kartu Pra Kerja untuk mendukung peningkatan keahlian dan keterampilan pencari kerja. Deputi III Kantor Staf Kepresidenan Denni P Purbasari dalam seminar publik terkait Kartu Pra Kerja di Jakarta, Selasa, menjelaskan pelatihan itu mulai dari teknologi informasi, bahasa hingga kuliner. “IT (Teknologi Informasi) paling banyak dibutuhkan di Jakarta,” katanya dalam pemaparan seminar yang diadakan Center for Strategic and International Studies (CSIS). Selain jenis pelatihan tersebut, juga ada fotografi, terapis perawatan, menjahit, petugas keamanan, keamanan dan keselamatan kerja, ternak ikan konsumsi, hidroponik, kewirausahaan hingga pengemudi truk. Menurut dia, angka pengangguran di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar tujuh juta orang dan angkatan kerja setiap tahun mencapai 2,8 juta orang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dia menjelaskan dari tujuh juta pengangguran itu, 52 persen di antaranya berusia 18-24 tahun. Sedangkan angkatan kerja, lanjut dia, dari 2,8 juta orang per tahun itu 88 persen di antaranya berada di wilayah perkotaan. “Sebanyak 65 persen adalah berpendidikan SMA dan sederajat dan 28 persen diploma,” katanya. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah sudah memetakan yang dibutuhkan perusahaan agar mereka bisa terserap di dunia kerja. “Sementara ini kami coba hubungkan supply dan demand agar mereka terakomodasi di lapangan. Kami tidak ingin buat kursus yang tidak dibutuhkan oleh pengusaha,” katanya dalam sambutan. Ia mengakui setiap daerah memiliki keunggulan dan kebutuhan masing-masing terkait tenaga kerja. Moeldoko lebih lanjut mengatakan pemerintah menggandeng perusahaan berbasis aplikasi yakni Tokopedia dan Gojek sebagai platform karena pendaftaran termasuk pembayaran kursus dilakukan secara digital. Dalam sambutannya, Moeldoko menambahkan pemerintah menyasar dua juta peserta program Kartu Pra Kerja yang 500 ribu di antaranya akan dikelola secara konvensional dan 1,5 juta peserta lainnya dikelola digital. Pemerintah melibatkan lintas sektor di antaranya Kementerian Ketenagakerjaan, perusahaan berbasis aplikasi, pemerintah daerah dan Project Management Office (PMO) atau organisasi yang menentukan dan menjaga standar dalam manajemen proyek Kartu Pra Kerja. “PMO yang buat ekosistem, ekosistem itu melibatkan berbagai stakeholder seperti pemda, digital platform, mulai dari Tokopedia, Gojek, semua dilibatkan,” imbuhnya. (jwn5/ant)