Jowonews

Pilkada Serentak, Bawaslu Jateng Telusuri Praktik Politik Uang

SEMARANG, Jowonews- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menelusuri dugaan praktik politik uang yang terjadi pada pilkada serentak di empat kabupaten. “Hal tersebut berdasarkan laporan yang kami terima dari kelompok masyarakat pada Pilkada Serentak 2020 terkait dugaan praktik politik uang di Kabupaten Pekalongan, Purworejo, Pemalang, dan Purbalingga,” kata Koordinator Divisi Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Jateng Rofiuddin, di Semarang, Ahad (13/12). Ia mengungkapkan hingga saat ini masih melakukan proses penelusuran dan pendalaman dengan terjun langsung ke lapangan terkait dugaan politik uang. “Jadi sampai hari ini masih kami telusuri dan dalami, memang sudah ada beberapa yang diproses register, tapi rata-rata masih dalam proses penelusuran dan pendalaman,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Jika berdasarkan hasil pendalaman di lapangan, lanjut dia, memenuhi unsur tindak pidana dugaan politik uang, maka akan ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang ada. Selain dugaan politik uang, Bawaslu Jateng bersama Bawaslu masing-masing kabupaten/kota juga menangani kasus dugaan terkait netralitas aparatur sipil negara (ASN) saat pilkada sebanyak 95 kasus dan pelanggaran netralitas kepala desa sebanyak 63 kasus. Selain itu, pada saat hari pemungutan suara, juga ditemukan sejumlah pelanggaran dan telah ditangani di lokasi. “Hasil pengawasan teman-teman di daerah masih menemukan adanya beberapa catatan, misalnya surat suara kurang dan formulir yang tertukar,” katanya pula.

PDIP Menang di 17 Pilkada Jateng

SEMARANG, Jowonews- PDIP meraup sukses besar dalam Pilkada di Jawa Tengah (Jateng). Sebanyak 17 dari 21 perhelatan Pilkada berhasil dimenangkannya, berdasarkan hitung cepat secara internal partai itu. “Hal ini tentu tidak lepas dari kerja mesin partai dan menunjukkan tren positif menuju kemenangan,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto di Semarang, Kamis (10/12). Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini menyebutkan bahwa berdasarkan hasil perolehan suara yang diraih pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan di 17 kabupaten/kota rata-rata mempunyai barisan struktural yang solid. “Ibaratnya struktural partai ini adalah kavaleri, pasukan berkuda yang mengawal jalannya setiap lini tempur,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Berdasarkan hitung cepat internal, paslon yang diusung PDI Perjuangan dipastikan meraih kemenangan di Kabupaten Boyolali, Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonosobo, Kota Surakarta, dan Kabupaten Klaten. Kemudian, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, serta Kabupaten Pekalongan. Menurut dia, pilkada tahun ini merupakan momentum sejarah baru karena dilaksanakan saat pandemi Covid-19 dengan berbagai keterbatasan aturan. Kendati demikian, berdasarkan data PDI Perjuangan pandemi ternyata tidak mengurangi antusiasme pemilih untuk datang ke TPS dan ini dibuktikan dengan partisipasi pemilih yang cukup tinggi. “Pandemi menyebabkan kecemasan, dari hasil survei kemarin di angka 70 persen. Namun dilihat yang hadir ke TPS diatas 60 persen, ternyata antusiasme pemilih cukup tinggi,” katanya. Terkait dengan paslon yang kalah pada Pilkada Kota Magelang, Pemalang, Kendal, dan Purworejo, PDI Perjuangan akan melakukan evaluasi.“Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh faktor-faktor apa yang menyebabkan kekalahan,” ujarnya.