Jowonews

Perhitungan Resmi KPU Tetapkan Kemenangan Gibran

SOLO, Jowonews- Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, akhirnya ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta, Jawa Tengah, sebagai pemenang pilkada, Rabu (16/12) Dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kota Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa meraih 225.451 suara. Sedangkan pasangan nomor urut 2 Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo, yang maju sebagai calon perseorangan, mengumpulkan 35.055 suara. Menurut Ketua KPU Surakarta Nurul Sutarti, perolehan suara Bajo tersebut juga lebih kecil dibanding suara tidak sah sebanyak 35.476 suara. Adapun total suara sah sebanyak 260.506 suara. Jumlah suara yang diraih Bajo juga lebih rendah dibandingkan copy KTP dukungan yang didapatkan untuk maju sebagai calon independen. Kala itu, Bajo meraih copy dukungan 38.831 KTP, sedangkan syarat minimalnya 35.870 copy KTP. “Hasil rekapitulasi penghitungan suara paslon No.1 Gibran-Teguh meraih 225.451 suara atau sekitar 86,54 persen dan No.2 Bajo meraih 35.055 suara atau sekitar 13,46 persen,” tutur Nurul Sutarti sebagaimana dilansir Antara.

Pilkada Solo: Perolehan Suara Gibran Tak Sesuai Target

SOLO, Jowonews- Tim Pemenangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa mengakui perolehan suara pada Pilkada Kota Surakarta 2020 tidak sesuai dengan target karena rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Dari hasil pantauan di Solo, Rabu hingga sore pasangan tersebut mengumpulkan sebanyak 172.705 suara atau unggul 85,07 persen dari lawannya Bagyo Wahyono-F.X. Suparjo (BaJo). Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan, memprediksi kalaupun ada perubahan angka, hasil hitung cepat yang dilakukan oleh Posko Pemenangan DPC PDIP Kota Surakarta tersebut tidak akan bergeser terlalu banyak. “Kalau sudah di atas 60 persen pergeseran ya sudah tidak signifikan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Hingga saat ini suara yang masuk berasal dari 930 TPS, sedangkan total TPS yang ada di Kota Solo sebanyak 1.231. “Hasil ini jauh di bawah target yang kami rencanakan. Akan tetapi, usaha sekuat apa pun akhirnya Allah yang menentukan. Harus diterima dengan rasa syukur, tentu akan dijadikan evaluasi untuk hal-hal teknis,” katanya. Ia mengatakan dari evaluasi yang dilakukan oleh timnya, rata-rata tingkat kehadiran pemilih pada pelaksanaan pilkada sebelumnya sekitar 81 persen dan pilgub sekitar 73 persen. Sedangkan pada Pilkada Kota Surakarta saat ini di kisaran 60-65 persen. Terkait hal itu, Gibran mengatakan tidak terlalu mempermasalahkan angka. Menurut dia, yang penting pilkada berlangsung aman dan damai. “Ya untuk masalah angka akan kami evaluasi, yang penting pilkada berlangsung aman. Apapun itu, ini pilkada yang tidak seperti biasanya, kita melakukan pilkada di tengah pandemi. Pasti partisipasi publik datang ke TPS sedikit turun,” katanya. Sebelumnya, Gibran menargetkan perolehan angka sebesar 92 persen atas rivalnya di Pilkada Kota Surakarta.

PKS Abstain di Pilkada Solo

SOLO, Jowonews- Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surakarta memastikan abstain Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang bakal dilaksanakan pada 9 Desember mendatang. Hal tersebut dilakukan setelah DPD PKS Kota Surakarta melakukan survei bersama lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) di wilayah lima kecamatan di Solo, kata Ketua DPD PKS Kota Surakarta, Abdul Gofar Ismail, di Solo, Jumat (4/12). “PKS telah menentukan sikap untuk abstain pada Pilkada 2020. Hal ini, diambil setelah PKS melakukan serangkaian upaya. Kami melakukan jajak pendapat dengan internal kader selama 2 bulan sejak September hingga November 2020,” kata Abdul Gofar Ismael sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, PKS Surakarta juga melakukan silaturahmi dengan para tokoh PKS, baik tokoh yang secara terang-terangan mendukung PKS maupun yang membersamai partainya. Hasilnya banyak tokoh menyarankan untuk abstain pada Pilkada tahun ini. PKS dan tokoh masyarakat mengajak kepada semua elemen baik peserta pemilu dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas Pilkada 2020 dengan saling menghormati setiap pilihan warga masyarakat yang dilindungi konstitusi, hindari intimidasi p pemilih dan politik uang yang bisa merusak demokrasi Kota Surakarta. Abdul Gofar Ismail mengatakan langkah terakhir yang dilakukan yakni melakukan survei secara umum melalui tim Litbang DPD PKS. Ada 400 responden yang dilibatkan dalam survei ini, termasuk kader dan masyarakat umum yang tersebar di lima kecamatan di Solo. “Hasilnya responden sekitar 54 persen menyatakan abstain. Sebanyak 24 persen belum menentukan pilihan, dan sisanya akan memberikan pilihan paslon. Untuk itu, dari hasil survei akhirnya PKS memutuskan untuk abstain,” kata Abdul Gofar. Menyinggung soal sikap PKS yang abstain itu, apakah dengan golput, kata Abdul Gofar, membenarkan untuk Pilkada 2020. Meskipun, PKS dengan abstain, partainya terkesan tidak ingin ikut campur dalam pilkada. “Hasil survei itu sudah disampaikan ke DPP dan DPW PKS Jateng. Partainya tetap mengarahkan pada sikap abstain pada Pilkada 2020,” katanya. Sementara terkait hasil survei secara total, awalnya PKS tidak ingin menjabarkan hasil seluruhnya. Namun, PKS pada akhirnya membuka hasil survei secara transparan. Sebanyak 24 persen responden belum menyatakan pilihannya, dan 22 persen sudah memilih. Sebanyak 14 persen memilih pasangan Gibran-Teguh, dan delapan persen memilih pasangan Bajo. PKS saat ditanya alasan baru membuka surveinya, dia mengatakan survei selesai pada bulan November 2020. Namun, karena ada pergantian pengurus di DPP PKS maka pihaknya menunggu hingga ada Presiden PKS baru. “Kami sempat menunggu siapa tahu ada perubahan. Namun, ternyata hasilnya tetap kami sampaikan ini,” katanya.

Hadapi Putera Presiden, Pasangan Bajo Galang Koalisi Rakyat

SOLO, Jowonews- Bakal Calon Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) menegaskan siap galang koalisi di Pilkada Solo 2020. Bajo akan menghadapi Gibran Rakabuming, putera presiden Jokowi. “Kami akan konsolidasi dengan relawan Tikus Pithi, dan menggalang koalisi rakyat,” kata bakal calon Wali Kota Surakarta Bagyo Wahyono. Hal itu disampaikannya usai menghadiri acara rapat pleno rekapitulasi dukungan bakal calon perseorangan dalam pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Surakarta 2020 masa perbaikan yang digelar KPU Surakarta di Solo, Jumat. Menurut Bagyo Wahyono hal tersebut artinya pihaknya bersatu dengan masyarakat. Bagaimana bisa memenangkan Bajo pada Pilkada Surakarta 2020. “Kami harus bersama-sama betul-betul saling mengala. Perjalanan ini diraih tidak begitu mudah. Harus melalui perjuangan ekstra bisa lolos menuju tahapan berikutnya yakni pendaftaran sebagai kontestan Pilkada Surakarta,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dirinya bersama pasangannya FX Supardjo sudah mempersiapkan diri persyaratan administrasinya. Mereka tinggal menunggu waktu pendaftaran di Kantor KPU Surakarta pada tanggal 4-6 September mendatang. “Kami pasangan Bajo saat mendatarkan diri sebagai calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Surakarta ke KPU setempat tidak mengenakan seragam khusus. Tetapi tetap memakai baju sederhana seperti biasa. Namun, pasangan Bajo mendaftarkan diri akan menunggang kuda ke Kantor KPU Surakarta,” katanya. Menyinggung soal lolosnya verfak syarat dukungan Bajo di KPU, kata Bagyo, tim pemenangannya diharapkan mampu meraih sekitar 81 persen suara pada Pilkada Surakarta. Target itu, dianggap realistis karena Bajo perwujudan koalisi rakyat kecil di Solo. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta memutuskan bakal calon pasangan perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), lolos verifikasi faktual (verfak), dan berhak mendaftar diri Pilkada Surakarta 2020, pada tanggal 4-6 September mendatang. Penuhi Syarat Menurut Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti pasangan Bajo dari hasil verfak data dukungan tahap pertama dan masa perbaikan totalnya sebanyak 38.831 pendukung. Sedangkan syarat dukungan minimal sesuai aturan KPU sebanyak 35.870 pendukung atau sudah melebihi syarat minimal. Nurul Surtati mengatakan syarat dukungan terhadap pasangan Bajo pada verifikasi faktual tahap pertama yang memenuhi syarat (MS) sebanyak 28.629 pendukung. Sedangkan pada masa perbaikan sebanyak 10.202 pendukung dinyatakan memenuhi syarat. Sehingga, totalnya 38.831 pendukung atau sudah melebihi syarat dukungan minimal. Oleh karena itu, kata Nurul, pasangan Bajo berhak dapat mendaftarkan diri sebagai kontestan Pilkada 2020 ke KPU Surakarta. “Bajo syarat dukungan ini, dapat dipakai untuk pendaftaran sebagai syarat pencalonan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020,” katanya. 

Akhirnya, Gibran Bakal Punya Lawan

SOLO, Jowonews- Putra presiden pasangan Gibran Rakabuming akhirnya bakal mempunyai lawan dalam Pilkada Solo. Hal ini setelah pasangan perseorangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) dipastikan lolos verifikasi faktual (verfak) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta. Bajo berhak mendaftar diri sebagai peserta pilkada setempat, tanggal 4—6 September mendatang. “Pasangan Bajo dari hasil verfak data dukungan tahap pertama dan masa perbaikan totalnya 38.831 pendukung. Sedangkan syarat dukungan minimal 35.870 pendukung atau sudah melebihi,” kata Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti usai Rapat Pleno Rekapitilasi Dukungan Balon Perseorangan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020 masa perbaikan di Solo, Jumat. (21/8). Nurul Sutarti, sebagaimana dilansir Antara, menjelaskan bahwa pasangan Bajo pada verfak tahap pertama yang memenuhi syarat (MS) sebanyak 28.629 pendukung. Kemudian pada verfak masa perbaikan, MS sebanyak 10.202 pendukung. Dari data 10.202 syarat dukungan masa perbaikan, kata dia, sebarannya memenuhi syarat di lima kecamatan. Yakni Laweyan 877 syarat dukungan, Serengan 1.001 syarat dukungan. Sementara dari Pasar Kliwon 636 syarat dukungan, Jebres 5.143 syarat dukungan, dan Banjarsari 2.545 syarat dukungan. “Kami awalnya menerima data syarat dukungan tambahan atau masa perbaikan yang lolos administrasi sebanyak 16.700 syarat dukungan. Namun, hasil verfak 10.202 syarat dukungan dianggap MS,” kata Nurul menjelaskan. Menurut Nurul, jika tidak lengkap saat pendaftaran, masih ada waktu bagi pasangan Bajo untuk memperbaikinya. Sejarah Pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020, pasangan Bajo mencatatkan sejarah. Pasangan ini menjadi pasangan pertama yang maju sebagai kontestasi melalui jalur perseorangan. Bajo merupakan satu-satu pasangan calon menjadi pesaing dari pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang diusung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Balon Wali Kota Surakarta Bagyo Wahyono segera melakukan konsolidasi sukarelawannya, kemudian menggalang koalisi dengan rakyat. “Artinya, kami menyatu dengan rakyat bagaimana bisa memenangkan Bajo pada Pilkada Surakarta, 9 Desember mendatang,” kata Bagyo usai menghadiri rapat pleno rekapitulasi dukungan balon perseorangan.

PAN pun Resmi Calonkan Gibran di Pilkada Solo

JAKARTA, Jowonews-  PAN resmi mencalonkan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta (Solo) di Pilkada Serentak 2020. “Insya Allah Rabu (12/8) pukul 14.00 WIB, Ketua Umum DPP PAN Bang Zulkifli Hasan akan bertemu dengan Mas Gibran di rumah dinas Wakil Ketua MPR RI, Jakarta,” kata Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi, Rabu (12/8) di jakarta. Dia menjelaskan ada beberapa pertimbangan PAN mengusung Gibran-Teguh. Pertama, Gibran mewakili generasi milineal yang berpeluang untuk berkompetisi di pilkada. Menurut dia, PAN merupakan partai-nya kaum anak muda. Karena itu PAN memberikan dukungan politik pada anak muda dalam Pilkada Solo. “Kedua, Gibran memiliki niat yang baik untuk memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam pengabdian, berbakti, dan memberi manfaat bagi masyarakat Solo,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Dia mengatakan, keinginan Gibran menjadikan Solo sebagai kota yang modern tapi berakar pada nilai tradisi dan tetap merawat budaya lokal, yang menginginkan masyarakat lebih sejahtera menjadi pertimbangan PAN untuk mendukung Gibran. Viva menilai keinginan kuat Gibran untuk membangun Surakarta mungkin saja dapat melebihi prestasi dari wali kota sebelumnya seperti di era kepemimpinan Jokowi. Pertimbangan ketiga menurut Viva Yoga, Gibran memiliki sikap terbuka dan toleran, sehingga menjadi modal dalam memimpin pemerintah daerah Solo. “Sikap keterbukaan akan menjadi nilai lebih dalam proses perumusan kebijakan daerah sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat bagi kepentingan daerah dan masyarakat,” katanya.