Jowonews

Ini Jawaban PLN Soal Kenaikan Tagihan Listrik Pelanggan Bulan Juni

JAKARTA, Jowonews.com – Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril menjelaskan bahwa kenaikan tagihan listrik pada Juni 2020 merupakan dampak dari penghitungan rata-rata pada tiga bulan terakhir saat penerapan  pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Tidak ada kenaikan tarif listrik, tapi memang ada kenaikan konsumsi listrik selama kebijakan PSBB yang dihitung menggunakan skema rata-rata tiga bulan sebelumnya,” kata Bob dalam diskusi virtual yang diikuti Antara di Jakarta, Sabtu. Kebanyakan pelanggan akan mengalami tagihan Juni melonjak lebih dari 20 persen daripada Mei 2020. akibat penagihan menggunakan rata-rata tiga bulan terakhir sehingga kenaikannya akan dibayar sebesar 40 persen pada Juni. Kemudian untuk mengurangi lonjakan kenaikan, sisanya yaitu 60 persen-nya dibagi rata dalam tagihan bulan ke depan. Diharapkan, skema tersebut dapat mengurangi keterkejutan sebagian pelanggan yang tagihannya meningkat tajam. Dalam bulan dua terakhir, sebagian pelanggan PLN yang jumlah totalnya sekitar 75 juta, rekening bulanannya dihitung dari rata-rata 3 bulan terakhir pemakaian, akibat pemberlakuan PSBB di beberapa wilayah sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Pada tagihan listrik bulan April dan Mei, sebagian pelanggan ditagih pembayarannya menggunakan rata-rata tiga bulan sebelumnya tersebut. PLN mengatur kenaikan lonjakan tagihan pada bulan Juni maksimum  40 persen dari tagihan bulan sebelumnya supaya tidak memberatkan konsumen. Sisa tagihan yang belum terbayar di bulan Juni atau 60 persen dari lonjakan tagihan akan dibagi rata dalam 3 bulan ke depan. PLN juga terus melakukan pengecekan ulang terhadap pelaksanaan pemberian subsidi pembebasan tagihan listrik untuk pelanggan golongan Rumah Tangga, Bisnis Kecil, dan Industri Kecil berdaya 450 VA dan diskon 50 persen bagi pelanggan Rumah Tangga 900VA Bersubsidi. Pengecekan tersebut dilakukan dari bulan ke bulan, untuk memastikan bahwa stimulus kelistrikan yang diberikan oleh pemerintah tersebut benar-benar tepat sasaran. (jwn5/ant)

Pembebasan Tagihan Listrik Pascabayar Otomatis, Prabayar Dikasih Token Gratis

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyampaikan pembebasan dan pengurangan tagihan listrik untuk pelanggan pascabayar dengan kapasitas 450 Volt Ampere dan 900 VA bersubsidi dilakukan secara otomatis selama tiga bulan, yaitu pada April, Mei, Juni 2020. “Jangan khawatir, rekening listriknya otomatis gratis di akhir bulan. Untuk prabayar, setiap bulan PLN akan memberikan token gratis sebesar pemakaian bulan tertinggi dari pemakaian selama tiga bulan terakhir,” kata Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam sesi jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat. Ia menambahkan periode tiga bulan terakhir itu merujuk pada tagihan pada Desember 2019 sampai Februari 2020. Sementara itu, lanjut Darmawan, untuk pelanggan PLN prabayar, token listrik gratis dapat diperoleh melalui laman resmi PLN “http://www.pln.co.id” dan nomor Whatsapp +628122123123. Namun, nomor Whatsapp masih belum beroperasi normal, karena penyedia aplikasi masih melakukan perbaikan layanan, kata Darmawan. “Kami mendapat laporan Whatsapp kami bermasalah, tetapi bukan dari pihak PLN, tmelainkan dari Whatsapp-nya. Mereka akan meng-upgrade karena traffic-nya tinggi. Nomor itu bisa berjalan mulai hari Senin (6/4), tetapi saat ini masih tahap perbaikan,” terang dia. Untuk itu, Ia menyarankan agar masyarakat mengakses informasi token gratis melalui laman resmi PLN. “Di sana, ada sub-menu ‘stimulus COVID-19’ seperti arahan Bapak Presiden (Joko Widodo, red). Silakan masukkan ID pelanggan atau nomor meternya dan masuk ke token listrik gratis. Saat token gratis berhasil didapatkan, dipersilakan memasukkan angka tersebut ke KWh meter agar dapat diskonnya sesuai arahan pemerintah,” jelas dia. Jika layanan Whatsapp sudah beroperasi, pelanggan dapat mengirim pesan apa saja dan akan dibalas pihak operator. “Ketik (pesan) apa saja, nanti dapat balasan. Masukkan ID pelanggan, nanti akan ada token listrik gratis yang selanjutnya bisa dimasukkan ke KWh meter,” ujar dia. Presiden Joko Widodo pada akhir bulan lalu memutuskan membebaskan tagihan listrik untuk pelanggan PLN dengan kapasitas 450 VA dan mengenakan diskon sebesar 50 persen untuk pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi. Bantuan itu diberikan pemerintah demi mengurangi beban masyarakat selama terdampak pandemi COVID-19. “Namun, untuk pelanggan listrik 900 VA dengan kode “M” berarti pelanggan mampu/non-subsidi tidak berhak mendapatkan bantuan listrik tersebut,” ujarnya. (jwn5/ant)

PLN Siap Bebaskan Tagihan Listrik Bagi 24 Juta Pelanggan

JAKARTA, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan kesiapannya dalam mendukung penuh kebijakan Pemerintah untuk membebaskan pembayaran listrik bagi 24 juta pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA) dan memberikan diskon 50 persen bagi 7 Juta pelanggan dengan daya 900 VA bersubsidi. Keringanan biaya listrik ini akan berlaku selama tiga bulan yakni April, Mei, dan Juni 2020. “Kebijakan pembebasan tagihan untuk pelanggan 450VA dan keringanan tarif listrik 50 persen tersebut sudah dibicarakan dan dikoordinasikan dengan PLN. Kami sangat mendukung dan siap melaksanakan kebijakan Pemerintah yang disampaikan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo,” tutur Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Jakarta, Selasa malam. Dirinya menambahkan, adanya kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi global COVID-19 yang mengakibatkan lesunya perekonomian. Program pembebasan tagihan dan keringanan pembayaran tersebut dimaksudkan untuk melindungi masyarakat yang paling terdampak pandemi. “Saat ini masyarakat diimbau untuk tetap di rumah. Berkegiatan di rumah. Tujuannya untuk mencegah penularan yang makin luas. Pembebasan dan diskon tarif listrik ini diharapkan dapat mendukung hal tersebut. Jadi masyarakat, khususnya yang tidak mampu, tidak harus khawatir dalam menggunakan listrik selama musim yang sulit ini,” pungkas Zulkifli. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menggratiskan tarif listrik untuk pelanggan 450 VA (Volt Ampere) selama April, Mei, dan Juni 2020 sebagai stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat, di tengah pandemi virus corona jenis baru atau COVID-19. “Tarif listrik untuk pelanggan listrik 450 VA yang jumlahnya sekitar 24 juta pelanggan akan digratiskan selama tiga bulan ke depan,” kara Presiden Jokowi. Selain itu Kepala Negara juga memutuskan memangkas tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan 900 VA. “Sedangkan untuk pelanggan 900 VA yang jumlahnya sekitar tujuh juta pelanggan akan didiskon 50 persen artinya bayar separuh saja untuk April, Mei, dan Juni,” ujar Presiden Jokowi. Pembebasan biaya listrik ini merupakan salah satu dari enam kebijakan bantuan pemerintah bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi di segmen bawah, menyusul tekanan akibat pandemi COVID-19. (jwn5/ant)

KLB Corona, PLN Solo Minta Pelanggan Lapor Pemakaian Listrik via Online

SOLO, Jowonews.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta mengubah cara pembacaan meter untuk pelaporan tagihan rekening listrik dengan cara online, dalam rangka “physical distancing” menghadapi wabah Corona virus disease (COVID-19) di Kota Solo. Manager PLN UP3 Surakarta Ari Prasetyo Nugroho, di Solo, Selasa, mengatakan, PLN memberlakukan jaga jarak tersebut salah satu untuk mencegah penularan COVID-19 lebih luas lagi. “Penerapan itu, dilakukan dengan cara pelanggan melaporkan penggunaan listrik dengan membaca meter tagihan rekening, dan dikirim melalui whatsApp (WA). Pelaporan penggunaan listrik ini, sebelumnya petugas mendatangi mencatat satu per satu rumah pelanggannya,” kata Ari Prasetyo Nugroho. Pelanggan pascabayar PLN UP3 Surakarta diminta untuk mengirimkan identitas (ID) pelanggan dan foto angka yang terdapat pada KWH meter melalui aplikasi WhatsApp. “Pelanggan cukup mengirimkan satu kali saja, selama periode tanggal 24 hingga 29 Maret mendatang,” katanya. Menurut dia, hal tersebut dilakukan supaya aman dan nyaman dalam masa darurat bencana wabah Covid-19 khususnya di wilayah kerja PLN UP3 Surakarta. “Kami ikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi pertemuan antar orang sementara waktu. Kami minta warga Solo dan sekitarnya berpartisipasi aktif dalam pembacaan meter PLN,” katanya. Para pelanggan PLN UP3 Surakarta dapat mengirimkan ID Pelanggan dan foto angka kWh meter sesuai dengan wilayah kerja Unit Layanan Pelanggan (ULP) yang melayani. Pelanggan PLN cukup di rumah saja dan mengirimkan via online angka kWh meternya. Setelah itu pembayaran juga bisa dilakukan melalui online, tidak perlu banyak tatap muka. Pembayaran rekening listrik dapat dilakukan secara online melalui baik internet banking, mobile banking, situs belanja online seperti tokopedia, bukalapak, Lazada dan Shopee maupun dompet digital seperti gopay, ovo, dan dana. Bagi pelanggan pascabayar yang tidak dapat mengirimkan ID Pelanggan dan Foto angka kWh meter selama periode tersebut, kata dia, tagihan listrik April 2020 akan dilakukan dengan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir sesuai Peraturan PLN dalam masa darurat Covid-19. (jwn5/ant)

PLN Amankan Pasokan Listrik Rumah Sakit Rujukan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan pasokan listrik andal untuk rumah sakit besar di Jakarta dan sekitarnya di mana terdapat pasien yang diisolasi karena masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit virus corona (COVID-19). Standard Operational Procedure (SOP) yang diterapkan terhadap rumah sakit besar tersebut antara lain, pertama, Sistem kelistrikan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan. “Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan COVID-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” tutur General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, M.Ikhsan Asaad di Jakarta, Selasa. PLN juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan rumah sakit agar pasokan listrik selalu tersedia dan andal “Listrik menjadi salah satu sumber energi vital pelayanan di rumah sakit apalagi dalam kondisi wabah virus corona seperti sekarang ini. PLN siap memberikan keandalan dan pasokan listrik yang cukup,” jelas Ikhsan. Dalam masa siaga COVID-19 ini, PLN menyiagakan 2.271 personel, 41 unit UPS dengan total kapasitas 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 15 unit trafo bergerak dengan total kapasitas 1.745 kVA, 7 unit kabel bergerak sepanjang 2.600 meter, 23 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 17.080 kVA, 10 unit genset dengan total kapasitas 1.745 kVA. Petugas PLN juga telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker, sarung tangan dan hand sanitizer. Petugas juga bekerja secara split work sebagai langkah social distancing. Pengaturan jarak antar petugas dan juga dengan orang lain di lapangan juga diterapkan oleh petugas PLN saat menjalankan tugasnya. (jwn5/ant)

Polisi Selidiki Kasus Pekerja Tewas Kesetrum Kabel Listrik PLN di Kudus

KUDUS, Jowonews.com – Aparat Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, masih menyelidiki penyebab seorang pekerja yang hendak memasang pagar di lantai tiga di Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, untuk menghindari kemungkinan terjadinya kontak dengan kabel listrik bertegangan tinggi milik PLN yang kebetulan berdekatan dengan rumah. “Akibat peristiwa tersebut, korban bernama Budi Prasetyo (36) warga Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, mengalami luka bakar di tubuhnya,” kata Kapolsek Kota Kudus AKP Khoirul Naim di Kudus, Sabtu. Korban sendiri, kata dia, langsung mendapatkan pertolongan warga sekitar yang mendengar adanya ledakan saat korban kesetrum di lantai tiga bangunan rumah milik warga Desa Rendeng, Kecamatan Kota, Kudus, di Jalan Mayor Kusmanto. Selanjutnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus untuk mendapatkan perawatan. Informasi sementara, korban baru melakukan survei lokasi sebelum memasang pagar pengaman agar warga rumah tidak terjadi kontak dengan kabel listrik bertegangan tinggi tersebut. “Entah kenapa, korban yang tengah memegang telepon tiba-tiba muncul suara ‘dor’ dan korban tersetrum listrik serta korban terjatuh. Untuk memastikannya, tentu menunggu keterangan berbagai pihak, termasuk korban sendiri,” ujarnya. Korban kini masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Loekmono Hadi. Juru bicara RSUD Loekmono Hadi Kudus Saiful Anas mengungkapkan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter korban mengalami luka bakar derajat I dengan persentase sekitar 80 persen. Rencananya, kata dia, pasien tersebut akan dibawa ke ruang khusus (Intensive Care Unit/ICU). Sementara itu, Humas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kudus Sucipto Arief Wibowo mengakui belum mendengar informasi adanya warga yang tersetrum jaringan listrik milik PLN. “PLN memang tidak mungkin memantau satu per satu karena wilayahnya cukup luas. Akan tetapi, ketika ada warga yang melapor karena hendak melakukan pembangunan dan kebetulan dekat dengan kabel listrik PLN akan segera dilakukan penyelamatan,” ujarnya. Tindakan yang dilakukan, kata dia, kabel listrik milik PLN diberi semacam isolator untuk menghindari kontak. Sosialisasi kepada warga terkait hal itu, kata dia, sudah sering dilakukan, dengan harapan warga yang hendak melakukan aktivitas kerja di dekat kabel listrik untuk melapor ke PLN agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari. (jwn5/ant)

Sempat Gangguan, Listrik Sebagian Jawa Tengah Kembali Nyala

PURWOKERTO, Jowonews.com – Aliran listrik di sebagian wilayah Jateng kembali menyala setelah sempat padam akibat adanya gangguan, kata Manajer Komunikasi PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Haris. “Baru sebagian yang nyala. Beberapa gardu sudah terisi, tapi kita bertahap, secara bertahap, enggak bisa sekaligus, mudah-mudahan secepatnya bisa normal,” katanya saat dihubungi Antara dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa sore. Ia mengatakan berdasarkan informasi, wilayah yang aliran listriknya telah kembali menyala di antaranya sebagian Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cilacap, sebagian UP3 Purwokerto, dan sebagian UP3 Magelang. “Mudah-mudahan enggak terlalu lama. Sesuatu yang sudah mati kayak listrik itu kan kalau dihidupkan lagi enggak bisa sekaligus, bertahap, pelan-pelan,” jelasnya. Disinggung mengenai penyebab terjadinya gangguan listrik yang mengakibatkan sebagian wilayah Jateng dan DIY padam, Haris mengatakan jika pihaknya belum menerima informasi resmi terkait dengan gangguan tersebut. Aliran listrik kembali menyala pada pukul 16.11 WIB setelah sempat padam sejak pukul 11.42 WIB. Berdasarkan informasi yang beredar di sejumlah grup Whatshapp, gangguan tersebut terjadi di Interbus Transformer (IBT) 1,2 Kesugihan pada hari Selasa (11/2), pukul 11.42 WIB, yang diindikasikan adanya trip di PLTU Cilacap 560 Megawatt. Gangguan tersebut berdampak pada 11 gardu induk (bukan 25 gardu induk/GI seperti yang diwartakan sebelumnya, red.) yang tersebar di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cilacap meliputi GI Stara, GI Lomanis, GI Kebumen, GI Gombong, dan GI Wadaslintang. Selanjutnya UP3 Purwokerto meliputi GI Rawalo, GI Kalibakal, dan GI Ajibarang, UP3 Tegal di GI Bumiayu, serta UP3 Yogyakarta meliputi GI Wates dan GI Kentungan Trafo 2. (jwn5/ant)

Pengganti PLN, Baran Energy Mulai Terapkan Teknologi EBT di Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Teknologi energi baru dan terbarukan (EBT), berupa penggabungan panel surya dan power storage system (baterai penyimpan energi skala besar) yang disebut powerwall karya anak bangsa mulai diterapkan di Indonesia demi mendukung program pemerintah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara. Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan Baran Energy pada pertengahan tahun lalu, namun baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan. Victor Wirawan selaku CEO (Chief Executive Officer) sekaligus pendiri Baran Energy mengungkapkan di Ciawi, Sabtu (8/2/2020), teknologi sudah bisa digunakan masyarakat umum. “Saya bersama anak – anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di sebuah kawasan resor di daerah Ciawi, Bogor. Berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat empat kali lipat bila dibanding listrik konvensional. “Kami berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah semakin merosotnya cadangan energi fosil di dunia,” papar Victor, saat acara open house di sebuah resor swa energi di Ciawi, Bogor, dimana teknologi Baran terpasang.  Lebih lanjut Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh panel surya yang terpasang di atap bangunan, setelah itu dari panel surya energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin dan lain-lain. Sementara kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung, berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari, atau saat kekurangan pasokan listrik. Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, kafe, perkantoran, dan lainnya. Namun, kedepannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai satu mega what-hour. Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolisolir yang tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun. “Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif,” ucap pria yang sudah dua tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini. Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia ini menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25 persen pada 2025, tapi saat ini baru 11 persen yang baru berjalan, maka dari itu Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik dengan melalui inovasinya. Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah pengembang nasional, yang sedang mengembangkan kawasan properti swa energi. (jwn5/ant)