Jowonews

Permintaan Darah Meningkat, PMI Banjarnegara Ajak Masyarakat Donor Darah

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengajak masyarakat di wilayah setempat untuk aktif donor darah guna membantu mereka yang membutuhkan. “Kami mendorong masyarakat di wilayah Banjarnegara untuk aktif donor darah guna menjaga ketersediaan darah dan membantu mereka yang membutuhkan,” kata Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Banjarnegara, Agus Budi Susanto di Banjarnegara, Sabtu. Hal itu disampaikan menyusul terus meningkatkan permintaan darah dari warga setempat yang memerlukan bantuan. “Jumlah persediaan darah di laboratorium kami sempat sangat menipis karena tingkat permintaan darah dari masyarakat cenderung meningkat drastis,” ujarnya. Dia menyebutkan berdasarkan data per tanggal 18 Januari 2020 diketahui bahwa stok darah di Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 12 kantung darah golongan A, dan 9 kantung darah untuk golongan B. Selain itu, 18 kantung darah untuk golongan O dan 3 kantung darah untuk golongan AB. Dia berharap jumlah stok darah di PMI Banjarnegara akan terus meningkat agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa hari ke depan. Dia juga menambahkan, beberapa hari terakhir terjadi peningkatan permintaan darah karena beberapa faktor penyebab. “Faktor penyebab yang dimaksud salah satunya karena meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit karena beberapa kasus kesehatan yang berkaitan dengan perubahan siklus dan iklim yang terjadi akhir akhir ini,” jelasnya. Untuk itu, dia berharap masyarakat Banjarnegara yang terbiasa menjadi pendonor darah untuk dapat mendonorkan darahnya di Unit Donor Darah PMI Banjarnegara. “Kami juga tengah menggenjot kelompok-kelompok pendonor agar persediaan darah dapat kembali stabil dan bisa memenuhi kebutuhan darah di Banjarnegara,” katanya. Sebelumnya, Ketua PMI Banjarnegara Setiawan berharap sistem baru yang diterapkan lewat SIM dondar dan Donorku dapat berjalan dengan optimal. “Sistem ini harus selalu ‘update’ setiap hari sehingga petugas pelestari donor darah dapat menghubungi masyarakat hingga pelosok sehingga mengetahui kapan waktunya berdonor,” terangnya. Selain itu, ujar dia pihaknya juga tengah mendorong relawan PMI untuk berperan dalam upaya menjaga stok darah. “Relawan PMI harus siap diambil darahnya kapanpun jika dibutuhkan. Seperti saat sekarang ini. Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan angka ketersediaan darah di unit donor darah PMI Banjarnegara dapat selalu aman,” tambahnya. (jwn5/ant)

Longsor di Pagedongan, PMI Banjarnegara Terjun ke Lokasi

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarnegara menerjunkan tim ke lokasi longsor di Dusun Gunung Alang, Desa Twelagiri, Pagedongan guna membantu warga membersihkan jalan dari material longsor. “Tim PMI Banjarnegara turut membantu warga membersihkan badan jalan dari timbunan material longsor di Dusun Gunung Alang, Desa Twelagiri, Kecamatan Pagedongan,” kata pimpinan Humas PMI Banjarnegara M. Alwan Rifai di Banjarnegara, Rabu. Dia menjelaskan posko siaga bencana PMI sebelumnya mendapatkan informasi bahwa telah terjadi bencana longsor di wilayah Gunung Alang. “Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa (31/12), akibatnya tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan penghubung desa, kejadian longsor tersebut mengancam lima rumah warga,” katanya. Dia mengatakan saat ini sejumlah instansi terkait, termasuk TNI-Polri dan relawan gabungan, telah melakukan penanganan dan pendataan di lokasi longsor. “Tim gabungan juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar meningkatkan kewaspadaan mengingat tingkat curah hujan masih cukup tinggi,” katanya. Dia mengatakan PMI Kabupaten Banjarnegara terus mengintensifkan posko siaga bencana menyusul makin tingginya tingkat curah hujan di wilayah setempat. Dia menjelaskan upaya tersebut untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan. “Puncak musim hujan di wilayah Banjarnegara diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2020 karena itu seluruh OPD agar meningkatkan kesiapsiagaan,” katanya. Ia menambahkan upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi langkah strategis yang perlu dilakukan. “Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana,” katanya. Ia juga menambahkan OPD terkait harus selalu sigap dan siaga ketika terjadi bencana di wilayah Banjarnegara. “Yang terpenting adalah harus selalu siaga melakukan langkah darurat dan penanggulangan bencana, beri rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” katanya. (jwn5/ant)