Jowonews

Jutaan Lansia di Jateng Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Sebanyak 3,2 juta orang lanjut usia di Provinsi Jawa Tengah menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap kedua bersama pelayan publik sesuai dengan kebijakan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Hari ini kita percepat vaksinasi untuk pelayanan publik plus kita prioritaskan untuk lansia. Lansia ini memang sekarang menjadi prioritas pertama,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai memimpin Rapat Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Semarang, Selasa (2/3). Terkait dengan hal itu, Ganjar meminta semua bupati/wali kota menjadikan prioritas vaksinasi untuk lansia mengingat sebelumnya program vaksinasi lansia awalnya hanya dilakukan di ibu kota provinsi. “Silakan didaftar, pasti lebih mudah karena umpama saya mencari lansia eks PNS itu gampang, TNI/Polri juga punya datanya. Kalau tidak, kelurahan atau desa juga pasti punya data lansia itu,” ujarnya sebagaiana dilansir Antara. Kendati demikian, Ganjar menyebutkan bahwa tidak semua masyarakat mendapatkan vaksinasi secara serentak karena keterbatasan stok vaksin Covid-19. “Nanti tidak bisa semua, jadi bertahap, maka saya minta masyarakat bersabar. Sebenarnya kita jauh lebih siap, mau dikasih berapa saja vaksinnya pasti habis cepat, tapi karena pusat memberikan vaksin secara bertahap, maka kita ‘manut’ saja. Mohon maaf kepada seluruh masyarakat, sabar ya karena ini bertahap,” katanya. Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan total ada sekitar 3,2 juta orang lansia di Jateng yang nantinya akan menjadi prioritas bersama 2,1 juta pelayan publik dalam proses vaksinasi. “Total lansia dan pelayan publik di Jateng ada sekitar 5,3 juta, tapi sekali lagi karena vaksin yang ada baru sebagian kecil, jadi tidak bisa bareng semuanya. Saat ini saja, jumlah vaksin yang kami terima hanya sekitar 10 persen dari total target sasaran itu, maka kami minta masyarakat bersabar,” ujarnya. Mengenai capaian vaksinasi Covid-19, Yulianto mengungkapkan hingga 1 Maret 2021 sudah cukup banyak. Untuk jumlah orang yang divaksin dosis pertama, hingga hari ini total ada 302.651 orang, sedangkan total yang sudah menerima vaksin dosis kedua terdapat 136.471 orang. “Tapi data itu dipastikan terus bergerak dan hari ini data itu pasti jauh lebih tinggi, mengingat tiap hari proses vaksinasi itu terus dilakukan,” katanya.

Ribuan Nakes Boyolali akan Divaksin Covid-19 22 Januari

BOYOLALI, Jowonews- Ribuan tenaga kesehatan di Boyolali akan divaksin tahap pertama pada minggu ketiga atau tanggal 22 Januari 2021. “Pendistribusian vaksin Covid-19 dilakukan minggu kedua dan pelaksanaan vaksinasi diperkirakan minggu ketiga, tanggal 22 Januari ini,” kata kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Senin (4/1). Menurut Ratri S. Survivalina pada pendistribusian vaksin Covid-19 tahap awal diprioritaskan program vaksinasi menyasar kepada tenaga kesehatan. Oleh karena itu, Dinkes Boyolali telah menyiapkan jumlah tenaga kesehatan yang bakal divaksinasi, termasuk fasilitas kesehatan (faskes) yang akan ikut melayani imunisasi. Ratri mengatakan pelaksanaan vaksinasi di Boyolali jika tidak ada kendala bakal dimulai minggu ketiga Januari ini, bersama dengan tujuh daerah provinsi prioritas lainnya di Indonesia. Jumlah tenaga kesehatan di Boyolali yang akan menerima vaksin sebanyak 4.423 orang, sedangkan faskes yang ikut terlibat dalam kegiatan  itu ada 50 unit. Awalnya 52 faskes yang siap, tetapi dua faskes mengundurkan diri untuk mengikuti program vaksinasi. “Kami sudah mengirim data jumlah tenaga kesehatan di Boyolali ke Kementerian Kesehatan untuk menerima alokasi vaksin COVID-19. Karena seorang tenaga kesehatan membutuhkan vaksinasi dua kali, maka alokasi vaksin untuk Boyolali sebanyak 8.846 dosis,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut Ratri, program vaksinasi dengan prioritas tenaga kesehatan tersebut dilakukan menyeluruh, baik tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun di swasta. “Tenaga kesehatan yang tidak melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19 juga bakal menerima vaksin,” katanya. Ratri berharap program vaksinasi tersebut akan berjalan lancar dan diharapkan pendemi Covid-19 di Boyolali serta di Indonesia segera berakhir. Berdasarkan perkembangan data COVID-19 di Dinkes Boyolali hingga Ahad (3/1) menyebutkan bertambah 66 pasien, sehingga secara kumultif menjadi 3.352 orang. Pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 129 orang, isolasi mandiri 353 orang, sedangkan yang dinyatakan sembuh 2.768 orang, dan meninggal dunia 102 orang. “Jumlah warga yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 2.768 orang atau sekitar 82,6 persen, sedangkan meninggal dunia 102 orang atau 3 persen,” kata Ratri.