Jowonews

PSSI Minta Shin Tae-yong Sudah di Jakarta Awal Juli

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta manajer pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong sudah berada di Jakarta pada pekan pertama Juli 2020. “Kami berharap Shin dapat kembali pada bulan Juli. Saya meminta di minggu awal,” kata Iriawan di Jakarta, Minggu malam tadi. Menurut Iriawan, Shin Tae-yong akan berangkat ke Indonesia setelah menuntaskan penyusunan peta jalan terkini tim nasional di masa pandemi COVID-19 dan menyusun daftar pemain untuk pemusatan latihan (TC). PSSI memerintahkan Shin segera menyelesaikan tugasnya ini karena Shin harus memberikan peta jalan itu kepada PSSI. Setelah itu, pelatih asal Korea Selatan itu mesti segera terbang dari Korea Selatan ke Indonesia untuk bertatap muka dengan pengurus PSSI dan melatih timnas senior serta timnas U-19. “Persiapan tim nasional menunggu kedatangan Shin Tae-yong,” kata Iriawan. Shin dan empat koleganya dalam staf pelatih timnas Indonesia yaitu Kim Hae-woon, Kim Woo-jae, Lee Jae-hong serta Gong Oh-kyun berada di Korea Selatan sejak April lalu. Begitu tiba di Indonesia nanti mereka langsung menangani latihan timnas senior dan U-19 yang akan berlaga dalam turnamen internasional mulai Oktober 2020. Timnas Indonesia akan menghadapi tiga pertandingan terakhir Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia menantang tuan rumah Thailand pada 8 Oktober, menjamu Uni Emirat Arab pada 13 Oktober dan bertandang ke Vietnam pada 12 November 2020. Meski peluang lolos ke putaran ketiga sudah tertutup, PSSI ingin timnas mendapatkan hasil terbaik demi mendongkrak peringkat FIFA, sedangkan timnas U-19 akan mengikuti Piala Asia U-19 di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020. Timnas U-19 diproyeksikan menjadi timnas U-20 yang akan bertanding pada Piala Dunia U-20 tahun depan. (jwn5/ant)

Lanjutkan Liga, PSSI Ingin Indonesia Kampanye Adaptasi Dengan COVID-19

JAKARTA, Jowonews.com – Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan bahwa alasan munculnya rencana Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020 dilanjutkan di tengah pandemi COVID-19 adalah demi kampanye adaptasi dan Piala Dunia U-20. Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Sabtu, kampanye yang dimaksudkan yaitu kampanye untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan pandemi. “Kami merasa perlu kampanye lewat sepak bola bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi ‘new normal’ dengan menjalankan protokol kesehatan. Kompetisi sepak bola adalah kampanye yang baik buat dunia internasional,” ujar Indra. Sementara terkait hubungan lanjutan liga dengan Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang akan berlangsung di Indonesia, pria yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019 itu menyebut bahwa PSSI belajar dari pengalaman tahun 2015-2016. Pada periode tersebut, tidak adanya kompetisi resmi karena sanksi FIFA berdampak negatif untuk timnas Indonesia. PSSI tidak mau mengulang kondisi serupa. Untuk Piala Dunia U-20, PSSI ingin menyiapkan tim terbaik agar timnas Indonesia mengukir prestasi di ajang dua tahunan tersebut. Lanjutan Liga 1 dan 2 musim 2020 dinilai menjadi wadah yang tepat untuk menemukan pemain-pemain yang dibutuhkan. “Jika pemain U-20 tidak dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan, mereka bisa berkompetisi di Liga 1 dan 2 karena rata-rata pemain sudah memiliki klub. Pemusatan latihan biasanya hanya diikuti 23 sampai 30 pemain. Mereka yang tidak mengikuti itu masih tetap dapat mengasah kemampuan lewat kompetisi,” kata Indra. Selain itu, berputarnya kembali liga akan membuat roda ekonomi kembali bergerak mulai dari hotel hingga katering. “Apalagi pemerintah telah menyarankan kita tetap berdampingan dengan COVID-19 dan tetap produktif,” tutur Indra. Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020, yang diliburkan sejak Maret karena pandemi penyakit virus corona (COVID-19) rencananya akan bergulir lagi mulai September atau Oktober 2020. Salah satu regulasi yang dibahas untuk kompetisi itu adalah tentang kewajiban semua klub untuk menurunkan pemain U-20 demi persiapan menuju Piala Dunia U-20 tahun 2021. PSSI akan menggelar rapat komite eksekutif (Exco) untuk membuat keputusan akhir soal kelanjutan liga termasuk teknis dan penjadwalan. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai kapan rapat itu dilaksanakan. (jwn5/ant)

PSSI Puji Stadion Manahan Solo Hampir Setara dengan GBK

SOLO, Jowonews.com – Ketua PSSI Mochamad Iriawan menyatakan Stadion Manahan Solo yang menjadi salah satu venue utama penyelenggaraan pertandingan sepak bola Piala Dunia U-20 pada 2021, hampir selevel Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. “Stadion utama yang hampir selevel dengan GBK Jakarta, hanya Stadion Manahan Solo ini, dari beberapa stadion yang dilihat, tetapi saya belum tahu Stadion Bung Tomo Surabaya, nanti baru akan ditinjau,” kata Mochamad Iriawan disela mengecek Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu. Mochamad Iriawan dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo yang mempersiapkan venue utama Stadion Manahan Solo bagus dan yang hampir sempurna untuk pertandingan sekelas internasional. “Saya melihat Stadion Manahan Solo, antara lain kursi sudah single seat, ruang ganti pemain ada empat, kamar mandi tersedia baik, ruang wasit dan official, tempat pemanasan semua ada. Semua sudah sesuai standar FIFA, dan hal lain yang menjadi catatan stadion pendukung,” kata Iriawan yang juga didampingi Sekjen PSSI Ratu Tisha. Menurut Iriawan, lima lapangan pendukung untuk latihan pada pemain peserta Piala Dunia U-20 menang harus banyak perbaikan, tetapi hampir semuanya sama di kota-kota lain, stadion pendukung memang demikian termasuk pengganti rumput lapangan standar FIFA. Kendati demikian, Iriawan berharap di luar Stadion Manahan ini, tentunya segera diselesaikan seperti masih ada material-material dan tempat parkirnya. Wali Kota Surakarta nanti juga akan mengurangi jalur lambat yang mempersempit akses jalan menuju venue, sehingga semua lebih mudah. Walikota F.X. Hadi Rudyatmo, kata Iriawan, juga meminta para suporter di Solo untuk tetap menjaga ketertiban, karena tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, suatu kepercayaan dunia kepada Indonesia khususnya Solo yang belum pernah terjadi. Suporter ikut menjaga Kota Solo hingga tetap kondusif. “Mudah-mudah semua akan berjalan lancar dan di Solo cukup tersedia semua akomodasi, transportasi, hotel cukup dekat, lapangan juga dekat semua, sehingga hal yang cukup menarik untuk laga Piala Dunia U-20 pada 2021,” kata pria yang akrab dipanggil Iwan Bule itu. Menyinggung soal lampu penerangan Stadion Manahan Solo, kata dia, nanti akan dicek terlebih dahulu yang sekarang kekuatan mencapai 1.500 Lux, sedangkan standar FIFA memang kekuatannya sekitar 2.400 Lux. Namun, hal itu, akan dicek terlebih dahulu jika memang kurang dapat ditambah seperti sound system dan papan skor pertandingan. Terkait lapangan pendukung, Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan ada lima lapangan pendukung di Solo yang disiapkan yakni Stadion Sriwedari, Kottabarat, Karangansem, Sriwaru, dan Banyuanyar. Untuk perbaikan kelima lapangan tersebut, Pemkot sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mempersiapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup/Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). “Masalah detail desain untuk renovasi lapangan pendukung Piala Dunia semua dari pusat. Anggaran perbaikan semua dari pusat, Pemkot hanya pendampingan untuk AMDAL dan UKL/UPL,” katanya menambahkan. (jwn5/ant)